Rabu, 19 November 2014

KEPEMIMPINAN GEREJA

Pendahuluan:

 Pelajaran ini khusus ditujukan kepada para pemimpin gereja atau gembala jemaat. Mari kita ikuti kisah Yosua yang dapat menguatkan para pemimpin dan kita pusatkan pembahasan kita kepada kehidupan Yosua. Beberapa point yang perlu kita ketahui adalah bahwa :

1.      Allah yang memanggil manusia di dalam kepemimpinan
    Mari kita baca Yosua 1:1 “Sesudah Musa hamba Tuhan itu mati, berfirmanlah Tuhan kepada Yosua bin Nun, ...”. Apa yang Allah katakan kepadanya?. Ayat 2: “Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu.” Allah tetap berbicara kepada Yosua didalam ayat 9: “Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: Kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi”. Jadi para pemimpin dipanggil olah Allah yang HIDUP itu. Setelah Musa meninggal, Allah berbicara kepada Yosua. Allah memanggil Yosua. Yang menjadi pertanyaan pula bagi Anda sebagai pemimpin gereja atau gembala jemaat, apakah Allah benar-benar memanggil Anda?. Ada dua orang yang penting dalam gereja, yakni : Gembala Jemaat dan Ketua Jemaat. Ingat,...kenapa Allah memanggil manusia, karena Allah membutuhkan manusia. Allah memanggil Yosua agar memimpin umat Allah. Kita dipanggil untuk mengikuti perintah Allah.

  2. Point ke dua : Orang-orang yang dipanggil adalah orang-orang yang disanggupkan oleh Allah yang hidup. Apakah yang dipikirkan oleh Yosua?. Yang dipikirkannya ialah, bagaimana caranya dia mengikuti Musa pemimpin besar itu?. Dalam Yosua 1:5,6,7 dan 9 kita boleh mengatakan apa yang dikatakan oleh Allah dalam satu kalimat: “Aku tidak akan membiarkan engkau”. Saudaraku,..pada saat Allah memanggil seseorang, Allah memberi kuasa. Allah menyertai para gembala dan ketua. APAKAH KUASA ALLAH ITU?. Itu adalah kuasa yang hidup, kuasa yang sama yang telah menciptakan manusia, yang jadikan manusia, kuasa yang dapat membangkitkan orang mati. Ini adalah suatu kuasa yang lebih besar dari BOM ATOM. Dalam Roma 1:16 dikatakan : “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani”.

3. Point ke 3: PARA PEMIMPIN HARUS MENURUT atau Strictly obey for God's word. Rahasia kesuksesan adalah penurutan. Para pemimpin dipanggil untuk menurut.

4. Point yang berikut : PARA PEMIMPIN ADALAH ORANG-ORANG YANG BERTINDAK. Yosua dipanggil dan Allah menjanjikan kuasa. Allah memanggil untuk menyeberangi sungai Yordan dalam tiga hari. Sangat disesalkan kalau ada pastor/gembala yang tidur sampai jam 9:00 pagi dan sesudah itu makan siang dan sampai sore belum juga bertindak atau ber-aktifitas sehingga habis waktu. Diharapkan agar menjadi orang-orang yang bangun sebelum matahari terbit, terus berdoa, olah raga dan sarapan pagi pada jam 6:15 pagi. Jadi perlu memiliki rencana kerja setiap hari, setiap bulan, kemudian adakah KKR atau dengan kata lain haruslah menjadi seorang yang bertindak dengan TERATUR.

5. Point ke 5: PARA PEMIMPIN MENGIKUTI TUNTUTAN ALLAH. Setiap gembala bukanlah dipanggil oleh Ketua Daerah/Konferens, tetapi oleh Allah yang hidup. Kita melakukan pekerjaan kita di hadapan Allah yang hidup. Mari kita buka Alkitab kita dalam Yosua 3:3 “dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: “Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya-.” Saudaraku,..ditengah-tengah perkemahan ada KAABAH. Di kaabah itu ada tabut. Kita bukan dituntun oleh diri kita sendiri, tetapi Allah itulah yang menjadi Kapten/pemimpin kita. Kalau Tuhan bergerak maka kita bergerak. Bagaimana kita mengetahui bahwa Tuhan itu bergerak?. Pada waktu pagi hari adalah waktu yang baik untuk belajar Firman Tuhan dan juga Roh Nubuat. Dengan demikian kita akan mengetahui bahwa Tuhan itu bergerak.

6. Point ke 6: Para pemimpin MENGENYAHKAN DOSA. Yosua 3:5 “Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: “Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu”. Apakah yang dimaksud dengan “kuduskan”?. Sebelum Allah dapat menghentikan air itu, Allah mengatakan: “kuduskanlah dirimu”. PENGUDUSAN/SANCTIFICATION MEMPUNYAI DUA IDE sebagai berikut:

a. Mengusir dosa, pengakuan, pertobaan, menerima Kristus (Inilah bagian pertama dari Sanctification) yakni : BERPISAH DARI DOSA.

b. Dipisahkan –untuk Tuhan, menerima kebenaran-Nya. Baru Allah katakan: besok ada mujijat.     Pekabaran Yohanes, Yesus dan Petrus sama yaitu: REPENT, REPENT, REPENT (Bertobat).      Kita perlu mengetahui bahwa ada 4 perkara yang harus terjadi agar jemaat itu bertumbuh yakni :

a.Belajar Alkitab.

b.Doa yang tekun.

c.Beban atas mereka yang hilang.

d.Dosa kita haruslah diakui.

Bagian dari gembala/Ketua adalah MENANGANI DOSA. Kita harus menunjukkan kebenaran dan dosa itu. Itu sebabnya, KHOTBAH itu harus dikukuhkan/dikuatkan oleh kehidupan. Bagaimana kita dapat mengajarkan kejujuran kalau kita sendiri berdusta/berbohong kepada orang lain?. Para pendeta/gembala/Ketua jemaat haruslah menghidupkan kehidupan yang menurut. Disiplin harus diadakan dengan kasih. Kita harus menolong orang muda untuk berpaling dari dosa.
7. Point yang ke 7: Para pemimpin harus memiliki keberanian MENGHADAPI KEADAAN YANG BERBAHAYA. Sungai yang dihadapi mereka pada waktu itu sedang BANJIR dan dalam untuk dilalui/dijalani (Sei. Yordan). Kita buka Yosua 3:15 “Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu—sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai-”. Tabut suci ada di bahu mereka, mereka berbaris langsung ke air itu?.Satu cara untuk menghadapi tantangan ialah tidak lari, tetapi langsung menghadapi tantangan/problema itu dengan dipenuhi iman. Bila kita memiliki iman maka Tuhan akan membuka jalan. Tabut itu berada di depan. Sebelah kiri kosong karena sudah mengalir ke laut. Dimanakah Allah saat itu?. Didalam TABUT. Berdiri diantara umat Allah. Allah selalu hadir diantara mereka dan musuh mereka. ALLAH BERDIRI DIANTARA ANDA DENGAN PERSOALAN ANDA.
8. Para pemimpin harus MEMBERIKAN KEMULIAAN BAGI ALLAH. Bisa saja Yosua mengatakan: “Saya sudah menghentikan air itu”. Atau pendeta berkata: “Saya sudah baptiskan 100 jiwa” dan sebagainya. Kita tidak dapat berbuat seperti itu!. Didalam Yosua 4:1-4 kita membaca bahwa Allah memerintahkan agar 12 orang perwakilan dari bangsa itu mengangkat 12 batu dari tengah-tengah sungai Yordan, membawanya ke seberang dan diletakkan ditempat mereka bermalam. Arti batu itu diterangkan dalam ayat 6 dan 7 : Untuk menjadi memorial: “menjadi tanda peringatan bagi orang Israel untuk selama-lamanya”. Kepada para orang tua: pastikanlah untuk memberitahukan kepada anak-anak saudara tentang apa yang telah dilakukan Allah di sungai Yordan. Kita harus memberitahukan kepada anak-anak berulang-ulang apa yang Allah telah lakukan bagi kita.
9. Point ke 9 yang telah dilakukan oleh Yosua : Para pemimpin HARUS MEMBAHARUI JANJI KEPADA ALLAH. Ingat peristiwa di Gilgal. Tuhan ingin membawa mereka ke tanah Kanaan. Dosa telah menghentikan mereka ke Kanaan. Dosa telah membuat kita beredar-edar di padang belantara. Dalam Yosua 5:2-5 Allah berkata: Sunatlah anak-anakmu. Peliharalah paskah itu. Allah pun menghentikan penghukuman. Mereka membaharui janji kepada Allah.
10. Point ke 10: Para pemimpin TERUSLAH MENCARI PETUNJUK DARI TUHAN. Bangsa Israel berjalan di tempat yang kering, dosa telah diampuni. Mereka melihat tentara Yerikho. Dalam Yosua 5:13 dikatakan: “Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: “Kawankah engkau atau lawan?”. Selanjutnya dalam ayat 14 “Jawabnya: “Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang.” Yosua pun bertelut karena Dia adalah Kristus sendiri. Dalam ayat 15 “Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus”. Sepatu kesombongan dan kepentingan diri perlu di buka/dilepaskan. Yosua rela melakukan apa yang dikatakan oleh Panglima itu. Yosua terus mencari petunjuk dari Tuhan.
11. Point yang ke 11: TURUTLAH KENDATIPUN PERINTAH ITU GANJIL. Dalam Yosua 6:16 kita baca mereka telah mengelilingi kota Yerikho. Dan Allah berkata, pada hari ketujuh saya akan serahkan Yerikho. Dari segi kemiliteran, itu adalah suatu kebodohan. Allah seakan berkata: Bukan ototmu yang dipakai tetapi otot-Ku, kekuatan-Ku. Oleh karena menurut perintah, mereka dapat menghancurkan tembok itu.
KONKLUSI :

Marilah kita meneliti dosa-dosa kita dan mengakuinya dihadapan Tuhan Allah. Mari kita buangkan kesombongan. Allah membutuhkan orang-orang yang MENURUT dan berani untuk menggerakkan gereja atau jemaat kita.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar