"Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya."
(Mazmur 139:14)
Apa yang anda lihat saat bercermin? Selain orang bercermin untuk merapikan diri atau berdandan sebelum keluar rumah, ternyata ada banyak orang yang akan langsung melihat segala kekurangan mereka.
Ada seorang teman yang selalu menghindari cermin yang ia rasa seolah menunjukkan kekurangannya secara fisik. Ironisnya, iklan di televisi pun seringkali secara sadar atau tidak dengan tega mengekspos hal-hal seperti ini.
Ambil contoh sebuah iklan pelangsing yang pernah ada menunjukkan seorang wanita sibuk menyilang-nyilang bagian tubuhnya yang dianggap masih kurang ideal dengan spidol. Betapa mudahnya kita terpancing untuk melihat kekurangan-kekurangan atas diri kita, sebaliknya sulit sekali melihat sisi kelebihan yang sebenarnya ada pada diri kita seperti halnya pada setiap orang.
Wajah kurang cantik bagi wanita atau tampan bagi pria, tubuh kurang langsing, kurang tinggi, kurang berotot, hidung kurang mancung, kulit kurang putih dan sebagainya, semua itu akan sangat mudah menjadi titik fokus kita ketika bercermin ketimbang memperhatikan dengan seksama betapa luar biasanya Tuhan dalam menciptakan kita dan bersyukur akan semua anugerahNya itu.
Apa yang sedang Daud lakukan ketika ia menuliskan bagian Mazmur pada ayat bacaan hari ini? Apakah ia sedang bercermin atau sedang merenung saja, entahlah. Tapi yang pasti ia sampai pada sebuah kesimpulan: "Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya." (Mazmur 139:14). Daud mengetahui dengan pasti bahwa dirinya bukanlah sebuah hasil kebetulan saja, atau diciptakan asal-asalan tanpa makna.
Daud tahu bahwa ia ada untuk satu tujuan, dan jiwanya menyadari bahwa Tuhan telah menyiapkan segalanya dengan cara yang dahsyat dan ajaib.
Dia tahu pasti dirinya adalah hasil mahakarya Tuhan yang indah. Daud tidak berbicara mengenai ketampanan atau kesempurnaan secara fisik, tetapi ia melihat dirinya sebagai sebuah kesatuan yang utuh, dan ia pun mengucapkan rasa syukurnya secara penuh kepada Tuhan atas anugerah yang ia terima tersebut.
Keindahan ayat dalam Mazmur 139:14 ini. Tidakkah rasanya sangat melegakan jika kita bisa menyadari bahwa kita bukanlah hasil dari sebuah kesalahan, was not made as a mistake, bukan diciptakan sebagai pecundang tanpa arah tujuan atau tanpa rencana?
Kita bukanlah diciptakan seadanya dengan setengah hati, tetapi Tuhan justru mencurahkan segala yang terindah dalam menciptakan kita. Bagaikan Seniman Agung Dia menciptakan manusia secara sangat istimewa. Tidak seperti ciptaan lainnya, kita diciptakan dengan gambar dan rupa Allah sendiri (Kejadian 1:26).
Kita mendapatkan nafas hidup langsung dari hembusan Allah (2:7), tetap berada dalam telapak tangan dan ruang mataNya (Yesaya 49:16), dan sungguh semua itu memang benar-benar dahsyat dan ajaib. Bagi Daud, sulit rasanya untuk bisa memahami jalan pikiran Tuhan ketika Dia membentuk buah pinggang dan menenun kita sejak dalam kandungan. (Mazmur 139:13). Ia pun berseru: "Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya!" (ay 17).
Apa yang Tuhan pikirkan ketika Dia menciptakan kita secara istimewa dan menjanjikan begitu banyak hal yang indah penuh berkat bagi kita? Apapun alasan Tuhan bisa jadi sulit untuk bisa kita pahami, tetapi setidaknya maukah kita menyadari betul bahwa kita diciptakan secara khusus sebagai ciptaanNya yang teristimewa dan berhenti hanya memandang kekurangan-kekurangan kita? Maukah kita untuk fokus kepada apa kelebihan yang ditanamkan Allah sejak semula ketika Dia menciptakan kita dan bersyukur untuk itu?
Jika kita menyadari hal ini dengan baik, kita akan mampu menyadari kebaikan Tuhan dalam diri kita, dan disaat itulah kita baru bisa menggali potensi-potensi yang ada untuk kemudian dipergunakan dalam segala hal yang memuliakan Allah.
Daud mampu melihat segala yang indah dalam dirinya sebagaimana ia diciptakan Tuhan. Ia menggambarkannya sebagai sesuatu yang "dahsyat dan ajaib."
Itu Daud. Bagaimana kita memandang diri kita hari ini? Yang pasti, Tuhan sangat menganggap kita istimewa. Begitu istimewanya sehingga keselamatan pun Dia berikan kepada kita atas dasar kedahsyatan kasihNya lewat Kristus. Marilah kita merubah cara pandang kita terhadap diri sendiri. Mengertilah bahwa siapapun anda, anda adalah ciptaanNya yang istimewa, indah, mulia dan berharga. Kita adalah karya orisinil Tuhan, Bapa yang begitu luar biasa besar kasihNya kepada kita.
Anda dan saya merupakan ciptaan yang luar biasa dan sangat spesial ! semua manusia adalah baik dimata Tuhan. jadi janganlah merasa minder atau merasa tidak berguna, ingat, KITA adalah spesial !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar