Pelajaran
#9 untuk Nop.29,2004.
Kitab
Suci: Yakobus 4:11-17; Kis. 17:11; Ibr. 4:15-16; 12:13-21; Pengkh2:15-19; Titus
2:14.
1.
Apakah hubungan antara hukum Allah, kasih kita kepada Allah, hukum-hukum manusia
(human laws), dan hubungan kita dengan orang lain?. Pelajaran ini akan
menunjukkan bahwa bersikap kritis akan hukum atau menjadi kritis akan manusia
lain tidak harus menjadi ciri khas orang-orang Kristen.
2.
Apakah Anda pernah berpikir bahwa Anda berada diatas hukum?. Pernahkah Anda
ingin mengkritik setiap hukum Allah?. Bagaimana dengan hukum manusia?. Mengapa
masyarakat di zaman kita cendrung sangat tidak hormat terhadap penegakan
hukum?. Bagaimana kita harus menarik garis diantara menjadi terlalu kaku dan
legalistik tentang pemeliharaan hukum
versus menjadi santai saja tentang pemeliharaan hukum itu dan menaruh sedikit
saja perhatian karena pengampunan Allah akan mengurus setiap dosa?.
3.
Bacalah Yakobus 4:11. Apa artinya memfitnah atau menghakimi orang Kristen yang
lain?. Ketika Anda berbuat demikian, apakah Anda menjadi kritis terhadap hukum
itu sendiri?. Jika Anda kritis terhadap hukum itu sendiri, apakah Anda
menyiratkan bahwa Anda unggul(superior) kepada hukum dan, oleh karena itu, tidak perlu
memeliharanya?. Jika kita percaya bahwa kita harus "melakukan apa yang
benar karena hal itu adalah benar," (Christ’s Object Lessons 97) apakah
itu membuat kita di atas hukum?. Bagaimana Allah harus berurusan dengan
orang-orang seperti yang dijelaskan dalam Yosua 1:16-18?.
4.
Baca Matius 7:1-3. Bagaimana kita bisa menentukan kalau kita memiliki sebuah
"balok" di mata kita sendiri?. Apakah ada satu cara yang aman untuk
mengembangkan suatu standar penilaian yang bijaksana bahkan tentang diri kita
sendiri?.
5.
Apakah pertimbangan pertimbangan spritual?. Apakah hal itu berhubungan dengan
kedewasaan rohani?. Lihat Epesus 4:13-16; dan Ibrani 5:11-6:3.
6.
Apakah tuntunan Alkitab tentang kearifan/ketajaman rohani?. Baca Kis. 17:11; 1
Kor. 6:1-5; 2 Kor.13:5; Pilipi 1:9; 1 Yoh. 4:1; dan Galatia 6:1. Apakah kita
dapat mengatakan dengan pasti bahwa kita mengetahui kebenaran karena kita telah
menyelidikinya untuk diri kita sendiri?. Apakah kita telah menunjukkan
kebijaksanaan dalam memecahkan perbedaan-perbedaan didalam gereja kita?. Apakah
kita dengan jujur mengevaluasi diri kita sendiri secara teratur untuk
memastikan kita seperti orang-orang Berea yang adalah bagian dari solusi dan
bukan dari masalah?. Ingat juga bahwa iman kita harus terus
bertumbuh/berkembang. Satu iman yang berhenti bertumbuh adalah mati. Iman yang mati tidak lebih baik dari sebuah
ilah/idol. Terutama dalam hari-hari terakhir ini, kita harus menguji segala
sesuatu. Ingat bahwa iblis bekerja
sangat keras pada zaman kita ini. Ini adalah perkara hidup atau mati baginya.
Namun, seperti yang kita telah lihat pada orang lain, kita harus membantu
mereka yang telah jatuh, dan kita harus selalu terus berhati-hati supaya kita
sendiripun tidak jatuh.
7.
Ketika kita melihat seseorang melakukan sesuatu yang kita anggap salah, apakah
kita sangat hati-hati mengevaluasi situasi dari perspektif alkitabiah sebelum
kita mengatakan apa-apa. Apakah kita jelas memahami di mana garis yang
perlu/harus ditarik diantara kearifan rohani dan menghakimi/mengevaluasi orang
lain?
8.
Salah satu hal penting yang perlu kita ingat adalah bahwa sementara ada banyak
hukum untuk berbagai tingkat kepentingan dan aplikasi secara eksplisit yang
telah dinyatakan dalam Perjanjian Lama, setiap hukum yang berlaku di seluruh
Alkitab berasal dari Yesus. Bahkan hukum-hukum itu disebut hukum-hukum Musa (2
Taw.33:8; Nehemiah 10:29) yang telah diberikan Yesus melalui Musa (2 Taw.33:8;
Nehemia 10:29) diberikan oleh Yesus melalui Musa. Yesus sendiri membuat sangat
jelas bahwa Dia adalah Pemimpin Israel dalam Perjanjian Lama.(1 Kor. 10:1-4;
Yoh. 5:39; Luk. 24:27,44) Jadi, ketika hari penghakiman itu tiba, masing-masing
kita akan dinilai/dihakimkan oleh kata-kata Yesus (Yoh. 3:17-21; 12:47-48)
9.Apakah
Anda tidak senang bahwa Yesus adalah Hakim?. (Yoh. 5:22) Ini jauh lebih baik
untuk membiarkan Dia yang melakukan penghakiman karena Dia mengetahui rincian
lengkap dari setiap kasus. Benar-benar
hanya ada satu Pemberi/Pembuat Hukum dan Hakim yang sah. (Yakobus 4:12) Kita
tidak bisa meminta seorang Hakim yang lebih welas asih/berbelas kasihan.(Yesaya
33:22; 11:1-5; Ibr. 4:15-16; Wahyu 19:11-16)
10.
Orang-orang Parisi dan para ahli taurat terus menerus mencari kesempatan untuk
menjebak Yesus dan mempersalahkan Dia berdasarkan interpretasi mereka terhadap hukum-hukum yang--sementara mereka tidak mengakui fakta
yang benar-benar diberikan oleh Yesus sendiri dalam Perjanjian Lama. Dia
mematahkan/menghancurkan banyak aturan buatan manusia mereka dan interpretasi
dari hukum-hukum itu namun tidak ada undang-undang yang sebenarnya yang Dia
telah berikan sebelumnya. (He broke many of their man-made rules and
interpretations of those laws but none of the actual laws that He had given
earlier.) Mengapa kita tidak mengorbankan hewan?. Ingat, bahwa mereka telah
mengembangkan 613 undang-undang/ hukum-hukum
dari kitab-kitab Musa. Dibutuhkan banyak usaha untuk menjadi seorang
pengacara atau--seperti yang orang-orang Parisi banyak lakukan--yaitu menghafal
sebagian besar kitab Perjanjian Lama. Tetapi, tidak peduli seberapa baiknya
Anda mengerti Perjanjian Lama, Anda tidak mungkin dapat mengertinya lebih baik
dari SEORANG/pribadi yang telah memberikan hukum-hukum itu didalam tempat yang
pertama. Ketika Yesus datang kembali, kita akan dinilai/dihakimi oleh kebenaran
itu.
11.
Ada beberapa kata yang tempaknya bertentangan tentang penghakiman dalam Injil
Yohanes. Bacalah paragraf berikut dari Ellen White, dan perhatikanlah referensi
Alkitab dengan hati-hati. Allah telah
menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada ANAK, (Yoh.5:22) karena tanpa kontoversi Dia adalah Allah yang
terwujud dalam daging.(1 Tim.3:16).
Allah
telah merancang bahwa Pangeran penderita dalam kemanusiaan harus menjadi hakim
seluruh dunia. Dia yang datang dari pelataran surgawi untuk menyelamatkan
manusia dari kematian kekal; Dia yang dihina manusia, ditolak, dan kepada siapa
mereka menumpukkan semua penghinaan manusia, yang dikendalikan oleh setan,
mampu; Dia yang disampaikan harus diseret dihadapan pengadilan duniawi dan yang
menderita kematian yang memalukan di kayu salib,- Dia sendiri mengucapkan
upah/ganjaran atau hukuman. Dia yang telah diserahkan kepada penderitaan dan
kehinaan salib disini, menurut nasihat Allah adalah memiliki kompensasi yang
sepenuhnya, dan naik tahta yang telah diakui oleh semua semesta surgawi sebagai
Raja orang-orang saleh/kudus. Ia telah
melakukan karya keselamatan, dan telah menunjukkan dihadapan dunia-dunia yang
telah jatuh dan keluarga surgawi bahwa
pekerjaan yang Dia telah mulai Dia dapat selesaikan. Ini adalah Kristus yang memberikan kepada
manusia karunia pertobatan; jasa-jasaNya telah diterima oleh Bapa atas nama
setiap jiwa yang akan membantu untuk menyusun keluarga Allah.
Pada
hari penghakiman dan hari pemberian upah, orang-orang berdosa maupun
orang-orang saleh akan mengenal bahwa Dia yang telah disalibkankan adalah Hakim
dari semua yang hidup. —Ellen G. White, MS 39, 1898; RH, Nov.22, 1898; 7ABC
483.2-4; 6BC 1100.6; Mar, p. 341.5; HP 359.4.
12.Dalam
pikiran Anda apakah Anda menganggap penghakiman terakhir Allah pada akhir
sejarah dunia ini untuk dalam arti sewenang-wenang?. Apakah Allah, atau
barangkali Yesus, Pribadi yang akan memutuskan apakah setiap orang harus diberi
upah atau di hukum?. Baca lagi Yoh 3:17-21 and 12:47-48. Dalam penghakiman,
Yesus hanya mengungkapkan kebenaran mengenai siapa yang selamat yang di akui
oleh kerajaan surgawi!.
Kita
bisa yakin bahwa Dia akan membawa ke surga semua orang yang diselamatkan untuk
berada disana.
13.
Baca Yakobus 4:13. Selanjutnya, Yakobus mengalihkan perhatiannya kepada orang
kaya. Apakah salah untuk merencanakan masa depan keuangan Anda?. Memang/tentu
saja, pada zaman Yesus, tidak ada perencanaan pensiun, 401(k)s, atau program
pensiun pemerintah. Dalam rangka untuk memastikan bahwa seseorang akan terawat
di usia tuanya, diperlukan baginya untuk memiliki sejumlah besar simpanan jauh
sebelumnya.
14.Baca
Lukas 12:13-21. Apakah orang ini, yang mungkin adalah seorang pekerja keras,
salah dalam mencoba mengamankan/merencanakan masa depannya?. Bukankah Allah
menginginkan kita bukan hanya memiliki rencana jangka pendek tetapi juga
memiliki rencana jangka menengah dan panjang untuk kehidupan kita?. Bagaimana
rencana jangka menengah dan jangka panjang cocok dengan fakta bahwa kita
mengetahui bahwa suatu hari nanti segala sesuatu/semua yang tersisa di bumi ini
akan dibakar dalam api?. (Lihat 1 Peter 3:10-12.) Apakah kedua konsep ini
secara diametris/lurus bertentangan satu sama lain?. Seseorang telah
menyarankan bahwa kita harus "berencana seolah-olah jika Kristus belum
datang bertahun-tahun lamanya, namun hiduplah setiap hari seolah-olah Kristus
datang besok."
15.
Apakah yang tersirat ketika kita membuat sebuah pernyataan tentang masa yang
akan datang dan kemudian berkata, "Tuhan menghendakinya/bersedia". (“The
Lord willing”?).
Apakah
kita memiliki cara untuk mengetahui secara pasti apakah Tuhan menghendakinya?.
Apakah masuk akal untuk meminta Allah untuk menunjukkan kepada kita jika
rencana kita salah?.
16.
Yakobus melanjutkan untuk menunjukkan bahwa bagi orang Kristen--terutama mereka
yang percaya pada kembalinya Yesus Kristus yang segera--menyimpan lebih banyak
dan lebih banyak persediaan untuk masa depan adalah merupakan suatu
kesalahan(mistake).
Dalam
Yakobus 4:14, ia telah mengingatkan kita bahwa, pada kenyataannya, hidup kita
ini tidak lebih daripada awan tipis atau seperti Salomo katakan seperti uap
atau menghirup angin. (Lihat Pengkhotbah.) Seperti Salomo, Yakobus mengingatkan
kita bahwa kita tidak pernah bisa tahu pasti apa yang akan terjadi besok.
Hati-hatilah
terhadap konsep penundaan (Beware procrastination.). Jangan menunda pekerjaan
untuk meninggalkan dosa-dosa Anda dan carilah kesucian/kemurnian hati melalui
Yesus. Disinilah dimana ribuan orang
yang telah keliru dan kehilangan hidup kekal mereka. Saya tidak akan berada
disini pada singkatnya dan ketidak pastian hidup; namun ada suatu kengerian
yang berbahaya--suatu bahaya yang tidak cukup dimengerti--didalam menunda
memohon suara Roh Kudus Allah, didalam memilih untuk hidup dalam dosa; karena
penundaan ini. Dosa, biar itu kecil bila dihormati dan dimanjakan dapat membawa
bahaya kerugian yang tidak terbatas.
Apa
yang kita tidak kalahkan, akan mengalahkan kita dan bekerja untuk kebinasaan
kita.—Ellen G. White, Steps to Christ, p. 32.2-33.0.
17.
Lihatlah apa yang dikatakan Salomo dalam Pengkhotbah tentang hal ini(subject ini),
Pengk. 1:2; 2:15-19; 4:4; 5:10; 9:11-12.
Lihatlah kesekeliling dunia kita saat ini, dan memperhatikan serta melihat
untuk hal apakah orang banyak berjuang?.
Apakah
benar untuk mengatakan seperti Salomo katakan :"Kesia-siaan belaka; segala
sesuatu/semua adalah kesia-siaan"? (Penkh. 1:2, KJV) Bagaimana orang
Kristen harus berhubungan dengan ketidakadilan, kekejaman, dan ketidakadilan
yang terjadi disekitar kita sepanjang waktu?.
18.
Bagaimana kita menghindari untuk ditangkap didalam semua ras tikus/rutinitas
yang menyedot tenaga yang mengkonsumsi
dunia kita?. Haruskah kita secara berhati-hati menyeimbangkan
keprihatinan kristen kita dan kebutuhan keuangan kita sendiri serta kebutuhan
keluarga kita? Jika kita mengutamakan Kristus dalam hidup kita, mungkinkah kita
hilang?.
19.
Baca Yakobus 4:15-17. Apakah yang Yakobus coba usahakan beritahukan kepada
kita?. Apakah ini tampak seperti sebuah standar yang mustahil?. Berapa banyak
kita berhutang kepada Allah untuk semua yang Dia telah lakukan buat kita?.
Dapatkah kita membayar kembali kepada-Nya?Apakah kita menyadari ketergantungan
kita kepada-Nya secara total dan menyeluruh/lengkap?.
20.
Dalam Yakobus 4:17, Yakobus memperkenalkan definisi baru tentang dosa. Dosa tidak hanya menghindari melakukan apa
yang salah; itu juga termasuk kegagalan untuk melakukan yang benar. (Sin is not
just avoiding doing what is wrong; it also includes failing to do what is
right). Secara pandangan sekilas, itu mungkin tampaknya seperti tantangan yang
mustahil. Harus selalu ada yang lebih
baik bagi orang untuk bisa melakukannya. Allah mengakui bahkan Yesus
membutuhkan waktu untuk beristirahat. (Lukas 5:16; Mark 6:31) Yesus begitu
bersemangat menyaksikan bahwa meskipun Dia lelah dan lapar, gantinya untuk
makan, malah Dia berkata kepada para murid-Nya: "Tuaian memang banyak,
tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah/berdoalah kepada tuan yang empaunya
tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu." (Matius
9:37-38, GNB) Perhatikanlah bahwa Dia tidak hanya memberitahu murid-murid-Nya
untuk bekerja lebih keras.
21.
Jadi, apa yang Yakobus maksudkan/siratkan ketika dia berbicara/berkata tentang
melakukan yang benar itu?. Dalam Epesus
5:8, Paulus memanggil kita untuk menjadi" anak-anak terang"; dan
didalam Matius 5:16, Yesus mengatakan kepada kita untuk membiarkan cahaya kita
bersinar dihadapan orang lain. Jadi,
bagaimana kita dapan menjadi "anak-anak terang"?/ Berapa banyak orang
Advent saat ini memilki ide tentang bagaimana melakukan kesaksian yang efektif?. Seberapa baik kita mengetahui Alkitab kita?.
Dengan menggunakan Alkitab, dapatkah kita menjawab pertanyaan tentang
keyakinan/kepercayaan kita dan memberikan jawaban kepada mereka dengan cara
yang meyakinkan?.
22.
Ada dunia yang sangat besar di luar sana. Bagaimana kita bisa tahu ke mana
Tuhan menginginkan kita untuk pergi dan apa yang Dia ingin kita lakukan?.Adalah
jauh lebih mudah hanya untuk melakukan apa yang kita ingin/suka lakukan.Namun,
rencana kita lebih baik dan lebih bermanfaat daripada rencana Allah bagi kita.
Apakah kita memiliki keberanian untuk melangkah keluar didalam iman dan
melakukan sesuatu untuk Allah dan melihat apa yang terjadi?. Apakah Anda pikir
Allah akan memberi upah atas perilaku yang demikian?. Apakah sudah waktunya
bagi Kristen Advent untuk berhenti mengkritik sesama anggota gereja dan keluar
dan berbaur dengan masyarakat dan bersaksi?. Jika kita sibuk bersaksi, akankah kita
memiliki waktu untuk mengkritik?.
Perhatikanlah komentar-komentar berikut ini tentang mengkritik
orang-orang kristen lainnya.
Janganlah
ada orang diantara kamu memuji dirinya lebih lama menentang kebenaran dengan
menyatakan bahwa roh ini (membedakan motif-motif jahat orang lain) adalah suatu
konsekwensi karena setia melakukan yang salah dan berdiri melawan kebenaran.
Kebijaksanaan demikian memiliki banyak pengagum, tapi sangat menipu dan
merugikan. Itu tidak datang dari atas, tetapi adalah buah dari hati yang belum
dibaharui. Pencetusnya adalah setan sendiri. Biarlah tidak ada pendakwa/penuduh
yang memberi kredit atas dirinya sendiri dengan kepintarannya; karena dengan
berbuat demikian dia membungkus atribut setan dengan pakaian kebenaran.—RH,
March 12, 1895 par. 6; Ellen G. White Comments, The SDA Bible Commentary, vol.
7, pp. 936.12-937.0.
Dia
yang memiliki dosa melakukan kesalahan adalah pertama untuk dicurigai salah.
Dengan mempersalahkan orang lain dia mencoba untuk menyembunyikan atau
memaafkan kejahatan hatinya sendiri. Adalah melalui dosa manusia memperoleh
pengetahuan tentang kejahatan; tidak lama setelah pasangan pertama berdosa dan
mereka mulai menuduh satu sama lain; dan adalah apa yang sifat manusia akan
pasti lakukan ketika tidak terkontrol oleh kasih karunia Kristus.—Ellen G.
White, Thoughts From the Mount of Blessing, p. 126.1.
23.
Namun, Apakah ada saat-saatnya ketika kita harus berurusan dengan dosa-dosa
anggota gereja?. Didalam Matius 18:15-17, Yesus telah meletakkan sebuah rencana
yang jelas untuk bagaimana melakukan hal itu.
24.
Apakah Anda tahu ada anggota gereja yang suka menyebarkan gosip?. Bisakah Anda
memberikan yang jelas definisi gosip?. Bagaimana tentang saling menuduh, atau
hanya kritikan negatif?. Tentu saja, kita harus dapat mengenali bahwa gosip
adalah benar-benar tidak berdasarkan kata-kata, sering bohong; dan hampir tak
pernah membangun. Ketika kita mempraktekkan gosip, kita sedang melanggar
kata-kata Yakobus dan Yesus juga.
25.
Ketika kita mendengar seseorang mengatakan gosip, seberapa sering kita untuk sengaja berupaya untuk mengubah
percakapan menjadi sesuatu yang positif?. Kita perlu ingat bahwa orang yang
mengkritik orang lain dalam pendengaran kita mungkin akan sama bersedia untuk
mengkritik kita dalam pendengaran orang lain. (We need to remember that the
person who is criticizing someone else in our hearing will probably be just as
willing to criticize us in that other person’s hearing!). Dapatkah Anda
mengingat episode terakhir(baru-baru ini) ketika Anda mendengar seseorang
bergosip?. Apa yang Anda telah lakukan?. Bagaimana kita bisa memimpin dalam
sebuah program untuk mengilhami tindakan untuk meneruskan Injil pada bagian
para anggota gereja dan meminimalkan gosip?.
26.
Terkadang, kita tergoda untuk mengatakan sesuatu yang sarkastik/sindiran tajam
tentang anggota gereja yang lain. Gosip seringkali berisi sarkasme/sindiran
tajam. Ketika kita tergoda untuk gosip, kita perlu ingat bahwa kata sarkasme
berasal dari akar kata Yunani yang memberikan kepada kita kata sarkofagus yang
berarti sebuah peti mati (a coffin). Seorang Sarkofagus adalah seorang
"pemakan daging ("flesh eater"). Apakah orang-orang yang
menyebarkan sarkastik, gosip, rumor itu benar-benar kanibal yang menyamar?.
(cannibals in disguise?). Akibatnya, ketika kita mengkritik anggota gereja lain
atau bahkan seseorang di dunia, kita duduk sebagai seorang HAKIM terhadap
mereka. Dan hanya Allah yang telah diberikan otoritas/wewenang itu. Apakah kita
benar-benar percaya bahwa kita telah memenuhi syarat untuk mengambil tempat
Allah dalam menilai/menghakimi?.
27.
Dimana Anda akan menempatkan diri dalam perumpamaan orang Samaria yang baik?.
Apakah Anda benar-benar sesama manusia kepada semua orang disekitar Anda?. Jika
kita menjangkau tangan orang yang membutuhkan, bukankah itu merupakan kesempatan
besar untuk bersaksi bagi Yesus Kristus?. Apakah adil untuk meminta Allah untuk
menolong dan melindungi kita sementara kita mungkin berada dalam suatu situasi
bahaya sementara mencoba untuk menolong orang lain?.
28. Dalam
bahagian bukunya ini, Yakobus tampaknya akan mengatakan kepada kita bahwa kita
tidak punya waktu untuk gosip yang sia-sia.
Hidup kita adalah sangat singkat, dan kita perlu membuat waktu yang
terbaik yang telah diberikan kepada kita. Mengejar hal-hal yang membawa
keuntungan finansial yang besar tidak dapat dibandingkan dengan membawa jiwa ke
dalam kerajaan Allah. Tidakkah Anda lebih memilih untuk memiliki
teman-teman/saudara-saudara di sorga yang akan berterimakasih kepada Anda
karena telah membantu mereka untuk tiba disana daripada memiliki harta yang ada
di dunia ini yang akan dibakar dalam api terakhir dari sejarah dunia ini?.
©
2014, Kenneth Hart, MD, MA, MPH.
The
Book of James
Disajikan
oleh Pdt.H.M. Siagian, MPTh.