Pendahuluan :
Dalam membina rumah tangga suami-isteri harus mau saling mengerti. Kalau tidak mau kerapkali menimbulkan bentrokan didalam rumah
tangga.
Pembahasan:
Ada tiga faktor dasar agar saling mengerti :
i.
Suami isteri, hendaknya mempunyai iman
yang sama.
ii.
Suami isteri dianjurkan agar memiliki
pendidikan yang sama. Hal ini akan
membuat komunikasi lebih mudah dan lancar diantara mereka dan saling mengerti
dapat terjalin dengan baik.
Contoh: Seorang pria adalah dokter sedang isteri hanya tamat sekolah dasar. Karena perbedaan pengetahuan ini maka cara
berpikir mereka akan jauh berbeda juga.
Untuk mengimbangi suaminya, maka isteri
perlu banyak membaca buku-buku rohani, ilmu pengetahuan dan majalah-majalah
wanita serta bahan-bahan bacaan
lainnya yang perlu bagi ibu rumah
tangga. Hal ini membuat dia terbuka
dalam pergaulan yang serasi.
iii.
Sama-sama memiliki sifat rendah hati
dan mau mengalah.
Kalau ada ke tiga faktor ini maka
terciptalah rumah tangga yang rukun, tentram dan bahagia.
Firman Tuhan berkata dalam Amsal 24:3,4 “Dengan hikmat rumah didirikan, dengan
kepandaian itu ditegakkan, dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan
bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik”.
Tentu artinya disini bahwa dengan kepandaian, suami-isteri masing-masing
harus memelihara dan membina rumah tangga.
Dengan kepandaiannya, suami berusaha mencukupkan kebutuhan rumah
tangganya. Dengan kepandaiannya juga,
isteri mengatur rumah tangganya, yaitu:
1.
Pandai mengatur tata ruang dalam
rumah.
2.
Pandai pelihara kebersihan dan
ketertiban rumah.
3.
Pandai melakukan tatarias dalam
ruangan dan kamar.
4.
Pandai menyusun perabot dan mengatur
perkakas rumah, dan
5.
Pandai mengurus pertamanan dan halaman
rumah (kalau ada).
Oleh kepandaian isteri itu, rumah yang kecil
sekalipun akan menjadi indah dan menyenangkan hati orang yang mendiaminya.
Isteri mempunyai hikmat, kepandaian dan
pengertian untuk membina rumah tangganya.
Mengerti bagaimana mengatur dan mengurus hal-hal yang berkenaan dengan :
·
Keuangan bagi keperluan rumah
tangganya.
·
Pemeliharaan rumah yang bersih, sehat
dan segar.
·
Penyediaan makanan yang sehat sesuai
dengan penghasilan suami.
·
Kesukaan suami dan anak-anaknya.
Oleh karena ada saling pengertian diantara
suami-isteri maka pengaturan waktu untuk keperluan bersama dapat saling
diperhatikan.
Sejak bangun pagi, suami-isteri itu
sama-sama saling membantu dalam:
·
Membersihkan rumah dan kamar-kamar
tidur.
·
Menyediakan/mempersiapkan makanan atau
sarapan pagi.
·
Mengurus dan mempersiapkan anak-anak
yang berangkat ke sekolah.
·
Melayani dan mengurus suami yang akan
berangkat ke pekerjaannya.
·
Mengurus cucian pakaian dan bereskan
dapur.
·
Bekerja ke pasar dan menyediakan
makanan siang.
·
Mengurus makanan siang bagi anak-anak
yang pulang dari sekolah.
·
Menunggu dan menyambut kedatangan
suami dari pekerjaannya.
·
Mengatur dan memanfaatkan waktu pada
siang hari dan sore hari bagi suami dan isteri serta anak-anak.
Konklusi:
Apabila sikap saling mengerti ini
terdapat dalam rumah tangga maka akan terciptalah kerukunan, ketentraman dan
kebahagiaan dalam rumah tangga itu.
Semoga hal ini terjadi dalam rumah tangga kita masing-masing!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar