Sabtu, 02 Juli 2016

DOA


DOA(a): Berdoa tetapi   hatinya entah kemana.
    Yakobus 1:6-7 "Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.".
    Pada suatu hari ada seorang yang hendak menyeterika baju dan celananya. Gantinya mencolokkan steker ke colokan setrikaan, dia mencolokkannya ke colokan radio. Tidak heran setelah beberapa lama ditunggu tidak menjadi panas juga. Biar ditunggu seharian tidak akan menjadi panas karena dimasukkan ke colokan radio. 

   Sama halnya dengan sebuah doa, kadang-kadang tidak mendapat jawaban oleh karena salah cara memohonkannya. Kelihatannya berdoa, tetapi hatinya entah kemana.
 DOA (b): Jangan berdoa bertele-tele.
    "Dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan". (Matius 6:7)
    Saudaraku,...Jika kita bertelpon, biasanya kita harus memutar atau memencet nomer yang TEPAT. Disamping itu kita juga perlu ketahui beberapa hal; misalnya, kita harus berbicara dengan sopan. Sebaiknya pembicaraan itu tidak lebih dari tiga menit, kecuali ada waktu khusus, seperti pada malam hari. Tidaklah jauh dari doa-doa kita. Kalau kita berdoa, kita harus tahu siapa yang kita tuju. Apakah kepada Allah Bapa atau sekedar memenuhi kebiasaan?. 

   Seyogyanya kita janganlah berdoa dengan bertele-tele, dan ucapan maupun sikap kita pun perlu sopan, karena meskipun Allah itu kita sebut Bapa, namun Ia juga Raja kita.
 DOA (c): JANGAN PUTUS ASA BILA BELUM DIJAWAB
    Ada seorang penulis terkenal mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Jika seseorang ingin benar-benar menjadi pengarang, maka ia harus terus berkarya meskipun karyanya itu ditolak atau belum ada yang diterima pada suatu media. Ia harus terus berjuang sampai karya tulisnya berhasil dan dikenal orang. Cara kita berdoa juga serupa dengan itu. Jangan putus asa bila doa kita belum dijawab oleh Tuhan. 
   Mungkin Tuhan belum mengabulkannya karena kita belum benar-benar berdoa atau mungkin kita hanya berpikir alakadarnya, dan tidak memohon dengan kesungguhan hati. Doa memang bukan sekedar main-main, karena doa adalah komunikasi antara umat-Nya dan Tuhannya.
"Bersukacilah dalam pengharapan, SABARLAH dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa". Roma 12:12.

DOA (d): JANGAN MEMAKSA.
    Yakobus 4:3 "Kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu".
Rupa-rupanya para pengemis juga memiliki banyak cara untuk mendapatkan uang. Salah satu diantaranya dengan berpakaian kotor, dan menggamit setiap penumpang bus atau kerete api yang masih diberi izin untuk itu. Dengan cara seperti itu, yang digamit akan merasa jijik dan cepat-cepat memberi uang, agar pengemis itu segera pergi. Cara meminta seperti itu memang MEMAKSA.
    Bagaimana dengan doa-doa kita?. Kadang-kadang kita seperti pengemis yang memaksa itu. Meskipun doa sudah kita tutup dengan "kehendak-Mu yang jadi", namun kata-kata itu hanyalah sekedar ucapan liturgis. Padahal ketika yang kita harapkan tidak muncul dan bahkan mungkin orang lain yang mendapatkan, kita pun mengumpat dalam hati. Baca Yakobus 4:3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar