CARA MEMPERSIAPKAN KHOTBAH
Oleh: James Braga.
Klasifikasi Khotbah.
1. Khotbah Topik
atau pokok.
2. Khotbah
Tekstual, dan
3. Khotbah
Ekspositori.
Definisi Khotbah Topik: -Unsur2 dasar
khotbah topik.
Khotbah topik adalah suatu khotbah yang
bagian-bagian utamanya diambil dari topiknya/pokoknya, lepas dari teks.
PERHATIKAN:
I.
Bagian-bagian
utama diambil dari pokok itu sendiri.
Artinya: bahwa khotbah topik mulai dengan satu topik/tema dan
bagian-bagian utama khotbah itu terdiri atas ide-ide yang terbit dari pokok
pembicaraan itu.
II.
Bahwa
khotbah topik tidak memerlukan satu teks sebagai dasar pemberitaannya. Ayat
Firman Tuhan bukanlah sumber khotbah topik.
Walaupun demikian, untuk menjamin agar pemberitaan akan benar-benar
Alkitabiah isinya, kita harus mulai dengan suatu pokok pembicaraan atau topik
Alkitabiah. Bagian-bagian utama kerangka
khotbah harus diambil dari pokok Alkitabiah itu, dan setiap bagian utama harus
ditunjang oleh sebuah ayat Alkitab. Ayat-ayat penunjang bagian-bagian utama
biasanya harus diambil dari bagian-bagian Alkitab yang sedikit banyaknya jauh
terpisah satu dengan yang lain.
Contoh Khotbah Topik
Agar
definisinya dimengerti dengan lebih jelas, mari kita kerjakan satu kerangka
khotbah topik yang sederhana.
Kita akan memilih sebagai POKOK
ALKITABIAH(bukan teks): ALASAN-ALASAN BAGI DOA YANG TAK TERJAWAB.
Dari pokok ini kita harus membuat
bagian-bagian utamanya.
(Selidiki apa yang disebut Alkitab).
Renungkan berbagai bagian Alkitab yang
berhubungan dengan pokok kita. Teks-teks
yang menyatakan : Mengapa banyak kali doa kita tak terjawab :
(Yakobus 4:3; Maz.66:18; Yakobus 1:6-7;
Mat.6:7;Ams.28:9 dan 1 Petr.3:7).===Jika mungkin gunakan: Alkitab bhs.Inggeris
dengan referensi, sebuah konkordansi lengkap, atau Pedoman Pokok-pokok Isi
Alkitab.
ALASAN-ALASAN DI BALIK DOA YANG TAK
TERJAWAB:
I.
Salah
meminta, Yakobus 4:3.
II.
Dosa
dalam hati, Mazmur 66:18.
III.
Meragukan
Firman Allah, Yak.1:6-7.
IV.
Pengulangan
yang sia-sia, Matius 6:7
V.
Ketidak
taatan kepada Firman Tuhan, Amsal 28:9
VI.
Kelakuan
yang tak menenggang rasa dalam hubungan perkawinan, 1 Petr.3:7.
(Ini adalah:
Kerangka khotbah topik Alkitabiah dengan setiap bagian utamanya diambil dari
pokok, alasan2 bagi doa yang tak terjawab, dan setiap bagiannya ditunjang oleh
satu ayat Alkitab).
Kesatuan Pikiran
Jadi Khotbah
topik memiliki SATU IDE POKOK. Dengan
kata lain, kerangka ini hanya menguraikan satu tema, yakni: Alasan2 bagi doa
yang tak terjawab. Kita harus mengambil
bagian-bagian utama kerangka itu dari pokoknya.(Arti doa, pentingnya doa tak
boleh dicantumkan).
Macam-Macam Pokok
Dalam Alkitab
banyak persediaan pokok-pokok. Misalnya tema-tema seperti ini:
-Pengaruh-pengaruh
untuk kebaikan.
-Hal-hal kecil
yang dipakai Allah.
-Perbuatan-perbuatan
bodoh umat Allah.
-Berkat-berkat
yang datang dari penderitaan.
-Akibat-akibat
ketidak percayaan.
-Kemutlakan
Ilahi yang membentuk watak.
-Perintah-perintah
Kristus.
-Kesukaan-kesukaan
orang Kristen.
-Kebohongan-kebohongan
Iblis.
-Kemenangan-kemenangan
salib.
-Persoalan-persoalan
yang membingungkan kita.
-Kemuliaan
surga, Jangkar-jangkar jiwa, Penawar utk penyakit rohani, Kekayaan orang
Kristen, Konsepsi Alkitabiah tentang pendidikan anak, dan dimensi-dimensi
pelayanan Kristen.
Pelajaran selanjutnya:
*Prinsip2 dasar untuk penyusunan
bagian-bagian utama kerangka khotbah topik.
--Setiap kerangka mempunyai satu tema/pokok
dan mempunyai satu judul yang berbeda dengan pokok itu.
--Perlu diketahui: POKOK, TOPIK, dan TEMA adalah kata-kata yang searti.
Memilih Topik.
Bagaimana
memilih satu tema yang cocok untuk khotbah?.
Walaupun khotbah topik tidak didasarkan
langsung pada teks, tetapi satu ayat Alkitab bisa menjadi titik tolak untuk
menyusun kerangka topik.
Misalnya, Galatia 6:17 berbunyi:
“Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada
tanda-tanda milik Yesus”. Kita tertarik
pada kata-kata: “pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus”. Sebagai perbandingan, The New American Standard
Bible terjemahkan, “pada tubuhku ada tanda-tanda cap milik Yesus”. Disini Rsl.Paulus menunjuk kepada tanda-tanda
bekas luka akibat penganiayaan karena Kristus, bekas-bekas luka yang menjadi
tanda2 bukti bahwa ia milik Kristus selama-lamanya. Cari lagi sumber2 dari luar Alkitab, apa yang
dikatakan. Dari informasi ini kita
membentuk kerangka khotbah topik sbb:
Judul: “Tanda-tanda Yesus”.
Pokok: Tanda-tanda seumur hidup dari seorang
Kristen yang
berdedikasi.
I.
Seperti
seorang hamba, orang Kristen yang berdedikasi memakai tanda milik Tuan
pemiliknya, 1 Kor.6:19-20; Roma 1:1.
II.
Seperti
seorang prajurit, orang Kristen yang berdedikasi memakai tanda pengabdian
kepada komandan yang ia layani, 2 Tim.2:3; 2 Kor.5:15.
III.
Seperti
seorang pemuja, orang Kristen yang berdedikasi memakai tanda seorang pemuja
Tuhan yang disembahnya, Filipi 1:20, 2 Kor.4:5.
Prinsip-prinsip Dasar untuk Persiapan Kerangka
Khotbah Topik.
1. Bagian-bagian
utama harus menurut susunan logika atau kronologi.
-Artinya:
Mengembangkan kerangka dalam bentuk yang bertahap-tahap secara
logika atau kronologi. Tapi itu
ditentukan oleh sifat pokok itu.
-Kita pilih
sebagai tema, “Kebenaran2 Penting Mengenai Yesus Kristus”
-Lalu kita
menyusun kerangkanya sbb:
Judul: Layak Disembelih.
Pokok:
Kebenaran2 Penting Mengenai Yesus.
I.
Ialah
Allah yang menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, Matius 1:23.
II.
Ialah
Juruselamat manusia, 1 Tim.1:15.
III.
Ialah
Raja yang akan datang, Wahyu 11:15.
(Kerangka
ini disusun secara kronologi).
Yesus Kristus, Anak Allah, pertama-tama
menjelma menjadi manusia, kemudian Ia disalib dan memberikan nyawa-Nya untuk
menjadi Juruselamat, dan sekali waktu Ia akan datang untuk memerintah sebagai
Raja atas segala Raja dan Tuhan atas segala tuan. Perhatikan: Bagian2 utamanya tidak diperoleh
dari judul tetapi dari topik atau pokoknya.
Contoh lain:
Temanya berkenaan dengan “sifat-sifat pengharapan orang percaya”, tetapi kita
akan memakai 3 kata: “Pengharapan Orang Percaya”.
Kerangkanya:
Judul:
“Pengharapan Orang Percaya”.
Pokok:
Sifat-sifat pengharapan orang percaya.
I.
Itulah
pengharapan yang hidup, 1 Petr.1:3, Terjemahan lama.
II.
Itulah
pengharapan yang menyelamatkan, 1 Tes.5:8.
III.
Itulah
pengharapan yang pasti, Ibrani 6:19.
IV.
Itulah
pengharapan yang baik, 2 Tes.2:16.
V.
Itulah
pengharapan yang tak kelihatan, Roma 8:24.
VI.
Itulah
pengharapan yang penuh bahagia, Titus 2:13.
VII.
Itulah
pengharapan yang kekal, Titus 3:7.
(Perhatikan: Kerangka ini mencapai puncaknya pada bagian terakhir).
2. Bagian-bagian
utama boleh merupakan analisa pokok itu.
Sebagai pokok, kita akan mengambil fakta2
utama tentang Iblis yang terdapat dalam Alkitab, dengan judul: “Iblis, Musuh
Utama Kita”. Dengan demikian, kita
dapat menganalisa temanya sbb:
Judul: “Iblis Musuh Utama Kita”.
Pokok: Fakta-fakta
utama dalam Alkitab mengenai Iblis
I.
Asalanya,
Yehezkiel 28:12-17.
II.
Kejatuhannya,
Yesaya 14:12-15.
III.
Kuasanya,
Efesus 6:11-12; Lukas 11:14-18.
IV.
Kegiatannya,
2 Kor.4:4; Lukas 8:12; 1 Tes.2:18.
V.
Nasibnya,
Matius 25:41.
3. Bagian-bagian
utama dapat mengemukakan berbagai bukti mengenai pokok itu.
Judul:
“Mengetahui Firman Allah”
Pokok:
Beberapa Keuntungan bila mengetahui Firman Allah.
I.
Mengetahui
Firman Allah membuat orang bijaksana menuju keselamatan, 2 Tim.3:15.
II.
Mengetahui
Firman Allah mencegah kita berbuat dosa, Mazmur 119:11.
III.
Mengetahui
Firman Allah menghasilkan pertumbuhan rohani,1 Pet.2:2.
IV.
Mengetahui
Firman Allah mengakibatkan sukses dalam kehidupan, Yosua 1:7,8.
*Setiap bagian
utama pada kerangka ini—menguatkan pokok itu.
*Artinya,
setiap pernyataan dalam bagian-bagian utama—menunjukkan satu keuntungan
mengetahui Firman Allah.
4. Bagian-bagian
utama boleh menguraikan pokok dengan jalan perbandingan/pertentangan.
Pokok khotbah diperbandingkan dengan sesuatu
yang berhubungan di dalam Alkitab.
Contoh: dalam Matius 5:13 “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu
menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan lagi?. Tidak ada lagi gunanya selain
dibuang dan diinjak orang”.
Menurut konteksnya: Kristus berbicara
tentang kesaksian orang percaya dan membandingkan kesaksian itu dengan garam.
Kerangkanya: dengan judul : “Kesaksian yang
efektif”, dengan setiap bagiannya merupakan perbandingan antara kesaksian orang
percaya dan garam.
Judul:
“Kesaksian yang efektif”
Pokok: Suatu perbandingan antara kesaksian orang
percaya dan
garam.
I.
Seperti
garam, kesaksian orang percaya harus menyedakpkan, Kolose 4:6.
II.
Seperti
garam, kesaksian orang percaya harus membersihkan, 1 Tes.4:4.
III.
Seperti
garam, kesaksian orang percaya tak boleh hilang kelezatannya, Matius 5:13.
IV.
Seperti
garam, kesaksian orang percaya harus menimbulkan kehausan, 1 Petr.2:12.
5. Bagian-bagian
utama dapat dinyatakan dengan kata/ungkapan Alkitab tertentu yang diulangi
sepanjang kerangka itu.
Contoh ungkapan: “Allah sanggup” atau : “Ia
sanggup”(Kata ganti “Ia” menunjuk kepada Allah). Kerangkanya sbb:
Judul :
“Kesanggupan Allah”
Pokok: Beberapa hal yang sanggup diperbuat Allah.
I.
Ia
sanggup menyelamatkan, Ibrani 7:25.
II.
Ia
sanggup memelihara, Yudas 24.
III.
Ia
sanggup menolong, Ibrani 2:18.
IV.
Ia
sanggup menaklukkan, Filipi 3:21.
V.
Ia
sanggup memberi anugerah, 2 Kor.9:8
VI.
Ia
sanggup melakukan melebihi apa yang kita minta atau pikirkan, Efesus 3:20.
6. Bagian-bagian
utama dapat ditunjang oleh kata atau ungkapan Alkitab yang identik.
Kata/ungkapan Allkitab yang sama dipakai
dalam memperkuat pernyataan setiap bagian. Contoh: Pernyataan: “dalam kasih”
yang terdapat 6x dalam Efesus. Dengan
menggunakan tema, yaitu fakta2 mengenai kehidupan kasih, akan tampak bahwa
ungkapan ini menunngan setiap bagian utama.
Judul : “Kehidupan kasih”.
Pokok:
Fakta-fakta tentang kehidupan kasih.
I.
Hidup
itu berdasarkan maksud kekal Allah, Ef.1:4-5.
II.
Hidup
itu dihasilkan oleh kediaman Kristus dalam hati,3:17.
III.
Hidup
itu harus menyatakan dirinya dalam hubungan Kristiani kita, 4:1-2, 15.
IV.
Hidup
itu mengakibatkan peneguhan dan pertumbuhan gereja, 4:16.
V.
Hidup
itu ditunjukkan oleh Kristus sendiri, 5:1-2.
Kadang-kadang ungkapan2 penting bisa terjadi
berulang-ulang dalam satu buku seperti contoh diatas. Agar kita memberikan perhatian khusus. (Kitab
Mazmur, Surat2 Paulus dan Kitab Ibrani—kaya akan pengulangan kata dan ungkapan
penting).
7. Bagian-bagian
utama bisa juga terdiri atas penyelidikan kata dengan menunjukkan aneka arti
sebuah kata atau kata-kata tertentu dalam Alkitab.
-Penyelidikan kata itu boleh jadi merupakan:
Penelitian bahasa2 asli tentang arti sebuah kata yang digunakan dalam Alkitab
bahasa Indonesia.
-Misalnya: Kata kerja yang diterjemahkan
“berjalan”—mungkin berasal berasal dari salah satu dari 6 kata yang berlainan
dalam bahasa Yunani. (Jadi kata kerja “berjalan” mempunyai banyak arti). Misalnya, kata benda “hormat” (time, dalam
bhs.Yunani) dipakai dalam 4 arti yang berbeda dalam PB bhs.Yunani, dan dari
penyelidikan pemakaiannya dalam teks asi, kita mendapat kerangka berikut ini :
Judul:
“Taksiran Nilai – Allah atau Manusia”.
Pokok: Arti
kata “hormat” dalam P.B. bhs.Yunani.
I.
Harga
yang dibayar, 1 Kor.6:20.
II.
Nilai
yang diberikan manusia pada peraturan2 manusia,Kolose 2:23.
III.
Penghargaan
atau kehormatan yang diberikan kepada orang lain, 1 Timotius 1:17; Ibrani 2:9.
IV.
Keagungan
Kristus bagi orang percaya, 1 Petr.2:7.
Tak perlu mengetahui bhs.Ibrani/Yunani agar
dapat mengadakan penyelidikan KATA.
Konkordansi lengkap, karya Robert Young, atau Konkordansi Augustus
H.Strong Expository Dictionary of New Testament Words oleh W.E. Vine, maupun
buku-buku Tata lain yang ada sekarang ini.
Misalnya, perhatikan ungkapan, “Aku telah
berdosa”. Dengan memakai onkordansi
lengkap, kita menemukan ungkapan ini 24x dalam P.L dan P.B.
8. Bagian-bagian
utama seharusnya tidak ditopang dengan ayat-ayat bukti yang tafsirannya tidak
sesuai dengan konteksnya.
Selalu ada bahaya dalam penyelidikan topik,
bahwa kita mengambil satu ayat dan memberi tafsiran yang tidak sesuai dengan
konteksnya. Jadi harus selalu waspada
agar setiap ayat yang dikutip untuk menopang suatu pernyataan dalam
kerangkanya, dipakai dengan tepat dan sesuai dengan tujuan pengarangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar