Kamis, 31 Mei 2018

Kehidupan Kristen Yang Menang.



Pendahuluan:
   Kemenangan adalah tujuan kita. Kita bergumul dengan kuasa yang besar terhadap iblis.(Iblis seperti singa yang mengaum mencari mangsanya).

Pembahasan:
   Mengenai pergumulan itu, kita baca 1 Petrus 5:8,9 :”Sadarlah dan berjaga-jagalah! (Sober = waras, tenang; vigilant= waspada).
   Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
   Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama”.
   (Ini mengingatkan kepada kita bahwa kita pada saat ini berada dalam pergumulan yang besar).
   Nasehat disini: “Lawanlah dia dengan imanmu. Dikatakan dalam ayat 9, dengan iman yang teguh. 
   Bagi kita sebagai orang Kristen perjuangan yang paling besar bukanlah menang di Olympiade, melainkan perjuangan melawan SETAN. Dan Kristus yang telah menang...memberikan teladan bagi kita.
   KENAPA KITA PERLU MENANG?.  Salah satu jawabannya ialah karena Kristus telah menang terhadap pencobaaan antara lain terhadap kesombongan dan selera.
   E.G. White dalam tulisannya Early Writing hlm.71 mengatakan “bahwa seorangpun tidak mendapat keselamatan kalau tidak menang akan kesombongan kita”.
   Dalam hal apakah manusia itu cendrung sombong?.
   Salah satu ialah sering menonjolkan: SAYA nya.
   Siapakah kita yang sebenarnya?. Hamba Tuhan E.G. White menulis dalam Step to Christ hlm.53 bahwa kita bertempur melawan diri kita sendiri.  Rasul Paulus jelas menyatakan bahwa musuh kita yang paling besar ialah: “Saya” (diri kita sendiri).
   Roma 7:14 – 25 (Menyatakan sifat dan pergumulan dengan diri).  Ayat-ayat ini menjadi persoalan oleh seluruh ahli teologia. Mengapa?. Apakah Paulus disini sedang menerangkan pengalaman sebelum atau sesudah dia bertobat?.
   Beberapa jawabannya adalah sebagai berikut:
1.  Mungkin ini adalah pembicaraan rhetoric (kata-kata indah dalam Homelitika/Ilmu berkhotbah)
2.  Pengalaman pribadi sebagai Kristen. Tetapi apakah itu pengalaman seorang Kristen yang bertobat, mau ke gereja tetapi tersangkut di tempat lain, misalnya di theater/bioskop?.
3.  Pengalaman pribadi sebelum pertobatan Paulus.
   Paulus sebelum bertobat disebut sebagai Non Christian.
BEDA NON CHRISTIAN DAN CHRISTIAN:
1.   Non Christisn is a slave to sin (tak dapat melakukan yang lain selain berdosa).
2.  Christian : Hamba Kristus.  Melayani majikan oleh pilihan. (Pendirian GMAHK mengenai Roma 7:14-25 cendrung kepada pengalaman Paulus sebelum bertobat.
HAMBA KEPADA DOSA:
   Bila penggodaan datang selalu, orang itu jatuh kedalam dosa, tidak pernah menang.  Ini selalu disebut hamba kepada keadaan(Slave to circumstances/hamba kepada keadaan).  Yang takut akibat dosa (Slave to sin) Contoh: Yudas.
Roma 7:17 Dosa yang diam didalam diriku:
  = Dosa yang mengontrol.  Kalau dosa yang mengontrol seseorang berarti orang itu bukanlah orang Kristen.
Ayat 24: “tubuh maut ini”.
  *Bahwa tubuhnya sudah menjadi kedudukan dosa.
  * Tempat dimana dosa merajalela.
   Kita harus bekerjasama dengan Allah supaya menang.
E.G. White, Mount of Blessing hlm.205 “Salah satu cara untuk mendapatkan kemenangan, kita harus ada penyerahan diri.

KONKLUSI:
   Efesus 6:11- Melawan Iblis.  Pakailah segenap senjata Allah (Firman Allah)
   Bila kita bekerjasama dengan Allah dan menyerahkan diri kita kepada-Nya, maka kita akan mendapat kemenangan.
                                     ==0==
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar