A. PENDAHULUAN:
Saudaraku,...selamat bertemu kembali dimanapun Anda saat ini berada. Saat ini kita akan lanjutkan pelajaran kita dan sebelumnya mari kita berdoa: "Ya, Allah Bapa kami yang bertahta dalam kerajaan sorga. Kami memuji Engkau karena Engkau adalah Pencipta dan penebus kami.
Engkau adalah Allah yang kudus dan kami manusia yang penuh dosa dan kekurangan. Ampunilah kiranya akan dosa-dosa dan pelanggaran kami agar kami layak menerima berkat-berkatMu. Saat ini kami akan mempelajari firman-Mu. Kami mengundang Rohulkudus menerangi pikiran kami agar kami dapat mengerti dan firmanMu menuntun kami untuk mengalami Hidup Yang Terbaik di dunia ini dan dalam dunia baru yang Engkau telah sediakan bagi kami. Kami berdoa didalam nama Tuhan Yesus, Juruselamat kiami. Amen!.
Ilustrasi :
Pada suatu kali seorang tukang pangkas menulis sebuah tulisan di depan tempat kerjanya.
Tulisan itu berbunyi: “Besok berpangkas, GRATIS!.” Setiap orang yang lewat di jalan itu tersenyum setelah membaca tulisan tersebut. Besoknya, banyak orang yang datang antri mau berpangkas. Kemudian, salah seorang dipersilahkan naik ke atas kursi dan menanyakan potongan apa yang disukai, dan tukang pangkas pun mulai memangkas rambut orang itu.
Setelah selesai, orang yang berpangkas itu turun dari kursi pangkas dan hendak pergi begitu saja. Tetapi tukang pangkas menuntut bayar uang pangkasnya. Orang itu berkata:”Tapi saya baca kemaren perkataan yang ditulis disini: GRATIS!. Tukang pangkas menjawab: “Tomorrow never come.”, yang artinya: “Waktu besok, tidak pernah datang lagi.”
Hal ini memberikan pelajaran kepada kita, BAHAYANYA MENUNDA WAKTU.
B. PEMBAHASAN:
Judul pelajaran kita saat ini adalah: “Bahayanya Menunda”. Apakah artinya menunda?.
Menunda artinya MENUNGGU. Kesabaran sangat diperlukan bagi seseorang yang sedang menunggu. Namun ada bahayanya kalau menunggu terlalu lama. Dalam masalah kesehatan, kalau tidak bertindak cepat maka nyawa seseorang bisa hilang. Marilah kita lihat dalam Alkitab, bahayanya menunggu(menunda) itu. Kita baca dalam Amsal 27:1 “Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tau apa yang akan terjadi hari itu.” Disini dikatakan bahwa kita tidak tau apa yang akan jadi besok.
ILUSTRASI:
Ada seseorang yang mendapat penyakit kanker, diminta agar cepat datang ke Singapore untuk menjalani operasi. Tetapi karena hanya menunggu/menunda 8(delapan) minggu saja, maka nyawa orang itu telah hilang. Selanjutnya, mari kita baca Kitab Yakobus 4:14 “sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu?. Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.”
Tetapi, mengapa orang menunda. Perkara-perkara apakah yang menyebabkan orang menunda? :
1. KEBIASAAN: Mungkin karena kebiasaan, sebab sifat manusia yang sudah biasa menunda.
Ilustrasi: Seorang guru di sebuah sekolah, suatu kali marah kepada muridnya karena tidak mengerjakan PR nya. Mengapa sang murid tidak mengerjakannya?. Jawabnya ialah karena anak itu menunda. Rupanya sesampainya di rumah, anak itu berjanji dalam hatinya bahwa setelah makan siang maka dia baru mengerjakan PR. Namun kemudian, makan siangpun selesai, dia masih terus menunda, nanti katanya tidur dulu, istirahat dulu, lihat TV dulu. Kelihatannya kebiasaan menunda sudah menjadi kebiasaannya sejak dari kecil.
Untuk banyak orang—BESOK SUDAH TERLAMBAT!.
Contoh mengenai hal ini seperti yang terjadi kepada Felix, wali negeri Kaisarea. Kita baca dalam Kisah Para Rasul 24:25 “Tetapi ketika Paulus berbicara tentang kebenaran, penguasaan diri dan penghakiman yang akan datang, Feliks menjadi takut dan berkata: “Cukuplah dahulu dan pergilah sekarang; apabila ada kesempatan baik, aku akan menyuruh memanggil engkau.”
Rasul Paulus memberitakan tentang kebenaran kepada Feliks. Feliks berkata: “Saya tau ini adalah benar, tetapi nantilah,...BESOKLAH”. Dia sadar,tetapi kebiasaannya adalah MENUNDA.
2. Sebab kedua mengapa orang menunda: “SAYA INI MASIH BIMBANG”! (Belum mengerti seluruhnya). Saya masih meraba-raba.
Mari kita baca Ibrani 11:6: “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah....” Kita harus memiliki Iman !.
Banyak orang menunda oleh sebab CITA-CITA. Hal ini dikatakan dalam Matius 4:18-22 Pada waktu Yesus memangggil murid-murid yang pertama di pantai danau Galilea. Dua orang bersaudara, Simon Petrus dan Andreas, mereka sedang menebarkan jala di danau. Dua orang bersaudara lainnya, Yakobus dan Yohanes anak-anak Zebedeus. Mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya. Namun, ada juga yang mengatakan dalam Matius 8:21: “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.”. Artinya, saya mau mengubur ayah saya dulu. Mengapa terjadi demikian?. Karena kita kurang iman, terlalu lama hidup dalam KURANG IMAN.
Saudaraku yang kekasih,.. Tidak ada alasan untuk menunda. Bila kita meng-imbau seseorang untuk menerima Kristus sebagai Juruslamat pribadinya, mungkin dia berkata:”Oh,.saya masih mahasiswa, nantilah kalau saya sudah tamat, barulah saya menerima Tuhan dan memelihara hari Sabat. Setelah tamat, apa yang terjadi?. Ditunda lagi dan berkata: “Oh,..nanti saja, saya menikah dulu Nantilah dulu, baru sesudah ada anak atau kalau sudah punya rumah yang bagus, dll.
Apakah hati itu dapat dipercaya?. Alkitab mengatakan bahwa HATI adalah PENIPU adanya. Kita buka dan baca Matius 8:19, 20: “Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: “Guru, aku akan mengikut Engkau, kemana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”
Maksud perkataan ini adalah: “Kamu mungkin akan kehilangan pekerjaan kalau mengikut Aku.”
Dalam Matius 8:21, Matius berkata: Tunggu dulu,..aku pergi dulu menguburkan ayahku. Tetapi Yesus berkata dalam ayat 22: “Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”
Saudaraku,...Disini, Yesus seakan-akan tidak sopan, seakan-akan tidak berprikemanusiaan. Tetapi apakah rupanya yang menjadi latar belakang ayat ini?.
Saudaraku,...Kalau orang Yahudia sudah tua dan mau meninggal, biasanya orang tua itu kirim surat kepada anaknya supaya datang mengelilingi orang tuanya. Hal ini sudah menjadi adat bagi mereka. Inilah maksudnya arti menguburkan ayah/orang tua. Apa yang jadi kalau Matius pergi?. Mungkin ayahnya itu sudah meninggal bila dia pulang dan dia akan kehilangan Yesus.
Mungkin ada orang yang mengatakan: “Tunggulah nanti sama-sama dengan isteri, baru mengikut Yesus.
Saudaraku yang kekasih,...Orang masuk ke sorga bukan berdua-dua, bertiga-tiga, tetapi satu persatu. Seseorang selamat adalah atas pilihannya sendiri.
3. Perkara ke tiga yang membuat orang menunda ialah: MELIHAT KALAU-KALAU ADA ALASAN UNTUK MENUNDA:
Contoh :
Dia sudah melihat dan mengetahui bahwa itu adalah benar, namun dia mencari-cari alasan untuk menunda. Guru berkata kepada murid-muridnya: “Anak-anak,..kamu harus kerjakan PR. Anak-anak murid itu melihat kalau-kalau ada alasan untuk tidak mengerjakan PR itu.
Saudaraku,...Kalau orang mencari alasan untuk tidak ber-Tuhan, untuk tidak menurut apa yang benar, maka selamanya ada saja alasan. Misalnya, seseorang masuk ke sebuah toko mau membeli sepatu. Kalau kita tidak mau membeli, selalu saja ada alasan untuk tidak membeli sepatu itu dari toko tersebut. Mungkin dengan mengatakan: “Apa ada yang lebih bagus?. Apa ada warna hitam?. Diberi yang hitam, apa ada yang berlobang-lobang seperti kulit buaya?, dan seterusnya. Jadi kalau kita tidak mau menurut, ada saja alasan.
APAKAH YANG MENJADI BAHAYANYA MENUNDA INI?. Jawabnya ialah: KITA SEDIRI MENJADI KERAS.
Lebih baik kita menerima Kristus waktu masih muda, karena masih mudah dibengkokkan. Itulah sebabnya, kita mendapat nasihat dalam Markus 8:34: “Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-muridNya dan berkata kepada mereka: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”
Disini dikatakan bahwa setiap orang yang mengikut Yesus, diminta memikul salib, yaitu: SALIB PENYERAHAN.
C. KONKLUSI :
Itulah sebabnya ada panggilan kepada kita dalam 2 Korintus 6:2: “Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu, sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu”.
Saudaraku,...
Sekarang inilah hari yang paling baik, bukan besok, karena: “tomorrow never come, and tomorrow may be too late.”
Hal itu tentu memerlukan iman, pengorbanan dan penyerahan. Namun tersedia upah yang kekal di sorga. MENUNDA SANGAT BERBAHAYA !
Mari kita baca Yeremia 8:20: “Sudah lewat musim menuai, sudah berakhir musim kemarau, tetapi kita belum diselamatkan juga!.”
Kita perlu menyerahkan diri sekarang ini. Biarlah Tuhan Allah memberikan dorongan kepada kita untuk mengikuti segala jalan yang dikehendaki-Nya agar kita dapat memiliki Hidup Yang Terbaik di dunia ini dan di dunia baru yang sementara disediakan bagi kita di kerajaan sorga.
PANGGILAN:
Maukah saudara menyerahkan diri untuk menerima Kristus pada saat ini juga?.Bersediakah Anda mengikuti semua firman-Nya seperti yang kita bahas dari mulai pelajaran pertama sampai pada saat ini. Antara lain untuk menguduskan hari Sabat-Nya. Saudaraku bila Anda bersedia, kami mengundang saudara untuk mencari gereja yang memelihara hari Sabat yakni Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang ada tersebar diseluruh negara di dunia ini.
Bila anda bersedia, nyatakan itu kepada Allah dalam doa pada saat ini. Kiranya Allah yang penuh kasih dan rahmat memberkati saudara. Mari kita berdoa: "Bapa di sorga. Terimakasih atas firman-Mu yang menguatkan kami. BerkatMu kiranya menjadi bahagian kami. Kami berdoa didalam Yesus Kristus, Tuhan kami". Amen!.
===================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar