Jumat, 19 Agustus 2016

Kutipan Rumah Tangga .


Rumah Tangga/Perkawinan:  
1. Kristus mempersatukan.
   "Kalau kehendak Allah dipenuhi, suami isteri akan menghormati satu sama lain dan mempertumbuhkan kasih sayang dan kepercayaan. Adapun yang akan mencemarkan perdamaian dan persatuan keluarga harus di tindas dengan tegas, dan kemurahan hati serta cinta harus dipelihara. 
   Kalau Kristus sungguh-sungguh dibentuk di dalam hati, akan ada persatuan dan cinta dalam rumah tangga".
           E.G. White, Rumah Tangga Advent, Jilid I, hlm.109.

2. POLYGAMY:
   "Tuhan berkata tentang Nuh dan keluarganya yang diselamatkan dalam bahtera itu: "Engkaulah yang Kulihat benar dihadapan-Ku diantara orang zaman ini. "Nuh mempunyai hanya seorang isteri dan disiplin keluarga mereka yang bersatu itu diberkati Allah.  Karena anak-anak lelaki Nuh hidup benar, merekapun diselamatkan dalam bahtera bersama ayah mereka yang hidup benar itu. Tidak satupun kasus poligami yang di sahkan Allah. Poligami itu bertentangan dengan kehendak-Nya.  Ia tahu bahwa kebahagiaan manusia niscaya hancur karenanya".
                E.G. White, Sritual Gift, Jld.3 hlm.99,100.

3. Perkawinan Daud:
   "Perhatikan bahwa perkawinan Daud dengan lebih dari seorang isteri itu menimbulkan banyak persoalan dan kesusahan di dalam rumah tangganya. "Daud menikah dengan Abigail, ia sudah menjadi suami dari seorang isteri, tetapi adat kebiasaan bangsa itu pada zamannya telah merusak pertimbangannya dan mempengaruhi tindakannya.
   Sekalipun orang benar dan baik telah berbuat kesalahan dan mengikuti praktek-praktek dunia ini.  Akibat yang getir (pahit) daripada mengawini banyak isteri terasa sekali sepanjang umur hidup Daud".
           E.G. White, Para Nabi dan Bapa, Jld.II, hlm.279.

4. PERKAWINAN:        ---Tetap Bersama-sama.
   "Orang ingin mengikat janji perkawinan karena terdorong oleh keinginan mereka yang besar untuk hidup bersama secara permanen.  Tuhan Allah lah yang telah menanamkan keinginan ini.  Kejadian 2:24 "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya".  Perceraian/perpisahan selalu menyakitkan bagi insan-insan yang benar-benar saling mengasihi. Sangatlah besar artinya untuk tetap bersama-sama, biarpun tidak ada percakapan berlangsung".
                       Penuntun Guru SS IV 1982, hlm.41.
                               
                                       -Extension of the self.
"Perkawinan pada dasarnya merupakan "extension of the self". Artinya, diri pribadi yang dikembang luaskan kepada pribadi orang lain, sehingga orang lain itu di anggap sebagai bagian dari dirinya sendiri.  Pasangan yang rukun, harmonis, sepenanggungan, dan sependeritaan dalam sebuah perkawinan adalah mereka yang berhasil dalam melaksanakan "extension of the self"  tersebut.  Sumbangan dan dorongan moril isteri terhadap suami sangat besar nilainya".
                                 Eksekutif, Juli 1982, hlm.19.

RUMAH TANGGA            ---Kasih Sayang.
   Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwadarminto ialah: Perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
   Ada berbagai macam bentuk kasih sayang. Bentuk itu sesuai dengan kondisi penyayang dan yang disayangi.  Dalam kehidupan berumah tangga, kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan.  Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta.  Percintaan muda-mudi (pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan, maka didalam berumah tangga keluarga muda-mudi itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang.
   Dalam kasih sayang ini sadar atau tidak dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
   Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu.
   Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, akan terancamlah kebahagiaan rumah tangga itu."
                   Materi Ilmu Budaya Dasar, Dpdikbud U.T.
                   oleh Drs. Suyadi, M.P. hlm.2.

                              ISTERI IDEAL:
   Isteri ideal bagi tiap pria tentu tidak sama. Seperti juga arti kebahagiaan atau sukses yang berbeda-beda, bergantung kepada siapa kita bertanya. Ada versi seorang laki-laki mengatakan: Mengenai isteri ideal itu ialah: "Seorang wanita yang jujur, setia dan selalu memberi dorongan moral dan spritual kepada suaminya". Bila suami pulang dari bekerja, kecapekan dan kesal karena lalu lintas macet, misalnya, hendaknya isteri siap menyambutnya dengan muka cerah, berpakaian rapi, menjadi pendengar yang baik.
   Suami tidak senang mendengar kecaman, selama atau bantahan kalau dia sudah mengalaminya di tempat kerja hari itu. 
   Pada saat seperti itu, suami memerlukan pengetian, bukan bantahan atau kritikan. 
   Kalau ingin mengemukakan pendapat yang berbeda, isteri hendaknya ber hati-hati menyampaikannya.  Atau lebih baik diam saja, tunggu sampai selesai makan.  Orang kenyang lebih tanggap terhadap syaran bahkan lebih bisa menerima kecaman.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar