Minggu, 05 Juli 2020

PENDALAMAN ALKITAB (13)


13. BILA SESEORANG MATI LALU APA?.
Kata Pengantar:
   Selamat datang dalam blogspot Agape Ministry. Anda bisa mengunjunginya dengan mengklik: https://marryhot.blogspot.com.
   Media ini menyajikan pelajaran Alkitab On line.  Untuk itu kami ucapkan selamat datang, semoga dapat mengikuti pelajaran yang ke 13 yang berjudul: “BILA SESEORANG MATI LALU APA?”.  Sebelum memulai pelajaran ini, kami mohon saudara terlebih dahulu berdoa meminta petunjuk, berkat dan pengertian dari Tuhan Allah di sorga terhadap pelajaran ini. Semoga pelajaran ini menjadi sarana yang mendekatkan hidup saudara kepada Tuhan Allah serta menerima keselamatan yang Dia sediakan bagi siapapun yang percaya dan menerimanya dengan iman. Terimakasih.

Pendahuluan:
   Kita mungkin akan terkejut bila seorang anak bertanya, “Apakah artinya mati?”.  Kita mungkin menghindar untuk membicarakan atau bahkan memikirkan mengenai seorang yang kita kasihi mati/meninggal.  Kematian adalah musuh manusia yang memang umum di mana-mana.  Apakah jawaban atas pertanyaan yang sulit tentang kematian?.  Adakah kehidupan setelah kematian?. Apakah kita akan melihat sekali lagi kekasih-kekasih kita yang sudah mati?.
I.           MENGHADAPI KEMATIAN TANPA RASA TAKUT.
   Semua kita pada saat-saat tertentu, mungkin segera setelah meninggalnya seorang sahabat atau kekasih, merasakan kekosongan di kedalaman hati kita, bahwa perasaan kesepian menguasai kita, pada waktu kita melihat sekilas akhir kehidupan ini.  Apakah yang terjadi bila kita mati?. Untunglah, sebagian dari maksud Kristus datang ke bumi ini ialah untuk, “membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut”(Ibrani 2:15).  Dalam Alkitab, Yesus memberikan pekabaran yang menghiburkan dan menjawab dengan jelas pertanyaan-pertanyaan mengenai kematian dan kehidupan di MASA DEPAN.
II.         BAGAIMANAKAH ALLAH MENCIPTAKAN KITA?
      Untuk mengerti dari Alkitab kebenaran yang sesungguhnya mengenai kematian, marilah kita memulaikannya dan melihat bagaimana Pencipta kita menjadikan kita.  Buka dan baca: Kejadian 2:7.....
   Pada waktu penciptaan, Allah membentuk Adam dari “debu tanah”.  Ia memiliki otak di kepala yang siap untuk berpikir; darah di pembuluh darah siap untuk mengalir.
   Lalu Allah menghembuskan ke lubang hidung “nafas hidup” dan Adam menjadi “makhluk yang hidup”(Dalam bahasa Ibrani, “jiwa yang hidup”). Perhatikan dengan cemat, Alkitab tidak mengatakan Adam menerima satu jiwa; tetapi di situ dikatakan bahwa “manusia menjadi nyawa yang hidup.” Begitulah Allah menghembuskan nafas kepada Adam, maka hidup itu mulai mengalir dari Allah.  Perpaduan tubuh dan “nafas hidup” membuat Adam “makhluk yang hidup”, “nyawa yang hidup”.
   Jadi kita bisa menulis persamaan manusia itu seperti berikut ini: “DEBU TANAH” + “NAFAS HIDUP” = “SATU NYAWA YANG HIDUP”.
   “Tubuh yang tanpa Kehidupan” + “Nafas yang dari Allah”= “Satu Makhluk Yang Hidup”.  Masing-masing kita memiliki satu tubuh dan otak untuk berpikir. Selama kita terus bernafas, kita akan menjadi satu makhluk yang hidup, nyawa yang hidup.
III.      APAKAH YANG TERJADI JIKA SEORANG MATI?
   Mari kita baca Pengkhotbah 12:7....Alkitab sering menggunakan kata Ibrani untuk “nafas” dan “roh” secara secara bergantian. Jika manusia mati, tubuh mereka menjadi “tanah” dan “roh”(nafas hidup) kembali kepada Allah, Sumbernya.  Tetapi, apakah yang terjadi dengan jiwa?. Baca: Yehezkiel 18:3-4....
   JIWA ITU MATI!, Itu tidak bersifat baka—itu dapat binasa.  Persamaan yang disebut dalam Kejadian 2:7, ketika Allah menjadikan kita, terbalik dengan sendirinya pada waktu kematian.
   “DEBU BUMI” – “NAFAS HIDUP” = “JIWA YANG MATI”.
    “Tubuh yang tidak Hidup” – “Nafas Hidup” = “Makhluk yang Mati”.  Kematian berarti berhentinya hidup. Tubuh kembali ke pada tanah, dan nafas/roh, kembali kepada Allah.  Kita adalah jiwa yang hidup dalam kehidupan, tetapi dalam kematian hanyalah, jenazah, jiwa yang mati, makhluk yang mati. Jadi kematian tidak ada kesadaran. 
   Bila Allah mengambil kembali nafas hidup yang Ia berikan kepada kita, jiwa kita mati. Tetapi sebagaimana yang akan kita lihat nanti dalam pelajaran ini, bersama Kristus ada pengharapan.
IV.      BERAPA BANYAK YANG DIKETAHUI OLEH ORANG MATI?.
   Setelah mati, otak rusak; ia tidak bisa mengetahui atau mengingat apa pun. Semua perasaan manusiawi berhenti pada waktu kematian.  Kita baca Pengkhotbah 9:6....
   Orang mati tidak memiliki kesadaran, sehingga ia tidak mengetahui apa pun yang sedang terjadi. Mereka tidak ada hubungan sama sekali dengan orang yang hidup.
   Kita baca Pengkhotbah 9:5.....
   Kematian bagaikan TIDUR tanpa mimpi—dan memang Alkitab menyebutkan kematian itu sebagai “TIDUR” 54 kali.  Yesus mengajarkan bahwa kematian itu seperti tidur.  Ia berkata kepada murid-murid-Nya :
   Baca Yohanes 11:11-14.....
   Lazarus mati 4 hari lamanya sebelum Yesus tiba. Tetapi ketika Yesus pergi ke kuburnya, Ia membuktikan bahwa mudah bagi Allah untuk membangkitkan orang mati sama seperti kita membangunkan sahabat yang sedang tidur.  Betapa suatu penghiburan bagi kita karena mengetahui bahwa kekasih-kekasih kita yang telah meninggal dunia sedang “tidur”, beristirahat dengan damai dalam Yesus.  Lorong kematian, yang suatu hari kelak kita sendiri akan melewatinya, adalah bagaikan tidur yang tenang dan damai.
V.         APAKAH ALLAH MELUPAKAN MEREKA YANG TIDUR DALAM KEMATIAN?.
   Tidur dalam kematian bukanlah akhir dari segala sesuatu. Di kubur, Yesus berkata kepada Marta, saudara perempuan Lazarus: Baca Yohanes 11:25..
   Mereka yang mati “dalam Kristus” tidur dikubur—tetapi mereka masih tetap memiliki Masa Depan yang gemilang.
   Dia yang menghitung setiap lembar rambut di kepala kita dan yang memegang kita dengan tangan-Nya tidak akan melupakan kita.  Kita bisa saja mati dan kembali menjadi tanah, tetapi catatan pribadi kita tetap jelas di pikiran Allah. Dan bila Yesus datang, Ia akan membangunkan orang benar yang mati dari tidurnya, sama seperti yang Ia perbuat kepada Lazarus.
   Mari kita buka dan baca Alkitab kita dalam:
1 Tesalonika 4:13,16-18.
   Pada hari kebangkitan, lorong kematian menjadi seperti istirahat yang singkat. Orang mati tidak sadar dengan waktu yang sedang berlalu. Mereka yang telah menerima Kristus sebaga Juruselamat mereka, akan dibangunkan dari tidur oleh suara-Nya yang ajaib yang turun ke bumi.
   Harapan kebangkitan disertai harapan lain: harapan rumah surgawi di mana Allah “akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu” (Wahyu 21:4).
   Mereka yang mengasihi Allah tidak perlu takut akan kematian. Di seberang kematian itu terdapat hidup kekal yang sempurna bersama Allah.  Yesus memegang “kunci maut”.
   Tanpa Kristus, kematian menjadi jalan searah yang berakhir dengan kesia-siaan, tetapi bersama Kristus ada pengharapan yang mulia dan cemerlang.
VI.      APAKAH KITA SEKARANG INI BAKA (ABADI)?
   Pada waktu Allah menjadikan Adam dan Hawa, mereka diciptakan sebagai makhluk hidup yang fana, yang berarti bisa mati. Kalau mereka tetap menurut kepada kehendak Allah mereka tidak akan pernah mati. Tetapi bila mereka berdosa, maka mereka membatalkan hak mereka untuk hidup. Dengan tidak menurut, mereka akan bisa mati.
   Dosa mereka menjalar kepada semua orang dan karena semua telah berdosa, kita semua menjadi manusia fana, dan dapat mati (Roma 5:12). Dan tidak ada satu pun petunjuk dalam Alkitab bahwa jiwa manusia tetap ada sebagai satu kesatuan yang memiliki kesadaran setelah kematian. Alkitab tidak pernah sekali pun menjelaskan bahwa jiwa itu sesuatu yang kekal sekarang—yaitu tidak bisa mati. Kata Ibrani dan Gerika untuk: “jiwa”, “roh”, dan “nafas” terdapat 1700 kali dalam Alkitab.
   Tetapi tidak satu pun disebut bahwa jiwa, roh, atau nafas manusia itu ABADI. Sekarang ini hanya Allah sendiri yang memiliki kebakaan.
   Mari kita baca Alkitab kita dalam: 1 Timotius 6:15,16.
   Alkitab menjelaskan bahwa manusia dalam hidup ini adalah FANA; bisa mati. Tetapi bila Yesus kembali, maka sifat alami manusia berubah samasekali.
   Buka Alkitab dalam 1 Korintus 15:51-53.
   Sebagai makhluk hidup, sekarang ini kita bukanlah manusia yang memiliki kebakaan. Tetapi jaminan bagi orang Kristen ialah bahwa kita akan memiliki kebakaan bila Yesus datang kembali untuk kedua kalinya.
   Kepastian janji kebakaan ini ditunjukkan ketika Yesus bangkit membuka kubur-Nya: Baca 2 Timotius 1:10...
   Pandangan Allah bagi masa depan manusia itu jelas: kematian kekal bagi mereka yang menolak Kristus dan terus berpegang pada dosa-dosa mereka, atau hidup kekal sebagai hadiah bila Yesus datang bagi mereka yang menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat.
VII.    MENGHADAPI KEMATIAN KEKASIH KITA.
   Rasa takut yang secara alamiah kita gumuli dalam menghadapi kematian, sangat terasa bila seorang kekasih kita mati. KESEPIAN dan rasa kehilangan sangat mempengaruhi. Satu-satunya pemecahan menghadapi penderitaan berat yang disebabkan oleh perpisahan dari seorang kekasih ialah PENGHIBURAN yang hanya Kristus saja yang dapat memberikannya.  Ingat bahwa kekasih Anda tidur, dan kekasih-kekasih Anda yang beristirahat dalam Yesus akan bangkit dalam “kebangkitan hidup” bila Yesus datang.
   Allah sedang merencanakan suatu pertemuan kembali yang luar biasa. Anak-anak akan kembali kepada orangtuanya. Suami dan istri akan larut dalam pelukan satu sama lain. Perpisahan hidup yang kejam itu akan berakhir. Kita baca dalam 1 Korintus 15:54....
   Ada orang merasa perpisahan dari seorang kekasih begitu menyakitkan sehingga mereka berusaha untuk menghubungi kekasih mereka yang sudah mati itu melalui dukun-dukun spritual atau pengantara dari ajaran New Age (Abad/Zaman Baru).
   Tetapi Alkitab secara khusus mengamarkan kita terhadap usaha untuk mengurangi kepedihan karena kematian itu, berikut ini: Baca: Yesaya 8:19....
   Mengapa demikian?. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa orang mati tidak mengetahui apa-apa.
   Jawaban yang sebenarnya mengatasi derita yang disebabkan oleh perpisahan dari seorang kekasih ialah penghiburan yang hanya dapat diberikan oleh Yesus.
  Menggunakan waktu untuk berhubungan dengan Kristus adalah cara yang terbaik untuk bertumbuh menghadapi saat-saat yang penuh dukacita.
   Ingatlah selalu, kesadaran berikutnya yang akan datang kepada mereka yang tidur dalam Kristus terjadi ketika mendengar suara kedatangan Kristus yang kedua untuk membangkitkan orang mati itu!.
VIII. MENGHADAPI KEMATIAN TANPA TAKUT.
   Kematian merenggut hampir seluruh milik kita. Tetapi satu hal yang tidak dapat diambilnya dari kita ialah Kristus, dan Kristus dapat mengembalikan semuanya kepada kita.  Kematian tidak akan selamanya berkuasa di dunia ini. IBLIS, ORANG JAHAT, kematian dan kubur akan binasa di “lautan api” yang adalah “kematian kedua” (Wahyu 20:14).
   Berikut ini ada 4 anjuran sederhana dalam menghadapi kematian tanpa rasa takut:
(1)        Hidupkan suatu kehidupan yang penuh harap pada Kristus, dan Anda akan siap menghadapi kematian setiap saat.
(2)        Dengan kuasa Roh Kudus, turutilah perintah-perintah Kristus, dan akan siap mendapatkan kehidupan kedua di mana Anda tidak akan pernah mati.
(3)        Pandanglah kematian itu sebagai tidur yang singkat, dan suara Yesus akan membangunkan Anda bila Ia datang kedua kalinya.
(4)        Kembangkanlah kepastian yang Yesus berikan kepada Anda mengenai rumah surgawi bersama Dia selama-lamanya.
   Kebenaran Alkitab melepaskan seorang dari rasa takut akan kematian karena Allah menyatakan Yesus, Seorang yang tak dapat ditaklukkan oleh kematian. Bila Yesus masuk ke dalam kehidupan kita, Ia memenuhi hati kita dengan kedamaian. Baca Yohanes 14:27...
   Yesus juga memungkinkan kita mengatasi penderitaan akibat kehilangan kekasih kita.  Yesus berjalan melalui “lembah bayang-bayang kematian”; Ia tahu tentang kegelapan malam yang kita lalui.
   Kita buka dan baca Alkitab kita dalam: Ibrani 2:14,15..

KESIMPULAN:
   Dr.James Simpson, seorang dokter kenamaan yang mengembangkan anesthesia (pembiusan), merasakan kehilangan yang sangat menyedihkan ketika putra sulungnya meninggal. Sama seperti orangtua pada umumnya, ia sangat berduka. Tetapi kemudian ia menemukan jalan pengharapan itu.
   Di kuburan anak yang dikasihinya itu, ia membuat satu batu nisan dan diatasnya ia mengukir kata-kata Yesus mengenai kebangkitan-Nya: ‘TETAPI AKU HIDUP”.
   Segalanya terucapkan di situ!.
   Penderitaan pribadi mungkin membuat seolah-olah langit akan runtuh; Tetapi, Yesus hidup!.
   Mungkin saja hati kita hancur; Tetapi, Yesus hidup!.
   Dalam Kristus kita mempunyai pengharapan beroleh kehidupan setelah kematian. Dialah, “kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Yohanes 11:25), Dan Ia berjanji, “...sebab Aku hidup dan kamu pun akan hidup” (Yohanes 14:19).
   Kristus satu-satunya pengharapan kita untuk hidup setelah kematian. Dan bila Yesus datang lagi Ia akan memberikan kepada kita kekekalan. Kita tidak akan hidup lagi di bawah bayang-bayang maut, karena kita memiliki kehidupan yang kekal.
   Sudahkan Anda menemukan pengharapan besar ini yang kita bisa pegang pada saat-saat yang paling gelap dalam hidup kita?.  Jika Anda belum pernah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda, maukah Anda menerimanya sekarang juga?.
   (Akhirilah pelajaran ini dengan berdoa secara pribadi, terimakasih--).

PERTANYAAN UNTUK DI JAWAB:

PELAJARAN 13 :BILA SESEORANG MATI, LALU APA?

1.    Bacalah pelajaran Alkitab yang Anda telah terima melalui online ini seluruhnya.
2.    Isilah pertanyaan-pertanyaan yang terlampir disini.
3.    Jika berkenan, tolong kirimkan kembali jawaban Anda kepada kami via Whats App.(w.a). Terimakasih, Tuhan memberkati.
PERTANYAAN:
   Bacalah kembali pelajaran ini yang ditandai dengan nomor di sisi kiri, kemudian berilah tanda (X) di depan pertanyaan yang BENAR di setiap bagian.

1,2. Apakah jiwa hidup itu?
      ____debu tanah, ditambah nafas hidup.
      ____suatu makhluk hidup.
      ____bagian yang tidak mati dari seseorang.
3.   Apakah artinya “roh kembali kepada Allah” pada saat kematian?.
     _____nafas hidupnya kembali kepada Tuhan Allah.
     _____tubuhnya pergi ke surga.
     _____tubuhnya kembali ke tanah.
     _____ia adalah makhluk mati yang tidak ada kesadaran.
4.    Apakah keadaan seorang yang mati?
    _____tidak tahu apa-apa.
    _____susah dan kesepian, kalau orang di masa hidupnya jahat.
    _____senang dan gembira,kalau orang ini di masa hidupnya benar.
    _____tidur nyenyak.
Berilah tanda (X) di depan pernyataan yang benar:
5. _____Yesus adalah kebangkitan dan hidup bagi semua orang yang percaya.
   _____orang mati tidur di dalam kubur, menunggu panggilan Yesus, Pemberi Hidup.
   _____bila Yesus datang, orang yang selamat akan dibangkitkan dan menerima kekekalan.
6. _____Di dalam hidup ini jiwa seseorang kekal, tidak dapat mati.
    _____Di dalam hidup ini jiwa seseorang tidak kekal, dapat mati.
    _____bila Yesus datang, orang yang selamat akan dibangkitkan dan menerima kekekalan.
7. _____Alkitab memperingatkan kita terhadap penipuan oleh dukun dan petenung di zaman modern yang mengaku bahwa bahwa mereka dapat berkomunikasi dengan orang2 yang sudah mati yang kita cintai.
8. _____Karena kita mempunyai harapan untuk dibangkitkan oleh Yesus pada waktu Ia datang, kita bisa menghadapi kematian itu tanpa rasa takut.
      ______Yesus adalah satu-satunya harapan kita bagi kehidupan setelah mati.

PERTANYAAN DARI HATI KE HATI: Sudahkah Anda menerima Yesus sebagai Juruselamat?.

Salam dan doa kami:
Pdt. H.M. Siagian,MPTh.
W.A. 0811 1945 034

Tidak ada komentar:

Posting Komentar