Sabtu, 03 September 2016

Cara Menghemat Belanja Dan Petunjuk Berbelanja.



  Image result for Menghemat belanja  Boleh percaya boleh tidak, banyak sekali pengeluaran yang kita lakukan sebetulnya sifatnya tidak wajib, sehingga Anda bisa leluasa menekan jumlah pengeluarannya.

   Sebut saja fitness, rekreasi, nonton.(Tentu bagi umat Advent tidak boleh nonton di bioskop/gedung theater).  Semua itu tidak wajib. Paling tidak dari sekali seminggu, Anda bisa menguranginya menjadi sekali dalam dua minggu atau sekali dalam sebulan. Ada banyak lagi pengeluaran yang bisa Anda tekan. Setidaknya, lewat empat pos pengeluaran yang harus Anda waspadai.

   Keempat pos itu adalah telepon, listrik, air; biaya sosial (hadiah dan sumbangan); busana dan aksesori; serta hiburan.

Telepon, Air, Listrik

   Telepon, listrik, dan air adalah pos-pos pengeluaran yang punya kecenderungan untuk jadi besar kalau Anda tidak berhati-hati. Kenapa demikian? Selain karena ketiganya adalah fasilitas yang akan menunjang keberlangsungan hidup di rumah Anda, alasan lainnya adalah karena pembayaran ketiga pos tersebut dilakukan belakangan. Segala sesuatu yang pembayarannya dilakukan belakangan, biasanya akan terasa berat ketika Anda harus membayarnya di akhir.

   Ada dua komponen yang biasanya Anda bayar pada rekening telepon, biaya langganan dan pulsa. Kalau bicara tentang biaya langganan, mungkin hal itu agak sulit Anda ubah karena jumlahnya memang sudah tetap tiap bulannya. Tapi pembayaran pulsa biasanya ditagih berdasarkan jumlah pemakaian Anda.

   Nah, cara menghemat adalah dengan bicara hanya yang penting-penting saja selama bertelepon. Internet sangat mungkin juga menjadi salah satu sumber membengkaknya rekening telepon Anda, jadi hindarilah terjebak dalam pemakaian yang sangat lama, kecuali berlangganan bulanan sepuasnya, tentu jumlahnya sudah tetap setiap bulan.
  
    Bagaimana menghemat biaya listrik Anda. Caranya, antara lain hindari pemakaian listrik secara serentak di malam hari. Jangan menyetrika atau mencuci di malam hari, sementara seluruh lampu rumah dan televisi menyala. Selain itu, jangan biarkan AC menyala sepanjang hari.  Tentu hal ini sudah kita pahami, namun kita perlu mengingat untuk mematikannya.

   Mengganti lampu bohlam dengan lampu neon juga penting , walaupun awalnya terasa mahal.    Lampu neon mungkin lebih mahal dibanding membeli bohlam. Tapi pada praktiknya, listrik yang harus Anda bayar kemudian bisa jadi jauh lebih murah karena energi yang diperlukan lebih hemat. Cara menghemat listrik lainnya adalah dengan mematikan lampu atau barang elektronik bila sedang tidak digunakan.  Hindarkan mendengar, menonton radio/TV pada saat berbaring ditempat tidur, karena kalau benar-benar tertidur maka arus listrik akan berjalan terus.

   Soal menghemat air, yang bisa Anda lakukan antara lain adalah dengan menggunakan pancuran air atau shower (Tentu hal ini berlaku di rumah yang tersedia fasilitas shower). Dengan pancuran, air yang Anda pakai akan jauh lebih sedikit, tetapi tersebarnya air tersebut tidak kalah dengan kalau Anda memakai gayung. Cara yang lain menghemat air adalah memasang bak kecil atau ember yang agak besar dan menghindari melubernya air ketika mengisi bak.

Biaya Sosial (Hadiah dan Sumbangan)

   Pernahkah Anda mencoba menghitung, berapa kali dalam bulan ini Anda mendapat undangan pesta pernikahan? Selanjutnya, coba hitung lagi berapa total uang yang Anda keluarkan untuk hadiah pernikahan tersebut. Mungkin banyak dari Anda yang kaget setelah mencoba menghitungnya. Kenapa?  Karena terlalu banyak, apalagi posisi seseorang lagi aktif bekerja dan berada dalam satu pekerjaan seorang manajer dalam sebuah perusahaan.

   Ya, hadiah pernikahan memang hanya salah satu contoh dari sekian banyak biaya sosial yang biasa kita temui dalam pergaulan kita sebagai anggota masyarakat. Masih banyak lagi contoh biaya sosial yang bisa Anda temui, seperti iuran RT/RW, permohonan sumbangan untuk masjid, gereja, panti asuhan, dan sebagainya, bahkan iuran arisan pun sebenarnya bisa digolongkan ke dalam biaya sosial. Prinsipnya, pengeluaran uang yang dilakukan untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar atau membantu orang di sekililing kita, bisa dikatakan sebagai biaya sosial.

   Oleh karena kendali atas biaya sosial ini berada pada diri kita masing-masing, kita sendirilah yang mesti pintar-pintar menyiasati pengeluaran untuk biaya yang satu ini, agar anggaran tidak jebol. Dengan demikian, kalau ada biaya sosial yang harus kita keluarkan, kita juga pasti bisa mengeluarkan uang untuk biaya tersebut dengan hati yang lebih ikhlas, tanpa perlu emosi atau marah-marah. Nah, untuk membantu Anda mengendalikan biaya sosial, di bawah ini sejumlah anjuran yang mungkin bermanfaat.

Perkirakan Biaya Sosial

   Beberapa dari Anda mungkin memasukkan kebutuhan biaya sosial ke dalam kelompok "Pengeluaran Tak Terduga" dalam anggaran Anda.  Padahal, jangan lupa, biaya sosial tidak selalu tidak bisa diduga. Beberapa dari biaya sosial yang Anda keluarkan terkadang malah sudah bisa diperkirakan sebelumnya.

Mungkin, memang ada biaya sosial seperti sumbangan-sumbangan yang sifatnya benar-benar tidak terduga. Prinsipnya, Anda tetap bisa membuat perkiraan kalau mau. Memang sebaiknya kalau angka biaya sosial ini bisa diperkirakan dulu sebelumnya. Tak perlu terperinci sekali, yang penting ada perkiraan angkanya.

Susun Daftar Prioritas

   Setelah Anda memperoleh perkiraan tentang berapa total kebutuhan biaya sosial, yang harus Anda lakukan berikutnya adalah membuat daftar prioritas dari tiap-tiap komponen biaya sosial tersebut. Misalnya, prioritas pertama iuran RT, prioritas kedua arisan, dan seterusnya.

   Tempatkan komponen biaya yang benar-benar tak terduga dalam urutan terakhir di daftar prioritas Anda. Cara ini akan memudahkan Anda dalam menyusun prioritas biaya sosial Anda.

Sesuaikan Daftar Prioritas dengan Anggaran

   Langkah berikutnya adalah menyesuaikan daftar prioritas yang baru saja Anda buat dengan anggaran keluarga Anda. Kalau dana Anda ternyata tidak cukup, tentu saja akan ada komponen-komponen biaya sosial yang harus Anda relakan dicoret dari daftar. Biasanya yang akan menjadi 'korban' pencoretan pertama kali adalah komponen biaya sosial yang sifatnya benar-benar tak terduga.

Jangan ragu untuk mengatakan 'Tidak'

   Bila Anda telah menyesuaikan daftar prioritas biaya sosial dengan anggaran, yang harus Anda lakukan sekarang adalah mematuhi daftar tersebut. Kalau ada kebutuhan di luar anggaran, Anda harus bisa mengatakan “tidak”.

Busana dan Aksesori

   Baju memang penting, tapi Anda mungkin bisa menekan jumlah rupiah yang Anda keluarkan untuk baju kalau memang pengeluaran Anda untuk baju terasa besar. Yang dimaksud busana & aksesori adalah pakaian yang kita kenakan setiap hari beserta segala pelengkapnya, seperti tas, sepatu, sabuk, dan segala macam perhiasan yang melekat di tubuh ataupun busana.

   Begitu beragamnya jenis busana dan aksesori hingga tanpa sadar kita sering terbujuk untuk memiliki lebih banyak ragam busana dan aksesori. Tahu-tahu tanpa terasa kita sudah membelanjakan begitu banyak untuk pengeluaran yang satu ini, apalagi bagi mereka yang mempunyai income yang lumayan setiap bulannya.

   Bagaimana caranya agar pengeluaran untuk busana dan aksesori tidak kebablasan? Anda mesti menanyakan pada diri sendiri, benarkah saya memerlukan barang ini? Pantaskan saya memakainya? Kalaupun saya memang bisa memakainya, seberapa seringkah?

   Disiplinkan diri Anda hanya untuk membeli baju bila memang dibutuhkan. Untuk menekan anggaran belanja, kalau biasanya beli baju baru sebulan sekali, sekarang coba dijadikan dua bulan sekali atau lebih.  Beli yang kualitasnya bagus karena  pemakaiannya bisa lebih lama.

   Supaya koleksi baju dan aksesori Anda kelihatan banyak, pintar-pintarlah memadupadankan semua koleksi Anda. Dengan demikian, tidak ada koleksi baju atau aksesori yang mubazir, karena tidak bisa dipadupadankan

Hiburan

   Hiburan bukan melulu nonton filem CD di rumah atau nonton konser, tapi banyak macamnya.   Anda mendengar musik dari radio tape di rumah atau menonton televisi, itu juga sudah hiburan.   Anda pergi ke restoran dan makan bersama teman-teman Anda, juga hiburan. Apa lagi? Tentu masih banyak lagi, bukan? Apa pun itu, asalkan sifatnya bisa menghibur diri Anda sendiri, bisa dikatakan sebagai hiburan.

   Untuk anggaran makan di luar pergi bersama keluarga, bicara soal harga, biasanya uang yang harus Anda keluarkan akan sangat bergantung pada tempat yang Anda datangi. Semakin bagus dan mewah tempat itu, biasanya uang yang harus Anda keluarkan akan semakin mahal. Tetapi jangan lupa bahwa hal itu biasanya cukup sebanding, karena suasana biasanya mahal harganya.

   Tentu saja, saya tidak akan menyarankan Anda datang ke tempat yang murah dibanding ke tempat yang mahal, karena biasanya masing-masing tempat makan memiliki kelebihan dan kekurangannya. Tentunya hal itu juga tergantung pada keadaan keuangan Anda.  Boleh saja sesekali mengajak keluarga makan di restoran yang agak mewah. Misalnya, ketika ayah/ibu/saudara kita mendapat bonus dari kantor atau merayakan ulang tahun salah seorang dari anggota keluarga. Tetapi sebaiknya hindarkan makan diluar kalau bisa disajikan dirumah, karena itu lelbih sehat dan bersih.

   Bila hiburan Anda di rumah adalah menonton TV, tak usah ngotot berlangganan TV kabel bila memang anggaran keluarga tidak mencukupi. Sekarang ini ada banyak stasiun teve di Indonesia yang bisa Anda tonton. Kompetisi yang ketat membuat mereka berlomba-lomba menyajikan acara yang menarik. Nah, tinggal Anda rajin membaca jadwal acara masing-masing televisi di koran untuk mencari acara yang paling menarik.

Cara Menghemat Uang Belanja

   Kadang kita amat tergantung dengan berbagai produk barang. Hasrat untuk memiliki sebuah barang kerap jauh dari akal sehat. Sekali menyukainya, tak perduli apakah ada uang di kantong atau tidak, langsung saja dibeli.

   Hal-hal seperti inilah yang mengganggu anggaran belanja keluarga. Supaya tak mudah tergoda, Anda bisa mengatur pengeluaran belanja secara bijak, berikut ini syaranya.

Manfaatkan Waktu Obral

   Setiap tahun, beberapa kali toko-toko menggelar obral besar-besaran. Manfaatkan kesempatan ini untuk membeli kebutuhan yang memang sudah diprioritaskan. Misalnya membeli sepatu anak karena sepatu lamanya perlu diganti atau mengganti kompor yang rusak. Prioritaskan pada barang yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan. Belilah barang yang memang dibutuhkan lebih dulu oleh keluarga Anda, baru setelah itu barang yang memang diinginkan. Jangan mentang-mentang semua barang banting harga, Anda lalu kalap membeli.

Jangan Tergiur Iklan

   Belilah karena Anda memang membutuhkannya. Jangan terbujuk iklan, karena iklan dibuat memang agar Anda mau membeli, bukan sekadar memberi informasi.

Membawa Catatan Belanja

   Biasakan membawa secarik kertas yang berisi daftar barang yang harus dibeli. Cara ini bisa menghemat uang belanja, sebab, Anda hanya membeli apa yang tertera di kertas. Bukannya melenceng ke barang-barang lain yang memang tidak dibutuhkan.

Memilih Tempat Belanja

   Jadikan harga sebagai faktor utama dalam memilih tempat berbelanja. Apalagi berbelanja barang kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Kalau Anda bisa membeli barang yang sama di tempat yang murah, misalnya di pasar tradisional kenapa tidak ke sana saja? Ingat, barang-barang rumah tangga adalah kebutuhan yang harus dibeli secara rutin dan berulang. Bila Anda membelinya di tempat yang mahal, selisih harga yang cukup besar akan terasa setelah beberapa bulan.  Yang penting lagi,  buatlah pembukuan sederhana untuk setiap pengeluaran rutin bulanan yang berlaku tahunan dan tentu  dapat  berubah apabila ada peningkatan income setiap tahun, serta  tetaplah jalankan rencana sesuai dengan budget/anggaran yang telah ditentukan.

Beberapa Petunjuk Berbelanja

1.      Kalau berbelanja sedapat mungkin lakukan secara pribadi.  Ini penting dalam hal membeli makanan yang lekas busuk seperti buah-buahan dan sayur-sayur yang segar.  Maksudnya agar kita dapat memilih makanan yang masih segar atau baru.
2.      Bacalah etiket dengan hati-hati pada bungkusan atau kalengnya jika Anda membeli makanan jadi.  Etiket itu mengandung informasi yag Anda perlukan untuk mengetahui berapa berat dan isinya, dan lain-lain.
3.      Waspada terhadap lelang bahan makanan.  Kalau makanan itu sebagian sudah rusak, jangan dibeli walaupun harganya kelihatannya rendah.
4.      Belilah dalam jumlah besar jika mungkin, yaitu membeli banyak dari jenis yang selalu biasa muncul dalam menu Anda.   Akan tetapi, jangan timbun bahan-bahan yang sedikit penggunaannya.
5.      Hati-hati dalam membeli makanan-makanan yang sudah dekat waktunya rusak(Kedaluwarsa).  Kalau ini hendaklah dibeli dalam jumlah untuk langsung dimakan.
6.      Jika buah-buahan dan sayur-sayuran sedang musim, diwaktu inilah paling baik mengambil manfaat dari zan-zat gizinya karena harganya murah.
7.      Jika membeli sayur-sayuran segar dengan daun-daun yang dapat dimakan, pilihlah yang pucuk-pucuknya segar.  Sayur-sayur seperti ini dapat dimasak atau dilalap dalam keadaan segar.
8.      Membeli kacang-kacangan semasih dalam kulitnya dapat memberi penghematan kepada ibu rumah tangga jika kwalitasnya baik.
9.      Pilihlah telur yang baik kwalitasnya.  Biasanya telur yang baik berbentuk besar dan bersih tidak ada bintik-bintiknya.
10.  Susu bubuk nonfat adalah baik untuk dibeli dan digunakan.
11.  Merk-merk yang tidak terkenal kadang-kadang harganya di bawah dari merk-merk yang mempunyai iklan yang tinggi.  Biasanya pembeli harus menutupi biaya-biaya iklan.  Akan tetapi, adalah penting untuk memeriksa kwantitas dan kwalitas sebelum membeli dalam jumlah besar.
12.  Dalam memeriksa isi buah-buahan dan sayur-sayuran dalam kaleng pikirkan berat seluruhnya yang tertulis pada etiket dan berat jika dikeringkan.  Merk-merk yang disebut lebih murah kadang-kadang mengandung lebih banyak bahan cair dan oleh sebab itu kurang padat.  Umpamanya, suatu merk tertentu dari sejenis buah dalam kaleng dapat berharga  beberapa ribu rupiah lebih setiap kalengnya daripada merk lain tetapi sewaktu diperiksa berat yang dikeringkan , Anda bisa mendapat seporsi tambahan dari merk yang lebih mahal.
13.  Bandingkan harga-harga makanan segar, makanan yang dikalengkan, dibekukan dan dikeringkan dari satu toko ke toko yang lain (kalau tokonya dalam ruang lingkup dekat) karena ada kalanya Anda bisa menghemat beberapa ribu rupiah setiap kali belanja.  Usahakan agar ada tempat yang tepat untuk menyimpan bahan-bahan makanan di rumah Anda agar terhindar dari kebusukan.
14.  Makanan-makanan jadi yang sudah dimasak, makanan-makanan yang banyak di iklankan dan makanan-makanan jadi yang ditaruh dalam bungkusan-bungkusan kecil atau dalam tempat-tempat yang mewah dan mahal, adalah pembelian-pembelian yang tidak ekonomis.
15.  Makanan-makanan jenis beras yang berkulit ari memberikan lebih banyak zat gizi dalam sekali hidangan ketimbang tipe-tipe yang siap sedia untuk dimakan.
16.  PEMBOROSAN DI DALAM  DAPUR MENIMBULKAN KERUGIAN UANG YANG JELAS, SEPERTI YANG BERIKUT :
a.       Membuang seperti contohnya, pucuk-pucuk seledri, daun-daun kol sebelah luar yang masih dapat digunakan dalam sup, dan lain-lain.
b.      Kegagalan memanfaatkan sisa-sisa makanan dengan tepat.
c.       Penyimpanan makanan-makanan yang mudah busuk tidak disimpan dengan tepat.
d.      Pembuatan dan memasak makanan dengan tidak tepat –misalnya: hangus,menguliti terlalu tebal, dan lain-lain.
17.  Bila ada pekarangan atau kebun sendiri, ini tentu akan meberikan banyak keuntungan karena sayur-sayuran segar yang langsung dari kebun, keadaan gizi dan aromanya adalah terbaik.  Tapi bagi kita yang tidak punya kelebihan tanah bahkan  rumah juga sudah mentok dengan jalan, boleh juga di usahakan menanam sayuran di dalam pot.
  
   Saudaraku, inilah beberapa  cara menghemat dan petunjuk berbelanja, semoga bermanfaat bagi para ibu rumah tangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar