Seorang calon pendeta senior menyamar menjadi gelandangan dan berjalan memasuki gereja yang akan digembalakannya.
- Jumlah jemaatnya tidak sedikit,
kira-kira ada 10.000 orang.
- Pagi itu, ia datang ke gereja
30 menit lebih awal.
- Selama tiga puluh menit, ia
berjalan keliling mencari tempat duduk,
- dan berusaha mendekati jemaat
yang mulai berdatangan,
- tetapi sayang hanya ada tiga
orang yang menyapa “Hello” kepadanya.
Selanjutnya,
- Ia juga mencoba meminta uang
recehan kepada jemaat yang ia temui, tetapi...
- tidak ada seorang pun yang
mengulurkan tangannya dan memberi uang recehan.
- Tidak lama setelah itu, ia pun
maju ke depan dan duduk di kursi paling depan, namun...
- Ia pun segera diusir oleh para usher
dan disuruh duduk di barisan belakang.
- Sambil menuju ke belakang, ia
menyapa para jemaat, tetapi....
- banyak mata yang
menatapnya dengan pandangan yang sangat merendahkan dan menghakiminya.
- Gelandangan yang berpakaian lusuh itu duduk
mengikuti ibadah hingga selesai.
Tiba saatnya di umumkan dan
memanggil nama gembala sidang yang baru.
“Sidang jemaat yang dikasihi
Tuhan, tiba saatnya kami akan memanggil dan mengumumkan bapak gembala sidang
yang baru,”
Mendengar pengumuman itu, jemaat
pun berdiri dan bertepuk tangan.
Tidak lama setelah itu, seorang
gelandangan berdiri dan berjalan menuju mimbar.
- Semua mata terbelalak dan
kaget.
- Pendeta Jeremiah Steepek yang
menyamar sebagai gelandangan langsung mengambil mikrofon dan diam sejenak.
Setelah itu, Pendeta Jeremiah
Steepek mengutip ayat-ayat firman,
“Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di
sebelah kanan- Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah
Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab :
- ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan;
- ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum;
- ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku
tumpangan;
- ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian;
- ketika Aku sakit, kamu melawat Aku;
- ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi
Aku".
Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya:
Tuhan, bilamanakah kami melihat
- Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan,
- atau haus dan kami memberi Engkau minum?
- Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau
tumpangan,
- atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
- Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi
Engkau?".
Dan Raja itu akan menjawab mereka:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala
sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina
ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”
Setelah selesai mengucapkan
kalimat demi kalimat, ia mulai menceritakan pengalaman yang ia rasakan sebagai
gelandangan sepanjang pagi di gereja itu.
- Isak tangis mulai terdengar,
- banyak jemaat meneteskan air
mata dan tidak sedikit yang tertunduk malu.
Ia mengakhiri sambutannya dengan
berkata,
- “Pagi ini, saya melihat banyak
orang berkumpul dalam gereja, tetapi hanya sedikit yang benar-benar murid
Yesus".
- "Maukah Anda menjadi
seorang murid? Bukan sekadar menjadi pengikut?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar