MENJADI SAHABAT SEJATI
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu,
dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran” (Amsal 17:17)
Hubungan persahabatan begitu berarti dan mempunyai pengaruh yang sangat
besar dalam hidup manusia tidak heran jika Amsal 22:24-25 mengingatkan kita
agar “Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul
dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah
lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri.” Kita memang harus
terbuka untuk menjalin hubungan dengan sebanyak-banyaknya orang, tetapi untuk
menjadi sahabat yang dekat kita harus memilih yang tepat, yang bisa membangun
hidup kita. Sebab kalau tidak maka kita akan terpengaruh dengan
kebiasaan-kebiasaan buruknya.
Amsal
17:17 menunjukkan ciri-ciri sahabat sejati, yaitu:
Pertama, menaruh kasih setiap waktu. Proses waktu, kesalahpahaman, kekecewaan, kemarahan, kekurangan dan
kerikil-kerikil lain tidak akan membuat seorang sahabat sejati kehilangan
kasihnya, tetapi justru semakin memurnikan dan memperhalus kualitas kasihnya.
Yang kedua, sahabat sejati akan
menjadi saudara dalam kesukaran. Untuk setia
dan senang bersama-sama ketika semuanya baik-baik adalah biasa, tetapi ketika
kita sedang mengalami kesukaran siapa yang masih peduli dan ada bersama kita?
Itulah seorang sahabat sejati. Seperti seorang saudara yang tidak bisa
dipisahkan oleh situasi apapun dan bisa menerima keadaan kita apa adanya serta
selalu siap memberikan dukungan kepada kita.
Ciri lain seorang sahabat sejati
adalah: “Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan
mencium secara berlimpah-limpah” (Amsal 27:6). Sahabat sejati tidak akan menutup mata
terhadap kesalahan kita atau memuji-muji kita secara berlebihan, tetapi
mereka akan menegur ketika kita berbuat salah dan menasihati kita dengan tulus hati.
Dari
beberapa ciri sahabat sejati tersebut, siapakah yang bisa lulus ujian Amsal
17:17 dan 27:6?
Apakah Anda sudah bisa menjadi sahabat
sejati bagi orang lain? Tetap setia dan bisa menerima saudara seiman apa
adanya, berada di sisi mereka yang sedang mengalami kesukaran dan berani
menegur yang berbuat salah dengan menjaga hati nurani yang murni.
Hari ini kiranya kita bisa membuktikannya.
Sahabat sejati tidak akan menutup
mata terhadap kesalahan kita atau memuji-muji kita secara berlebihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar