Ayub 42:1-2 Maka jawab Ayub kepada Tuhan:
“Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada
rencana-Mu yang gagal”.
Syalom saudara,
Mengapa ada banyak orang cenderung berpikir
bahwa sangat tidak adil apabila ada orang baik yang harus hidup di dalam
penderitaan kehidupan dunia ini.
Kebanyakan dari kita juga berpandangan bahwa orang yang hidup dalam
kejahatanlah yang harus menerima tekanan penderitaan. Ada baiknya bila kita merenungkan keadaan
diri kita sendiri dulu, barulah kita mengeritik kehidupan orang lain. Orang
berpikir bahwa hidup orang baik itu selalu diberkati Tuhan. Atau, bila ia
mengalami kesulitan, Allah akan segera dan selalu menolong.
Didalam Alkitab telah tercatat bahwa Ayub adalah
orang saleh, yang bahkan dipuji oleh Tuhan Allah sendiri seperti tertulis di
dalam kitab Ayub 1:1 “Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu
saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan”.
Namun kehidupan Ayub tidaklah berjalan
semudah yang kita pikirkan, dia harus mengalami ujian yang datang bertubi-tubi
dalam kehidupannya.
Dari yang awalnya kaya raya, sekarang jatuh
miskin; dari yang semula sehat sekarang jatuh sakit. Semua anaknya tewas dalam
dalam sebuah kejadian. Bahkan isteri serta teman-temannya meniggalkan
Ayub. Ayub memang tidak bersalah, dia
hanya di uji dan mengalami penderitaan yang berat karena Tuhan Allah ingin Ayub
mengenal Dia lebih dalam.
Pada saat penderitaan Ayub berakhir, dia
diberkati oleh Tuhan Allah dan diberikan berkali lipat dari yang pernah
dimiliki Ayub pada waktu sebelumnya.
Maka setelah Ayub diberkati oleh Tuhan Allah, dia berseru dan berkata
didalam kitab Ayub 42:5 “Hanya dari kata orang saja saja aku mendengar tentang
Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau”.
Saudaraku,…Janganlah kita pernah menyebut
penderitaan itu berasal dari Tuhan Allah, tetapi kerapkali Tuhan Allah
mengizinkan cobaan itu terjadi supaya kita dapat menjadi lebih kuat lagi
didalam iman kita dari pencobaan tersebut.
Jadi gantinya kita menggerutu atau bersungut-sungut akan penderitaan
yang datang, marilah kita mencari apa yang hendak Tuhan Allah ajarkan lewat
pencobaan kehidupan. Ingatlah senantiasa
bahwa yang hidupnya berkenan kepada Allah, kasih Tuhan Yesus Kristus selalu
menyertai kita sekalian. Marilah kita
berjalan dalam rencana Allah.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar