Rabu, 22 Juli 2020

MENINGGAL DENGAN SANGAT TERHORMAT.


Sakit Kepala Bagian Atas, Apa Penyebabnya?
Pendahuluan:
   Kita terhenyak mendengar dua kabar seputar orang-orang yang sakit.  Yang pertama terpaksa telah meninggal lebih cepat karena tidak mampu mengekang NAFSU nya untuk menyantap daging dan makanan lainnya yang berlemak, dan yang satu lagi terpaksa menderita penyakit dengan waktu yang lama bahkan lebih buruk lagi karena kembali mengonsumsi makanan yang menyebabkan penyakit yang ada dalam tubuhnya.

Pembahasan:
   Ada dua ayat firman Tuhan yang sangat bermanfaat bagi kita atas kedua kisah tersebut :
1. Pengkhotbah 7:17 “Janganlah terlalu fasik, janganlah bodoh!. MENGAPA ENGKAU MAU MATI SEBELUM WAKTUNYA?”.
Kesaksian:
   Beberapa tahun lalu kami pernah menghadiri suatu pesta pernikahan. Pada saat tiba waktu makan dan makanan di atas meja begitu berlimpah dengan menu makanan yang beragam termasuk sate kambing, dan lain-lainnya.  Seorang saudara sudah mengetahui bahwa dia memiliki penyakit tekanan darah tinggi, namun malam itu ia coba menikmati sate kambing.  Apa yang terjadi?. Dua hari kemudian telah meninggal dunia karena mendapat serangan STROKE.  Hal ini menyadarkan kita, perlunya check up kesehatan secara rutin.
   Mungkin ada yang bertanya: Bagaimana mungkin saya bisa menyingkirkan hewan/daging dari makanan saya?. Bagaimana cara melupakan nikmatnya makanan yang berlemak: Ice Cream, cake dan coklat serta makanan gorengan yang lain?.  Mungkinkah saya mampu melupakan rasa gurihnya kerupuk?.  Begitu banyak pertanyaan yang mucul dipikiran saya untuk membela NAFSU MAKAN SAYA!
   Dengan berat hati saya bertanya; Apakah yang harus saya makan?.  Sejak tahun 2012, seorang yang saya kenal telah mulai belajar menghentikan minuman soft drink dan sejenisnya, tidak mengonsumsi makanan olahan, dll.
   Ia bersyukur kepada Allah karena diberi kesempatan untuk mengajak kita agar : “JANGAN MAU MATI SEBELUM WAKTUMU” (Pengkhotbah 7:17).
2. Yohanes 5:14 ...”Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi YANG LEBIH BURUK”.
   Saudaraku yang kekasih,...
   Kalimat-kalimat /firman Tuhan tersebut adalah merupakan hikmat yang seharusnya di terapkan dengan apik dalam kehidupan kita, bukan sekedar tertulis dalam buku yang kita anggap SUCI, bukan sekedar dibaca ataupun dihafalkan seperti yang orang bilang: Ini ayat hafalan, dst.....
   Memang rasa enak akan makanan itu hanya ada di MULUT. Setelah lewat dari pangkal lidah, kita tidak merasakan apapun lagi.
   Dengan pikiran yang kuat, rasa pahit sekalipun akan terasa NIKMAT, rasa hambar makanan tanpa cabe akan terasa nikmat. Setelah TERBIASA, ubi rebus akan lebih enak dari cake atau roti yang paling mahal, tahu rebus atau tempe rebus tanpa cabe sekalipun akan lebih lezat dari hewan mati (rendang, saksang, rica-rica, gulai, dll).  Bila sudah terbiasa, syaraf di mulut kita akan mengenal mana makanan yang baik dan mana yang bukan makanan.
   Bagi kita yang masih sehat, marilah kita segera BERUBAH, jangan mau menderita penyakit apapun akibat mulut sendiri karena sakit itu SANGAT MENYAKITKAN.  Bila kita sakit, hidup kita nyaris tidak berarti.  Yang tadinya indah bermain dan berkelakar dengan anak-anak dan cucu kita, itu akan tinggal kenangan bila kita lekas sakit.  Yang tadinya Anda bisa ROMANTIS dan bahagia bersama pasangan Anda, liburan dan lain-lain, maka itu akan tinggal kenangan juga.
   Setelah kita sakit SETELAH TUA, itu masih lebih baik, namun itupun kita tidak inginkan.  Namun kalau usia kita baru tigapuluh-an atau empatpuluh-an, namun KONDISI ANDA sudah layaknya 70-an, betapa tersiksanya hati dan pikiran kita.
   Bagi mereka yang sudah punya masalah kesehatan, mari segeralah kita BERUBAH, jangan mau mati sebelum waktumu!.

KONKLUSI:
   Semoga Tuhan Allah akan memberikan kesempatan hidup lebih lama, entah SEHARI, seminggu, sebulan atau SETAHUN.  Namun, pilihan ada ditangan Anda dan saya.
   Ingatlah pepatah ini: “Apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya”.
   Adalah merupakan tujuan kita bersama: Agar kiranya jangan ada diantara kita yang mengukir batu nisannya sendiri seperti pesan dari seorang penulis kuno: “ORANG ITU MATI KARENA MULUTNYA”.
   Biarlah kiranya kita semua yang pernah lahir di bumi ini meninggal dengan SANGAT TERHORMAT, mati dikelilingi anak cucu dan cicit, mati karena sudah terlalu tua dan selama hidup TETAP SEHAT hingga tujuan Tuhan menciptakan kita maksimal; melakukan kebajikan minimal 70 tahun, bahkan maksimal 90 atau 120 tahun.
   TUHAN ALLAH KIRANYA SENANTIASA MEMBERKATI KITA. Amin !.

1 komentar:

  1. mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup.

    BalasHapus