Kumpulan Artikel Rohani, Rumah Tangga, Kesehatan,Khotbah dan lain-lain. Kiranya blog ini boleh menjadi berkat bagi pengunjung. Anda bisa kunjungi kami di : marryhot.blogspot.com. God Bless Us!.
Rabu, 05 Agustus 2015
"Surga" Di atas Bumi.(2 b)
Langkah 1: --Motivasi (Why is this lesson important to me?)
Fokus Alkitab : Ibrani 8:5 .
Konsep Utama untuk Pertumbuhan Rohani: Bait Suci di bumi –suatu salinan(copy) dari Bait suci surgawi yang asli ---menunjuk ke depan kepada 3 fase penggenapan dari pekerjaan yang telah dilakukan dalam mitra surgawinya, sebagaimana dilihat dalam:
1. Kedatangan Kristus yang pertama.
2. Tubuh-Nya, Gereja; dan
3. Peristiwa-peristiwa terakhir dari sejarah dunia/bumi.
Kata Yunani typos (darimana kita mendapatkan kata bahasa Inggris type) mempunyai arti dasar sebuah “bentuk berongga atau cetakan”—hollow form or mold(pikirkan cetakan jelly atau agar-agar, sebuah cetakan pahatan es, atau panci roti atau “scone”/kue). Ketika kita memahami fungsi-fungsi dasar dari cetakan berongga, maka kita dapat mengerti dasar-dasar typology/lambang Bait Suci:
1. Cetakan berongga dan produk akhir yang dibentuk oleh cetakan,..keduanya adalah terpisah ---nyata sementara (spatial-temporal realities); Jadi,..Bait Suci Surga dan Bait Suci bumi keduanya adalah nyata ada(historical realities).
2. Cetakan berongga bukanlah yang asli tetapi dibentuk dari model pertama/asli(protype) yang sudah ada sebelumnya. Jadi,..Bait Suci di dunia adalah salinan dari Bait Suci surga yang asli.
3. Cetakan berongga menunjukkan sebelumnya(in advance/dimuka,lebih dulu) outlines/pola-pola dasar(the basic contours) dari produk akhir yang akan dibentuk olehnya, demikian juga/likewise Bait Suci-Bait Suci Perjanjian Lama mengungkapkan pola-pola dasar(outline dasar)- the basic contours dari penggenapan-penggenapan types/model-model Bait Suci Perjanjian Baru; dan
4. Produk akhir adalah lebih besar daripada cetakan berongga dan memenuhi/menggenapi fungsi untuk mana cetakan itu dibentuk; likewise/demikian juga, penggenapan-penggenapan Perjanjian Baru lebih besar daripada model-model/types Bait Suci Perjanjian Lama, dan they/mereka menggenapi/memenuhi fungsi untuk mana they/mereka di bentuk.
Pertimbangkanlah hal ini:
Lambang-lambang/ The Old Testament sanctuary types bukan hanya menunjuk ke depan/forward (secara horizontal) kepada penggenapan mereka di Perjanjian Baru, tetapi they also point upward/ke atas (secara vertikal), menunjukkan bahwa Bait Suci surgawi sudah ada (sebagai yang aslinya/the prototype ) bahkan sebelum Bait Suci di dunia ada.(showing that the heavenly sanctuary was in existence (as the protype) even before the earthly sanctuary was. Why do you think God gave to human beings the earthly sanctuary types to point forward and upward to the sanctuary antitypes?.(Mengapa Anda berpikir Allah telah memberikan kepada manusia model-model bait suci dunia untuk menunjuk ke depan dan ke atas kepada model Bait Suci yang sesungguhnya?.)
Lankah 2 – MENYELIDIKI—(What do I need to know from God’s Word?).
Komentar Alkitab:
I. Bait Suci Eden (Ulangi Kejadian 3:24).
Pelajar Alkitab telah mencatat bahwa banyak fitur Taman Eden berpadanan dengan tempat Bait Suci kemudian di Israel, yang menunjukkan bahwa Eden adalah “Bait Suci” simbolis pertama di atas bumi. Beberapa kesejajaran antara Eden dan Bait Suci mencakup:
1. Keduanya memiliki orientasi ke arah Timur (Kej.2:8, bandingkan Ke.27:13-16; Yeh.47:1.
2. Eden dan Bait Suci-Bait Suci yang ditunjukkan kepada Yehezkiel dan Yohanes memiliki sungai yang mengalir daripadanya (Kej.2:10;Yeh.47:1-12; Why.22:1).
3. Keduanya memiliki logam-logam mulia, khususnya damar bedolah dan batu krisopras (Kej.2:12;Kel.25:7; 28:9,20; Bil.11:7).
4. Istilah untuk “cahaya,lampu” (Ibrani: ma’or) di gunakan untuk menjelaskan matahari dan bulan dalam Kej.1:14-16, digunakan di tempat lain dalam buku Taurat hanya untuk cahaya yang dikeluarkan di dalam Bait Suci yang berasal dari minyak dari lampu-lampu menorah (kaki dian/) di dalam Bait Suci (Kel.25:6).
5. Setelah kejatuhan, di sebelah Timur gerbang Eden, dua kerubim “ditempatkan”(NKJV); Ibrani shakan, Kej.3:24), kata kerja Ibrani yang sama untuk tujuan Allah untuk “tinggal”(shakan) di antara umat-Nya di dalam Bait Suci (mishkan, Kel.25:8,9). “And let them make Me a sanctuary, that I may dwell among them”….
Pikirkan ini: Apakah tujuan sebuah Bait Suci di atas bumi, bahkan sebelum masuknya dosa?.
II.Bait Suci Bumi (Earthly Sanctuary) : Sebuah Salinan dari Bait Suci Surgawi (A copy of the heavenly sanctuary)---Ulangi Kel.25:9,40).
Allah menyuruh Musa untuk membuat kemah/tabernacle(tempat ibadah) sesuai dengan “contoh” according to the “pattern” (Ibrani: tabnit), yang telah ditunjuk kepadanya. Tabnit berarti “sebuah salinan dari yang asli yang berfungsi sebagai sebuah model(miniature) untuk salinan yang lain.”(a copy of an original that serves as a (miniature) model for another copy). Musa awalnya diberikan sekilas Bait Suci surga yang asli dalam segala keluasan dan kemuliaan (Kel.24:10; lihat E.G. White dalam PP.343/Alfa dan Omega,Jilid 1, hlm.404 .) –first given a glimpse…dan kemudian telah ditunjukkan “model miniatur dari Bait Suci surgawi” (E.G. Whte, The Spirit of Prophecy,vol.1, hlm.269) untuk berfungsi sebagai contoh bagi pembangunan Bait Suci dunia.—to serve as a pattern. Dengan demikian, Bait Suci dunia pada akhirnya adalah salinan dari Bait Suci surga yang asli. (Thus, the earthly sanctuary was ultimately a copy of the original/temple.). Bait Suci Salomo(Solomon’s temple) juga dibuat berdasarkan “contoh/pola/pattern” Ilahi dari Bait Suci surga yang asli (1 Taw.28:11,12,18,19). Meskipun tenda Kemah Suci Musa dan bangunan permanen Salomo secara arsitektur sangat berbeda, pola-polanya/the basic contours(an outline) adalah sama : pembagian tiga bagian ruang; proporsi ruang yang sama, jenis prabotan yang sama, tudung atau tirai antara Bilik Suci dan Bilik Maha Suci, dan sistem upacara korban dan keimamatan dan upacara harian atau upacara tahunan yang sama. Semuanya adalah pola-pola(outline) yang penulis buku Ibrani simpulkan dalam Ibrani 9:1-7. Kita harus memusatkan perhatian kita pada pola-pola(outlines) yang pokok dari lambang/typology yang tetap ada dalam berbagai Bait Suci Perjanjian Lama. (remain constant in the various Old Testament sanctuaries.
Pikirkanlah ini:
Bagaimana mengenali outline dasar(pola dasar) dari typology Bait Suci/lambang Bait Suci menolong kita menghindari menuju ekstrem dan terpaku pada laporan lengkap Bait Suci (peniti-peniti, pasak-pasak,tiang-tiang,dll) yang berbeda di antara berbagai Bait Suci dunia?.
II. TIGA FASE TYPOLOGY BAIT SUCI PERJANJIAN BARU.
A. Diresmikan(Inaugurated/Mulai dilantik): Kehidupan dan Kematian Kristus di bumi. (Tinjau kembali Yoh.2:19-21).
All the basic contours of sanctuary typology (Semua pola dasar/outline dasar dari lambang Bait Suci menemukan penggenapan dasar mereka dalam Kristus ketika Ia meresmikan “akhir zaman” (Ibr.1:1,2) pada kedatangan-Nya yang pertama.
-Kristus adalah Imam Besar (Ibrani 7-10)
-Pembasuh/Bejana pembasuhan (Yunani, lutros,Titus 3:5).
-Takhta pendamaian/Tutup pendamaian(Yunani,hilasterion,Roma 3:25).
-Jasa-jasa-Nya,dupa (Why.8:3), dan
-Kebenaran-Nya,kain linen (Yes.61:10). Dia adalah segala sesuatu yang olehnya Bait Suci maksudkan.(He is everything toward which the sanctuary point). Kita perlu menjaga fokus mendasar yang berpusat pada Kristus ini di dalam pendalaman Bait Suci kita. (We need to keep this Christ-centered focus foundation in our sanctuary study).
B. Digenapi(Appropriated) –tepat : Gereja (Kelompok dan Individu)—Tinjau kembali 1 Kor.3:16,17; 6:19.
Ketika gereja, secara keseluruhan, digabungkan ke dalam tubuh Kristus, itu juga menjadi Bait Suci. (When the church, as a whole, is incorporated into Christ’s body, it also becomes a temple or sanctuary). Dengan demikian, lambang/typology Bait Suci yang menunjuk kepada Yesus dapat digenapi oleh gereja secara kelompok dan secara individu(corporately and individually). Alkitab meyakinkan kita bahwa kita boleh menjadi, melalui kuasa yang dijanjikan Kristus, “suatu persembahan yang hidup”(Roma 12:1), the light of the lampstand/terang dari ke tujuh kaki dian (Wahyu 1:20; Mat.5:14) dan bahwa doa-doa kita boleh menjadi seperti kemenyan (Wahyu 5:8; 8:3), dan kebenaran kita menjadi seperti linen halus (Why.19:8), dll.
C. Terwujud (Consummated,fulfill,to complete) : Jerusalem Baru sebagai Kemah Abadi(Eternal Tabernacle) –Tinjau kembali Why.21:2,3,15, 16,21,22).
Bait Suci juga menemukan penggenapannya dalam puncak pertentangan besar. Wahyu 21 membuat jelas bahwa Jerusalem Baru adalah “kemah(skene) Allah,” tabernacle (skene) of God, menggunakan istilah yang sama sebagaimana digunakan di Septuagint (the Greek translation of the Old Testament) for the sanctuary.
Jadi, Yohanes tidak melihat sebuah Bait Suci di kota itu karena seluruh kota sekarang adalah Bait Suci Allah (pada kenyataannya, yang setara dengan Bilik Yang Maha Suci-—berbentuk kubus dalam bentuk).
So, John did not see a temple in the city, because the whole city was now God’s sanctuary (in fact, the equivalent of the Most Holy Place –cubical in shape).
Langkah 3 – Menerapkan. (How can I practice what I’ve learned from God’s Word).
Para penulis Kristen biasanya menerapkan lambang/typology Bait Suci hanya kepada Kristus. Beberapa melihat implikasinya kepada gereja, tetapi kontribusi GMAHK yang unik juga menunjukkan tahapan/fase penggenapan akhir dari lambang/typology Bait Suci dalam Bait Suci surgawi selama (saat) penyelesaian pertentangan besar.
Pertanyaan Penerapan:
1.Apakah tanggapan(respons) Anda kepada kenyataan bahwa setiap aspek dari penggenapan Bait Suci dalam Yesus juga tersedia bagi gereja, tubuh-Nya, dan Anda secara pribadi?.
2. Bagaimana hal itu menggembirakan hati Anda untuk berpikir benar-benar hidup bersama dengan Allah di dalam “Bait” Nya (Yerusalem Baru) untuk selamanya?.
Langkah 4 – Mempraktekkan.(What can I do with what I’ve learned from God’s Word).
Memberikan kesan –tentang kekayaan dari melihat Yesus sebagai penggenapan lambang Bait Suci Perjanjian Lama dan kuasa dari penyediaan janji-janji model-model Bait Suci untuk diri kita sendiri.
Ellen G.White menyarankan “Alangkah baiknya bagi kita menggunakan waktu sejam lamanya setiap hari untuk merenungkan kehidupan Kristus.” Alfa dan Omega, jld.5,hlm.75.(The Desire of Ages, p.83).
Arsif : HM Siagian.
Dari:
Martin Probstle, BAIT SUCI -Pedoman Pendalaman Alkitab, Indonesia Publishing House, Oktober - Desember 2013.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar