Kalau Cinta kasih yang pertama hilang apakah
yang terjadi?. Maka akan timbul
persoalan dalam gereja. Mari kita buka
Alkitab kita dalam Wahyu 2:4. Disini Yohanes berbicara kepada Jemaat di
Epesus. Ini pada waktu era gereja itu
masih suci. Tetapi dengan datangnya
penganiayaan, maka mereka rajin keluar mengabarkan tentang Kristus(menginjil) .
Namun jemaat Epesus semakin mundur.
Itulah sebabnya Rasul Yohanes mengingatkan cinta pertama itu(Kasih yang
mula-mula) . Kita baca dalam Wahyu 2:4:
“ Namun demikian Aku mencela engkau, karena
engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula”. Jadi kita perlu kembali kepada cinta kasih
yang semula itu. Betapa semangatnya Anda
pada waktu saudara baru dibaptis, datang ke Acara Sekolah Sabat tepat pada waktunya
dan mempunyai iman yang bisa memindahkan kesulitan bagaimanapun juga.
Firman Tuhan menyatakan dalam Yeremia 12:5
“Jika engkau telah berlari dengan orang berjalan kaki, dan engkau telah
dilelahkan, bagaimanakah engkau hendak berpacu melawan kuda?....Hal ini boleh
kita menyinggung tentang bagaimana kita
caranya mengatasi kesulitan-kesulitan
yang kita hadapi. Nabi Yeremia
menyatakan disini, apabila kita tidak dapat mengatasi persoalan yang
kecil-kecil, bagaimanakah kita boleh mengatasi persoalan yang besar?. Kita menyadari bahwa kita mungkin semakin
kurang berdoa dan belajar Alkitab. Lebih
sedikit berdoa maka sedikit kuasa.
Belajar Firman Tuhan sedikit maka kuasa sedikit juga diberikan kepada
kita.
Amsal 3:5,6 “Percayalah kepada Tuhan dengan
segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah
Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu”. Dalam Injil Matius 6:33 “Tetapi carilah
dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. Kalau kita menyimpang dari iman maka hal-hal
yang kecilpun akan menjadi batu sontohan bagi kita.
Yesaya 59: 2
“Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala
kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga
Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu”.
Dosa telah memisahkan kita dari Allah.
Kita masih mengingat saat Daud telah
mengalahkan raksasa (Goliat).
Dalam 1 Samuel 17:1 –Disaat Goliat menantang
tentara Israel, Daud sudah diurapi kepada suatu tugas.(1 Samuel 16:13). Tanggungjawab yang diserahkan kepadanya tidak
menjadikan dia sombong. Hatinya merasa
senang karena Tuhan telah memilih dia kepada suatu pekerjaan yang mulia
(tinggi). Dalam 1 Samuel 17:17 Daud disuruh ayahnya mencari
saudara-saudaranya. Pada saat dia
mencari saudara-saudaranya, dia mendengar fitnahan dari orang-orang Filistin.
Dalam ayat 26 –dia berkata: Apakah yang harus kulakukan sekarang ini?.
Disinilah Daud berpikir, kenapa orang-orang Israel takut melawan orang-orang
Filistin padahal Tuhan ada dipihak mereka.
Raja Saul sendiri takut. Daud
berkata: Jangan takut, saya akan melawan Goliat. Dia mencoba pakaian perang
Saul tapi terlalu besar untuk dipakaikan ke badannya.
Saudara-saudaraku,…Kita harus berperang dengan
senjata kita sendiri. Kemudian dia
menanggalkannya (ayat 39). dan dia pergi dengan suatu senjata yaitu: Tongkatnya
dan 5 batu yang licin dari sungai (ayat 40).
Goliat yang melihat Daud yang maju tidak
percaya kepada dirinya sendiri. Goliat
bertanya: Apakah aku ini anjing?.(ay.43).
Apa yang dilihat oleh Goliat hanyalah 5 buah
batu dan ali-ali. Tetapi disamping itu
ada sesuatu yang tidak kelihatan yaitu: POWER OF GOD(KUASA ALLAH).
Kemajuan kita bukan tepergantung pada
bangunan-bangunan gereja tapi kepada apakah kita berada di pihak Allah. Daud berkata: “Aku datang kepadamu dengan nama
TUHAN semesta alam”.(ayat 45).
Sebagai umat Tuhan, kita mungkin selalu
menghadapi Goliat-Goliat dalam kehidupan kita. Karena begitu herannya, saat itu
Goliat membuka topi(helmetnya) untuk
melihat Daud yang datang dengan ali-alinya.
Roh Suci telah memimpin batu itu
mengenai Goliat.
Pada waktu inilah Daud yang dipanggil Allah— dia menurut dengan
sepenuhnya kepada Allah.
KISAH DAUD YANG MELIHAT ISTERI URIAH YANG CANTIK.
Dia sudah berbuat suatu dosa yang besar
dengan berzinah (Melihat isteri Uriah untuk ingin memilikinya). Dengan mengirim Uriah ke medan pertempuran
maka dia merasa akan bisa mendapatnya secara legal. Singkatnya, Batseba pun jadi isterinya. Namun orang mengetahuinya. Untuk menutupinya maka dia melakukan dosa
yang lain.
Saudara-saudaraku,..Dosa tidak dapat
disembuhkan dengan melakukan dosa yang kedua. Hanya dapat disembuhkan dengan
jalan meninggalkan dosa itu sendiri.
Maka sebagai akibatnya, Allah semakin jauh daripadanya. Karena dia merasa bahwa Allah sudah semakin
jauh maka dia telah menulis Mazmur fasal 32 dan fasal 51.
Mazmur 51:2 adalah merupakan seruan Raja
Daud supaya Allah menyucikan dia dari dosa-dosa nya. Alkitab berkata: Apa yang ditabur orang, itu
juga yang akan dituainya.(Galatia 6:7).
Sekalipun kita tidak selalu menang dalam
setiap peperangan, Allah kita itu melihat hati. Daud telah mengakui segala
dosa-dosanya. Tuhan Allah selalu memperhatikan Daud walaupun sudah gagal dalam
peperangan. Daud telah membaharui kekuatannya kepada Allah.
Saudara-saudaraku,..Tidak menjadi soal
betapa besar dosa-dosa kita, tetapi kalau kita mengaku dosa-dosa kita maka
Allah itu Maha Murah dan mengampuni dosa-dosa kita.
Yesus menyatakan dalam Matius 11:28 “Marilah
kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu”.
Dia akan memberikan kuasa kepada kita. Sebab itu kita tidak perlu takut menghadapi
raksasa-raksasa itu. Kita harus
mengadapi itu dengan tenang seperti Daud.
Inilah harapan dan doa kita.
Amen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar