MELIHAT ORANG MELALUI PENGLIHATAN
YESUS
(Seeing People Through Jesus’eye).
SS.III/20(Pel.3)- 18 Juli 2020.
Ayat
hafalan:
“Yesus
berkata kepada mereka: ‘Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadian penjala
manusia”.(Matius 4:19).
1.Nama Kristen
berarti menjadi seperti Kristus. Apakah kita benar-benar ingin/berusaha untuk
menjadi seperti Yesus? Pikirkan cara-cara Yesus menjangkau orang-orang dari
semua kelas untuk memenangkan mereka karena Injil. Apakah kita melakukan itu?
Tidak ada orang yang tidak membutuhkan/memerlukan Allah. Yesus adalah pemenang
jiwa yang paling unggul. Ke mana pun Dia pergi, Yesus melihat jiwa-jiwa yang
membutuhkan kebenaran.Yesus melihat semua pria dan wanita dapat dimenangkan
untuk kerajaan-Nya. Apakah kita dapat melihatnya?(melihat itu?). Tentu saja,
Yesus memiliki wawasan supernatural yang Ia telah terima - mungkin setiap malam
- saat Ia diarahkan/dipimpin oleh Bapa-Nya dan Roh Kudus untuk mendekati orang
yang tepat dengan pekabaran yang tepat (to approach the right people with the
right message). Akankah mereka melakukan itu untuk kita?.
(Tema Pelajaran saat ini, “Melihat Orang
Melalui Penglihatan Yesus,”secara khusus berfokus pada pentingnya seseorang
menuntun orang lain kepada Yesus. Yesus melihat manusia, bagaimana potensi
mereka pada masa mendatang, bukan pada keadaan mereka pada saat ini. Potensi
mereka untuk kerajaan Allah, melihat kerinduan dalam setiap hati manusia untuk
mengenal Allah.
MINGGU: JAMAHAN KEDUA.
Bagaimana kita bisa tahu jika Allah
membimbing kita untuk bersaksi kepada seseorang yang kita kenal.
Kisah penyembuhan orang buta di Betsaida
(Pantai Utara Laut Galilea). Kisah ini menggambarkan rencana Allah utk
menggunakan setiap orang percaya utk membawa orang lain kepada Yesus.
Markus
8:22-26 “...tibalah Yesus dan murid2-Nya di Betsaida. ...orang membawa
seorang buta dan memohon, spy Ia menjamah dia.v.23.Yesus memegang tangan orang
buta itu dan membawa dia ke luar kampung. ..Ia meludahi mata orang itu dan
meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya: “Sudahkah kau lihat sesuatu?”.
v.24. Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: “Aku melihat orang, sebab
melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon2”.
v.25. Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada
mata orang itu, maka orang itu sungguh2 melihat dan telah sembuh, sehingga ia
dapat melihat segala sesuatu dengan jelas. v.26.Sesudah itu Yesus menyuruh dia
pulang ke rumahnya dan berkata: “Jangan masuk ke kampung!”.
(Disini ada 2
kata kuci: “membawa” dan “memohon”.
Orang buta itu tidak datang sendiri. Teman2 melihat kebutuhannya dan
membawanya. Yesus merindukan agar kita menyadari bahwa ada orang-orang yang
membutuhkan di sekitar kita yang terbuka pada injil jika kebutuhan jasmani
mereka dipenuhi terlebih dahulu. Jiwa2 yang membutuhkan itu ada dimana-mana. Yesus menyembuhkan orang buta itu dalam 2
tahap.(dimana orang yang disembuhkan oleh Yesus tidak segera sembuh). Pertama:
Mukjijat itu menyatakan belas kasihan Yesus. Bila keluar dari ruangan gelap ke
ruangan yang terang. Sesaat, sulit melihat dengan jelas. Membutuhkan waktu bagi
mata untuk menyesuaikan dengan terang secara perlahan-lahan. Sama seperti sinar
matahari yg.secara perlahan-lahan terbit mengusir kegelapan, demikian juga
dengan terang kebenaran Allah secara perlahan-lahan menerangi pikiran kita
sampai kita berjalan dalam terangnya yang sempurna.(Baca Amsal 4:18). Kemungkinan juga: Betapa pentingnya sentuhan
yang kedua. Seringkali kita mengalami setengah buta. Kita melihat orang lain di sekitar kita
seperti “pohon yang berjalan. “ Ketika
Roh Kudus melepaskan kotoran itu dari mata kita, kita juga akan melihat orang
yang ada disekitar kita dengan lebih jelas. Baca Markus 8:25....”dengan jelas= delaugos”.=”dalam terang yg.sempurna”.
Saat Kristus menyembuhkan kebutaan rohani
kita, kita melihat orang lain sebagaimana Kristus melihat mereka dalam terang
kasih-Nya yang sempurna.
2. Ada
beberapa hal yang perlu kita perhatikan tentang cerita ini. Teman-teman orang
buta ini membawanya kepada Yesus dan memohon agar Yesus menyentuhnya/menjamahnya.
Kita tidak tahu apa-apa tentang iman orang buta itu; tetapi, kita tahu tentang
iman mereka yang membawanya kepada Yesus. Dengan melatih iman kita, dapatkah
kita membawa orang lain kepada Yesus?
3. Bagaimana
kita bisa membawa orang kepada Kristus? Kita tidak dapat secara fisik membawa
mereka kepada Yesus seperti yang dilakukan orang ketika Dia ada di dunia ini.
Bisakah kita mengundang mereka kepada pelajaran Alkitab? Bisakah kita
mengundang mereka ke kelas sekolah Sabat kita? Bisakah kita menawarkan pelajaran
Alkitab? Atau, haruskah kita bersikap ramah saja?
Apakah orang menyukai kita dan ingin berada
di sekitar kita? Jika tidak, akan sulit bagi kita untuk menarik mereka kepada
Injil.
4. Dari 25
atau lebih mukjizat penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus yang dicatat dalam
Injil, ini adalah satu-satunya waktu di mana Dia mengambil dua langkah untuk
menyelesaikan penyembuhan. Menurut Anda mengapa Yesus melakukannya seperti itu
pada kesempatan ini? Kita tidak tahu apa-apa tentang hubungan antara
teman-teman pria buta ini dan pria buta itu sendiri. Jelas, mereka ingin dia
disembuhkan. Dan mereka mendesak Yesus untuk menyentuhnya/menjamahnya.
5. Apakah kita
takut mengundang seseorang untuk belajar tentang Yesus? Jika demikian, apa
alasannya? Apakah kita khawatir tentang apa yang mungkin mereka pikirkan
tentang kita? Atau, tentang Dia
6. Setelah
penyembuhan dua bagian-Nya, mengapa Yesus memberi tahu orang itu untuk tidak
kembali ke desa? Lebih dari sekali,
Yesus memberi tahu orang-orang yang telah disembuhkan agar tidak memberi tahu
siapa pun. Satu alasan untuk ini adalah bahwa dalam kasus-kasus kusta, orang
yang disembuhkan diharuskan untuk kembali ke para imam dan dinyatakan/diumumkan
bersih sebelum dia dapat kembali ke rumahnya. Jika ada kabar sampai kepada para
imam itu bahwa Yesuslah yang menyembuhkannya, mereka mungkin akan memberikan sebuah
laporan palsu untuk mencoba mendiskreditkan Yesus.
7. Pada
kesempatan2 lain(other occasions), Yesus begitu diliputi oleh orang-orang yang
ingin disembuhkan sehingga sulit bagi-Nya untuk mengajar orang-orang tentang
Injil.
Baca Markus 3:7-8
8. Orang-orang
datang dari semua negeri(countries) di sekitar karena mereka telah mendengar
apa yang Yesus lakukan, dan mereka telah mendengar tentang penyembuhan
ajaib-Nya. Jika Dia membiarkan diri-Nya terganggu oleh orang-orang yang
menginginkan kesembuhan, Dia tidak akan mencapai/menyelesaikan/accomplish hal
lain.
9. Selalu,
ketika menyembuhkan seseorang, Yesus berusaha mengarahkan mereka kepada
kebenaran dan memenangkan mereka untuk Injil. Itulah tujuan utama-Nya.(main
goal).
10. Bagi kita
yang merupakan dokter2, perawat2, atau profesional kesehatan lainnya, apakah
kita mencoba menyembuhkan orang tidak/bukan hanya secara fisik tetapi juga
rohani? Berapa lama kita ingin mereka hidup? Beberapa tahun lagi? Atau, selama
sisa kekekalan/keabadian?
11. Seberapa
sering kita tidak melihat orang seperti apa mereka sebenarnya? Apakah kita
kadang-kadang melihat orang-orang seperti “pohon
berjalan,” tidak mengenali kebutuhan mereka akan Allah dan potensi
mereka dapat – bahkan untuk pekerjaan Allah?
12. Mungkin
tim penginjilan yang paling sukses yang kita ketahui dalam Alkitab adalah tim
Paul dan Dr. Luke: Seorang pendeta dan seorang dokter bekerja bersama.
SENIN: PELAJARAN TENTANG PENERIMAAN.
13. Yesus
melihat manusia, bagaimana potensi mereka pada masa mendatang, bukan pada
keadaan mereka pada saat ini. Potensi mereka untuk kerajaan Allah, melihat
kerinduan dalam setiap hati manusia untuk mengenal Allah. Sebuah contoh yang
sangat baik dari Alkitab ditemukan dalam Yohanes 4: 3-34 yang menggambarkan
Yesus di sumur Sychar. Untuk memahami apa yang terjadi dalam cerita ini, kita
perlu memperhatikan beberapa informasi latar belakang yang penting.
14. The
Archeological Study Bible melakukan pengamatan menarik tentang hubungan antara
orang Yahudi dan orang Samaria: “Keretakan antara orang Samaria dan orang Yudea
berasal dari periode awal. Menurut 2 Raja2 17, orang2 Samaria adalah keturunan
orang2 Mesopotamia yang dipaksa tinggal di tanah Israel utara oleh raja Asyur
setelah pengasingan tahun 722 SM. Mereka menggabungkan penyembahan Yahwe dengan
praktik penyembahan berhala”.—The Archeological Study Bible(Zondervan
Publishing 2005), hlm.1727.
Dia menarik secara langsung pada kerinduan
wanita Samaria untuk PENERIMAAN,
cinta dan pengampunan.
15. Kemudian,
orang-orang Yahudi yang kembali dari pembuangan di Babel menolak untuk
mengizinkan orang Samaria bergabung dengan mereka dalam membangun kembali bait
suci di Yerusalem. (Ezra 4: 1-4; Nehemia 2: 1,19; 4: 1-23)
16. Bahkan
kemudian, orang-orang Yahudi berperang dengan orang Samaria dan menghancurkan
kuil mereka di Gunung Gerizim.
17. Rute
paling langsung dari Yerusalem ke Nazareth, atau bagian mana pun ke Galilea,
adalah langsung melalui tengah2 Samaria(through the middle of Samaria). Tetapi, orang-orang Yahudi tidak suka
bepergian melalui jalan itu karena permusuhan antara orang-orang Yahudi dan
orang-orang Samaria. Jadi, mereka biasanya melakukan perjalanan turun(lewat) ke
Yerikho, menyeberangi Sungai Yordan, melakukan perjalanan di sisi timur Sungai
Yordan sampai mereka dapat menyeberangi Sungai Yordan lagi di dekat ujung
selatan Danau Galilea, dan kemudian, kembali ke wilayah Yahudi. Tetapi, Yesus
melihat seseorang yang membutuhkan di Samaria, dan Dia pergi ke sana untuk
menjangkaunya. Pada saat yang sama, Dia berharap untuk menghancurkan tembok
besar prasangka antara orang Yahudi dan orang Samaria. Di tengah hari yang
panas, Yesus duduk di dekat sumur yang dalam dan telah bertanya kepada seorang
wanita apakah Ia dapat minum(meminta air minum). Di Timur Tengah pada zaman
kuno dan bahkan di zaman modern, dianggap merupakan pelanggaran terhadap Allah tidak
memberi seseorang air di bawah keadaan seperti itu. Dan betapa percakapan Yesus
dengan wanita itu. Dia mungkin telah mengatakan sesuatu kepadanya yang bahkan
belum dijelaskannya kepada murid-murid-Nya ketika Dia berkata, "Akulah Dia
[Mesias]." (Yohanes 4:26, GNB *)
18. Berapa
kali Yesus mengungkapkan kepada orang-orang secara langsung bahwa Dia adalah
Mesias? Ketika Dia kembali ke Galilea dan memberi tahu orang-orang di kampung
halaman-Nya - bahkan secara tidak langsung dengan mengutip dari Yesaya - bahwa
Dia adalah Mesias, mereka mencoba untuk membawa-Nya keluar dan melempari-Nya
dengan batu! (Lukas 4: 16-30)
19. Ketika
Yesus selesai berbicara dengan wanita di sumur di Syhar, murid-murid-Nya
kembali dan terkejut melihat Dia berbicara kepadanya. Ketika para murid
bertanya kepada Yesus tentang apa yang telah Dia lakukan, Dia mengatakan
sesuatu yang aneh/asing: "Tuaian benar-benar berlimpah, tetapi pekerja
sedikit." (Matius 9:37, NKJV *)
20. Dengan
menjangkau wanita Samaria ini, Yesus dapat bersaksi di seluruh desa/kampung.
Apakah kita bersedia digunakan oleh Allah untuk menjangkau orang-orang di
sekitar kita?
21. Menanggapi
penolakan oleh orang-orang Yahudi, orang-orang Samaria telah membangun garis keimamat
dan kuil mereka sendiri di Gunung Gerazim. Mereka mencampuradukkan praktik
kafir dengan agama Yahudi. Tetapi, semua itu tidak terlalu berarti bagi Yesus.
Dia melihat jiwa-jiwa yang membutuhkan Allah.
21. Dan
pelajaran apa yang Yesus coba ajarkan kepada para murid-Nya melalui pengalaman
itu?
Mereka yang memiliki Roh Kristus akan
melihat semua orang melalui mata belas kasih ilahi. Tidak peduli apa pun posisi
sosialnya, tidak peduli apa kekayaannya atau seberapa tinggi pendidikannya,
jika seseorang ada di dalam Kristus, ia tidak akan menjadi tidak baik, tidak
sopan, berhati keras, dan tanpa ampun. Karena setiap jiwa sepenuhnya bergantung
pada Allah untuk setiap berkat yang ia nikmati, betapa sabarnya, betapa
berbelas kasihnya, kita seharusnya bagi setiap makhluk. Allah memandang manusia
dalam kondisinya yang hilang, dalam kemerosotan dan rasa bersalahnya, dan
membayar harga yang sama untuk tebusan orang miskin dan orang buangan yang ia bayar
untuk menebus orang kaya dengan semua talenta yang melekat padanya.
Tidak ada rasa
hormat dari orang dengan Tuhan. Semua adalah calon2(kandidat) untuk surga atau
neraka.
Semua perlu diajarkan setiap jam tentang
Allah, untuk menjadi pelajar2 yang rajin, agar pada waktunya mereka dapat
menggunakan secara bijak kemampuan mereka yang terpecah, agar mereka dapat
menjadi agen yang hidup untuk bekerja sama dengan makhluk2 surgawi yang cerdas
untuk menyelamatkan jiwa manusia, yang dengan hati yang lembut, dipenuhi dengan
belas kasihan dan kebaikan sejati, mereka dapat bekerja sebagaimana Kristus
bekerja. Rasul berkata, “Kamu adalah pekerja bersama Tuhan." Anda harus
menjaga yang miskin, Anda harus menjaga yang yatim, yang membutuhkan
kebijaksanaan, perhatian, cinta, dan bantuan Anda. Anda harus menjaga janda
itu. Anda harus menjaga mereka yang kekurangan, kelaparan, berpakaian
compang-camping, yang pada prinsipnya bejat; karena Yesus datang untuk mencari
dan menyelamatkan yang hilang. Tuhan peduli pada orang-orang yang terbuang, dan
apakah Anda menganggap diri Anda terlalu baik, terlalu terhormat, untuk
menanggung kuk bersama Kristus, dalam upaya menyelamatkan yang binasa? Apakah
Anda akan membenci rekan-rekan pria Anda? Apakah Anda akan menjadi pelanggaran
terhadap Allah dengan meremehkan dan menghina gambarnya dalam diri manusia?
Dalam garis yang berbeda, Kristus telah mengungkapkan hubungan manusia dengan
sesamanya. Yesus, Anak Allah satu-satunya yang diperanakkan, telah
menyelesaikan pertanyaan itu selamanya dalam contoh yang telah Ia tetapkan bagi
dunia. Tanyakan pada diri sendiri: Apakah saya penjaga adik saya? Dan siapa
sesama saya? —Ellen G. White, Signs of the Times, * 20 Juni 1892, par. 2.
22. Apakah ada
orang di sekitar Anda yang secara sadar atau tidak sadar Anda memandang rendah
dan Anda tidak mau melakukan upaya untuk memenangkan mereka bagi Kristus?
Bisakah kita memiliki sikap yang sama seperti yang dimiliki Yesus terhadap
orang Samaria?
SELASA: MULAILAH DIMANA ANDA BERADA.
23. Dalam
upaya kita untuk mencoba menjangkau orang lain, satu hal yang harus kita
ketahui adalah bahwa tempat di mana kita
harus memulai adalah di mana pun kita berada. Tidak ada tempat lain untuk
memulai.
24. Sangat
mudah untuk berpikir bahwa pekerjaan membangun gereja adalah pekerjaan pendeta.
Lagipula, dia dibayar untuk melakukan itu. Tetapi, Allah memiliki rencana yang
sangat berbeda untuk gereja-Nya. Dia ingin semua orang menjadi saksi bagi-Nya.
25. Dapatkah
Anda mengidentifikasi saat-saat ketika Allah membuka pintu untuk Anda saksikan?
Apakah Anda memanfaatkan peluang itu. Jika tidak, mengapa tidak? Haruskah kita
mengharapkan setiap orang untuk menyambut kesempatan belajar tentang Yesus?
Tentu saja tidak. Jika kita mencoba untuk bersaksi kepada orang-orang, dapatkah
kita menyebabkan penghalang yang dibangun di antara kita dan mereka?
Yohanes 1: 40-41:
v.40.Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut
Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.v.41.Ia membawanya kepada Yesus....”
(Baca:
Yoh.6:5-11; Yoh.12:20-26.....)
25. Coba
bayangkan diri Anda dalam posisi Andreas ketika dia pertama kali bertemu Yesus.
Orang-orang Yahudi telah menunggu Mesias selama lebih dari 400 tahun! Apa yang
akan Anda lakukan jika Anda baru tahu bahwa Mesias telah datang? Andreas tidak
sabar untuk memberi tahu saudaranya, Petrus.
Kemudian, Andreas membawa anak lelaki itu
dengan makan siangnya kepada Yesus. Masih kemudian, Andreas membawa beberapa
orang Yunani kepada Yesus. Dia tahu apa yang harus dilakukan: Membawa mereka
kepada Yesus.
26. Apakah
mata kita terbuka untuk melihat kebutuhan rohani orang-orang di sekitar kita?
Apakah orang-orang itu melihat sesuatu dalam diri kita yang menarik mereka?
Apakah kita berbelas kasih dan peduli? Apakah mereka melihat kedamaian dan
tujuan hidup dalam diri kita? Apakah hidup kita merupakan iklan untuk Injil?
RABU: MENGHADAPI ORANG YANG SULIT.
27. Terkadang,
kita melihat pengemis atau orang tunawisma lainnya melakukan hal-hal yang
membuat kita sangat tidak nyaman. Apakah kita diam-diam membenci orang-orang
itu? Atau, apakah kita mengenali mereka sebagai anggota potensial keluarga
Allah?
Yesus adalah ahli dalam berurusan dengan
orang2 yang sulit. Bagi Yesus, tidak ada
yang berada di luar jangkauan Injil. Yesus tentu percaya bahwa :
“Tidak ada yang jatuh begitu rendah, tidak
ada yang begitu keji, tetapi mereka dapat menemukan pembebasan di dalam Kristus”.
— Ellen G. White, The Desire of Ages * 258.6. (Walaupun seorang telah jatuh
begitu rendah, atau begitu najis, ia mendapat kelepasan di dalam Kristus).
28. Baca
Matius 4: 18-19; Markus 12: 28-34; dan Lukas 29. Dalam keadaan yang sangat, sangat berbeda
setiap kali Dia melihat kesempatan, Yesus berusaha menjangkau orang-orang.
Lihatlah komentar yang sangat menarik tentang pencuri di kayu salib.
(Baca
Yoh.19:4. D.A. hlm.749.3)
30. Jelas
bahwa kita hidup di dunia yang terluka. Setiap orang di dunia ini perlu
mendengar kebenaran tentang Allah dan tertarik oleh keindahan Yesus. Tapi,
berapa banyak dari mereka yang mengenalinya? Mereka mungkin merasa lapar akan
sesuatu yang melebihi diri mereka sendiri/diluar jangkauan mereka; tetapi,
mereka tidak mengenali apa yang mereka butuhkan.
“Carilah Tuhan untuk mata yang melihat, hati
yang peka mendengarkan, dan keinginan untuk membagikan Kristus yang Anda kenal
dan kasihi kepada orang lain, dan Anda akan berada di jalan menuju perjalanan
yang menyenangkan seumur hidup Anda. Hidup akan memiliki makna yang sama sekali
baru. Anda akan memiliki rasa kepuasan dan kegembiraan yang belum pernah Anda
alami sebelumnya. Hanya mereka yang bekerja untuk jiwa-jiwa yang dapat
mengetahui kepuasan yang bisa dihasilkannya”. —Adult Sabbath School Bible
Study Guide* for Wednesday, July 15. 35.
Kitab Kisah Para Rasul dipenuhi dengan
kisah-kisah tentang bagaimana para murid memanfaatkan peluang2 yang tersedia
untuk kemajuan kerajaan Allah, meskipun ada tantangan yang dihadapi baik secara
internal maupun eksternal.
32. Paulus,
tidak diragukan lagi, penginjil yang paling terkemuka/terkenal di zaman
Perjanjian Baru. Dia terus mencari tempat baru untuk bersaksi. Dia dianiaya.
Dia dirajam dan dibiarkan mati. Dia dipenjara; tetapi, ia terus bersaksi. Baca 2
Kor.2:12-13. Disini Paulus menceritakan pengalamannya di Troas. “...tidak
menjumpai Titus..minta diri dan berangkat ke Makedonia”. Tuhan secara ajaib membuka pintu bagi Paulus
untuk memberitakan Injil di benua Eropa, dan dia tahu bahwa pintu yang dibuka
Allah hari ini mungkin ditutup besok.
Memanfaatkan kesempatan dan melihat kemungkinan ia segera berlayar ke Makedonia. Allah Perjanjian Baru adalah Allah pintu
terbuka—Allah yang menyediakan PELUANG bagi kita untuk membagikan iman
kita.(Yang terpenting di hati masing2 individu).
33. Paulus
sudah menghabiskan sekitar dua tahun di Eropa, kebanyakan di Korintus, ketika
ia tiba di Troas pada kesempatan itu. Setelah meninggalkan Korintus, situasinya
menjadi buruk. Jadi, Paulus telah melakukan perjalanan kembali ke Korintus,
mungkin dengan kapal, dan telah diperlakukan dengan sangat buruk oleh
orang-orang di Korintus. (Lihat 2 Korintus 2: 1-4.) Setelah kembali ke Efesus
tempat ia bekerja dan setelah banyak berdoa, ia mengirim Titus kembali ke
Korintus dengan surat yang sangat kuat/keras kepada orang-orang disana!. (Surat
itu mungkin seperti yang kita miliki dalam 2 Korintus 10-13.) Dia tidak
mendengar apa-apa dari Titus untuk waktu yang lama. Dia sangat khawatir
sehingga dia memutuskan untuk berjalan melalui (mengelilingi) Makedonia sampai
dia dapat menemukan Titus dan mendengar apa yang terjadi di Korintus dan
bagaimana
mereka telah
menanggapi suratnya. Dia ingin tahu apakah mereka telah bertobat. Ketika
akhirnya dia bertemu Titus yang sedang dalam perjalanan kembali ke Efesus, dia
senang mendapat kabar baik bahwa jemaat Korintus telah bertobat dan
menginginkan dia (Paulus) untuk kembali ke Korintus.
34. Baca Kisah
8: 26-38. Philipus sedang melakukan pekerjaan penginjilan yang penting di kota
Samaria. Tentunya, Tuhan mengakui kebaikan yang dilakukannya di sana. Namun,
Tuhan melihat kesempatan khusus yang perlu dipenuhi. Jadi, Dia membawa Philipus
pergi dari Samaria dan membawanya ke jalan dari Yerusalem ke Gaza. Di sana
Philipus melihat seorang Etiopia, bepergian/dalam perjalanan dalam keretanya
ketika ia kembali dari beribadah di Yerusalem.
“Seorang
malaikat menuntun Filipus kepada seorang yang sedang menari terang dan yang
sedia untuk menerima injil; dan pada dewasa ini malaikat2 menuntun langkah2
dari pekerja2 yang akan mengizinkan Roh Kudus unatuk menyucikan lidah mereka
dan menghaluskan serta memuliakan hati mereka. Malaikat yang dikirim
kpd.Filipus dapat melakukan pekerjaan bagi orang Etiopia itu tetapi hal ini
bukanlah cara kerja Allah.
Adalah rencana-Nya bahwa manusia harus
bekerja untuk sesama mereka”. E.G.White, Alfa & Omega, jld.7,hlm.92.
38. Bayangkan
Tuhan membimbing Philip: (1) Ke tempat yang tepat, (2) Ke orang yang tepat, (3)
Kepada orang yang membaca persis bagian yang benar, (4) Untuk memberikan
kesempatan yang luar biasa untuk bersaksi. . Dan di sana, sebuah pengaruh mulai
bergerak yang berdampak pada negara Ethiopia sejak hari itu hingga saat ini.
35. Apakah
kita bersedia digunakan oleh Roh Kudus? Apakah kita bersedia bekerja dengan
Tuhan sebagai seorang mitra?
“Mengapa tidak berdoa seperti ini?. “Tuhan,
aku bersedia digunakan untuk kemajuan kerajaan-Mu. Buka mataku sehingga bisa
melihat ketersidiaan peluang yang Engkau bua setiap hari di hadapanku. Ajari
Aku untuk menjadi peka terhadap orang-orang disekitarku. Tolong aku untuk
mengucapkan kata2 pengharapan dan dorongan serta membagikan kasih dan
kebenaran-Mu kepada mereka yang aku hubungi setiap hati.”
Jika Anda akan berdoa seperti ini, Allah
akan melakukan beberapa hal luar biasa dengan hidup Anda.
36.
Memenangkan jiwa kepada Injil tidak mudah. Setan hidup dan sehat/baik2 saja!
Tetapi, Allah membutuhkan saksi yang rela setiap hari di setiap tempat. Kepada
siapa Anda melakukan kontak yang mungkin dapat Anda bersaksi?
37. Pikirkan
tentang orang-orang yang tidak terduga yang Roh Kudus menjangkau dan menyentuh
untuk memenangkan mereka karena Injil. Siapa yang mengira bahwa Saulus dari
Tarsus akan menjadi penginjil terkemuka? Namun, kemudian, pengalaman di jalan
menuju Damaskus terjadi.
38. Sudahkah
Anda mencoba berlatih/mempraktekkan melihat
orang melalui mata Yesus? Tidak peduli seperti apa mereka kelihatannya
atau posisi apa yang mungkin mereka miliki di bumi ini, ada kemungkinan besar
bahwa mereka dapat menjadi anggota gereja Allah yang berguna. Yesus menjangkau
wanita itu di Samaria. Dia menjangkau wanita Kanaan yang putrinya dirasuki
Iblis. Dia mengirim Philipus untuk menjangkau sida2 Ethiopia. Yesus sendiri
mengulurkan tangan kepada pencuri di
salib, perwira
Romawi, dan banyak pencari lainnya. Kepada siapa kita dapat menjangkau?
37. Kita
menyadari fakta bahwa ada sejumlah besar orang yang tidak tertarik pada hal-hal
rohani.
38. Tidak
bisakah kita masing-masing melakukan apa yang dilakukan Andreas dan “membawa
orang kepada Yesus”? Bagaimana kita bisa melakukan itu di abad ke-21? Apa yang
dapat kita lakukan untuk memperkenalkan anggota keluarga atau teman, bahkan
kenalan, kepada Tuhan Yesus Kristus?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar