KEKHAWATIRAN TIDAK ADA UNTUNGNYA
(Pdt.H.M.Siagian, MPTh)
PENDAHULUAN:
Tidak sedikit orang yang khawatir tentang
masa depan mereka. Khawatir dan
khawatir, itulah yang terjadi ! . Namun,
apakah dengan khawatir, masalah dapat diselesaikan?.
Mengenai hal ini kita bisa pelajari dari
kitab Matius 6:25 sampai dengan ayat 34.
Dalam Matius 6:25, Tuhan Yesus berkata: “Janganlah khawatir akan
hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?". Yesus tentu tidak
sembarangan ketika mengucapkan kalimat ini.
Namun, Dia dengan tepat mengerti bahwa kekhawatiran sangat dekat dengan kehidupan manusia. Tetapi kekuatiran yang berlebihan dapat membahayakan. Dari ayat-ayat firman Tuhan (yakni dalam Matius 6:25-34), ada beberapa point penting yang dapat dipelajari.
Namun, Dia dengan tepat mengerti bahwa kekhawatiran sangat dekat dengan kehidupan manusia. Tetapi kekuatiran yang berlebihan dapat membahayakan. Dari ayat-ayat firman Tuhan (yakni dalam Matius 6:25-34), ada beberapa point penting yang dapat dipelajari.
I S I :
Judul khotbah singkat saya pada saat ini
adalah: “Kekuatiran tidak ada untungnya”.
Salah satu hal yang sering muncul di pikiran
kita adalah kuatir. Mungkin banyak dari kita yang sudah sering mengalami apa
itu kuatir, dan itu pertanda baik, sebab artinya anda hidup, ada aktivitas.
Tetapi kuatir berlebihan juga bisa melumpuhkan.
Apa
sih khawatir itu? Mengapa khawatir? Dan bagaimana cara mengatasinya?
Don
Joseph Goewey, penulis buku “The End of Stress” memberikan hasil riset yang
cukup menarik terkait dengan rasa khawatir. Bahwa 85% yang seringkali dikhawatirkan
manusia tidak terjadi. Dari 15% yang terjadi, 79% nya bisa diatasi dengan baik
dan membuat hikmah serta pelajaran yang berarti. Menarik bukan?
Lalu
mengapa manusia sering dan mudah terjebak dengan rasa khawatir? Ada 2 Penyebab
utama Rasa Khawatir pada manusia :
1.
Karena tidak memiliki prioritas yang benar dalam hidupnya
Terkadang
banyak dari kita yang bingung dalam memilih barang yang kita mau beli, antara
merk dengan fungsi, karena terkait dengan gengsi, ingin terlihat baik, keren
dan mewah. Saat anda memiliki prioritas yang benar dalam hidup, anda tidak akan
mudah dikhawatirkan dengan hal-hal lain.
Prioritas
adalah bentuk lain daripada tujuan, saat tujuan seseorang jelas, biasanya
kehidupannya tidak mudah untuk dikhawatirkan oleh hal-hal disekelilingnya. Saat
orangtua memberikan prioritas pembentukan karakter anak yang baik bagi anaknya,
maka dia tidak akan bingung dengan tawaran pendidikan bahasa asing, atau
kegiatan ekstra lainnya.
Karena
prioritasnya adalah karakter yang baik. Orangtua seperti ini tidak akan
membandingkan anaknya dengan anak lain yang mungkin jago berbahasa inggris dan
merasa khawatir dengan hal tersebut, karena dia sudah memiliki pilihan dan
tujuan yang jelas.
Apa
prioritas anda? Prestasi yang nyata atau terlihat berprestasi? Pakaian yang
bersih dan nyaman atau pakaian yang bermerk? Pilihlah prioritas anda dengan
baik dan benar agar anda terlepas dari jebakan kehidupan yang bernama
kekhawatiran.
2.
Tidak memiliki gambar diri yang benar
Pada saat manusia hidup pertama kali, hal
yang harus dibangun dengan baik dan benar adalah gambar diri yang baik. Gambar
diri bisa dibangun oleh orangtua dan lingkungan. Gambar diri ini menentukan
gambaran kehidupan seseorang di masa mendatang, jika gambar diri buruk maka
besar kemungkinan kehidupannya juga akan buruk.
Anak yang sering dibesarkan dengan kalimat
yang menggambarkan kebodohan dan kekalahan akan menjadi anak yang serupa dengan
apa yang digambarkan. Begitu juga sebaliknya, jika banyak kalimat yang baik
dilabelkan dalam kehidupannya, maka kehidupannya akan baik.
Manusia adalah makhluk yang memiliki
kebutuhan dasar untuk diterima dengan baik. Jika gambar diri yang jelek dan
salah ini dibawa hingga dewasa, hal ini akan membawa kekhawatiran dan kecemasan
tersendiri, ada ketakutan dan kekhawatiran apakah dia layak diterima oleh
lingkungan, teman, dan sesamanya, atau bahkan tertolak.
Dalam beberapa kasus, seringkali orang yang
memiliki gambar diri buruk menggunakan topeng dengan barang mewah dan segala
bentuk dandanan yang sangat baik, dengan tujuan untuk menetralkan rasa
khawatirnya. Sehingga merk dan brand
menjadi lebih penting daripada fungsinya.
Mari perbaiki 2 hal ini dalam hidup kita,
tentukan prioritas saat anda merasa khawatir. Serta biasakan memiliki gambar
diri yang sehat, agar keseharian kita bebas dan lepas dari khawatir. Memang, khawatir
tidak membunuh manusia, tetapi sangat mengganggu kehidupan.
Pernahkah anda naik mobil, lalu ada lalat
didalamnya dan berbunyi “zzzzz”. Lalat tersebut tidak akan membunuh atau
melukai anda, tetapi perjalanan anda terganggu oleh mahluk kecil tersebut
bukan? Sama, rasa khawatir akan membuat perjalanan hidup anda terganggu.
Mengapakah orang percaya tidak perlu
khawatir dalam hidupnya?.
I.
HIDUP KITA DIPELIHARA ALLAH.
Sebagian orang berpikir, kalau hidup ita
dipelihara oleh Allah, untuk apa bersusah-susah?, untuk apa bekerja
keras?. Bukankah seluruh keperluan hidup
saya disediakan oleh Allah?. Bukankah saya cukup berdoa saja, lalau Tuhan akan
mengirimkan burung “gagak” untuk memelihara hidup saya?.
Benarkah demikian?. Secara sederhana Yesus
mengambil contoh dalam Matius 6:26: “Pandanglah burung-burung di langit, yang
tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung,
namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga”.
Apakah karena dipelihara oleh Allah, lalu burung-burung itu cukup
berdiam diri dan menunggu saatnya Tuhan memberi makanan kedalam mulut
mereka?. Ternyata, tidak!.
Burung-burung itu harus terbang. Mereka
harus mencari sendiri makanan untuk mereka.
Allah memang menyediakan makanan, maun mereka tidak boleh PASIF. Mereka harus aktive. Terbang untuk mencari
makanan. Bunga bakung di ladang juga
demikian (baca ayat 28).
Meskipun Allah mendandani begitu indah,
namun untu tetap bertahan hidup, akarnya harus aktif mencari makanan. Kalau
pasif,...ia akan mati.
Saudara-saudara yang kekasih,...Prinsip yang
sama berlaku bagi orang percaya. Hidup
kita dipelihara oleh Allah, namun bukan berarti kita berdiam diri. Kita harus
aktive!, karena firman-Nya berkata, “Siapa yang tidak bekerja, tidak boleh makan”. Sikap kreatif sangatlah dibutuhkan!,
II.
KARENA KEKHAWATIRAN HANYA MEMUNCULKAN
MASALAH BARU.
Ilustrasi:
Sebuah penelitian di Fakultas Kedokteran
Universitas Harvard menyatakan bahwa: Penyebab utama yang dominan dari penyakit
Maag dan Jantung adalah kekhawatiran.
Mengapa?. Karena ketika
kekhawatiran datang, ada hormon didalam tubuh yang tidak dapat berfungsi. Hormon itu hanya dapat berfungsi dalam
keadaan tenang.
Dari sini saudara-saudaraku,.Kita belajar
bahwa kekhawatiran hanya memunculkan masalah baru dalam hidup manusia.
Kata khawatir berasal dari akar kata Yunani,
yakni: MERIMNAO yang artinya : Pikiran bercabang, atau yang tidak konsentrasi;
yang pecah; yang tidak menyatu. Begitu seseorang khawatir, sesungguhnya
pikirannya bercabang. Disatu sisi
percaya kepada Allah, disisi lain percaya kepada setan dan tipu
muslihatnya. Kekhawatiran yang terus
dipelihara hanya merugikan kita. Namun yang Tuhan nantikan adalah bangkit dan
meminta pimpinan-Nya untuk mengatasi masalah-masalah kita.
III.
ALLAH MENYEDIAKAN SOLUSI TERHADAP
KEKHAWATIRAN KITA.
Saudara-saudaraku yang kekasih didalam Tuhan
Yesus,...
Allah tidak hanya berkata: “Jangan
khawatir”. Namun, Dia juga memberi solusi terhadap kekhawatiran. Solusi yang ditawarkan pun, biasanya dianggap
KUNO atau kurang menarik. Solusi itu
adalah :DOA.
Didalam Filipi 4:6, Rasul Paulus menyatakan
kepada Jemaat di Filipi demikan: “Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang
apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam
doa dan permohonan dengan ucapan syukur”.
Yesus berkata dalam Matius 6:33:”Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah
dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. Kata kunci dalam ayat ini adalah: “Carilah
kerajaan Allah terlebih dahulu”. Artinya ialah, menempatkan Yesus pada tempat
teratas dari hidup kita. Kalau itu yang
terjadi, Dia akan membukakan way out (jalan keluar) bagi kita.
KONKLUSI:
Karena itu tidak ada alasan untuk berputus
asa. Sebaliknya, bangkitlah dan mencari solusi terbaik bersama Tuhan yang
mengasihi kita.
Pengaruh dari rasa khawatir ini dapat
berakibat buruk bagi diri anda sendiri dan juga orang-orang di sekitar anda.
Atasi khawatir anda, maka hidup anda akan menjadi lebih baik dan mudah fokus.
Akhirnya dengan pertolongan-Nya kita akan
lebih menyadari bahwa Kekhawatiran
itu tidak ada untungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar