1 Timotius 6:20 “Hai Timotius, peliharalah
apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah
omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang
berasal dari apa yang disebut pengetahuan”.
Telpon di rumah tiba-tiba berdering saat
kami berdua dengan isteri sedang santai di suatu hari minggu. “Om,..tolong pinjam uangnya!”, demikian
seruan minta tolong dari seorang pria yang tidak asing bagi kami. Uang tersebut untuk biaya pengobatan dua orang
yang telah menjadi korban gigitan anjingnya yang di ikat pada sebatang pohon
jambu kecil. Semula seorang anak kecil
yang sedang lewat dekat pohon jambu itu mencoba untuk mengusik anjing yang
sedang menggonggong. Kemudian anak kecil tersebut bukannya semakin menghindar tetapi semakin menghampiri anjing
tersebut dan karena terus meronta tali rantai pengikatnya telah putus dan
langsung mengejar anak kecil lalu menggigitnya ditangannya. Melihat hal ini, kakeknya pun datang berusaha
untuk menolong cucunya, dan mencoba mengusik anjing tersebut dengan membawa
pentung kayu bermaksud memukulnya. Namun
hal itu tidak membuat anjing lari tapi sebaliknya menyerang dan menggigit sang
kakek yang menyebabkan terjadinya empat luka gigitan di kaki dan pahanya yang lebih
parah. Inilah akibatnya karena bukannya menghindar, tetapi malah menghampiri anjing
tersebut.
Rasul Paulus memberi nasehat kepada seorang
muda bernama Timotius supaya menghindarkan omongan kosong. Artinya disini supaya dia menghindar
dari pembicaraan sekuler atau yang bersifat duniawi dan kosong.
Ucapan kita seharusnya tidak dikuasai dengan
pikiran-pikiran yang jahat seperti ketamakan, kemarahan, kecemburuan,
kesombongan atau egoisme.
Ucapan yang dapat menghambat ketenangan dan
pemikiran benar membawa pada semua jenis pembicaraan yang salah.
Individu yang mengucapkan perkataan benar
akan mendapatkan manfaat yaitu kepercayaan, dan dihormati oleh manusia yang
mengenalnya.
Omongan yang tidak bermanfaat tidak akan
terjadi pada individu apabila mampu menghindarkan ucapan salah dalam kesadaran
penuh, menghindarkan ucapan dengki, ucapan kasar, dan menghindarkan gosip.
Omong kosong yaitu membicarakan ucapan yang
tidak pada waktunya, tidak beralasan, dan tidak bermanfaat tidak mengungtungkan
haruslah dihindarkan karena itu mencelakakan.
Jadi diharapkan agar kita menghindari ucapan
yang tidak bermanfaat dan selalu berbicara secara bijaksana, tepat waktu,
benar, bermakna, pantas, masuk akal, dan tidak pernah omong kosong.
Karena salah satu cara untuk tetap menjaga kemurnian dan kuasa Injil
itu ialah dengan menghindari pembicaraan-pembicaraan kosong yang bersifat
duniawi. Tuhan memberkati kita. Amen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar