PEMERINTAHAN RUMAH TANGGA (a)
Prinsip Penuntun untuk para orang tua.
Nyatakanlah kepada mereka (anak-anak) kebesaran dan ketinggian nilai kebenaran itu.
Tuntunlah mereka untuk memandang Kristus dan keindahan-Nya. Inilah prinsip yang harus dipakai oleh para orangtua dalam mendidik anak-anak mereka. Para ibu dan bapa harus belajar dalam kehidupan mereka supaya anak-anak mereka menjadi anak-anak yang lebih sempurna dalam karakter, yang dapat dicapai dengan usaha manusia, digabungkan dengan bantuan Ilahi.
Pekerjaan ini, dengan semua kepentingan dan kewajiban itu, sudah mereka terima, karena telah melahirkan anak-anak ke dalam dunia.
Peraturan-peraturan yang perlu bagi pemerintahan dalam keluarga:
Setiap rumah tangga Kristen harus mempunyai peraturan-peraturan; dan para orangtua harus memberi teladan dalam perkataan, tingkah laku terhadap satu dengan yang lain baik kepada anak-anak dalam kehidupan sebagaimana yang mereka kehendaki hidup mereka di kemudian hari...Ajarlah anak-anak muda dan para orang muda itu menghormati diri mereka sendiri, supaya setia kepada Allah, setia kepada prinsip; ajarlah mereka untuk menghormati dan menurut hukum Allah. Kemudian prinsip ini akan mengendalikan kehidupan mereka dan akan dibawa dalam pergaulan mereka dengan orang di luar rumah tangga.
EG. White, Membina Kel.Bahagia, hlm.292.
PEMERINTAHAN RUMAH TANGGA (b)
Prinsip-prinsip Alkitab yang harus diikuti:
Perlu ada penjagaan yang terus menerus untuk memastikan bahwa
prinsip-prinsip yang menjadi fondamen pemerintahan rumah tangga tidak
diabaikan. Tuhan telah merencanakan supaya para keluarga di bumi ini
menjadi lambang keluarga di surga. Dan apabila para keluarga yang di
bumi ini dipimpin pada arah yang benar maka penyucian roh yang sama akan
dibawa kepada jemaat. Para orang tua itu sendiri harus terlebih
dulu bertobat serta mengetahui apa artinya tunduk kepada kehendak
Allah, seperti anak-anak kecil, membawa semua pikiran mereka kepada
kehendak Kristus, sebelum mereka dengan benar mewakili pemerintahan yang
Allah rencanakan harus ada(exist) dalam keluarga itu. Allah sendiri
yang membangun hubungan kekeluargaan itu.
Firman-Nyalah satu-satunya
penuntun yang selamat (terbaik) dalam usaha pengelolaan/memelihara
anak-anak. Falsafah manusia belum pernah menemukan sesuatu yang
melebihi apa yang diketahui Allah atau merumuskan suatu rencana yang
lebih bijaksana untuk memperlakukan anak-anak daripada yang diberikan
Allah. Siapakah yang dapat lebih baik memahami kebutuhan anak-anak
manusia selain daripada Khalik mereka?. Siapakah yang dapat
memperhatikan lebih mendalam tentang kesejahteraan mereka selain
daripada Dia yang telah menebus mereka dengan darah-Nya?. Kalau firman
Allah dipelajari dengan saksama dan dituruti dengan setia maka akan
berkuranglah penderitaan karena kelakuan anak-anak jahat/nakal.
Membina Kel.Bahagia, hlm.292-293.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar