Pendahuluan:
Kita terhenyak mendengar dua kabar seputar
orang-orang yang sakit. Yang pertama
terpaksa telah meninggal lebih cepat karena tidak mampu mengekang NAFSU nya
untuk menyantap daging dan makanan lainnya yang berlemak, dan yang satu lagi
terpaksa menderita penyakit dengan waktu yang lama bahkan lebih buruk lagi
karena kembali mengonsumsi makanan yang menyebabkan penyakit yang ada dalam
tubuhnya.
Pembahasan:
Ada dua ayat firman Tuhan yang sangat
bermanfaat bagi kita atas kedua kisah tersebut :
1. Pengkhotbah 7:17 “Janganlah
terlalu fasik, janganlah bodoh!. MENGAPA ENGKAU MAU MATI SEBELUM WAKTUNYA?”.
Kesaksian:
Beberapa tahun lalu kami pernah menghadiri
suatu pesta pernikahan. Pada saat tiba waktu makan dan makanan di atas meja
begitu berlimpah dengan menu makanan yang beragam termasuk sate kambing, dan
lain-lainnya. Seorang saudara sudah
mengetahui bahwa dia memiliki penyakit tekanan darah tinggi, namun malam itu ia
coba menikmati sate kambing. Apa yang
terjadi?. Dua hari kemudian telah meninggal dunia karena mendapat serangan
STROKE. Hal ini menyadarkan kita,
perlunya check up kesehatan secara rutin.
Mungkin ada yang bertanya: Bagaimana mungkin
saya bisa menyingkirkan hewan/daging dari makanan saya?. Bagaimana cara
melupakan nikmatnya makanan yang berlemak: Ice Cream, cake dan coklat serta
makanan gorengan yang lain?. Mungkinkah
saya mampu melupakan rasa gurihnya kerupuk?.
Begitu banyak pertanyaan yang mucul dipikiran saya untuk membela NAFSU
MAKAN SAYA!
Dengan berat hati saya bertanya; Apakah yang
harus saya makan?. Sejak tahun 2012,
seorang yang saya kenal telah mulai belajar menghentikan minuman soft drink dan
sejenisnya, tidak mengonsumsi makanan olahan, dll.
Ia bersyukur kepada Allah karena diberi
kesempatan untuk mengajak kita agar : “JANGAN MAU MATI SEBELUM WAKTUMU” (Pengkhotbah
7:17).
2. Yohanes 5:14 ...”Engkau
telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi YANG LEBIH
BURUK”.
Saudaraku yang kekasih,...
Kalimat-kalimat /firman Tuhan tersebut
adalah merupakan hikmat yang seharusnya di terapkan dengan apik dalam kehidupan
kita, bukan sekedar tertulis dalam buku yang kita anggap SUCI, bukan sekedar
dibaca ataupun dihafalkan seperti yang orang bilang: Ini ayat hafalan, dst.....
Memang rasa enak akan makanan itu hanya ada
di MULUT. Setelah lewat dari pangkal lidah, kita tidak merasakan apapun lagi.
Dengan pikiran yang kuat, rasa pahit
sekalipun akan terasa NIKMAT, rasa hambar makanan tanpa cabe akan terasa
nikmat. Setelah TERBIASA, ubi rebus akan lebih enak dari cake atau roti yang
paling mahal, tahu rebus atau tempe rebus tanpa cabe sekalipun akan lebih lezat
dari hewan mati (rendang, saksang, rica-rica, gulai, dll). Bila sudah terbiasa, syaraf di mulut kita
akan mengenal mana makanan yang baik dan mana yang bukan makanan.
Bagi kita yang masih sehat, marilah kita segera
BERUBAH, jangan mau menderita penyakit apapun akibat mulut sendiri karena sakit
itu SANGAT MENYAKITKAN. Bila kita sakit,
hidup kita nyaris tidak berarti. Yang
tadinya indah bermain dan berkelakar dengan anak-anak dan cucu kita, itu akan
tinggal kenangan bila kita lekas sakit.
Yang tadinya Anda bisa ROMANTIS dan bahagia bersama pasangan Anda,
liburan dan lain-lain, maka itu akan tinggal kenangan juga.
Setelah kita sakit SETELAH TUA, itu masih
lebih baik, namun itupun kita tidak inginkan.
Namun kalau usia kita baru tigapuluh-an atau empatpuluh-an, namun
KONDISI ANDA sudah layaknya 70-an, betapa tersiksanya hati dan pikiran kita.
Bagi mereka yang sudah punya masalah
kesehatan, mari segeralah kita BERUBAH, jangan mau mati sebelum waktumu!.
KONKLUSI:
Semoga Tuhan Allah akan memberikan
kesempatan hidup lebih lama, entah SEHARI, seminggu, sebulan atau SETAHUN. Namun, pilihan ada ditangan Anda dan saya.
Ingatlah pepatah ini: “Apa yang ditabur
orang, itu juga yang akan dituainya”.
Adalah merupakan tujuan kita bersama: Agar
kiranya jangan ada diantara kita yang mengukir batu nisannya sendiri seperti
pesan dari seorang penulis kuno: “ORANG ITU MATI KARENA MULUTNYA”.
Biarlah kiranya kita semua yang pernah lahir
di bumi ini meninggal dengan SANGAT TERHORMAT, mati dikelilingi anak cucu dan
cicit, mati karena sudah terlalu tua dan selama hidup TETAP SEHAT hingga tujuan
Tuhan menciptakan kita maksimal; melakukan kebajikan minimal 70 tahun, bahkan maksimal
90 atau 120 tahun.
TUHAN ALLAH KIRANYA SENANTIASA MEMBERKATI
KITA. Amin !.
mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
BalasHapusBONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
BONUS REFERAL 20% seumur hidup.