Sabtu, 22 Februari 2020

Cara Mempersiapkan Khotbah (Topik)


CARA MEMPERSIAPKAN KHOTBAH
Oleh: James Braga.

Klasifikasi Khotbah.

1.  Khotbah Topik atau pokok.
2.  Khotbah Tekstual, dan
3.  Khotbah Ekspositori.
Definisi Khotbah Topik: -Unsur2 dasar khotbah topik.
   Khotbah topik adalah suatu khotbah yang bagian-bagian utamanya diambil dari topiknya/pokoknya, lepas dari teks.
PERHATIKAN:
I.            Bagian-bagian utama diambil dari pokok itu sendiri.  Artinya: bahwa khotbah topik mulai dengan satu topik/tema dan bagian-bagian utama khotbah itu terdiri atas ide-ide yang terbit dari pokok pembicaraan itu.
II.          Bahwa khotbah topik tidak memerlukan satu teks sebagai dasar pemberitaannya. Ayat Firman Tuhan bukanlah sumber khotbah topik.  Walaupun demikian, untuk menjamin agar pemberitaan akan benar-benar Alkitabiah isinya, kita harus mulai dengan suatu pokok pembicaraan atau topik Alkitabiah.  Bagian-bagian utama kerangka khotbah harus diambil dari pokok Alkitabiah itu, dan setiap bagian utama harus ditunjang oleh sebuah ayat Alkitab. Ayat-ayat penunjang bagian-bagian utama biasanya harus diambil dari bagian-bagian Alkitab yang sedikit banyaknya jauh terpisah satu dengan yang lain.
Contoh Khotbah Topik
   Agar definisinya dimengerti dengan lebih jelas, mari kita kerjakan satu kerangka khotbah topik yang sederhana.
   Kita akan memilih sebagai POKOK ALKITABIAH(bukan teks): ALASAN-ALASAN BAGI DOA YANG TAK TERJAWAB.
   Dari pokok ini kita harus membuat bagian-bagian utamanya.
     (Selidiki apa yang disebut Alkitab).
   Renungkan berbagai bagian Alkitab yang berhubungan dengan pokok kita.  Teks-teks yang menyatakan : Mengapa banyak kali doa kita tak terjawab :
   (Yakobus 4:3; Maz.66:18; Yakobus 1:6-7; Mat.6:7;Ams.28:9 dan 1 Petr.3:7).===Jika mungkin gunakan: Alkitab bhs.Inggeris dengan referensi, sebuah konkordansi lengkap, atau Pedoman Pokok-pokok Isi Alkitab.
       ALASAN-ALASAN DI BALIK DOA YANG TAK TERJAWAB:
I.            Salah meminta, Yakobus 4:3.
II.          Dosa dalam hati, Mazmur 66:18.
III.        Meragukan Firman Allah, Yak.1:6-7.
IV.        Pengulangan yang sia-sia, Matius 6:7
V.          Ketidak taatan kepada Firman Tuhan, Amsal 28:9
VI.        Kelakuan yang tak menenggang rasa dalam hubungan perkawinan, 1 Petr.3:7.
(Ini adalah: Kerangka khotbah topik Alkitabiah dengan setiap bagian utamanya diambil dari pokok, alasan2 bagi doa yang tak terjawab, dan setiap bagiannya ditunjang oleh satu ayat Alkitab).
Kesatuan Pikiran

   Jadi Khotbah topik memiliki SATU IDE POKOK.  Dengan kata lain, kerangka ini hanya menguraikan satu tema, yakni: Alasan2 bagi doa yang tak terjawab.   Kita harus mengambil bagian-bagian utama kerangka itu dari pokoknya.(Arti doa, pentingnya doa tak boleh dicantumkan).

Macam-Macam Pokok

   Dalam Alkitab banyak persediaan pokok-pokok. Misalnya tema-tema seperti ini:
-Pengaruh-pengaruh untuk kebaikan.
-Hal-hal kecil yang dipakai Allah.
-Perbuatan-perbuatan bodoh umat Allah.
-Berkat-berkat yang datang dari penderitaan.
-Akibat-akibat ketidak percayaan.
-Kemutlakan Ilahi yang membentuk watak.
-Perintah-perintah Kristus.
-Kesukaan-kesukaan orang Kristen.
-Kebohongan-kebohongan Iblis.
-Kemenangan-kemenangan salib.
-Persoalan-persoalan yang membingungkan kita.
-Kemuliaan surga, Jangkar-jangkar jiwa, Penawar utk penyakit rohani, Kekayaan orang Kristen, Konsepsi Alkitabiah tentang pendidikan anak, dan dimensi-dimensi pelayanan Kristen.


Pelajaran selanjutnya:
  *Prinsip2 dasar untuk penyusunan bagian-bagian utama kerangka khotbah topik.
  --Setiap kerangka mempunyai satu tema/pokok dan mempunyai satu judul yang berbeda dengan pokok itu.
 --Perlu diketahui: POKOK, TOPIK, dan TEMA adalah kata-kata yang searti.

Memilih Topik.
   Bagaimana memilih satu tema yang cocok untuk khotbah?.
   Walaupun khotbah topik tidak didasarkan langsung pada teks, tetapi satu ayat Alkitab bisa menjadi titik tolak untuk menyusun kerangka topik.
   Misalnya, Galatia 6:17 berbunyi: “Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus”.  Kita tertarik pada kata-kata: “pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus”.  Sebagai perbandingan, The New American Standard Bible terjemahkan, “pada tubuhku ada tanda-tanda cap milik Yesus”.  Disini Rsl.Paulus menunjuk kepada tanda-tanda bekas luka akibat penganiayaan karena Kristus, bekas-bekas luka yang menjadi tanda2 bukti bahwa ia milik Kristus selama-lamanya.  Cari lagi sumber2 dari luar Alkitab, apa yang dikatakan.  Dari informasi ini kita membentuk kerangka khotbah topik sbb:

   Judul: “Tanda-tanda Yesus”.
   Pokok: Tanda-tanda seumur hidup dari seorang Kristen yang 
               berdedikasi.
I.            Seperti seorang hamba, orang Kristen yang berdedikasi memakai tanda milik Tuan pemiliknya, 1 Kor.6:19-20; Roma 1:1.
II.          Seperti seorang prajurit, orang Kristen yang berdedikasi memakai tanda pengabdian kepada komandan yang ia layani, 2 Tim.2:3; 2 Kor.5:15.
III.        Seperti seorang pemuja, orang Kristen yang berdedikasi memakai tanda seorang pemuja Tuhan yang disembahnya, Filipi 1:20, 2 Kor.4:5.
Prinsip-prinsip Dasar untuk Persiapan Kerangka Khotbah Topik.
1.  Bagian-bagian utama harus menurut susunan logika atau kronologi.
-Artinya: Mengembangkan kerangka dalam bentuk yang bertahap-tahap secara logika atau kronologi.  Tapi itu ditentukan oleh sifat pokok itu.

-Kita pilih sebagai tema, “Kebenaran2 Penting Mengenai Yesus Kristus”
-Lalu kita menyusun kerangkanya sbb:

Judul:  Layak Disembelih.
Pokok: Kebenaran2 Penting Mengenai Yesus.
I.            Ialah Allah yang menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, Matius 1:23.
II.          Ialah Juruselamat manusia, 1 Tim.1:15.
III.        Ialah Raja yang akan datang, Wahyu 11:15.
(Kerangka ini disusun secara kronologi).
   Yesus Kristus, Anak Allah, pertama-tama menjelma menjadi manusia, kemudian Ia disalib dan memberikan nyawa-Nya untuk menjadi Juruselamat, dan sekali waktu Ia akan datang untuk memerintah sebagai Raja atas segala Raja dan Tuhan atas segala tuan.  Perhatikan: Bagian2 utamanya tidak diperoleh dari judul tetapi dari topik atau pokoknya.
Contoh lain: Temanya berkenaan dengan “sifat-sifat pengharapan orang percaya”, tetapi kita akan memakai 3 kata: “Pengharapan Orang Percaya”.
   Kerangkanya:
Judul: “Pengharapan Orang Percaya”.
Pokok: Sifat-sifat pengharapan orang percaya.
I.            Itulah pengharapan yang hidup, 1 Petr.1:3, Terjemahan lama.
II.          Itulah pengharapan yang menyelamatkan, 1 Tes.5:8.
III.        Itulah pengharapan yang pasti, Ibrani 6:19.
IV.        Itulah pengharapan yang baik, 2 Tes.2:16.
V.          Itulah pengharapan yang tak kelihatan, Roma 8:24.
VI.        Itulah pengharapan yang penuh bahagia, Titus 2:13.
VII.      Itulah pengharapan yang kekal, Titus 3:7.
  (Perhatikan: Kerangka ini mencapai puncaknya pada bagian terakhir).
2.  Bagian-bagian utama boleh merupakan analisa pokok itu.
   Sebagai pokok, kita akan mengambil fakta2 utama tentang Iblis yang terdapat dalam Alkitab, dengan judul: “Iblis, Musuh Utama Kita”.  Dengan demikian, kita dapat menganalisa temanya sbb:
Judul:  “Iblis Musuh Utama Kita”.
Pokok: Fakta-fakta utama dalam Alkitab mengenai Iblis
I.            Asalanya, Yehezkiel 28:12-17.
II.          Kejatuhannya, Yesaya 14:12-15.
III.        Kuasanya, Efesus 6:11-12; Lukas 11:14-18.
IV.        Kegiatannya, 2 Kor.4:4; Lukas 8:12; 1 Tes.2:18.
V.          Nasibnya, Matius 25:41.
3.  Bagian-bagian utama dapat mengemukakan berbagai bukti mengenai pokok itu.
Judul: “Mengetahui Firman Allah”
Pokok: Beberapa Keuntungan bila mengetahui Firman Allah.
I.            Mengetahui Firman Allah membuat orang bijaksana menuju keselamatan, 2 Tim.3:15.
II.          Mengetahui Firman Allah mencegah kita berbuat dosa, Mazmur 119:11.
III.        Mengetahui Firman Allah menghasilkan pertumbuhan rohani,1 Pet.2:2.
IV.        Mengetahui Firman Allah mengakibatkan sukses dalam kehidupan, Yosua 1:7,8.
*Setiap bagian utama pada kerangka ini—menguatkan pokok itu.
*Artinya, setiap pernyataan dalam bagian-bagian utama—menunjukkan satu keuntungan mengetahui Firman Allah.

4.  Bagian-bagian utama boleh menguraikan pokok dengan jalan perbandingan/pertentangan.
   Pokok khotbah diperbandingkan dengan sesuatu yang berhubungan di dalam Alkitab.  Contoh: dalam Matius 5:13 “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan lagi?. Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang”.
   Menurut konteksnya: Kristus berbicara tentang kesaksian orang percaya dan membandingkan kesaksian itu dengan garam.
   Kerangkanya: dengan judul : “Kesaksian yang efektif”, dengan setiap bagiannya merupakan perbandingan antara kesaksian orang percaya dan garam.
Judul: “Kesaksian yang efektif”
Pokok:  Suatu perbandingan antara kesaksian orang percaya dan
             garam.
I.            Seperti garam, kesaksian orang percaya harus menyedakpkan, Kolose 4:6.
II.          Seperti garam, kesaksian orang percaya harus membersihkan, 1 Tes.4:4.
III.        Seperti garam, kesaksian orang percaya tak boleh hilang kelezatannya, Matius 5:13.
IV.        Seperti garam, kesaksian orang percaya harus menimbulkan kehausan, 1 Petr.2:12.
5.  Bagian-bagian utama dapat dinyatakan dengan kata/ungkapan Alkitab tertentu yang diulangi sepanjang kerangka itu.
  Contoh ungkapan: “Allah sanggup” atau : “Ia sanggup”(Kata ganti “Ia” menunjuk kepada Allah).  Kerangkanya sbb:
Judul : “Kesanggupan Allah”
Pokok:  Beberapa hal yang sanggup diperbuat Allah.
I.            Ia sanggup menyelamatkan, Ibrani 7:25.
II.          Ia sanggup memelihara, Yudas 24.
III.        Ia sanggup menolong, Ibrani 2:18.
IV.        Ia sanggup menaklukkan, Filipi 3:21.
V.          Ia sanggup memberi anugerah, 2 Kor.9:8
VI.        Ia sanggup melakukan melebihi apa yang kita minta atau pikirkan, Efesus 3:20.
6.  Bagian-bagian utama dapat ditunjang oleh kata atau ungkapan Alkitab yang identik.
   Kata/ungkapan Allkitab yang sama dipakai dalam memperkuat pernyataan setiap bagian. Contoh: Pernyataan: “dalam kasih” yang terdapat 6x dalam Efesus.  Dengan menggunakan tema, yaitu fakta2 mengenai kehidupan kasih, akan tampak bahwa ungkapan ini menunngan setiap bagian utama.
   Judul : “Kehidupan kasih”.
   Pokok:  Fakta-fakta tentang kehidupan kasih.
I.            Hidup itu berdasarkan maksud kekal Allah, Ef.1:4-5.
II.          Hidup itu dihasilkan oleh kediaman Kristus dalam hati,3:17.
III.        Hidup itu harus menyatakan dirinya dalam hubungan Kristiani kita, 4:1-2, 15.
IV.        Hidup itu mengakibatkan peneguhan dan pertumbuhan gereja, 4:16.
V.          Hidup itu ditunjukkan oleh Kristus sendiri, 5:1-2.
   Kadang-kadang ungkapan2 penting bisa terjadi berulang-ulang dalam satu buku seperti contoh diatas.  Agar kita memberikan perhatian khusus. (Kitab Mazmur, Surat2 Paulus dan Kitab Ibrani—kaya akan pengulangan kata dan ungkapan penting).
7.  Bagian-bagian utama bisa juga terdiri atas penyelidikan kata dengan menunjukkan aneka arti sebuah kata atau kata-kata tertentu dalam Alkitab.
   -Penyelidikan kata itu boleh jadi merupakan: Penelitian bahasa2 asli tentang arti sebuah kata yang digunakan dalam Alkitab bahasa Indonesia.
   -Misalnya: Kata kerja yang diterjemahkan “berjalan”—mungkin berasal berasal dari salah satu dari 6 kata yang berlainan dalam bahasa Yunani. (Jadi kata kerja “berjalan” mempunyai banyak arti).  Misalnya, kata benda “hormat” (time, dalam bhs.Yunani) dipakai dalam 4 arti yang berbeda dalam PB bhs.Yunani, dan dari penyelidikan pemakaiannya dalam teks asi, kita mendapat kerangka berikut ini :

Judul: “Taksiran Nilai – Allah atau Manusia”.
Pokok: Arti kata “hormat” dalam P.B. bhs.Yunani.
I.            Harga yang dibayar, 1 Kor.6:20.
II.          Nilai yang diberikan manusia pada peraturan2 manusia,Kolose 2:23.
III.        Penghargaan atau kehormatan yang diberikan kepada orang lain, 1 Timotius 1:17; Ibrani 2:9.
IV.        Keagungan Kristus bagi orang percaya, 1 Petr.2:7.
   Tak perlu mengetahui bhs.Ibrani/Yunani agar dapat mengadakan penyelidikan KATA.  Konkordansi lengkap, karya Robert Young, atau Konkordansi Augustus H.Strong Expository Dictionary of New Testament Words oleh W.E. Vine, maupun buku-buku Tata lain yang ada sekarang ini.
   Misalnya, perhatikan ungkapan, “Aku telah berdosa”.  Dengan memakai onkordansi lengkap, kita menemukan ungkapan ini 24x dalam P.L dan P.B.
8.  Bagian-bagian utama seharusnya tidak ditopang dengan ayat-ayat bukti yang tafsirannya tidak sesuai dengan konteksnya.
   Selalu ada bahaya dalam penyelidikan topik, bahwa kita mengambil satu ayat dan memberi tafsiran yang tidak sesuai dengan konteksnya.  Jadi harus selalu waspada agar setiap ayat yang dikutip untuk menopang suatu pernyataan dalam kerangkanya, dipakai dengan tepat dan sesuai dengan tujuan pengarangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar