Selasa, 04 Februari 2020

Langkah2 Untuk Mengatasi Masalah Anda.


  

Hasil gambar untuk Iman kepada Yesus"
Langkah ke 2:
Percaya bahwa Saudara akan selamat dari masalah-masalah saudara.
  
   Mulai sekarang kembangkan iman yang sebenarnya kepada Allah serta kemampuan-Nya untuk memecahkan setiap masalah bersama-sama dengan saudara. Iman semacam itu akan membawa saudara untuk berkemenangan dalam setiap masalah.  Seseorang pernah ditanya mengenai, apakah falsafah anda terhadap masalah-masalah itu?. Jawabnya: "Sebenarnya saya berterimakasih atas seluruh masalah-masalah saya. Karena setiap kali sebuah masalah teratasi, saya menjadi lebih kuat dan lebih mampu menghadapi masalah-masalah di masa datang. Saya bertambah dewasa oleh masalah saya."
   Percayalah bahwa saudara akan sanggup atau dapat, maka hal itu akan terjadi.  Prinsip dinamis ini telah didemonstrasikan dalam kehidupan banyak orang percaya, sehingga tidak perlu diragukan kebenarannya.  Adalah teramat penting saudara percaya, bahwa saudara bersama-sama dengan Allah dapat memecahkan persoalan apa pun juga. Semakin yakin saudara percaya, semakin pasti bahwa kemenangan akan terjadi.  Kata percaya dan dapat, adalah dua kata yang berkaitan dalam tindakan yang kreatif. Injil mengungkapkan kebenaran ini:"Jika engkau dapat percaya, segala perkara dapat terjadi bagi orang yang percaya"(Markus 9:22 terjemahan langsung dari King James).
   Seorang lelaki yang sudah mengalami kegagalan demi kegagalan membaca suatu pernyataan yang sangat memukau hatinya dalam sebuah buku.  Pernyataan itu adalah, "HARAPKANLAH YANG TERBAIK, DAN DAPATKANLAH".  Kalimat itu mengejutkan dirinya, sehingga ia tiba-tiba menyadari, bahwa selama ini ia hanya memikirkan soal kegagalan demi kegagalan.  Ia telah membuktikan kebenaran Alkitab secara terbalik setiap hari, ia juga telah mengharapkan yang terjelek, maka itulah yang dialaminya.
   Karenanya ia mulai mencari-cari lebih banyak ide-ide yang praktis dalam Injil, yang dapat menghapuskan bayangan-bayangan kegagalannya selama ini. Ia menemukan banyak, termasuk yang dua ini: "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah maka kamu akan mendapat; ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu".(Matius 7:7), dan "Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban".(2 Tim.1:7).  Ayat-ayat Alkitab itu mencuci bersih pikirannya yang lama, mengusir keragu-raguan dan rasa rendah dirinya. Katanya, "Saya memutuskan untuk mengambil sikap lain dalam menghadapi tugas-tugas saya. Saya memulai pagi saya dengan mengucapkan berulang-ulang: SAYA MENYENANGI TUGAS SAYA, HARI INI ADALAH KESEMPATAN BESAR BAGI SAYA".  Tak berapa lama kata-kata tersebut diulang dan diulang, maka mulailah menjadi kenyataan.  Jadi, jika saudara ingin menjadi orang percaya dengan iman yang bertindak dan berkuasa (vitas action faith), mulailah menguatkan iman saudara yang lemah dengan konsep-konsep yang berkuasa dari dalam Injil. Injil penuh dengan pikiran-pikiran yang membangkitkan iman, yang dapat merubah sikap mental saudara. Masukan dalam kesadaran saudara dengan membacanya.  Kemudian hafalkan di luar kepala. Dengan begitu saudara telah menetapkannya dalam pikiran.
   
   Akhirnya, melalui proses perembesan mental dan spritual ayat-ayat tadi akan masuk ke dalam bawah sadar, dan jika hal itu terjadi, saudara akan menjadi orang percaya yang yakin atas kemengangan-kemenangan di balik masalah yang saudara hadapi.  Dan ingatlah ini: "Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka ia akan pindah, dan tak akan ada yang mustahil bagimu"(Matius 17:20).
   Ilustrasi: 
   Seorang bernama Fred Haas.  Ia adalah seorang di antara orang-orang percaya, yang dibentuk oleh iman yang kokoh.  Ia percaya, bahwa ia akan melewati setiap masalah dengan kemenangan.  Setelah 30 tahun bekerja keras, Fred kehilangan perusahaannya karena partner yang curang.  Kita menduga bahwa dia pasti akan penuh dengan kepahitan ketika datang kepada seorang temannya.  Tetapi kebalikannya.  Malah ia memberitahukan kepada temannya, bahwa ia sekarang memiliki lebih banyak keuntungan daripada masa-masa yang silam. "Semua yang saya miliki ketika saya memulai 30 tahun yang lewat adalah  Rp.500.000, sekarang saya memiliki Rp.5.000.000.  Jadi sekarang anda melihat bahwa saya lebih banyak memiliki, katanya dengan senyum kepada seorang temannya.
   "Saya memulai dengan seorang isteri yang baik, dan saya sekarang masih bersama-sama dengan dia. Puji Tuhan!, saya lebih maju dalam pengalaman.".  Itulah yang dia nyatakan.  Dalam waktu satu tahun setelah pengalaman pahit itu, ia telah memulai perusahaan barunya yang berjalan lancar.  Salah satu pernyataannya yang penting kita ingat ialah: "Saya telah memutuskan untuk tidak menjadi pemikir kalau, melainkan pemikir bagaimana".
   Pemikir kalau hanya memikirkan kesulitan atau kemunduran yang penuh penyesalan pada dirinya sendiri. "KALAU saja aku melakukan ini atau itu...KALAU saja hal ini, atau situasi itu tidak terjadi...KALAU saja orang tersebut tidak memperlakukan saya demikian tak adilnya..."
   Kalau kata KALAU itu dapat berkepanjangan dan tidak akan ada habis-habisnya. Dunia ini penuh dengan pemikir-pemikir kalau saja yang salah.  Sebaliknya pemikir bagaimana, tidak akan menghabiskan tenaganya dengan kata-kata kalau.  Ketika kesulitan menimpanya, ia dengan segera mencari pemecahan yang terbaik.  Karena ia tahu bahwa selalu ada jalan pemecahan. Dia bertanya pada dirinya sendiri, "BAGAIMANA aku dapat menggunakan kemunduran ini secara kreatif?. BAGAIMANA aku dapat menghasilkan sesuatu yang baik dari kemelut itu?".
   Pemikir bagaimana memecahkan masalah-masalah secara efektif karena ia mengetahui bahwa nilai-nilai selalu terkandung dalam setiap kesulitan.  Ia tidak menghabiskan waktunya dengan kata kalau saja, tetapi langsung bekerja dengan pikiran kreatif BAGAIMANA.
   Berikutnya, ketika kesulitan itu menimpa saudara, hindarilah kata kalau itu. Fokuskan pikiran saudara dengan kata dinamis BAGAIMANA. Kemudian mintalah pertolongan Allah untuk membimbing saudara menjawab kata BAGAIMANA tersebut.  Saudara akan heran betapa cepatnya masalah saudara akan terselesaikan.  Satu sebab mengapa orang percaya bisa dengan sukses mengatasi masalahnya ialah bahwa ia tidak pernah melarikan diri dari masalah tersebut.  Dia tidak bodoh dan dangkal untuk beranggapan bahwa jika ia dapat menghindarkan diri daripada kesulitan yang dihadapinya, maka di tempat lain hal-hal itu akan menjadi lebih mudah. Ia tahu bahwa kesulitan yang sama, akan mengikutinya ke mana pun ia pergi. Oleh sebab itu jalan satu-satunya yang benar adalah berhenti dari melarikan diri, serta berdiri tegak menghadapi masalah-masalah tersebut, dan berjuang mengatasinya.
   Ini berlaku bagi kita semua.  Jika saudara tidak mengalahkan kesulitan-kesulitan itu disini dan sekarang ini, mereka akan mengganggu dan menghantui saudara seumur hidup saudara.  Jadi, jangan lari. Tetapi lawanlah. Percayalah bahwa saudara akan menang sekarang, dan di tempat di mana saudara ada.  Itu adalah suatu resep bermanfaat dalam menghadapi hal-hal yang disebut masalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar