Jumat, 20 Maret 2020

Kekhawatiran Tidak Ada Untungnya.


KEKHAWATIRAN TIDAK ADA UNTUNGNYA
(Pdt.H.M.Siagian, MPTh)

PENDAHULUAN:
   Tidak sedikit orang yang khawatir tentang masa depan mereka.  Khawatir dan khawatir, itulah yang terjadi ! .  Namun, apakah dengan khawatir, masalah dapat diselesaikan?.
  Mengenai hal ini kita bisa pelajari dari kitab Matius 6:25 sampai dengan ayat 34.  Dalam Matius 6:25, Tuhan Yesus berkata: “Janganlah khawatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?". Yesus tentu tidak sembarangan ketika mengucapkan kalimat ini. 
   Namun, Dia dengan tepat mengerti bahwa kekhawatiran sangat dekat dengan kehidupan manusia.  Tetapi kekuatiran yang berlebihan dapat membahayakan. Dari ayat-ayat firman Tuhan (yakni dalam Matius 6:25-34), ada beberapa point penting yang dapat dipelajari. 
I S I :
   Judul khotbah singkat saya pada saat ini adalah: “Kekuatiran tidak ada untungnya”. 
 Salah satu hal yang sering muncul di pikiran kita adalah kuatir. Mungkin banyak dari kita yang sudah sering mengalami apa itu kuatir, dan itu pertanda baik, sebab artinya anda hidup, ada aktivitas. Tetapi kuatir berlebihan juga bisa melumpuhkan.
Apa sih khawatir itu? Mengapa khawatir? Dan bagaimana cara mengatasinya?
Don Joseph Goewey, penulis buku “The End of Stress” memberikan hasil riset yang cukup menarik terkait dengan rasa khawatir. Bahwa 85% yang seringkali dikhawatirkan manusia tidak terjadi. Dari 15% yang terjadi, 79% nya bisa diatasi dengan baik dan membuat hikmah serta pelajaran yang berarti. Menarik bukan?
Lalu mengapa manusia sering dan mudah terjebak dengan rasa khawatir? Ada 2 Penyebab utama Rasa Khawatir pada manusia :
1. Karena tidak memiliki prioritas yang benar dalam hidupnya
Terkadang banyak dari kita yang bingung dalam memilih barang yang kita mau beli, antara merk dengan fungsi, karena terkait dengan gengsi, ingin terlihat baik, keren dan mewah. Saat anda memiliki prioritas yang benar dalam hidup, anda tidak akan mudah dikhawatirkan dengan hal-hal lain.
Prioritas adalah bentuk lain daripada tujuan, saat tujuan seseorang jelas, biasanya kehidupannya tidak mudah untuk dikhawatirkan oleh hal-hal disekelilingnya. Saat orangtua memberikan prioritas pembentukan karakter anak yang baik bagi anaknya, maka dia tidak akan bingung dengan tawaran pendidikan bahasa asing, atau kegiatan ekstra lainnya.
Karena prioritasnya adalah karakter yang baik. Orangtua seperti ini tidak akan membandingkan anaknya dengan anak lain yang mungkin jago berbahasa inggris dan merasa khawatir dengan hal tersebut, karena dia sudah memiliki pilihan dan tujuan yang jelas.
Apa prioritas anda? Prestasi yang nyata atau terlihat berprestasi? Pakaian yang bersih dan nyaman atau pakaian yang bermerk? Pilihlah prioritas anda dengan baik dan benar agar anda terlepas dari jebakan kehidupan yang bernama kekhawatiran.
2. Tidak memiliki gambar diri yang benar
   Pada saat manusia hidup pertama kali, hal yang harus dibangun dengan baik dan benar adalah gambar diri yang baik. Gambar diri bisa dibangun oleh orangtua dan lingkungan. Gambar diri ini menentukan gambaran kehidupan seseorang di masa mendatang, jika gambar diri buruk maka besar kemungkinan kehidupannya juga akan buruk.
   Anak yang sering dibesarkan dengan kalimat yang menggambarkan kebodohan dan kekalahan akan menjadi anak yang serupa dengan apa yang digambarkan. Begitu juga sebaliknya, jika banyak kalimat yang baik dilabelkan dalam kehidupannya, maka kehidupannya akan baik.
   Manusia adalah makhluk yang memiliki kebutuhan dasar untuk diterima dengan baik. Jika gambar diri yang jelek dan salah ini dibawa hingga dewasa, hal ini akan membawa kekhawatiran dan kecemasan tersendiri, ada ketakutan dan kekhawatiran apakah dia layak diterima oleh lingkungan, teman, dan sesamanya, atau bahkan tertolak.
   Dalam beberapa kasus, seringkali orang yang memiliki gambar diri buruk menggunakan topeng dengan barang mewah dan segala bentuk dandanan yang sangat baik, dengan tujuan untuk menetralkan rasa khawatirnya.   Sehingga merk dan brand menjadi lebih penting daripada fungsinya.
   Mari perbaiki 2 hal ini dalam hidup kita, tentukan prioritas saat anda merasa khawatir. Serta biasakan memiliki gambar diri yang sehat, agar keseharian kita bebas dan lepas dari khawatir. Memang, khawatir tidak membunuh manusia, tetapi sangat mengganggu kehidupan.
   Pernahkah anda naik mobil, lalu ada lalat didalamnya dan berbunyi “zzzzz”. Lalat tersebut tidak akan membunuh atau melukai anda, tetapi perjalanan anda terganggu oleh mahluk kecil tersebut bukan? Sama, rasa khawatir akan membuat perjalanan hidup anda terganggu.
   Mengapakah orang percaya tidak perlu khawatir dalam hidupnya?.
I.            HIDUP KITA DIPELIHARA ALLAH.
   Sebagian orang berpikir, kalau hidup ita dipelihara oleh Allah, untuk apa bersusah-susah?, untuk apa bekerja keras?.  Bukankah seluruh keperluan hidup saya disediakan oleh Allah?. Bukankah saya cukup berdoa saja, lalau Tuhan akan mengirimkan burung “gagak” untuk memelihara hidup saya?.
   Benarkah demikian?. Secara sederhana Yesus mengambil contoh dalam Matius 6:26: “Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga”.  Apakah karena dipelihara oleh Allah, lalu burung-burung itu cukup berdiam diri dan menunggu saatnya Tuhan memberi makanan kedalam mulut mereka?.  Ternyata, tidak!.
   Burung-burung itu harus terbang. Mereka harus mencari sendiri makanan untuk mereka.  Allah memang menyediakan makanan, maun mereka tidak boleh PASIF.  Mereka harus aktive. Terbang untuk mencari makanan.  Bunga bakung di ladang juga demikian (baca ayat 28).
   Meskipun Allah mendandani begitu indah, namun untu tetap bertahan hidup, akarnya harus aktif mencari makanan. Kalau pasif,...ia akan mati.
   Saudara-saudara yang kekasih,...Prinsip yang sama berlaku bagi orang percaya.  Hidup kita dipelihara oleh Allah, namun bukan berarti kita berdiam diri. Kita harus aktive!, karena firman-Nya berkata, “Siapa yang tidak bekerja, tidak boleh makan”.  Sikap kreatif sangatlah dibutuhkan!,
II.         KARENA KEKHAWATIRAN HANYA MEMUNCULKAN MASALAH BARU.
   Ilustrasi:
   Sebuah penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Harvard menyatakan bahwa: Penyebab utama yang dominan dari penyakit Maag dan Jantung adalah kekhawatiran.  Mengapa?.  Karena ketika kekhawatiran datang, ada hormon didalam tubuh yang tidak dapat berfungsi.  Hormon itu hanya dapat berfungsi dalam keadaan tenang.
   Dari sini saudara-saudaraku,.Kita belajar bahwa kekhawatiran hanya memunculkan masalah baru dalam hidup manusia. 
   Kata khawatir berasal dari akar kata Yunani, yakni: MERIMNAO yang artinya : Pikiran bercabang, atau yang tidak konsentrasi; yang pecah; yang tidak menyatu. Begitu seseorang khawatir, sesungguhnya pikirannya bercabang.  Disatu sisi percaya kepada Allah, disisi lain percaya kepada setan dan tipu muslihatnya.  Kekhawatiran yang terus dipelihara hanya merugikan kita. Namun yang Tuhan nantikan adalah bangkit dan meminta pimpinan-Nya untuk mengatasi masalah-masalah kita.
III.       ALLAH MENYEDIAKAN SOLUSI TERHADAP KEKHAWATIRAN KITA.
   Saudara-saudaraku yang kekasih didalam Tuhan Yesus,...
   Allah tidak hanya berkata: “Jangan khawatir”. Namun, Dia juga memberi solusi terhadap kekhawatiran.  Solusi yang ditawarkan pun, biasanya dianggap KUNO atau kurang menarik.  Solusi itu adalah :DOA.
   Didalam Filipi 4:6, Rasul Paulus menyatakan kepada Jemaat di Filipi demikan: “Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”.  Yesus berkata dalam Matius 6:33:”Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”.  Kata kunci dalam ayat ini adalah: “Carilah kerajaan Allah terlebih dahulu”. Artinya ialah, menempatkan Yesus pada tempat teratas dari hidup kita.  Kalau itu yang terjadi, Dia akan membukakan way out (jalan keluar)  bagi kita.

KONKLUSI:
   Karena itu tidak ada alasan untuk berputus asa. Sebaliknya, bangkitlah dan mencari solusi terbaik bersama Tuhan yang mengasihi kita.
   Pengaruh dari rasa khawatir ini dapat berakibat buruk bagi diri anda sendiri dan juga orang-orang di sekitar anda. Atasi khawatir anda, maka hidup anda akan menjadi lebih baik dan mudah fokus.

   Akhirnya dengan pertolongan-Nya kita akan lebih menyadari bahwa Kekhawatiran itu tidak ada untungnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar