Minggu, 21 Oktober 2018

BATU UJIAN KEKRISTENAN.

  Image result for Batu
I. PENDAHULUAN
    
   Pada suatu ketika dalam suatu Komite, hadirlah anak-anak Allah untuk memperbincangkan masalah-masalah yang terjadi di alam semesta.
   Setan sangat marah karena ia tidak diundang ke komite ini.  Namun dengan cara yang lihai dia telah masuk ke komite ini.  Setan mengatakan bahwa dia juga terlibat dalam permasalahan yang akan dibahas, jadi dia berhak masuk dan menghadiri komite itu.
   Allah yang menjadi Ketua Majelisnya--meminta keterangan perihal seseorang.
   Mari kita baca Ayub 1:8 "Lalu bertanyalah Tuhan kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub?. Sebab tidak seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan".

   Tunggu sebentar..., kata setan dengan menggerutu dan berkata dalam Ayub 1:9-11
"Lalu jawab iblis kepada Tuhan: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?.  Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya?. Apa yang dikerjakannya telah kamu berkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.  Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuk Engkau dihadapan-Mu".

   Raja kegelapan ini menganggap bahwa titik kelemahan Ayub terletak pada hartanya,---sebab dia (setan) telah berhasil menjatuhkan jutaan manusia melalui :
1. Penumpukan harta dan ke 2. Melalui cara penggunaannya.
   Setan berfikir bahwa kalau harta Ayub habis, maka seperti yang kebanyakan orang lakukan maka banyak yang akan menghujat Allah.  Maka iapun (setan) mengira Ayub juga akan bereaksi untuk menghujat Allah.
   Para tetangga Ayub, mengenal dia (Ayub) sebagai seorang yang JUJUR.
   Para anggota gereja mengenal Ayub sebagai seorang yang takut akan Allah, tetapi setan mengetahui bahwa ada satu ujian yang akan membuktikan apa yang Allah katakan mengenai dia dalam Ayub 1:8 "sebagai seorang yang saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan".

   Setan mengetahui bahwa sikap Ayub terhadap HARTANYA akan menjadi BATU UJIAN terhadap kesetiaannya terhadap Allah.  Itulah sebabnya, setan begitu positif berkata kepada Allah: "Tunggu dulu,...Engkau akan lihat, dia akan mengutuk Engkau apabila seluruh hartanya habis".
   Sungguh hebat, sungguh luar biasa!, 

   Saudara2ku,...Dalam kisah ini, Allah memberikan kesempatan kepada Ayub dan menjawab dalam Ayub 1:12 "Maka firman Tuhan kepada Iblis:"Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya". Allah berkata: "Go ahead...go right ahead...touch his possession").

   Sorga bergembira ketika ternyata Ayub dapat membuktikan bahwa kesetiaannya terhadap Allah tidaklah bergantung atas perkara-perkara materi.

II. PEMBAHASAN:
   Dimanakah rahasia kemenangan Ayub?. Rahasia kemenangan Ayub terdapat pada:
  *Tidak menganggap hartanya itu sebagai miliknya sendiri. Ia menyadari bahwa semua hartanya itu adalah kepunyaan Allah.  Job's wife tries to persuade Job to do what Satan wanted him to do. Reaksi isteri Ayub: Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu?. Kutukilah Allah.
   Isterinya mencoba membujuk Ayub supaya melakukan apa yang setan ingin lakukan yaitu supaya MENGHUJAT ALLAH.  Namun Ayub memiliki keyakinan yang kokoh/kuat dan menyatakan dalam Ayub 1:21:
   NIV: "Naked I came from my mother's womb, and naked I will depart. The Lord gave and the Lord has taken away; may the name of the Lord be praised".
   Bahasa Batak: 
   "Na marsaemara do ahu ruar sian butuha ni dainang, jala marsaemara do ahu mulak tusi. Jahowa do na mengalehonsa, Jahowa do muse mambuatsa, pinuji ma goarni Jahowa".
  ("Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali kedalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan).  
   Inilah sikap Ayub terhadap hartanya.  Semuanya itu tidak dapat membuat kesetiaan Ayub kepada Allah menjadi goyah.
   Dia menyadari bahwa dia hanyalah sebagai PENATALAYAN (Pengurus) semua harta itu.  Hal inilah yang justru tidak disadari oleh teman-teman Ayub.
   
CONTOH SIKAP YANG SALAH TERHADAP HARTA:
   Ada seorang yang terkemuka/orang yang terkenal, seorang muda yang kaya.  Pada suatu hari ia datang kepada Yesus dan bertanya: "Bagaimana caranya supaya dia dapat mewarisi kehidupan yang kekal"?. (Hal ini tercatat dalam Matius 19:16-22).
   Yesus menghargai dia sebagai seorang PENGUASA yang terhormat, namun orang muda kaya ini memiliki sikap yang salah terhadap hartanya.
   Orang muda yang kaya itu menyatakan bahwa sejak muda dia telah menurut hukum-hukum Allah, apa yang kurang?.
   Namun, pada saat dihadapkan kepada hartanya, dia merasa sedih.  Hartanya telah berdiri diantara dia dan kasih-Nya kepada Allah.  Inilah BATU UJIAN baginya.
   Saudaraku,
   Setiap orang, apakah dia anggota gereja atau bukan anggota--semua kita adalah PENATALAYAN ALLAH.
   Allah telah mempercayakan kepada manusia semua perkara yang dapat binasa di dunia ini, untuk melihat dan menentukan apakah yang kita akan perbuat dengan kekayaan yang kekal.  Jika seorang manusia bersifat mementingkan diri(egois) dan tamak dengan perkara-perkara dunia ini, maka dia tidak akan pernah dipercayakan dengan perkara-perkara yang kekal.   
   Bila dia menipu Allah dengan tidak mengembalikan atau menyerahkan persepuluhan dan persembahan yang merupakan MILIK ALLAH, dia tidak pernah dipercayakan dengan harta surga yang kekal.
   
   PRINSIP INI DICATAT DALAM Lukas 16:10,11. "Barang siapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang aan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?"

(Batak: 
"Ia haposan halak di na ummotik, haposanma ibana nang di nagodang: ianggo geduk ibana di na ummotik, geduk ma nang di nagodang. Asa molo so haposan hamu mangaradoti Mammon na geduk i, ise ma antong pasahathon tu hamu arta na tutu i?).

   Banyak orang Kristen yang merasa puas dan senang kalau tidak ada pembayaran atau biaya. Tetapi bila dana dibutuhkan untuk gereja--maka mereka mulai bersungut.
   Mengapa hal ini terjadi?.  Jawabnya ialah, karena DOSA KETAMAKAN dan MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI (EGOIS) atau KIKIR telah mulai menyusup dan hal ini dapat merusak iman setiap anggota/ iman setiap  kita.

III.KONKLUSI:  Saudara-saudaraku:
   Kita perlu memiliki karakter yang sama seperti karakter Yesus.  Sifat selfish(egois), tidak ada tempatnya dalam pelayanan Kristus.  Dan janganlah kiranya sifat ini dimiliki oleh orang-orang Kristen.  Kita perlu berbahagia di dalam dunia ini dan berbahagia juga oleh karena  memperoleh kehidupan yang kekal dalam kerajaan sorga.
   
   Kiranya kita bersedia mengikuti dengan setia prinsip-prinsip yang benar dari penatalayanan.  
   Sikap kita terhadap harta milik kita dan bagaimana caranya kita mengatur penggunaannya adalah menjadi BATU UJIAN bagi kita umat Tuhan.

   Bacaan: Mzm.37:1-6.
   Sumber bahan: Maz.62:13; 26:2; 2 Kor.13:5.
   Allah mencintai kita sehingga dikaruniakan-Nya anak-Nya yang tunggal (Yoh.3:16).
   Kalau kita cinta--semua ingin kita berikan.
   Amsal 3:9,10 -Muliakan Tuhan dengan hartamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar