MOTIVASI MENGINJIL
KITA sering berpikir, kegiatan menginjil hanya
dilakukan oleh penginjil profesional,
yaitu para pendeta atau rohaniwan. Anggota jemaat paling banter dilibatkan
dalam kepanitiaan saja, misalnya sebagai pemandu acara, penerima tamu,
penggalang dana, seksi doa, seksi konsumsi, seksi keamanan dan sebagainya.
Kegiatan menginjil adalah manifestasi roh kudus, dalam
ketaatan kepada perintah Yesus kepada para pengikut-Nya Mrk. 16:15; Mat. 28:19.
Bagi seorang Kristen sejati, beribadah dan menginjil itu
adalah bagaikan dua sisi dari satu mata uang. Kedua kegiatan tersebut tak dapat
dipisahkan satu sama lain, terintegrasi ke dalam sanubari dan menjadi bagian
dari pola hidup sehari-hari. Dengan kata lain, orang Kristen sejati adalah dia
yang secara konsisten berbakti kepada Allah dan menginjil bagi Allah.
KESAKSIAN Pdt. DWIGHT MOODY
Beberapa dekade yang lalu di salah satu jalan besar di
kota Chicago, seorang Pendeta berpapasan dengan seorang pemuda, dan bertanya
kepada pemuda tersebut: "Apakah anda seorang Kristen?" Dengan ketus
pemuda itu balik bertanya: "Apa urusanmu dengan agama saya?" Kemudian
pendeta itu menjawab: "Keselamatan saudara adalah tugas utama saya."
Tahukah saudara siapa Pendeta itu? Dia adalah Pdt. Dwight Moody. Dia tidak
pernah melewatkan satu hari tanpa berbicara mengenai Yesus kepada orang lain.
Kristen artinya pengikut Kristus. Sebab itu, misi
pengikut Kristus haruslah sama dengan misi Kristus. Ketika Yesus hidup di dunia
ini, misi utama-Nya dinyatakan pada Luk 19:10, "Sebab Anak Manusia datang
untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Selama 3,5 tahun Yesus melayani di dunia ini, setiap hari
Dia sibuk mencari dan menyelamatkan domba-domba yang hilang. Yesus sudah naik
ke surga. Siapakah yang akan meneruskan misi tersebut? Jawabnya ialah:
"kita sebagai murid-murid Kristus!" Dalam Yoh 20:21, Yesus berpesan:
"Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus
kamu."
KESELAMATAN
1. Suatu kali, seorang ketua Konferens berbicara
kepada sekelompok pendeta: "Sekiranya saudara sedang berada di dekat rel
kereta api, kemudian saudara melihat seorang yang sedang mabuk tertidur pada
kayu yang menjadi bantalan rel KA tersebut, sedangkan KA Express sedang melaju
dari depan menuju tempat itu. Apakah yang saudara akan perbuat?"
Salah seorang dari para pendeta itu tunjuk tangan dan
menjawab: "Saya akan mengangkat orang itu dengan segera. Saya tidak akan
menunggu dia sampai sadar, tetapi menyeret dia bila perlu, asalkan dia
selamat."
Lalu Pak Ketua menjawab: "Kira-kira begitulah
keadaan banyak orang di dunia saat ini. Mereka sedang mabuk kesenangan dunia
dan tertidur pada bantalan rel kereta dosa, sementara kereta penghakiman akan
segera tiba."
Penarikan jiwa adalah satu pekerjaan yang tidak dapat
ditunda-tunda. Mengapa? Karena pekerjaan ini berhubungan dengan keselamatan
jiwa. Jika dalam bisnis dunia, kita mengenal istilah "waktu adalah
uang" maka dalam bisnis surga kita harus menerapkan istilah "waktu
adalah jiwa dan keselamatan."
2. Jika saudara melihat seorang buta sedang
berjalan menuju jurang yang sangat dalam dan berbahaya, tentu saudara akan
bergegas menuntun orang itu untuk berbalik dari jurang kebinasaan tersebut.
Demikianlah Allah menempatkan kita di tengah ribuan bahkan jutaan orang
penduduk dunia yang buta secara rohani. Mereka tidak sadar bahwa jalan yang
mereka tempuh sedang menuju jurang kebinasaan yang kekal. Mereka butuh
seseorang untuk mengamarkan bahaya yang sedang mengancam jiwa mereka. Sebab itu
tugas utama gereja dan mereka yang mengaku sebagai pengikut Kristus adalah
untuk menuntun orang-orang yang sesat kepada Yesus, untuk mengumpulkan mereka
dalam keluarga Allah.
3. Ada dua orang pemuda yang sedang naksir kepada
seorang gadis bernama Jelita. Sebut saja kedua pemuda itu si Taktik dan si
Kontak. Kedua pemuda ini memiliki cara pendekatan yang sangat berbeda untuk
memenangkan hati sang gadis. Si Taktik berpendapat, jika dia berhasil mengambil
hati orang tua si gadis itu, maka dia akan berhasil merebut hati putrinya.
Sedangkan si Kontak percaya bahwa jalinan cinta harus dipupuk melalui
komunikasi yang kontinu.
Satu malam kedua pemuda itu datang ke rumah sang gadis
untuk tujuan yang sama, yakni untuk menunjukkan perhatian kepada si Jelita.
Sementara si Taktik asyik ngobrol dengan kedua orang tua si gadis di ruang
depan, si Kontak asyik ngobrol berduaan dengan sang gadis di ruang belakang dan
menyatakan niatnya untuk menikahi gadis itu.
Menurut saudara, siapakah pemuda yang berhasil meminang
gadis jelita itu? Si Taktik atau si Kontak? Demikianlah halnya kita dalam usaha
memenangkan jiwa untuk Kristus. Taktik memang perlu. Tetapi yang jauh lebih
penting adalah kontak langsung dengan jiwa-jiwa.
4. Dr. Billhorn adalah seorang yang sangat
mengagumi Pdt. Moody dalam hal penginjilan. Pada satu pagi, Billhorn menanyakan
apa rahasia sukses penginjilannya. Moody menjawab, "Rahasianya sederhana.
Saya berjanji kepada Tuhan, bahwa setiap hari saya akan berbicara kepada paling
sedikit satu orang tentang Yesus, Juruselamat dunia."
Lalu Billhorn menyela: "Tetapi masalahnya,
kesempatan tidak selalu ada!" Kemudian Moody menjawab: "Kesempatan
akan datang sendiri, jika anda selalu berhubungan dengan Allah, dan membuka
mata lebar-lebar memerhatikan kesempatan itu."
KESAKSIAN
FANNY CROSBY
Fanny Crosby, seorang perempuan buta yang dikenal sebagai
Ratu Pengarang Lagu Rohani. Dia telah menggubah 8000 syair lagu rohani!
Suatu kali dalam tahun 1869, Crosby sedang mengadakan KKR
di kota New York. Pada malam itu, Crosby merasa terdorong untuk membuat
panggilan khusus. Lalu dia berkata: "Apakah di antara hadirin, ada seorang
anak yang telah ingkar janji terhadap orang tua? Jika ada, silahkan tinggal
sebentar setelah kebaktian ini selesai. Saya akan berdoa khusus untuk saudara.
Seorang pemuda berusia 18 tahun mendatangi Crosby setelah
kebaktian berakhir dan berkata: "Dulu menjelang mama meninggal, saya
berjanji untuk hidup sesuai dengan nasehatnya, sehingga kami dapat bertemu lagi
di surga. Tetapi sekarang, saya hidup bergelimang dosa. Saya yakin mama pasti
masuk surga sedangkan saya pasti masuk neraka. Kami tidak mungkin bertemu lagi."
Fanny Crosby berbicara kepada pemuda itu tentang Allah
yang Maha Kasih, yang anugerah-Nya lebih besar dari dosa manusia. Orang muda
itu percaya dan menerima Firman. Kemudian mereka bertelut dan berdoa. Sesudah
bangkit dari doa bertelut, anak muda itu berkata dengan wajah yang
berbinar-binar: "Nanti saya pasti bertemu dengan mama, sebab tadinya saya
sudah sesat, namun sekarang saya selamat."
Melihat mujizat perubahan sikap orang muda itu serta
pernyataan yang diucapkannya, Crosby mendapat
inspirasi. Crosby bergegas pulang ke rumah, untuk menulis sesuatu.
Setibanya di rumah, Crosby menggubah syair lagu Tolonglah yang Sesat. Kemudian lagu ini menjadi sangat
populer dalam setiap kegiatan penginjilan.
KESAKSIAN KOMANDAN
Pada suatu malam yang pekat disertai hujan deras dan
badai, seorang pria yang baru saja mabuk karena minuman keras, masuk ke Gedung
tempat KKR sedang berlangsung. Pakaiannya kisut dan kotor, sudah beberapa hari
tidak diganti. Wajahnya lusuh, sudah beberapa hari tidak mandi, tidak sisiran,
dan tidak cukuran. Pria itu masuk ke gedung, bukan untuk mengikuti KKR
melainkan untuk berlabuh dari hujan badai di luar. Dia duduk di salah satu
kursi kosong, sambil memandang sekelilingnya, mengamati kumpulan apa gerangan
yang sedang dia kunjungi
Di atas mimbar, dia melihat terpampang sebuah spanduk
berisi tema KKR: "Kristus Datang Untuk Mencari dan Menyelamatkan yang
Hilang." Sementara dia duduk merenungkan tema itu, hadirin menyanyikan
lagu pembuka yang syairnya berbunyi sebagai berikut:
Tolonglah yang sesat dan hampir mati.
Lepaskanlah dari dosa cepat.
Bujuk yang berdosa, angkat yang letih.
Bawalah kepada Juruselamat.
Carilah yang sesat dalam keglapan.
Yesus penuh rahmat, mau slamatkan.
Yesus menantikan yang mau bertobat
Dan yang mau tinggalkan kejahatan
Dengar panggilanNya yang penuh rahmat
Dengarlah dan engkau diampunkan
Carilah yang sesat dalam keglapan
Yesus penuh rahmat, mau slamatkan."
Kemudian Pendeta menyampaikan khotbahnya. Dalam khotbah
itu, dia bersaksi tentang berbagai mujizat yang terjadi dalam hidupnya.
Beberapa kali Tuhan telah melindungi dia dalam masa-masa krisis, yang hampir
merenggut nyawanya, ketika sebagai seorang prajurit bertugas di medan tempur.
Setelah KKR malam itu berakhir, tamu yang masih berbau minuman
keras itu, menjumpai Pendeta di belakang mimbar, dan bertanya: "Di
kesatuan mana anda bertugas dulu, dan perang apa yang anda maksudkan."
Lalu Pendeta menjawab pertanyaan itu dengan lengkap.
Kemudian, tamu itu bertanya lagi: "ingatkah saudara, nama komandan satuan
tersebut?" Dengan sigap pembicara menjawab: "Tentu saya ingat betul.
Komandan kami bernama si Anu."
Lalu sang tamu menyahut: "Anda betul! Sayalah
orangnya. Dulu saya adalah komandanmu. Tetapi pandanglah saya sekarang. Saya
sudah hilang dan binasa, karena kecanduan minuman keras. Saya dipecat dari
dinas militer. Istri saya meninggalkan saya dan harta saya sudah habis.
Dapatkah anda menyelamatkan komandan anda, sebab saya tidak tahu jalan pulang?
Malam itu, mantan komandan tersebut bertobat dan menjadi
seorang yang giat dalam penginjilan. Dia sering bersaksi, bagaimana seorang
mantan prajurit telah digunakan Tuhan untuk mencari dan menyelamatkan seorang
komandan yang hilang.
KESAKSIAN
WILLIAM GLADSTONE
William Gladstone adalah salah seorang Perdana Menteri
Inggris yang tersohor. Suatu subuh ketika sedang duduk di ruang belajar
menyusun pidato untuk dibacakan pada Sidang kabinet siang harinya, terdengar
suara ketukan lembut di pintu. Setelah pintu dibuka, dia melihat seorang bocah
cilik, anak dari tetangga sebelah. Anak itu dengan sangat polos berkata:
"Abang saya sedang sekarat, bolehkan Bapak datang menunjukkan jalan ke
surga kepadanya?"
Gladstone langsung meninggalkan tugas pentingnya untuk
satu tugas yang lebih penting. Dia mengikuti anak kecil itu ke rumahnya, dan
berdiri di samping tempat tidur, di mana seorang pemuda sedang sekarat dengan
wajah yang meringis melawan maut. Gladstone berbicara kepada pemuda itu tentang
Yesus dan kasih-Nya yang besar, serta pengorbanannya untuk menyelamatkan semua
orang yang percaya kepada-Nya. Orang muda itu percaya kepada Yesus, yang
terpancar dari sinar dan raut wajahnya. Tidak lama kemudian orang muda itu
menghembuskan nafas yang terakhir, dengan senyum kedamaian menghiasi wajahnya.
Lalu Gladstone pulang ke rumahnya dengan hati yang gembira untuk menyelesaikan
naskah pidatonya. Kemudian dia menulis di bawah teks pidato yang telah dia
persiapkan: "I am the happiest man
in London today." Mengapa? Karena dia berhasil membawa satu jiwa yang
hilang kepada Tuhan.