Senin, 22 Agustus 2016

Berjalanlah Dalam Rencana Allah.



    
   Ayub 42:1-2 Maka jawab Ayub kepada Tuhan: “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal”.

   Syalom saudara,
   Mengapa ada banyak orang cenderung berpikir bahwa sangat tidak adil apabila ada orang baik yang harus hidup di dalam penderitaan kehidupan dunia ini.  Kebanyakan dari kita juga berpandangan bahwa orang yang hidup dalam kejahatanlah yang harus menerima tekanan penderitaan.  Ada baiknya bila kita merenungkan keadaan diri kita sendiri dulu, barulah kita mengeritik kehidupan orang lain. Orang berpikir bahwa hidup orang baik itu selalu diberkati Tuhan. Atau, bila ia mengalami kesulitan, Allah akan segera dan selalu menolong.
   Didalam Alkitab telah tercatat bahwa Ayub adalah orang saleh, yang bahkan dipuji oleh Tuhan Allah sendiri seperti tertulis di dalam kitab Ayub 1:1 “Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan”.
   Namun kehidupan Ayub tidaklah berjalan semudah yang kita pikirkan, dia harus mengalami ujian yang datang bertubi-tubi dalam kehidupannya.

   Dari yang awalnya kaya raya, sekarang jatuh miskin; dari yang semula sehat sekarang jatuh sakit. Semua anaknya tewas dalam dalam sebuah kejadian. Bahkan isteri serta teman-temannya meniggalkan Ayub.  Ayub memang tidak bersalah, dia hanya di uji dan mengalami penderitaan yang berat karena Tuhan Allah ingin Ayub mengenal Dia lebih dalam.
   Pada saat penderitaan Ayub berakhir, dia diberkati oleh Tuhan Allah dan diberikan berkali lipat dari yang pernah dimiliki Ayub pada waktu sebelumnya.  Maka setelah Ayub diberkati oleh Tuhan Allah, dia berseru dan berkata didalam kitab Ayub 42:5 “Hanya dari kata orang saja saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau”.

   Saudaraku,…Janganlah kita pernah menyebut penderitaan itu berasal dari Tuhan Allah, tetapi kerapkali Tuhan Allah mengizinkan cobaan itu terjadi supaya kita dapat menjadi lebih kuat lagi didalam iman kita dari pencobaan tersebut.  Jadi gantinya kita menggerutu atau bersungut-sungut akan penderitaan yang datang, marilah kita mencari apa yang hendak Tuhan Allah ajarkan lewat pencobaan kehidupan.  Ingatlah senantiasa bahwa yang hidupnya berkenan kepada Allah, kasih Tuhan Yesus Kristus selalu menyertai kita sekalian.  Marilah kita berjalan dalam rencana Allah. 
                         Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar