Khasiat Manfaat Sambiloto
Sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan satu dari beberapa
kumpulan tanaman obat yang paling terkenal dan sering digunakan sebagai
media penyembuhan sejak zaman nenek moyang.
Dalam dunia kesehatan khususnya obat-obatan tradisional jenis minuman, sambiloto populer dengan sebutan “King of Bitters” atau rajanya minuman pahit. Meski demikian, rasa pahit yang amat sangat dari sambiloto setimpal dengan aneka khasiat yang dihasilkan dalam penyembuhan penyakit, dan ini sudah mendunia.
Tumbuhan sambiloto cukup mudah ditemukan, karena sering tumbuh secara liar di tempat terbuka, pinggir jalan, ladang, atau tanah kosong yang tidak difungsikan misalnya. Pengembangbiakannya juga terbilang simpel, tinggal petik buah yang sudah tua, ambil bijinya, lalu disemaikan.
Berikut beberapa sebutan sambiloto di daerah dan luar negeri: sambilata (Melayu); ampadu tanah (Sumatera Barat); sambiloto, ki pait, bidara, andiloto (Jawa Tengah); ki oray (Sunda); pepaitan (Madura); papaitan (Maluku); chuan xin lien (Cina); kalmegh (Belanda), dan masih banyak lagi.
Kandungan Sambiloto Dalam laman resmi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Nusa Tenggara Barat (diperta.ntbprov.go.id) dijelaskan, daun dan percabangan tumbuhan sambiloto mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neandrografolid, 14-deoksi-11, 12-didehidro-andrografolid, dan homoandrofolid. Selanjutanya, dalam sambiloto juga terkandung flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral, asam kersik dan damar. Untuk mengetahui kandungan sambiloto secara lengkap bisa dilihat di sini.
Dalam dunia kesehatan khususnya obat-obatan tradisional jenis minuman, sambiloto populer dengan sebutan “King of Bitters” atau rajanya minuman pahit. Meski demikian, rasa pahit yang amat sangat dari sambiloto setimpal dengan aneka khasiat yang dihasilkan dalam penyembuhan penyakit, dan ini sudah mendunia.
Tumbuhan sambiloto cukup mudah ditemukan, karena sering tumbuh secara liar di tempat terbuka, pinggir jalan, ladang, atau tanah kosong yang tidak difungsikan misalnya. Pengembangbiakannya juga terbilang simpel, tinggal petik buah yang sudah tua, ambil bijinya, lalu disemaikan.
Berikut beberapa sebutan sambiloto di daerah dan luar negeri: sambilata (Melayu); ampadu tanah (Sumatera Barat); sambiloto, ki pait, bidara, andiloto (Jawa Tengah); ki oray (Sunda); pepaitan (Madura); papaitan (Maluku); chuan xin lien (Cina); kalmegh (Belanda), dan masih banyak lagi.
Kandungan Sambiloto Dalam laman resmi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Nusa Tenggara Barat (diperta.ntbprov.go.id) dijelaskan, daun dan percabangan tumbuhan sambiloto mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neandrografolid, 14-deoksi-11, 12-didehidro-andrografolid, dan homoandrofolid. Selanjutanya, dalam sambiloto juga terkandung flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral, asam kersik dan damar. Untuk mengetahui kandungan sambiloto secara lengkap bisa dilihat di sini.
Manfaat dan Khasiat Sambiloto
Merujuk pada laman Diperta.ntbprov.go.id. Di situ dijelaskan tentang beberapa manfaat dan khasiat sambiloto untuk penyembuhan berbagai gangguan kesehatan, di antaranya:- darah tinggi
- tipus
- flu, sakit kepala, panas
- kanker paru
- kencing manis
- kencing nanah
- radang saluran nafas, radang paru
- diare
- TBC paru
- batuk rejan
- pharyngitis
- menambah nafsu makan
Cara mengolah Sambiloto Menjadi Obat
Berikut ini adalah panduan tentang cara mengolah Sambiloto menjadi obat
tradisional seperti dijelaskan oleh Pusat Dokumentasi dan Informasi
Ilmiah – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI) melalui laman warintek.ristek.go.id:
- Mengobati tipus. Siapkan 10-15 lembar daun sambiloto segar. Tambahkan air secukupnya lalu rebus hingga mendidih. Untuk mengurangi rasa daun yang amat pahit, ketika akan meminum ramuan bisa dicampur dengan madu.
- Mengobati TBC paru-paru. Daun sambiloto segar dikeringkan, lalu digiling halus hingga menjadi bubuk. Setelah itu, ditambah sedikit madu dan dibuat bulatan-bulatan pil berdiameter sekitar 0,5 cm. Sebaiknya pil ini diminum dengan air matang 2-3 kali sehari. Sekali minum dapat 15-30 pil.
- Mengobati batuk rejan atau pertusis. Ambil 3 lembar daun sambiloto lalu seduh dengan air panas dan tambahkan sedikit madu. Minum ramuan 3 kali sehari.
- Mengobati kencing nanah. Ambil 3 batang sambiloto beserta daun-daunnya. Cuci bersih lalu rebus dengan 4 gelas air hingga tersisa 2,25 gelas. Dinginkan air terlebih dahulu, baru disaring. Jika hendak diminum tambahkan madu seperlunya. Lakukan 3 kali sehari masing-masing 3/4 gelas.
- Mengobati Demam. Ambil daun sambiloto yang masih segar lalu tempelkan di badan atau dahi.
- Menambah nafsu makan. Siapkan daun sambiloto 10 helai, kulit dan batang tanamannya sebanyak 50 g. Cuci bersih semua bahan, kemudian rebus dengan 3000 cc air. Airnya cukup diminum segelas sehari. Untuk menghilangkan rasa pahit dapat ditambahkan sedikit madu.
- Obat tetes telinga. Ambil tanaman sambiloto yang masih segar secukupnya lalu lumatkan, kemudian peras airnya. Selanjutnya, teteskan perasan air tersebut ke telinga.
- Dalimartha, Setiawan. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Ungaran : Trubus Agriwidya, 1999.
- Muhlisah, Fauziah. Tanaman Obat Keluarga. Jakarta : Penebar Swadaya, 1999.
- Tampubolon, Oswald T. Tumbuhan Obat. Jakarta : Penerbit Bhratara, 1995.
- Tanaman Obat Keluarga. Jakarta : PT. Intisari Mediatama, 1999.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar