Sabtu, 03 September 2016

Kristus Kepala Rumah Tangga.



 Image result for Hati-hati Mencari Jodoh. 
Pendahuluan:

    Kita sedang hidup dalam satu masyarakat yang sakit, satu masyarakat yang ditulari oleh pengaruh-pengaruh buruk melalui bioskop/teater, TV, dan melalui ratusan jenis buku dan majalah.  Kemudian kita bisa mengetahui bahwa jutaan pernikahan yang mengalami frustasi dan tidak bahagia.

   Pembahasan:

   Judul pelajaran kita ialah: Bagaimana menjadikan keluarga kita berbahagia di dunia ini.
   Statistik membuktikan bahwa 75% dari semua pernikahan yang diadakan sebelum berumur 18 atau 19 tahun cendrung berakhir dengan tidak bahagia dan 50% berakhir dengan perceraian dalam waktu lima tahun.  Jadi yang menikah lebih muda,  lebih besar kemungkinannya untuk gagal.
   APA KATA ALKITAB TENTANG PERCERAIAN?.

   Matius 19:6 “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu.  Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia”.

   Banyak pasangan yang menikah, tetapi tidak mengenal satu sama lain secara sempurna.  Tidak sedikit pula rumah tangga Kristen yang berantakan.  Pada saat berbakti di gereja, kelihatannya harmonis, namun pada waktu di rumah mereka saling cek-cok atau tidak harmonis.
 
   Ilustrasi  1
  
   Pada suatu hari, seorang pendeta ketika berkunjung kesalah satu rumah tangga, dia mendengar bahwa rumah tangga tersebut sedang bertengkar.  Dengan suara lantang, terdengar olehnya suara seorang pria berkata: “Saya akan ceraikan kamu”.  Kemudian disusul oleh suara perempuan yang nyaring menyatakan: “Antarkan saya ke rumah orang tua saya”.
   Memang pendeta itu sudah mendengar tadinya bahwa sang suami sudah mempunyai isteri simpanan di kota lain sedangkan si isteri pun di gosipkan  sedang main gila dengan suami orang .
   Ketika pendeta mengetok pintu rumah, tidak lama kemudian sang suami keluar…dan pada saat melihat pendeta datang, dia berkata:  “Oooh, pak pendeta silahkan masuk!”.  Pendetapun masuk dan duduk.  Rumah itu sejenak hening, kelihatannya tenang dan damai.

   Tidak berapa lama kemudian, sang suami memanggil : “Ma,..ini pak pendeta datang”.  Wah, sang suami begitu mesra memanggil isterinya didepan orang lain.  Ia ingin menampilkan dihadapan orang lain, bahwa hidupnya berbahagia dan rumah tangganya harmonis. Tidak lama kemudian isterinya keluar dan menyapa: “Ooh…pak pendeta.  Silahkan ngobrol dulu dengan suami saya”.  Nampaknya dia begitu bahagia dengan senyumnya yang menarik.  Meskipun mereka baru saja mengadakan perang besar tetapi mereka ingin kelihatan baik dihadapan orang lain.  Saudaraku,…inilah gambaran yang banyak terjadi dalam setiap rumah tangga Kristen.

   Ilustrasi 2:

   Ada sepasang pengantin baru 15 tahun yang lalu.  Sang isteri suatu kali melarikan diri ke rumah orang tuanya.  Setelah dilihat bahwa kepalanya sudah benjol-benjol dipukuli oleh suaminya.  Padahal dulu ketika masih pacaran, semuanya berjalan indah, dimana satu dengan yang lain saling mengasihi.  Mereka selalu mengucapkan kata-kata: “Sayang”.  Rupanya, masa pacaran itu merupakan masa penipuan.  Para muda-mudi,..tidak salah berpacaran, namun sadarlah bahwa anda sedang dalam masa penipuan.  Sekarang ini kita melihat,  masih duduk ditingkat sekolah lanjutan menengah pertama,  sudah mulai pacaran.

   Jika mereka pacaran, coba Anda intip, kalau perlu di rekam kata-kata mereka.  Sang lelaki berkata: “Kalau saya nanti jadi insinyur dan kamu jadi dokter lalu kita punya anak dua putra dan putri, wah…senang sekali.  Saya akan antar anak-anak dengan mobil Honda ke sekolah dan ke gereja.  Nanti kita beli rumah yang besar dan tinggal disitu dengan anak-anak kita”.
 
   Saudaraku,..enak sekali mendengarnya.  Si nona tahu bahwa ia dibohongi, namun ia senang saja kelihatannya.  Tidak heran, ada sebuah ungkapan dikalangan anak muda yang mengatakan: “Bila cinta telah melekat, tahi kucing pun terasa COKLAT”.  Memang benar, kalau seseorang jatuh cinta, disamping rasa bahagia, ada pula rasa puyengnya.  Orang-orang muda kadang-kadang senang kalau dijemput pacarnya dengan mobil meskipun  mobil itu hasil pinjaman saja.  Hal ini menjadi perhatian bagi para pemuda-pemudi kita bahwa masa pacaran itu adalah masa penipuan karena anak muda senang sekali berkhayal.

   Jadi HATI-HATI DALAM MENCARI JODOH.  Jangan cari yang sedang berkhayal atau yang belum dewasa, apalagi yang belum dilahirkan kembali atau yang TIDAK SE-IMAN.  Karena inilah salah satu penyebab kenapa rumah tangga-rumah tangga banyak yang hancur berantakan.
   Nasehat bagi para pria :  JANGAN MENIKAHI SEORANG WANITA :
1.   Yang TIDAK SUKA BERDOA.
2.   Yang pemarah dan cemburu.
3.   Yang senang dengan tempat-tempat plesir lebih daripada rumah tangganya sendiri.
4.   Yang suka minum-minuman keras.
5.   Yang tidak tau memasak kecuali Anda cukup kaya untuk menggaji seorang pembantu yag dapat memasak.
Nasehat bagi para wanita: JANGAN MENIKAHI SEORANG PRIA :
1.   Yang tidak percaya kepada Tuhan.
2.   Yang mempunyai sifat-sifat yang TIDAK BAIK.
3.   Yang selalu mengunci diri didalam bilik/tempat pekerjaan/klub khusus untuk pria saja.
4.   Yang sombong.
5.   Yang mempunyai standar moral yang rendah.
   Bagi Anda yang sudah menikah, perlu juga mengadakan pencegahan dalam rumah tangga agar tidak terjadi penyelewengan-penyelewengan.  Sebenarnya, apakah penyebab utama sehingga terjadi kegoncangan-kegoncangan, kehancuran/penyelewengan dalam rumah tangga?.  Salah satu penyebabnya ialah karena HILANGNYA KASIH DALAM RUMAH TANGGA.
   Tidak sedikit para suami yang mulai bosan di rumah karena isteri tidak melayani seperti dulu lagi.  Suami mulai mencari kasih di tempat-tempat lain karena di rumah ia sudah tidak mendapatkan kasih lagi dari isterinya.
   Dulu waktu pacaran si isteri selalu ingin memakai baju yang baru, pakai bedak dan parfum.  Tetapi setelah menikah, dia hanya memakai DASTER yang sudah seminggu belum dicuci pula.

   Epesus 5:22 mengatakan: “Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan”.  Apa artinya ini?.  Suami itu ingin supaya ditempatkan nomor satu dalam daftar prioritas isterinya, bukan nomor dua.  Kalau kebutuhan ini tidak dilayani maka akan timbul rasa kesal dari suami.  Misalnya bila isteri mendahulukan anak-anak, apalagi anaknya baru 5 dan isteri berpikir mengasuh anak adalah tanggung jawab yang kudus sehingga anak menjadi pusat perhatiannya.  Akibatnya suami merasa dirinya tergeser dan terjadilah penyelewengan.  Sebenarnya seorang isteri dapat melayani suami dan anak-anak tanpa konflik.  Anak-anak tidak akan kehilangan sesuatu bila ayah mereka di dahulukan.  Sebab bila ayah senang, rumah tangga akan senang.

   Rumah itu perlu bersih dan rapi.  Namun kalau rumah itu yang lebih penting dari suami walaupun sudah kelihatan rapi seperti istana tetapi suami sudah di rumah lain atau dengan yang lain, apakah gunanya rumah istana???.  Salah satu ancaman besar terhadap kedudukan utama suami ialah, apabila isteri dengan sungguh-sungguh mengikuti suatu KARIER.  Lebih besar sukses isteri, semakin berkurang perhatian kepada suami.  Sebab sering pekerjaannya menyebabkan si isteri harus lebih banyak meninggalkan rumah untuk waktu lama—karena pekerjaan itu mengambil prioritas utama (agar isteri sukses).

   Jadi para isteri dan calon para isteri, ingatlah untuk menjadikan suami itu nomor satu dalam rumah tangga.  Beri perhatian penuh kepada kebutuhan suami.  Harus pandai juga memuji sang suami. Jangan disambut dengan TROMPET kalau si suami pulang kerja (yaitu dengan macam keluhan dan omelan).  Tetapi dalam persoalan rumah tangga, bukan hanya suami saja yang menyeleweng.  Ada juga isteri yang menyeleweng.  KENAPA?.  Karena sang suami tidak mengaplikasikan apa yang dikatakan dalam Epesus 5:25 “Hai suami, kasihilah isterimu…  Mungkin sang suami tidak menerima hal ini.  Karena katanya, “mengapa isteri perlu KASIH lagi?.  Saya sudah berikan/kasi berlebihan dan saya sudah kasi rumah, mobil, TV, kulkas dan anak.”

   Jika kita baca lagi Epesus 5:25 dengan teliti : “Kasihilah isterimu sebagaimana (sama seperti) Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya”.  Inilah yang disebut sebagai SACRIFICIAL LOVE (Kasih yang rela berkorban).  Saudaraku,…Seorang yang cinta isteri seperti Kristus mencintai jemaat-Nya akan MENDAHULUKAN KEBAHAGIAAN ISTERI.  Isteri itu bisa hidup tanpa barang.  Meskipun tinggal dalam sebuah gubug, makan nasi dan garampun, BISA.  Tetapi isteri tidak bisa hidup tanpa KASIH; tanpa pengertian atau dukungan suami.  Jadi kalau si isteri AVITAMINOSIS (Kekurangan vitamin), apalagi vitamin K; kalau sang isteri kekurangan vitamin Kasih, tidak heran ada juga isteri yang menyeleweng.

   Oleh karena itu bagi para suami dan para calon suami : Jangan lupa untuk mengasihi isteri,  jangan lupa memuji isteri.  Kalau dulu waktu pacaran, isterinya pakai baju baru, eh…cepat-cepat dipuji.  Katanya: “Wah…kamu cantik sekali deh,.. seperti bidadari”, walaupun dia belum pernah melihat bidadari.  Ia mengatakan pacarnya itu bagaikan bidadari.  Tetapi setelah menikah, tidak pernah dipuji lagi.  Walau isterinya sudah pakai baju baru kesayangan suaminya, sambil bergaya didepan kaca---suami diam saja!.

   Surat Epesus 5:25 mengatakan bahwa hubungan suami isteri itu mencerminkan hubungan kita dengan Tuhan.  Kalau hubungan dengan Tuhan BAIK, maka hubungan suami-isteri PASTI BAIK.
   Saudaraku,…jangan lupa…Untuk memperoleh rumah tangga yang aman dan tentram, rukun dan damai maka rumah tangga itu harus memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan.  Karena dengan demikian kasih Kristus akan mengikat kehidupan suami-isteri itu.

   Mungkin Anda berkata: “Tetapi suami saya tidak sekepercayaan dengan saya. Apa yang saya harus perbuat?”.  Kepada mereka yang telah menikah, Tuhan perintahkan supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya.  Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya (Bacalah 1 Korintus 7:10-16.)

   Saudaraku,…Ketidak cocokan agama bukanlah sebagai penyebab putusnya komunikasi didalam rumah tangga ataupun dasar perpisahan/perceraian.
   Rasul Paulus menjelaskan bahwa: Pasangan yang percaya bertanggungjawab atas pasangannya yang tidak percaya.  Dengan menunjukkan teladan atau perhatian yang praktis dan kasih Kristen, yang tidak percaya juga dapat ditarik kepada Yesus Kristus.

   Ilustrasi 3:

   Ada seorang ibu yang setiap pagi dan petang mengumpulkan keluarganya untuk mengadakan kebaktian singkat.  Suaminya bukanlah seorang Kristen.  Dan setiap kali doa dilayangkan, ia akan keluar dari rumah dan jalan-jalan sampai ia tahu bahwa kebaktian itu sudah usai.  Namun pada suatu malam, ia duduk disana sedang membaca koran dan berpikir : “Saya tidak mau diusir dari rumah ini karena kebaktian keluarga.  Saya akan duduk disini walaupun mereka senang atau tidak”.  Demikianlah disana ia duduk dengan koran didepannya.  Ibu rumah tangga itu, sebagaimana biasanya, membaca satu fasal pendek dari Alkitab.  Kemudian ia bersama anak-anaknya bertelut dan berdoa.  Sang ayah itu tidak tahan mendengar anak lelakinya yang masih kecil berdoa demikian: “ TUHAN,..tolonglah papa saya mengenal dan mengasihi Yesus.  Tolonglah dia menyerahkan hidupnya kepada-Mu”.  Inilah doa yang didengar diucapkan oleh anaknya.  Ayah itu tidak tahan, lalu pergi meninggalkan ruangan itu.  Tetapi ketika ia hendak keluar pintu, ia mendengar anak perempuannya yang paling kecil dengan kata-katanya yang masih telor/cadel mengatakan: “Dan belkatilah papa, tolong papa tau kebenalan”.
   Saudaraku,…Kesungguh-sungguhan anak itu telah menjamah hati ayahnya.
   Ketika ia berjalan-jalan di jalan yang gelap pada malam itu, hatinya susah, namun tidak tahu apa yang harus dibuatnya.  Besok malamnya pada jam kebaktian ia tidak pergi keluar.  Ketika lingkaran yang kecil itu bertelut berdoa, ia mendengar doa mereka dan sekali lagi mereka berdoa untuknya.  Malam berikutnya ia berada ditempatnya, dan ketika keluarganya bertelut untuk berdoa, ia meletakkan korannya dan bertelut dengan perlahan-lahan supaya tidak didengar oleh keluarganya.  Pada akhir doa, ia sudah berdiri lebih dahulu, dan mereka tidak mengetahui bahwa ayah mereka juga sudah turut berdoa bersama mereka pada malam itu.
   Besok paginya adalah hari sabat.  Keluarganya sebagaimana biasanya setiap hari sabat pergi ke gereja.  Betapa terkejutnya mereka melihat sang ayah datang ke ruangan makan untuk makan pagi dengan pakaian yang sudah rapi.  Karena herannya, ibu bertanya : “Papa mau kemana sekarang?”.  “Saya mau ke gereja bersama kalian”, jawabnya.  “Oh,.tentu tidak, kami tidak keberatan, kami senang”.  Isterinya begitu terharu hampir tidak dapat berkata-kata.
   Tidak berapa lama setelah itu, ayah itu menyerahkan hidupnya kepada Kristus, dan menjadi satu mata rantai didalam satu rumah tangga Kristen yang sangat bahagia.  Sejak waktu itu, ia menjadi seorang pemimpin yang penuh pengabdian didalam gereja.
  
   Kesimpulan :

   Sebuah slogan terkenal berkata: ‘KELUARGA YANG BERDOA BERSAMA-SAMA, TINGGAL BERSAMA-SAMA”.
   Berbahagialah rumah tangga yang dapat berkata: “Kristuslah kepala rumah tangga ini dan tamu yang tidak kelihatan pada setiap jam makan serta pendengar yang diam pada setiap percakapan”.

   Epesus 5:33 “Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku; kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya”. 
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar