Sabtu, 29 Agustus 2015

Kesaksian Penginjilan Yang Memotivasi Kita.



MOTIVASI MENGINJIL

KITA sering berpikir, kegiatan menginjil hanya dilakukan  oleh penginjil profesional, yaitu para pendeta atau rohaniwan. Anggota jemaat paling banter dilibatkan dalam kepanitiaan saja, misalnya sebagai pemandu acara, penerima tamu, penggalang dana, seksi doa, seksi konsumsi, seksi keamanan dan sebagainya.

Kegiatan menginjil adalah manifestasi roh kudus, dalam ketaatan kepada perintah Yesus kepada para pengikut-Nya Mrk. 16:15; Mat. 28:19.

Bagi seorang Kristen sejati, beribadah dan menginjil itu adalah bagaikan dua sisi dari satu mata uang. Kedua kegiatan tersebut tak dapat dipisahkan satu sama lain, terintegrasi ke dalam sanubari dan menjadi bagian dari pola hidup sehari-hari. Dengan kata lain, orang Kristen sejati adalah dia yang secara konsisten berbakti kepada Allah dan menginjil bagi Allah.

KESAKSIAN  Pdt. DWIGHT MOODY

Beberapa dekade yang lalu di salah satu jalan besar di kota Chicago, seorang Pendeta berpapasan dengan seorang pemuda, dan bertanya kepada pemuda tersebut: "Apakah anda seorang Kristen?" Dengan ketus pemuda itu balik bertanya: "Apa urusanmu dengan agama saya?" Kemudian pendeta itu menjawab: "Keselamatan saudara adalah tugas utama saya." Tahukah saudara siapa Pendeta itu? Dia adalah Pdt. Dwight Moody. Dia tidak pernah melewatkan satu hari tanpa berbicara mengenai Yesus kepada orang lain.

Kristen artinya pengikut Kristus. Sebab itu, misi pengikut Kristus haruslah sama dengan misi Kristus. Ketika Yesus hidup di dunia ini, misi utama-Nya dinyatakan pada Luk 19:10, "Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Selama 3,5 tahun Yesus melayani di dunia ini, setiap hari Dia sibuk mencari dan menyelamatkan domba-domba yang hilang. Yesus sudah naik ke surga. Siapakah yang akan meneruskan misi tersebut? Jawabnya ialah: "kita sebagai murid-murid Kristus!" Dalam Yoh 20:21, Yesus berpesan: "Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."

KESELAMATAN

1.  Suatu kali, seorang ketua Konferens berbicara kepada sekelompok pendeta: "Sekiranya saudara sedang berada di dekat rel kereta api, kemudian saudara melihat seorang yang sedang mabuk tertidur pada kayu yang menjadi bantalan rel KA tersebut, sedangkan KA Express sedang melaju dari depan menuju tempat itu. Apakah yang saudara akan perbuat?"

Salah seorang dari para pendeta itu tunjuk tangan dan menjawab: "Saya akan mengangkat orang itu dengan segera. Saya tidak akan menunggu dia sampai sadar, tetapi menyeret dia bila perlu, asalkan dia selamat."

Lalu Pak Ketua menjawab: "Kira-kira begitulah keadaan banyak orang di dunia saat ini. Mereka sedang mabuk kesenangan dunia dan tertidur pada bantalan rel kereta dosa, sementara kereta penghakiman akan segera tiba."

Penarikan jiwa adalah satu pekerjaan yang tidak dapat ditunda-tunda. Mengapa? Karena pekerjaan ini berhubungan dengan keselamatan jiwa. Jika dalam bisnis dunia, kita mengenal istilah "waktu adalah uang" maka dalam bisnis surga kita harus menerapkan istilah "waktu adalah jiwa dan keselamatan."

2.  Jika saudara melihat seorang buta sedang berjalan menuju jurang yang sangat dalam dan berbahaya, tentu saudara akan bergegas menuntun orang itu untuk berbalik dari jurang kebinasaan tersebut. Demikianlah Allah menempatkan kita di tengah ribuan bahkan jutaan orang penduduk dunia yang buta secara rohani. Mereka tidak sadar bahwa jalan yang mereka tempuh sedang menuju jurang kebinasaan yang kekal. Mereka butuh seseorang untuk mengamarkan bahaya yang sedang mengancam jiwa mereka. Sebab itu tugas utama gereja dan mereka yang mengaku sebagai pengikut Kristus adalah untuk menuntun orang-orang yang sesat kepada Yesus, untuk mengumpulkan mereka dalam keluarga Allah.

3.  Ada dua orang pemuda yang sedang naksir kepada seorang gadis bernama Jelita. Sebut saja kedua pemuda itu si Taktik dan si Kontak. Kedua pemuda ini memiliki cara pendekatan yang sangat berbeda untuk memenangkan hati sang gadis. Si Taktik berpendapat, jika dia berhasil mengambil hati orang tua si gadis itu, maka dia akan berhasil merebut hati putrinya. Sedangkan si Kontak percaya bahwa jalinan cinta harus dipupuk melalui komunikasi yang kontinu.

Satu malam kedua pemuda itu datang ke rumah sang gadis untuk tujuan yang sama, yakni untuk menunjukkan perhatian kepada si Jelita. Sementara si Taktik asyik ngobrol dengan kedua orang tua si gadis di ruang depan, si Kontak asyik ngobrol berduaan dengan sang gadis di ruang belakang dan menyatakan niatnya untuk menikahi gadis itu.

Menurut saudara, siapakah pemuda yang berhasil meminang gadis jelita itu? Si Taktik atau si Kontak? Demikianlah halnya kita dalam usaha memenangkan jiwa untuk Kristus. Taktik memang perlu. Tetapi yang jauh lebih penting adalah kontak langsung dengan jiwa-jiwa.

4.  Dr. Billhorn adalah seorang yang sangat mengagumi Pdt. Moody dalam hal penginjilan. Pada satu pagi, Billhorn menanyakan apa rahasia sukses penginjilannya. Moody menjawab, "Rahasianya sederhana. Saya berjanji kepada Tuhan, bahwa setiap hari saya akan berbicara kepada paling sedikit satu orang tentang Yesus, Juruselamat dunia."

Lalu Billhorn menyela: "Tetapi masalahnya, kesempatan tidak selalu ada!" Kemudian Moody menjawab: "Kesempatan akan datang sendiri, jika anda selalu berhubungan dengan Allah, dan membuka mata lebar-lebar memerhatikan kesempatan itu."

KESAKSIAN FANNY CROSBY

Fanny Crosby, seorang perempuan buta yang dikenal sebagai Ratu Pengarang Lagu Rohani. Dia telah menggubah 8000 syair lagu rohani!

Suatu kali dalam tahun 1869, Crosby sedang mengadakan KKR di kota New York. Pada malam itu, Crosby merasa terdorong untuk membuat panggilan khusus. Lalu dia berkata: "Apakah di antara hadirin, ada seorang anak yang telah ingkar janji terhadap orang tua? Jika ada, silahkan tinggal sebentar setelah kebaktian ini selesai. Saya akan berdoa khusus untuk saudara.

Seorang pemuda berusia 18 tahun mendatangi Crosby setelah kebaktian berakhir dan berkata: "Dulu menjelang mama meninggal, saya berjanji untuk hidup sesuai dengan nasehatnya, sehingga kami dapat bertemu lagi di surga. Tetapi sekarang, saya hidup bergelimang dosa. Saya yakin mama pasti masuk surga sedangkan saya pasti masuk neraka. Kami tidak mungkin bertemu lagi."

Fanny Crosby berbicara kepada pemuda itu tentang Allah yang Maha Kasih, yang anugerah-Nya lebih besar dari dosa manusia. Orang muda itu percaya dan menerima Firman. Kemudian mereka bertelut dan berdoa. Sesudah bangkit dari doa bertelut, anak muda itu berkata dengan wajah yang berbinar-binar: "Nanti saya pasti bertemu dengan mama, sebab tadinya saya sudah sesat, namun sekarang saya selamat."

Melihat mujizat perubahan sikap orang muda itu serta pernyataan yang diucapkannya, Crosby mendapat  inspirasi. Crosby bergegas pulang ke rumah, untuk menulis sesuatu. Setibanya di rumah, Crosby menggubah syair lagu Tolonglah yang  Sesat. Kemudian lagu ini menjadi sangat populer dalam setiap kegiatan penginjilan.

KESAKSIAN  KOMANDAN

Pada suatu malam yang pekat disertai hujan deras dan badai, seorang pria yang baru saja mabuk karena minuman keras, masuk ke Gedung tempat KKR sedang berlangsung. Pakaiannya kisut dan kotor, sudah beberapa hari tidak diganti. Wajahnya lusuh, sudah beberapa hari tidak mandi, tidak sisiran, dan tidak cukuran. Pria itu masuk ke gedung, bukan untuk mengikuti KKR melainkan untuk berlabuh dari hujan badai di luar. Dia duduk di salah satu kursi kosong, sambil memandang sekelilingnya, mengamati kumpulan apa gerangan yang sedang dia kunjungi

Di atas mimbar, dia melihat terpampang sebuah spanduk berisi tema KKR: "Kristus Datang Untuk Mencari dan Menyelamatkan yang Hilang." Sementara dia duduk merenungkan tema itu, hadirin menyanyikan lagu pembuka yang syairnya berbunyi sebagai berikut:

Tolonglah yang sesat dan hampir mati.

Lepaskanlah dari dosa cepat.

Bujuk yang berdosa, angkat yang letih.

Bawalah kepada Juruselamat.

Carilah yang sesat dalam keglapan.

Yesus penuh rahmat, mau slamatkan.

Yesus menantikan yang mau bertobat

Dan yang mau tinggalkan kejahatan

Dengar panggilanNya yang penuh rahmat

Dengarlah dan engkau diampunkan

Carilah yang sesat dalam keglapan

Yesus penuh rahmat, mau slamatkan."

Kemudian Pendeta menyampaikan khotbahnya. Dalam khotbah itu, dia bersaksi tentang berbagai mujizat yang terjadi dalam hidupnya. Beberapa kali Tuhan telah melindungi dia dalam masa-masa krisis, yang hampir merenggut nyawanya, ketika sebagai seorang prajurit bertugas di medan tempur.

Setelah KKR malam itu berakhir, tamu yang masih berbau minuman keras itu, menjumpai Pendeta di belakang mimbar, dan bertanya: "Di kesatuan mana anda bertugas dulu, dan perang apa yang anda maksudkan."

Lalu Pendeta menjawab pertanyaan itu dengan lengkap. Kemudian, tamu itu bertanya lagi: "ingatkah saudara, nama komandan satuan tersebut?" Dengan sigap pembicara menjawab: "Tentu saya ingat betul. Komandan kami bernama si Anu."

Lalu sang tamu menyahut: "Anda betul! Sayalah orangnya. Dulu saya adalah komandanmu. Tetapi pandanglah saya sekarang. Saya sudah hilang dan binasa, karena kecanduan minuman keras. Saya dipecat dari dinas militer. Istri saya meninggalkan saya dan harta saya sudah habis. Dapatkah anda menyelamatkan komandan anda, sebab saya tidak tahu jalan pulang?

Malam itu, mantan komandan tersebut bertobat dan menjadi seorang yang giat dalam penginjilan. Dia sering bersaksi, bagaimana seorang mantan prajurit telah digunakan Tuhan untuk mencari dan menyelamatkan seorang komandan yang hilang.

KESAKSIAN WILLIAM GLADSTONE

William Gladstone adalah salah seorang Perdana Menteri Inggris yang tersohor. Suatu subuh ketika sedang duduk di ruang belajar menyusun pidato untuk dibacakan pada Sidang kabinet siang harinya, terdengar suara ketukan lembut di pintu. Setelah pintu dibuka, dia melihat seorang bocah cilik, anak dari tetangga sebelah. Anak itu dengan sangat polos berkata: "Abang saya sedang sekarat, bolehkan Bapak datang menunjukkan jalan ke surga kepadanya?"

Gladstone langsung meninggalkan tugas pentingnya untuk satu tugas yang lebih penting. Dia mengikuti anak kecil itu ke rumahnya, dan berdiri di samping tempat tidur, di mana seorang pemuda sedang sekarat dengan wajah yang meringis melawan maut. Gladstone berbicara kepada pemuda itu tentang Yesus dan kasih-Nya yang besar, serta pengorbanannya untuk menyelamatkan semua orang yang percaya kepada-Nya. Orang muda itu percaya kepada Yesus, yang terpancar dari sinar dan raut wajahnya. Tidak lama kemudian orang muda itu menghembuskan nafas yang terakhir, dengan senyum kedamaian menghiasi wajahnya. Lalu Gladstone pulang ke rumahnya dengan hati yang gembira untuk menyelesaikan naskah pidatonya. Kemudian dia menulis di bawah teks pidato yang telah dia persiapkan: "I am the happiest man in London today." Mengapa? Karena dia berhasil membawa satu jiwa yang hilang kepada Tuhan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar