Kriteria kebahagiaan sebuah rumah tangga /
keluarga ditentukan oleh bermacam - macam faktor, namun yang pasti kebahagiaan
sebuah rumah tangga itu ditentukan oleh kebahagiaan lahir maupun batin, artinya
selama rumah tangga hanya mengalami kebahagiaan secara lahiriah saja maka belum
dapat disebut bahagia. Cukup sandang,
pangan dan papan saja belum bisa masuk kriteria bahagia, keluarga tersebut
harus juga mengalami kebahagiaan secara batiniah barulah lengkap memenuhi unsur
kebahagiaan. Memang untuk mencari
keluarga yang ideal itu tidak mudah, apalagi keluarga yang sempurna, namun
kriteria - kriteria pendukung sebuah bahagia bisa dipenuhi atau diusahakan. Dalam pandangan agama kristen, keluarga
bahagia itu bisa terjadi apabila mereka mempraktekkan ajaran cinta kasih Yesus
kristus yang menjadi dasar membangun sebuah rumah tangga bahagia. Dengan demikian kriteria sebuah keluarga
bahagia itu adalah apabila telah terpenuhi kebutuhan dasar seperti sandang,
pangan dan papan tetapi sekaligus juga kebutuhan keagamaan, kebutuhan sosial
keagamaan maupun kemasyarakatan.
TOLOK
UKUR KEBAHAGIAAN SEBUAH KELUARGA
Kebahagiaan sebuah keluarga itu bisa diukur
berdasarkan apa yang dilihat, apa yang dirasakan dan apa yang dialami atau
realitas nyata sehari - hari. Rumah
tangga bahagia itu terjadi apabila keharmonisan keluarga ( suami, istri, anak -
anak ) benar - benar dialami dan dirasakan, terutama kebutuhan - kebutuhan
dasarnya atau kebutuhan pokoknya sehari - hari.
Kebutuhan - kebutuhan dasar tersebut diantaranya :
1. Terpenuhinya kebutuhan pangan.
Kebutuhan
akan makan adalah syarat utama bagi kehidupan manusia baik bagi pasangan yang
akan membangun sebuah keluarga atau yang sudah berkeluarga sekalipun. Bagaimana mungkin sebuah rumah tangga /
keluarga akan mengalami kebahagiaan apabila kebutuhan dasarnya saja tidak
terpenuhi. Malah tidak tercukupnya
kebutuhan pangan sebaliknya bisa menimbulkan ketidak bahagiaan sebuah rumah
tangga.
2. Terpenuhinya sebuah sandang.
Kebutuhan sandang merupakan kebutuhan dasar
bagi manusia beradab dimanapun dan kapanpun, karena selama manusia berada di
bumi ini maka kebutuhan sandang itu akan menjadi hal yang mendasar, bahkan di
dalam dunia modern ini kebutuhan akan sandang telah menjadi kebutuhan yang mempunyai kedudukan penting dalam
pergaulan sosial.
3. Terpenuhinya kebutuhan papan ( tempat tinggal ).
Rumah bagi keluarga merupakan kebutuhan yang
sangat - sangat mendasar sebagai tempat tinggal atau berkumpul / pertemuan
seluruh anggota keluarga. Dapat
dibayangkan bagaimana sebuah keluarga ( suami, istri, anak - anak ) hidup tanpa
memiliki rumah tempat mereka berlindung dari panas dan hujan, karena itu sebuah
keluarga bisa disebut bahagia kalau mereka memiliki tempat tinggal untuk hidup
bersama ( bandingkan keluarga - keluarga yang tinggal di bawah kolong jembatan
).
4. Terpenuhinya kebutuhan akan kesehatan.
Kebutuhan akan kesehatan merupakan syarat
penting dalam membangun kebahagiaan sebuah keluarga karena tidak mungkin ada
kebahagiaan kalau keluarga itu tidak sehat atau sering sakit - sakitan, karena
itu kesehatan tidak bisa diabaikan apabila sebuah keluarga ingin mencapai
tingkat kebahagiaan yang memadai. Di
negara - negara maju kebutuhan akan kesehatan atau hidup sehat merupakan
prioritas utama dalam keluarga. Hal ini
ditandai dengan masing - masing keluarga memiliki dokter keluarga sehari -
hari.
5. Terpenuhinya kebutuhan akan pendidikan.
Pendidikan merupakan syarat penting dalam
keluarga apabila keluarga itu mau disebut keluarga bahagia, karena dengan
pendidikan yang baik, besar kemungkinan tingkat kesejahteraan keluarga akan
lebih baik. Dengan demikian kesejahteraan
keluarga yang baik akan menunjang kebahagiaan di dalam keluarga. Pendidikan bagi negara maju merupakan
kebutuhan penting dalam membangun dan menunjang kesejahteraan negaranya.
6. Terpenuhinya kebutuhan biologis.
Kebutuhan biologis atau seks merupakan
kebutuhan dasar bagi sebuah rumah tangga yang ingin mengalami kebahagiaan. Dalam banyak pengalaman hidup rumah tangga
karena unsur kebutuhan biologis tidak terpenuhi maka sering terjadi
pertengkaran suami / istri yang membawa masalah di dalam rumah tangga /
keluarga. Bahkan kadang kala kebutuhan
biologis / seks menjadi sumber pecahnya sebuah keluarga atau perselingkuhan dan
kemudian perceraian.
7. Terpenuhinya kebutuhan akan ketenangan
hidup.
Sekalipun sebuah keluarga cukup makan, cukup
papan dan sandang tetapi apabila tidak ada ketenangan di dalam hidup maka akan
menjadi sumber perpecahan dan masalah yang merongrong keutuhan dan kebahagiaan
di dalam keluarga. Sebab itu faktor
ketenangan batin di dalam kehidupan rumah tangga itu merupakan kebutuhan yang
sangat mendasar bagi keluarga kalau mau disebut keluarga bahagia. Ketenangan batin itu tidak akan datang sendirinya tetapi harus diciptakan,
diusahakan dan direbut oleh kedua pihak baik suami maupun istri.
Semoga kita dapat memperhatikan ke tujuh
kebutuhan dasar untuk mencapai kebahagiaan Rumah Tangga ini dan boleh bermanfaat
bagi keluarga kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar