Rabu, 05 November 2014

6. Hukum Internasional.

A. PENDAHULUAN:
Saudaraku yang kekasih,..slamat berjumpa dalam pelajaran yang ke enam. Mari kita berdoa sejenak: "Bapa kami di sorga, terpujilah Engkau karena kasih-Mu kepada kami manusia berdosa. Hapuskanlah dosa-dosa kami agar kami layak menerima berkat-berkat-Mu. Terimakasih untuk semua sarana yang menopang kehidupan kami selama ini sehingga memungkinkan kami boleh mempelajari firman-Mu saat ini. Curahkan Rohulkudus-Mu menerangi hati dan pikiran kami untuk mengerti semua firman-Mu. Kami pinta semuanya didalam nama Yesus, Amen!
Saudaraku,...banyak orang berpendapat bahwa musuh terbesar bagi masyarakat beragama bukan golongan atheis, melainkan mereka yang tidak memperdulikan peraturan-peraturan(hukum). Setiap pemerintahan atau negara mempunyai hukum yang kegunaannya adalah untuk mengatur tindak-tanduk rakyatnya dalam mengadakan hubungan satu dengan yang lain, dan yang mengatur tata tertib dan kehidupan masyarakat supaya teratur. Kita berterimakasih karena negara kita mempunyai hukum guna melindungi kita dan hal itu wajiblah di taati.
B. PEMBAHASAN:
Judul pelajaran kita saat ini ialah: “Hukum Internasional”, yakni Hukum Allah. Kenapa Hukum Allah disebut sebagai Hukum Internasional?. Karena itu berlaku secara universal, untuk seluruh dunia dan masih tetap relevan sampai sekarang ini.
Siapakah pemberi Hukum itu?
1. Kita membaca Yesaya 33:22 “Sebab Tuhan ialah Hakim kita, Tuhan ialah yang memberi hukum bagi kita, Tuhan ialah Raja kita, Dia akan menyelamatkan kita”. Pada waktu Allah menciptakan dunia ini, Dia telah memberikan Hukum untuk memerintah segala sesuatu. Dan lama sebelum Hukum itu diberikan di Bukit Sinai, Abraham sudah menurut Hukum.
2. Selanjutnya kita buka Alkitab kita dan membacanya dalam Kejadian 26:5 “Karena Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku”. Kemudian Allah sudah menjadikan dunia yang sempurna dan telah menempatkan manusia yang sempurna pula didalamnya. Allah telah memberikan kepada manusia satu Hukum yang sempurna untuk memimpin mereka kedalam kehidupan yang terbaik penuh perdamaian dan kesenangan. Semua orang ingin berbahagia, namun kebahagiaan itu telah hilang karena manusia telah melanggar Hukum. Apakah sebenarnya peyebab mengapa manusia kehilangan Hidup Yang Terbaik?.
3. Mari kita buka Yesaya 59:2 “tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu”. Tetapi, meskipun manusia telah berdosa, apakah Hukum itu berobah?.
4. Kita baca dalam Mazmur 19:8 “Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.” Dikatakan disini bahwa Hukum Allah itu adalah sempurna. Tentu perkara-perkara yang suci dan sempurna itu tidak berubah.
5. Selanjutnya firman Tuhan berkata dalam Ibrani 13:8 “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya”. Yesus Kristus tiada berubah. Hukum itu telah ada sejak Adam sampai kepada Musa, yang disampaikan dari mulut ke mulut. Kalau Hukum itu sudah ada sebelum Musa, mengapa hal itu perlu diberikan di bukit Sinai?. Jawabnya ialah, karena diatas Bukit Sinai, Tuhan Allah ingin memilih Bangsa Israel menjadi orang-orang yang memelihara Hukum-hukumNya. Di bukit Sinai, Hukum itu diberikan kepada mereka dalam bentuk tulisan.
HUKUM ALLAH TIDAK BERUBAH:
Kalau manusia membuat hukum/peraturan selalu berubah-ubah. Ada orang yang beranggapan bahwa Hukum Allah juga telah berubah. Apakah benar demikian?.
6. Maleakhi 3:6 “Bahwasanya Aku, Tuhan, tidak berubah, dan kamu bani Yakub, tidak akan lenyap.” Disini dikatakan bahwa Allah pemberi Hukum itu tidak berubah, jadi Hukum-Nya juga tidak berubah. Ketika Yesus berada di dunia ini, ada orang yang menyangka bawa Ia telah datang untuk mengubah segala sesuatu termasuk Hukum itu. Apakah yang Yesus katakan terhadap hal ini?.
7. Matius 5:17,18 “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari Hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi”. Yakobus 1:17 mengatakan: “Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran”.
Pernahkah saudara-saudara pikir, apa yang terjadi kepada manusia bilamana Hukum Tuhan itu berubah-ubah?. Tentulah hal ini akan membingungkan dan menyulitkan. Jenis dunia apakah yang kita akan miliki sekarang kalau semua orang membuang 10(sepuluh) Hukum Allah itu?. Maukah saudara-saudara tinggal di tempat yang demikian?. Jenis dunia yang bagaimana pula yang kita akan miliki sekarang kalau setiap orang memelihara 10 Hukum itu?. Tentu semua aman. Tidak perlu pintu di kunci serta tidak perlu lagi penjara dan polisi. Semua senjata-senjata perang itu, dibuang saja ke laut. Maukah saudara-saudara tinggal di tempat yang demikan?. Kita mengetahui bahwa ada 10 Hukum Allah, dan itu terdapat dalam :
8. Keluaran 20:3-17. Sepuluh Hukum ini dibagi atas 2 azas besar yang terdiri dari: Hukum I-IV, menolong kita untuk mengetahui apa yang harus kita perbuat untuk menunjukkan kasih kita kepada Allah, sedangkan Hukum ke V sampai ke X menunjukkan kewajiban kita terhadap sesama manusia.
ILUSTRASI:
Pada suatu hari, seorang anak negro telah membawa sebuah semangka dari suatu tempat dan memperlihatkannya kepada ibunya. Namun heran, ibunya hanya melihat anak dan semangka itu berganti-ganti. Kemudian ibunya mengambil rotan dan tanpa banyak bertanya anak itupun dipukulnya. Anak itu tidak mau menangis karena dia ingin tau apa alasan ibunya memukul dia. Kemudian ibunya berkata: :”Mengapa kamu mencuri semangka yang mentah!”. Rupanya ada filsafat disana yang menyatakan bahwa: Boleh mencuri,..asal yang masak/matang. Namun dalam Hukum Allah yang ke 8 (Keluaran 20:15) mengatakan: “Jangan mencuri”. Tidak dikatakan, “asal yang masak”. Kalau demikian, manakah yang benar?. Karena rupanya banyak ajaran yang simpang siur.
9. Yohanes 17:17 “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran”. Sekarang ini yang sering mengacaukan bukanlah Firman Allah, melainkan pendapat manusia. Padahal kita dinasehatkan dalam:
10. Ulangan 12:8 “Jangan kamu melakukan apapun yang kita lakukan sekarang, yakni masing-masing berbuat segala sesuatu yang dipandangnya benar”. Artinya, barang yang benar kepada filsafatnya sendiri. Tidaklah selamat bila kita bersandar kepada pertimbangan atau angan-angan hati kita. Kenapa?.
11. Karena dikatakan dalam Yesaya 55:8,9 “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu”. Sekali lagi, mengapa Hukum Allah itu disebut sebagai Hukum Internasional?. Karena yang membuatnya adalah Raja semesta alam dan Hukum itu berlaku untuk seluruh dunia.
12. APAKAH FUNGSI HUKUM ITU?. Jawabnya ialah: Sebagai cermin, pengenalan akan dosa. Mari kita baca Roma 3:20 “Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan dihadapan Allah oleh karena melakukan Hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.” Saudaraku,...Hukum itu tidak dapat berbuat sesuatu untuk keselamatan kita atau kita tidak dapat dibenarkan oleh menurut Hukum Taurat. Karena kalau kita bisa diselamatkan oleh menurut Hukum, maka Kristus tidak perlu mati di kayu salib. Jadi Hukum itu adalah untuk menyatakan kasih atau sebagai cermin. Cermin itu tidak dapat membersihkan wajah kita, tetapi hanya menyatakan kekotoran itu.
13. Jika demikian, apakah yang menyelamatkan kita?. Mari kita buka Alkitab kita dalam Roma 3:28 “Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.” Jadi jelaslah bagi kita, bahwa manusia dibenarkan karena iman dan bukan karena ia melakukan Hukum Taurat. Jadi yang menyelamatkan ialah KRISTUS. Percaya kepada Yesus Kristus!. Kalau begitu, apakah dengan demikian, kita meniadakan Hukum itu?.
14. Roma 3:31 “Jika demikian, adakah kami membatalkan Hukum Taurat karena iman?. Samasekali tidak!. Sebaliknya, kami meneguhkannya.
15. Jika demikian, apakah yang kita harus lakukan?. Kita buka 1 Yohanes 5:3 “Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,.”
Kalau kita mempunyai kasih, kita harus menurut Hukum-hukum-Nya. Yesus juga adalah seorang yang menurut Hukum Allah.
16. Yohanes 15:10 “Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal didalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal didalam kasih-Nya”. Jadi bagi kita PERLU PENURUTAN.
ILUSTRASI:
Dapatkah seorang anak berkata kepada ibunya: “Mami, aku cinta mami, kalau ternyata anak itu terus bermain hujan pada waktu hujan turun, padahal telah dilarang?. Jadi penurutan itu adalah penting. Mungkin saudara berkata dalam hati: “Jika saya tidak menurut, apakah salahnya?”.
17. Yakobus 4:17 “Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa”. Saudaraku,...Kita menurut oleh karena kita cinta dan cinta itu telah ditanamkan oleh Allah didalam hati kita. Pada waktu Adam dan Hawa berdosa, ada 3(tiga) perkara yang dapat dilakukan oleh Allah:
a. Memusnahkan Adam dan menciptakan Adam yang baru.
b. Allah dapat memaafkan mereka, dan-
c. Hukum ini dibatalkan supaya mereka(Adam dan Hawa) jangan salah
Tetapi membatalkan berarti menghapuskan. Ketiga perkara ini dapat dilakukan Allah.
Yang manakah yang dilakukan diantara yang tiga ini?. Jawabnya: TIDAK SATUPUN JUGA!. Namun, Dia cari jalan keluar, yaitu: Menebus kita dari dalam dosa itu melalui anak-Nya yang tunggal. Lebih baik anak-Nya yang tunggal itu mati/dikirim daripada Allah harus menghapuskan salah satu daripada Hukum-Nya itu. Allah mencari jalan yang adil.
ILUSTRASI:
Pada suatu malam seorang ayah memanggil anaknya dan pergi menuju ke satu kebun jagung kepunyaan tetangganya. Ketika tiba disuatu tempat yang agak sepi, ayah itu memandang ke kiri dan ke kanan, ke depan dan kebelakang. Merasa bahwa tidak ada orang yang melihat mereka, anaknya disuruhnya memegang sebuah kantong sementara ayahnya mulai memetik buah jagung dan memasukkannya kedalam katong itu. Dengan perasaan hormat tetapi disertai hati yang susah atas terjadinya peristiwa itu, anaknya berkata kepada ayahnya: “Ayah,...rupanya ayah lupa memandang kepada satu jurusan!. Ayahnya bertanya dengan penuh keheranan kepada anaknya: “Apakah maksudmu, nak”?. Anak itu menjawab, “Ayah,..ayah lupa memandang ke atas. Allah melihat apa yang kita lakukan ini!.
Karena digerakkan oleh perasaan dan keyakinan bahwa Tuhan Allah benar-benar memperhatikan perbuatan mereka, sekalipun dalam kegelapan malam, keduanya meninggalkan kebun jagung itu dan kembali kerumah dan tak pernah mencuri lagi.
Saudaraku,...Sorga selalu memperhatikan kehidupan manusia dan selalu memperhatikan kehidupan kita. Allah rindu agar kita memiliki Hidup Yang Terbaik di dunia ini dan di dunia yang telah disediakan bagi kita apabila Dia datang saat yang keduakali.
KONKLUSI:
Tuhan Allah berjanji akan memberikan kuasa kepada kita agar kita dapat menghidupkan suatu kehidupan yang sesuai dengan prinsip/azas surga, yakni: Suatu kehidupan yang menurut Hukum. Marilah kita menghormati Allah dalam kehidupan kita setiap hari. Marilah kita membiarkan agar Dia menuliskan sepuluh Hukum-Nya didalam hati kita supaya kita mengetahui akan kehendak-nya. Bila kita mencintai Yesus, kita tentu akan menurut Hukum-Nya dan inilah jalan menuju kepada Hidup Yang Terbaik.
Saya mengundang saudara sekarang untuk berjalan masuk melalui pintu kepada kesenangan yang besar. Serahkanlah hidupmu sepenuhnya kepada Juruselamat dan katakan kepada-Nya keinginanmu untuk menghidupkan suatu kehidupan Kristen yang benar.
Kiranya Tuhan Allah memberkati kita !.
Mari kita tutup dengan doa: "Bapa yang penuh kasih. Kami selalu memuji dan memuliakan Engkau karena Engkau adalah Pencipta Alam semesta. Kami selalu memohon pengampunan dari-Mu atas dosa dan pelanggaran kami terhadap hukum-Mu. Saat ini kami bersyukur karena firman-Mu kembali mengingatkan kami agar kami boleh kembali ke jalan-Mu. Berikan kuasa kepada kami untuk menurut hukum-hukum Allah berdasarkan kasih kepada-Mu. Pertemukan kami kembali dalam pelajaran yang berikut. Kami berdoa didalam nama Tuhan Yesus. Amen!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar