Pendahuluan:
Kemenangan adalah tujuan kita. Kita bergumul
dengan kuasa yang besar terhadap iblis.(Iblis seperti singa yang mengaum
mencari mangsanya).
Pembahasan:
Mengenai pergumulan itu, kita baca 1 Petrus
5:8,9 :”Sadarlah dan berjaga-jagalah! (Sober = waras, tenang; vigilant=
waspada).
Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama
seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab
kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang
sama”.
(Ini mengingatkan kepada kita bahwa kita
pada saat ini berada dalam pergumulan yang besar).
Nasehat disini: “Lawanlah dia dengan imanmu.
Dikatakan dalam ayat 9, dengan iman yang teguh.
Bagi kita sebagai orang Kristen perjuangan
yang paling besar bukanlah menang di Olympiade, melainkan perjuangan melawan
SETAN. Dan Kristus yang telah menang...memberikan teladan bagi kita.
KENAPA KITA PERLU MENANG?. Salah satu jawabannya ialah karena Kristus
telah menang terhadap pencobaaan antara lain terhadap kesombongan dan selera.
E.G. White dalam tulisannya Early Writing
hlm.71 mengatakan “bahwa seorangpun tidak mendapat keselamatan kalau tidak
menang akan kesombongan kita”.
Dalam hal apakah manusia itu cendrung
sombong?.
Salah satu ialah sering menonjolkan: SAYA
nya.
Siapakah kita yang sebenarnya?. Hamba Tuhan
E.G. White menulis dalam Step to Christ hlm.53 bahwa kita bertempur melawan
diri kita sendiri. Rasul Paulus jelas
menyatakan bahwa musuh kita yang paling besar ialah: “Saya” (diri kita
sendiri).
Roma 7:14 – 25 (Menyatakan sifat dan
pergumulan dengan diri). Ayat-ayat ini
menjadi persoalan oleh seluruh ahli teologia. Mengapa?. Apakah Paulus disini
sedang menerangkan pengalaman sebelum atau sesudah dia bertobat?.
Beberapa jawabannya adalah sebagai berikut:
1. Mungkin ini
adalah pembicaraan rhetoric (kata-kata indah dalam Homelitika/Ilmu berkhotbah)
2. Pengalaman
pribadi sebagai Kristen. Tetapi apakah itu pengalaman seorang Kristen yang
bertobat, mau ke gereja tetapi tersangkut di tempat lain, misalnya di theater/bioskop?.
3. Pengalaman
pribadi sebelum pertobatan Paulus.
Paulus sebelum bertobat disebut sebagai Non
Christian.
BEDA NON
CHRISTIAN DAN CHRISTIAN:
1. Non Christisn is a slave to sin (tak dapat
melakukan yang lain selain berdosa).
2. Christian :
Hamba Kristus. Melayani majikan oleh
pilihan. (Pendirian GMAHK mengenai Roma 7:14-25 cendrung kepada pengalaman
Paulus sebelum bertobat.
HAMBA KEPADA
DOSA:
Bila penggodaan datang selalu, orang itu
jatuh kedalam dosa, tidak pernah menang.
Ini selalu disebut hamba kepada keadaan(Slave to circumstances/hamba kepada keadaan). Yang takut akibat dosa (Slave
to sin) Contoh: Yudas.
Roma 7:17 Dosa
yang diam didalam diriku:
= Dosa yang mengontrol. Kalau dosa yang mengontrol seseorang berarti orang itu bukanlah orang Kristen.
Ayat 24:
“tubuh maut ini”.
*Bahwa tubuhnya sudah menjadi kedudukan dosa.
* Tempat dimana dosa merajalela.
Kita harus bekerjasama dengan Allah supaya
menang.
E.G. White,
Mount of Blessing hlm.205 “Salah satu cara untuk mendapatkan kemenangan, kita
harus ada penyerahan diri.
KONKLUSI:
Efesus 6:11- Melawan Iblis. Pakailah segenap senjata Allah (Firman Allah)
Bila kita bekerjasama dengan Allah dan
menyerahkan diri kita kepada-Nya, maka kita akan mendapat kemenangan.
==0==
==0==
Tidak ada komentar:
Posting Komentar