Kamis, 27 November 2014

9.Satu Pemberi/Pembuat Hukum dan Hakim.




Pelajaran #9 untuk Nop.29,2004.



Kitab Suci: Yakobus 4:11-17; Kis. 17:11; Ibr. 4:15-16; 12:13-21; Pengkh2:15-19; Titus 2:14.

1. Apakah hubungan antara hukum Allah, kasih kita kepada Allah, hukum-hukum manusia (human laws), dan hubungan kita dengan orang lain?. Pelajaran ini akan menunjukkan bahwa bersikap kritis akan hukum atau menjadi kritis akan manusia lain tidak harus menjadi ciri khas orang-orang Kristen.
2. Apakah Anda pernah berpikir bahwa Anda berada diatas hukum?. Pernahkah Anda ingin mengkritik setiap hukum Allah?. Bagaimana dengan hukum manusia?. Mengapa masyarakat di zaman kita cendrung sangat tidak hormat terhadap penegakan hukum?. Bagaimana kita harus menarik garis diantara menjadi terlalu kaku dan legalistik  tentang pemeliharaan hukum versus menjadi santai saja tentang pemeliharaan hukum itu dan menaruh sedikit saja perhatian karena pengampunan Allah akan mengurus setiap dosa?.
3. Bacalah Yakobus 4:11. Apa artinya memfitnah atau menghakimi orang Kristen yang lain?. Ketika Anda berbuat demikian, apakah Anda menjadi kritis terhadap hukum itu sendiri?. Jika Anda kritis terhadap hukum itu sendiri, apakah Anda menyiratkan bahwa Anda unggul(superior) kepada hukum  dan, oleh karena itu, tidak perlu memeliharanya?. Jika kita percaya bahwa kita harus "melakukan apa yang benar karena hal itu adalah benar," (Christ’s Object Lessons 97) apakah itu membuat kita di atas hukum?. Bagaimana Allah harus berurusan dengan orang-orang seperti yang dijelaskan dalam Yosua 1:16-18?.
4. Baca Matius 7:1-3. Bagaimana kita bisa menentukan kalau kita memiliki sebuah "balok" di mata kita sendiri?. Apakah ada satu cara yang aman untuk mengembangkan suatu standar penilaian yang bijaksana bahkan tentang diri kita sendiri?.
5. Apakah pertimbangan pertimbangan spritual?. Apakah hal itu berhubungan dengan kedewasaan rohani?. Lihat Epesus 4:13-16; dan Ibrani 5:11-6:3.
6. Apakah tuntunan Alkitab tentang kearifan/ketajaman rohani?. Baca Kis. 17:11; 1 Kor. 6:1-5; 2 Kor.13:5; Pilipi 1:9; 1 Yoh. 4:1; dan Galatia 6:1. Apakah kita dapat mengatakan dengan pasti bahwa kita mengetahui kebenaran karena kita telah menyelidikinya untuk diri kita sendiri?. Apakah kita telah menunjukkan kebijaksanaan dalam memecahkan perbedaan-perbedaan didalam gereja kita?. Apakah kita dengan jujur mengevaluasi diri kita sendiri secara teratur untuk memastikan kita seperti orang-orang Berea yang adalah bagian dari solusi dan bukan dari masalah?. Ingat juga bahwa iman kita harus terus bertumbuh/berkembang. Satu iman yang berhenti bertumbuh adalah mati.  Iman yang mati tidak lebih baik dari sebuah ilah/idol. Terutama dalam hari-hari terakhir ini, kita harus menguji segala sesuatu.  Ingat bahwa iblis bekerja sangat keras pada zaman kita ini. Ini adalah perkara hidup atau mati baginya. Namun, seperti yang kita telah lihat pada orang lain, kita harus membantu mereka yang telah jatuh, dan kita harus selalu terus berhati-hati supaya kita sendiripun tidak jatuh.
7. Ketika kita melihat seseorang melakukan sesuatu yang kita anggap salah, apakah kita sangat hati-hati mengevaluasi situasi dari perspektif alkitabiah sebelum kita mengatakan apa-apa. Apakah kita jelas memahami di mana garis yang perlu/harus ditarik diantara kearifan rohani dan menghakimi/mengevaluasi orang lain?
8. Salah satu hal penting yang perlu kita ingat adalah bahwa sementara ada banyak hukum untuk berbagai tingkat kepentingan dan aplikasi secara eksplisit yang telah dinyatakan dalam Perjanjian Lama, setiap hukum yang berlaku di seluruh Alkitab berasal dari Yesus. Bahkan hukum-hukum itu disebut hukum-hukum Musa (2 Taw.33:8; Nehemiah 10:29) yang telah diberikan Yesus melalui Musa (2 Taw.33:8; Nehemia 10:29) diberikan oleh Yesus melalui Musa. Yesus sendiri membuat sangat jelas bahwa Dia adalah Pemimpin Israel dalam Perjanjian Lama.(1 Kor. 10:1-4; Yoh. 5:39; Luk. 24:27,44) Jadi, ketika hari penghakiman itu tiba, masing-masing kita akan dinilai/dihakimkan oleh kata-kata Yesus (Yoh. 3:17-21; 12:47-48)
9.Apakah Anda tidak senang bahwa Yesus adalah Hakim?. (Yoh. 5:22) Ini jauh lebih baik untuk membiarkan Dia yang melakukan penghakiman karena Dia mengetahui rincian lengkap dari setiap kasus.  Benar-benar hanya ada satu Pemberi/Pembuat Hukum dan Hakim yang sah. (Yakobus 4:12) Kita tidak bisa meminta seorang Hakim yang lebih welas asih/berbelas kasihan.(Yesaya 33:22; 11:1-5; Ibr. 4:15-16; Wahyu 19:11-16)
10. Orang-orang Parisi dan para ahli taurat terus menerus mencari kesempatan untuk menjebak Yesus dan mempersalahkan Dia berdasarkan  interpretasi mereka terhadap hukum-hukum  yang--sementara mereka tidak mengakui fakta yang benar-benar diberikan oleh Yesus sendiri dalam Perjanjian Lama. Dia mematahkan/menghancurkan banyak aturan buatan manusia mereka dan interpretasi dari hukum-hukum itu namun tidak ada undang-undang yang sebenarnya yang Dia telah berikan sebelumnya. (He broke many of their man-made rules and interpretations of those laws but none of the actual laws that He had given earlier.) Mengapa kita tidak mengorbankan hewan?. Ingat, bahwa mereka telah mengembangkan 613 undang-undang/ hukum-hukum  dari kitab-kitab Musa. Dibutuhkan banyak usaha untuk menjadi seorang pengacara atau--seperti yang orang-orang Parisi banyak lakukan--yaitu menghafal sebagian besar kitab Perjanjian Lama. Tetapi, tidak peduli seberapa baiknya Anda mengerti Perjanjian Lama, Anda tidak mungkin dapat mengertinya lebih baik dari SEORANG/pribadi yang telah memberikan hukum-hukum itu didalam tempat yang pertama. Ketika Yesus datang kembali, kita akan dinilai/dihakimi oleh kebenaran itu.
11. Ada beberapa kata yang tempaknya bertentangan tentang penghakiman dalam Injil Yohanes. Bacalah paragraf berikut dari Ellen White, dan perhatikanlah referensi Alkitab dengan hati-hati.  Allah telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada ANAK, (Yoh.5:22) karena  tanpa kontoversi Dia adalah Allah yang terwujud dalam daging.(1 Tim.3:16).

Allah telah merancang bahwa Pangeran penderita dalam kemanusiaan harus menjadi hakim seluruh dunia. Dia yang datang dari pelataran surgawi untuk menyelamatkan manusia dari kematian kekal; Dia yang dihina manusia, ditolak, dan kepada siapa mereka menumpukkan semua penghinaan manusia, yang dikendalikan oleh setan, mampu; Dia yang disampaikan harus diseret dihadapan pengadilan duniawi dan yang menderita kematian yang memalukan di kayu salib,- Dia sendiri mengucapkan upah/ganjaran atau hukuman. Dia yang telah diserahkan kepada penderitaan dan kehinaan salib disini, menurut nasihat Allah adalah memiliki kompensasi yang sepenuhnya, dan naik tahta yang telah diakui oleh semua semesta surgawi sebagai Raja orang-orang saleh/kudus.  Ia telah melakukan karya keselamatan, dan telah menunjukkan dihadapan dunia-dunia yang telah jatuh dan keluarga surgawi  bahwa pekerjaan yang Dia telah mulai Dia dapat selesaikan.  Ini adalah Kristus yang memberikan kepada manusia karunia pertobatan; jasa-jasaNya telah diterima oleh Bapa atas nama setiap jiwa yang akan membantu untuk menyusun keluarga Allah.

Pada hari penghakiman dan hari pemberian upah, orang-orang berdosa maupun orang-orang saleh akan mengenal bahwa Dia yang telah disalibkankan adalah Hakim dari semua yang hidup. —Ellen G. White, MS 39, 1898; RH, Nov.22, 1898; 7ABC 483.2-4; 6BC 1100.6; Mar, p. 341.5; HP 359.4.
12.Dalam pikiran Anda apakah Anda menganggap penghakiman terakhir Allah pada akhir sejarah dunia ini untuk dalam arti sewenang-wenang?. Apakah Allah, atau barangkali Yesus, Pribadi yang akan memutuskan apakah setiap orang harus diberi upah atau di hukum?. Baca lagi Yoh 3:17-21 and 12:47-48. Dalam penghakiman, Yesus hanya mengungkapkan kebenaran mengenai siapa yang selamat yang di akui oleh kerajaan surgawi!.

Kita bisa yakin bahwa Dia akan membawa ke surga semua orang yang diselamatkan untuk berada disana.
13. Baca Yakobus 4:13. Selanjutnya, Yakobus mengalihkan perhatiannya kepada orang kaya. Apakah salah untuk merencanakan masa depan keuangan Anda?. Memang/tentu saja, pada zaman Yesus, tidak ada perencanaan pensiun, 401(k)s, atau program pensiun pemerintah. Dalam rangka untuk memastikan bahwa seseorang akan terawat di usia tuanya, diperlukan baginya untuk memiliki sejumlah besar simpanan jauh sebelumnya.
14.Baca Lukas 12:13-21. Apakah orang ini, yang mungkin adalah seorang pekerja keras, salah dalam mencoba mengamankan/merencanakan masa depannya?. Bukankah Allah menginginkan kita bukan hanya memiliki rencana jangka pendek tetapi juga memiliki rencana jangka menengah dan panjang untuk kehidupan kita?. Bagaimana rencana jangka menengah dan jangka panjang cocok dengan fakta bahwa kita mengetahui bahwa suatu hari nanti segala sesuatu/semua yang tersisa di bumi ini akan dibakar dalam api?. (Lihat 1 Peter 3:10-12.) Apakah kedua konsep ini secara diametris/lurus bertentangan satu sama lain?. Seseorang telah menyarankan bahwa kita harus "berencana seolah-olah jika Kristus belum datang bertahun-tahun lamanya, namun hiduplah setiap hari seolah-olah Kristus datang besok."
15. Apakah yang tersirat ketika kita membuat sebuah pernyataan tentang masa yang akan datang dan kemudian berkata, "Tuhan menghendakinya/bersedia". (“The Lord willing”?).
Apakah kita memiliki cara untuk mengetahui secara pasti apakah Tuhan menghendakinya?. Apakah masuk akal untuk meminta Allah untuk menunjukkan kepada kita jika rencana kita salah?.
16. Yakobus melanjutkan untuk menunjukkan bahwa bagi orang Kristen--terutama mereka yang percaya pada kembalinya Yesus Kristus yang segera--menyimpan lebih banyak dan lebih banyak persediaan untuk masa depan adalah merupakan suatu kesalahan(mistake).

Dalam Yakobus 4:14, ia telah mengingatkan kita bahwa, pada kenyataannya, hidup kita ini tidak lebih daripada awan tipis atau seperti Salomo katakan seperti uap atau menghirup angin. (Lihat Pengkhotbah.) Seperti Salomo, Yakobus mengingatkan kita bahwa kita tidak pernah bisa tahu pasti apa yang akan terjadi besok.

Hati-hatilah terhadap konsep penundaan (Beware procrastination.). Jangan menunda pekerjaan untuk meninggalkan dosa-dosa Anda dan carilah kesucian/kemurnian hati melalui Yesus.  Disinilah dimana ribuan orang yang telah keliru dan kehilangan hidup kekal mereka. Saya tidak akan berada disini pada singkatnya dan ketidak pastian hidup; namun ada suatu kengerian yang berbahaya--suatu bahaya yang tidak cukup dimengerti--didalam menunda memohon suara Roh Kudus Allah, didalam memilih untuk hidup dalam dosa; karena penundaan ini. Dosa, biar itu kecil bila dihormati dan dimanjakan dapat membawa bahaya kerugian yang tidak terbatas.

Apa yang kita tidak kalahkan, akan mengalahkan kita dan bekerja untuk kebinasaan kita.—Ellen G. White, Steps to Christ, p. 32.2-33.0.
17. Lihatlah apa yang dikatakan Salomo dalam Pengkhotbah tentang hal ini(subject ini), Pengk. 1:2; 2:15-19; 4:4;  5:10; 9:11-12. Lihatlah kesekeliling dunia kita saat ini, dan memperhatikan serta melihat untuk hal apakah orang banyak berjuang?.

Apakah benar untuk mengatakan seperti Salomo katakan :"Kesia-siaan belaka; segala sesuatu/semua adalah kesia-siaan"? (Penkh. 1:2, KJV) Bagaimana orang Kristen harus berhubungan dengan ketidakadilan, kekejaman, dan ketidakadilan yang terjadi disekitar kita sepanjang waktu?.
18. Bagaimana kita menghindari untuk ditangkap didalam semua ras tikus/rutinitas yang menyedot tenaga yang mengkonsumsi  dunia kita?. Haruskah kita secara berhati-hati menyeimbangkan keprihatinan kristen kita dan kebutuhan keuangan kita sendiri serta kebutuhan keluarga kita? Jika kita mengutamakan Kristus dalam hidup kita, mungkinkah kita hilang?.
19. Baca Yakobus 4:15-17. Apakah yang Yakobus coba usahakan beritahukan kepada kita?. Apakah ini tampak seperti sebuah standar yang mustahil?. Berapa banyak kita berhutang kepada Allah untuk semua yang Dia telah lakukan buat kita?. Dapatkah kita membayar kembali kepada-Nya?Apakah kita menyadari ketergantungan kita kepada-Nya secara total dan menyeluruh/lengkap?.
20. Dalam Yakobus 4:17, Yakobus memperkenalkan definisi baru tentang dosa.  Dosa tidak hanya menghindari melakukan apa yang salah; itu juga termasuk kegagalan untuk melakukan yang benar. (Sin is not just avoiding doing what is wrong; it also includes failing to do what is right). Secara pandangan sekilas, itu mungkin tampaknya seperti tantangan yang mustahil.  Harus selalu ada yang lebih baik bagi orang untuk bisa melakukannya. Allah mengakui bahkan Yesus membutuhkan waktu untuk beristirahat. (Lukas 5:16; Mark 6:31) Yesus begitu bersemangat menyaksikan bahwa meskipun Dia lelah dan lapar, gantinya untuk makan, malah Dia berkata kepada para murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah/berdoalah kepada tuan yang empaunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu." (Matius 9:37-38, GNB) Perhatikanlah bahwa Dia tidak hanya memberitahu murid-murid-Nya untuk bekerja lebih keras.
21. Jadi, apa yang Yakobus maksudkan/siratkan ketika dia berbicara/berkata tentang melakukan yang benar itu?. Dalam  Epesus 5:8, Paulus memanggil kita untuk menjadi" anak-anak terang"; dan didalam Matius 5:16, Yesus mengatakan kepada kita untuk membiarkan cahaya kita bersinar dihadapan orang lain.  Jadi, bagaimana kita dapan menjadi "anak-anak terang"?/ Berapa banyak orang Advent saat ini memilki ide tentang bagaimana melakukan kesaksian yang efektif?.  Seberapa baik kita mengetahui Alkitab kita?. Dengan menggunakan Alkitab, dapatkah kita menjawab pertanyaan tentang keyakinan/kepercayaan kita dan memberikan jawaban kepada mereka dengan cara yang meyakinkan?.
22. Ada dunia yang sangat besar di luar sana. Bagaimana kita bisa tahu ke mana Tuhan menginginkan kita untuk pergi dan apa yang Dia ingin kita lakukan?.Adalah jauh lebih mudah hanya untuk melakukan apa yang kita ingin/suka lakukan.Namun, rencana kita lebih baik dan lebih bermanfaat daripada rencana Allah bagi kita. Apakah kita memiliki keberanian untuk melangkah keluar didalam iman dan melakukan sesuatu untuk Allah dan melihat apa yang terjadi?. Apakah Anda pikir Allah akan memberi upah atas perilaku yang demikian?. Apakah sudah waktunya bagi Kristen Advent untuk berhenti mengkritik sesama anggota gereja dan keluar dan berbaur dengan masyarakat dan bersaksi?. Jika kita sibuk bersaksi, akankah kita memiliki waktu untuk mengkritik?.  Perhatikanlah komentar-komentar berikut ini tentang mengkritik orang-orang kristen lainnya.

Janganlah ada orang diantara kamu memuji dirinya lebih lama menentang kebenaran dengan menyatakan bahwa roh ini (membedakan motif-motif jahat orang lain) adalah suatu konsekwensi karena setia melakukan yang salah dan berdiri melawan kebenaran. Kebijaksanaan demikian memiliki banyak pengagum, tapi sangat menipu dan merugikan. Itu tidak datang dari atas, tetapi adalah buah dari hati yang belum dibaharui. Pencetusnya adalah setan sendiri. Biarlah tidak ada pendakwa/penuduh yang memberi kredit atas dirinya sendiri dengan kepintarannya; karena dengan berbuat demikian dia membungkus atribut setan dengan pakaian kebenaran.—RH, March 12, 1895 par. 6; Ellen G. White Comments, The SDA Bible Commentary, vol. 7, pp. 936.12-937.0.

Dia yang memiliki dosa melakukan kesalahan adalah pertama untuk dicurigai salah. Dengan mempersalahkan orang lain dia mencoba untuk menyembunyikan atau memaafkan kejahatan hatinya sendiri. Adalah melalui dosa manusia memperoleh pengetahuan tentang kejahatan; tidak lama setelah pasangan pertama berdosa dan mereka mulai menuduh satu sama lain; dan adalah apa yang sifat manusia akan pasti lakukan ketika tidak terkontrol oleh kasih karunia Kristus.—Ellen G. White, Thoughts From the Mount of Blessing, p. 126.1.
23. Namun, Apakah ada saat-saatnya ketika kita harus berurusan dengan dosa-dosa anggota gereja?. Didalam Matius 18:15-17, Yesus telah meletakkan sebuah rencana yang jelas untuk bagaimana melakukan hal itu.
24. Apakah Anda tahu ada anggota gereja yang suka menyebarkan gosip?. Bisakah Anda memberikan yang jelas definisi gosip?. Bagaimana tentang saling menuduh, atau hanya kritikan negatif?. Tentu saja, kita harus dapat mengenali bahwa gosip adalah benar-benar tidak berdasarkan kata-kata, sering bohong; dan hampir tak pernah membangun. Ketika kita mempraktekkan gosip, kita sedang melanggar kata-kata Yakobus dan Yesus juga.
25. Ketika kita mendengar seseorang mengatakan gosip, seberapa sering kita  untuk sengaja berupaya untuk mengubah percakapan menjadi sesuatu yang positif?. Kita perlu ingat bahwa orang yang mengkritik orang lain dalam pendengaran kita mungkin akan sama bersedia untuk mengkritik kita dalam pendengaran orang lain. (We need to remember that the person who is criticizing someone else in our hearing will probably be just as willing to criticize us in that other person’s hearing!). Dapatkah Anda mengingat episode terakhir(baru-baru ini) ketika Anda mendengar seseorang bergosip?. Apa yang Anda telah lakukan?. Bagaimana kita bisa memimpin dalam sebuah program untuk mengilhami tindakan untuk meneruskan Injil pada bagian para anggota gereja dan meminimalkan gosip?.
26. Terkadang, kita tergoda untuk mengatakan sesuatu yang sarkastik/sindiran tajam tentang anggota gereja yang lain. Gosip seringkali berisi sarkasme/sindiran tajam. Ketika kita tergoda untuk gosip, kita perlu ingat bahwa kata sarkasme berasal dari akar kata Yunani yang memberikan kepada kita kata sarkofagus yang berarti sebuah peti mati (a coffin). Seorang Sarkofagus adalah seorang "pemakan daging ("flesh eater"). Apakah orang-orang yang menyebarkan sarkastik, gosip, rumor itu benar-benar kanibal yang menyamar?. (cannibals in disguise?). Akibatnya, ketika kita mengkritik anggota gereja lain atau bahkan seseorang di dunia, kita duduk sebagai seorang HAKIM terhadap mereka. Dan hanya Allah yang telah diberikan otoritas/wewenang itu. Apakah kita benar-benar percaya bahwa kita telah memenuhi syarat untuk mengambil tempat Allah dalam menilai/menghakimi?.
27. Dimana Anda akan menempatkan diri dalam perumpamaan orang Samaria yang baik?. Apakah Anda benar-benar sesama manusia kepada semua orang disekitar Anda?. Jika kita menjangkau tangan orang yang membutuhkan, bukankah itu merupakan kesempatan besar untuk bersaksi bagi Yesus Kristus?. Apakah adil untuk meminta Allah untuk menolong dan melindungi kita sementara kita mungkin berada dalam suatu situasi bahaya sementara mencoba untuk menolong orang lain?.
28. Dalam bahagian bukunya ini, Yakobus tampaknya akan mengatakan kepada kita bahwa kita tidak punya waktu untuk gosip yang sia-sia.  Hidup kita adalah sangat singkat, dan kita perlu membuat waktu yang terbaik yang telah diberikan kepada kita. Mengejar hal-hal yang membawa keuntungan finansial yang besar tidak dapat dibandingkan dengan membawa jiwa ke dalam kerajaan Allah. Tidakkah Anda lebih memilih untuk memiliki teman-teman/saudara-saudara di sorga yang akan berterimakasih kepada Anda karena telah membantu mereka untuk tiba disana daripada memiliki harta yang ada di dunia ini yang akan dibakar dalam api terakhir dari sejarah dunia ini?.

© 2014, Kenneth Hart, MD, MA, MPH.

The Book of James
Disajikan oleh Pdt.H.M. Siagian, MPTh.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar