MENCARI SATU AYAT YANG HILANG
(Perubahan Sabat)
Pendahuluan:
Dalam pelajaran kita yang lalu kita ketahui
bahwa hari ke 7 dari Minggu ialah kita kenal sebagai HARI SABTU (Hari sabat
yang sesuai dengan hukum-hukum Allah, yang diciptakan Allah di Taman Eden)—Yang dipelihara semua orang
untuk berbakti kepada Allah—yang dipelihata Yesus dan para murid-Nya.
PENDAPAT-PENDAPAT ORANG:
Ada orang berpendapat bahwa tidaklah penting
memelihara satu hari tertentu sebagai hari suci (Mereka anggap semua hari itu
SAMA. Manusia dapat menyucikan tiap hari yang disukainya).
Namun
kebanyakan umat Kristen dewasa ini memelihara hari Minggu sebagai hari
perbaktian mereka. Mengapa?. Apakah ada
alasan untuk kebiasaan ini dalam Alkitab?.
Dan ada pula yang menyangka bahwa ada ayat di dalam Alkitab yang
menyinggung mengenai pemeliharaan hari Minggu sebagai hari perhentian. Apa memang benar?. Mari kita selidiki Kitab Suci, bagaimana
perubahan itu terjadi, darimana datangnya penyembahan akan hari Minggu itu dan
bagaimana masuknya kedalam gereja Kristen?.
Perlu kita ketahui, pernah diberitahukan,
bahwa sejumlah besar uang sudah sejak dahulu ditawarkan kepada barang siapapun
yang mendapat bukti didalam Perjanjian Baru yang mengatakan bahwa hari Minggu
lah yang sepatutnya dipelihara selaku hari suci. Tapi hingga sekarang, masih belum ada juga
orang yang mengambil hadiah itu.
Hanya ada 8 ayat didalam Kitab Suci
Perjanjian Baru yang menyebut tentang hari pertama yaitu MINGGU. Tetapi tidak ada satu pun dari ayat-ayat ini
yang menyatakan bahwa hari Minggu sebagai hari yang harus di sucikan sebagai
hari Sabat dalam Hukum ke 4 dari 10 Hukum Allah.
--6 diantara
ayat-ayat itu menyatakan Kebangkitan Yesus.
--2-
menyangkut peristiwa-peristiwa tahun-tahun kemudian.
1. Matius 28:1
(Baca). Bukti kesucian hari Minggu tidak
ada disebutkan disini. Yang tertulis
disini ialah: Hanya sebuah catatan peristiwa yang sederhana saja, yakni tentang
Kebangkitan.
2. Markus 16:1,2
(Baca). Jadi tidak ada sesuatu kata yang
menyatakan bahwa Yesus memberikan instruksi untuk mengobah Sabat itu sesudah
Dia wafat.
3. Markus 16:9
(Baca)...Ayat-ayat ini menyatakan tentang kebangkitan, tidak ada anjuran
tentang hari Perhentian. Jadi,
saudara-saudara,..Ada 2 hari-hari yang berlainan. Yang satu SUCI dan yang satu lagi--ha—a salah
satu daripada hari-hari kerja biasa saja.
4. Lukas 24:1
(Baca). Ini ditulis oleh Dr.Lukas
(seorang dokter yang teliti). Buku Lukas
ditulis kira-kita 78 – 45 tahun setelah penyaliban Yesus. Tulisan Lukas ini juga tidak menyatakan
tentang KESUCIAN hari Minggu itu.
5. Yohanes 20:1
(Baca). Ditulis oleh Rasul Yohanes kekasih. Yang begitu rapat dengan Yesus
selama Ia bekerja di dunia ini dahulu.
Catatan ini ditulis sekitar 63 tahun sesudah Yesus naek ke sorga (dekat
tahun 100 TM).
6. Yohanes 20:19
(Baca). Para murid berhimpun sebab takut
kepada orang-orang Yahudi. (Ini sering dikutip sebagai bukti bahwa para murid
itu berhimpun untuk merayakan kebangkitan Yesus, dan bahwa itu berarti
PENGASINGAN hari Minggu sebagai hari perbaktian. Tapi ingat, disini mereka berhimpun karena
mereka itu takut kalau-kalau mereka itu nanti mengalami nasib yang sama dengan
yang dialami oleh Guru mereka itu. (Murid-murid-Nya—setelah Yesus ditangkap,
mereka mencari jalan sendiri-sendiri, sebab takut jangan-jangan di bunuh
juga). Pada waktu 2 orang yang berjalan
ke Emmaus melihat Yesus dan memberitahukannya kepada murid-murid—mereka tetap
tidak mau percaya. Maria Magdalena—yang
melihat Yesus pada pagi-pagi buta—telah memberitahukannya kepada para murid,
namun mereka tidak percaya.
7. 1 Korintus
16:2 (Baca). Ini menyangkut urusan
biasa, bukan upacara keagamaan. Paulus
menulis terlebih dahulu ke Korintus supaya jemaat disana membuat suatu
PEMBUKUAN MINGGUAN untuk mengatur persembahan yang dikumpulkan. Agas Paulus
nanti tinggal ambil saja dan membawanya ke Yerusalem untuk membantu orang-orang
percaya yang tidak mampu di kota itu (Karena Paulus di Korintus tidak lama
waktunya). Jadi tentu hal ini tidak
patut dilakukan pada hari sabat. Karena
itulah maka dianjurkannyalah hari I minggu itu sebagai waktu tertentu dan yang
cocok untuk melakukan itu.
8. Kisah 20:7
(Baca). Ini adalah contoh suatu upacara
agama pada hari I. Tidak ada catatan disini tentang perobahan Sabat. Perkataan Sunday (Hari Minggu) diterangkan
sbb: “Hari Raya Matahari dari zaman kekafiran”—North British Review Vol.18,
p.409. Webster’s Dictionary 1929
edition:--Sunday(minggu)....disebut demikian karena hari ini pada zaman
purbakala dipersembahkan kepada matahari atau kepada penyembahannya. Hari
pertama dalam Minggu.
Saudara-saudara,...Sejarah mengatakan bahwa
orang kafir menyembah matahari dari zaman dulu.
Penyembah2 matahari menganggap ilah matahari adalah sebagai TUHAN
mereka.
DEWA MATAHARI –mereka anggap Tuhan, Raja
yang berkuasa, lebih besar dari ilah-ilah, HELIOS “Ilah segala ilah”àHari Tuhan.
Ulangan 4:19 (Baca). Larangan sembah
matahari.
Bangsa Israel dahulu kala telah dilarang
Allah supaya jangan melakuan penyembahan matahari.
BUKTI ALKITAB KEPADA PEROBAHAN:
Nabi Daniel menulis tentang adanya kuasa
politik – agama yang akan bangkit diantara bangsa-bangsa Eropa setelah
kejatuhan Roma. Daniel 7:25 “Ia akan
mengucapkan perkataan yang menentang Yang Maha Tinggi dan akan menganiaya
orang-orang kudus miliki Yang Maha Tinggi, ia berusaha untuk mengubah waktu dan
hukum dan mereka akan diserahkan selama satu masa dan dua masa dan setengah
masa”.
SEBAB-SEBAB PEROBAHAN ITU:
1. Kristen kafir
tidak mau bergaul dengan orang Yahudi---karena telah menyalibkan Kristus.
2. Kompromi
dengan kekafiran.
Seorang Raja kafir: Constantine. Tadinya
sebagai penganiaya Kristen (Semakin dianiaya—Kekristenan itu seperti cendawan
tumbuh di musim hujan. Suatu malam dia
melihat sebuah tanda salib di langit yang beruliskan: “By the cross you can get
the victory”. (Dengan Salib Anda dapat mencapai kemenangan).
Sebagai akhirnya Constantine bertobatàTapi bukan
sungguh-sungguh dan motive nya politik.
Sesudah itu terbalik, dia pun jadi menganiaya orang kafir.
Pada saat Constantine menerima ke Kristenan
dia ingin melihat satu agama Kerajaan, supaya satu pengajaran, serta penduduk
kafir dan Kristen bisa bersatu. Untuk
persatuan ini, itulah sebabnya pada tahun 321 TM, dia mengumuman Hari Minggu
sebagai perhentian umum.
Corpus Juris Ivilis God-Lib.3.Tit.12,3:
“Hendaklah
segala penghulu, dan orang-orang dalam kota, dan segala pedagang berhenti pada
hari Matahari yang dihormati itu”.
Semua kantor ditutup. Empat tahun kemudian (tahun 325 TM),
Sylvester, Bishop Roma dengan resmi mengubah nama hari pertama menjadi HARI
TUHAN”.(Historia Ecclesiastic, p.739).
Mulai saat inilah bishop gereja Roma
mengangkat dirinya sebaga Kepala Bishop dalam segala gereja dunia Kristen.
Pada tahun 364 TM- diadakanlah Konsili
Laodekia:
-Gereja mengambil keputusan bahwa hari sabat
harus diganti dengan hari minggu. Pada
saat itu terjadilah kerjasama antara gereja dan pemerintahan untuk menetapkan
hari Minggu dengan alasan untuk merayakan Kebangkitan Kristus.
-Walaupun sudah menjadi keputusan Konsiliàmasih banyak
juga yang belum melaksanakan penyucian hari Minggu itu, melainkan tetap sucikan
Hari Sabat. Tetapi mulailah timbul
tekanan-tekanan dari pihak gereja dan pemerintah (Sehingga lama-lama Sabat
ditinggalkan).
Sehingga pada zaman kita ini banyak orang
yang tidak memperdulikan lagi tentang kebenaran Sabat itu. Jika dibicarakan tentang hari sabat kepada
seseorang, mungkin ia akan menjawab: “Ah, sama saja”. Mereka tidak menyadari bahwa tujuan utama
menyucikan Sabat, sesuai dengan maksud Allah adalah TANDA menyembah Allah
Khalik yang telah menciptakan semesta alam.
Lebih jauh lagi, mereka tidak menyadari bahwa dengan merayakan hari
Minggu mereka sedang mengikuti peraturan manusia (Baca Matius 15:3,7-9—Hk.Allah
dilanggar karena adat.....)
Saudara-saudara,..Kompromi telah menjadi
begitu kuat sehingga gereja sekarang mempercayai dan melakukan ke Kristenan dan
Kekafiran bersama-sama.
Perbuatan ini diturut oleh gereja-gereja
lain diseluruh dunia Kristen.
Catholic Mirror, 18 September 1893: “Gereja
Katholik...telah mengubah hari Sabat kepada Hari Minggu”.
Matius 15:9 “Sia-sialah mereka itu menyembah
Aku, karena mereka itu mengajarkan hukum-hukum akal manusia”.
HARI MINGGU –telah datang kedalam gereja
dari manusia, bukannya dari Allah. Itu
tidak dapat diterima Allah sebagai hari perbaktian yang suci karena surga telah
memberikati hati ke 7 menjadi Sabat yang benar.
ILUSTRASI:
Pernah sebuah Kereta Api penumpang keluar
dari kota New York. Pada rel yang sama
datanglah Kereta Api yang lain menuju kota juga. Oleh karena kencangnya, terjadilah kecelakaan
yang tidak dapat di elakkan (Raksasa besi itu pun bertabrakan). Kematian datang dengan tiba-tiba kepada
banyak orang/luka-luka berat. Insinyur
Kereta Api yang satu terjepit dibawah mesinnya—pasti ia mati. Ditangannya ia
memegang kertas warna kuning. Dengan
menahan sakit Insinyur itu menyerukan perintah ini: “Disini kamu akan dapati
bahwa kepadaku diberikan perintah yang salah”.
KONKLUSI:
Banyak orang dalam kehidupan ini telah
diberikan perintah yang salah. Kebanyakan dari mereka percaya dengan
sungguh-sungguh bahwa perintah mereka itu benar. Tetapi bila dibandingkan
dengan Alkitab ukuran kebenaran itu maka mereka adalah SALAH. (Sudah barang
tentu, itu memimpin mereka pada jalan yang menuju kepada kecelakaan dan
kematian kekal).
Petrus berkata dalam Kisah 5:29 “Wajiblah
orang menurut Allah terlebih daripada manusia”.
Memang benar bahwa kebanyakan orang dewasa ini
menyucikan hari Minggu selaku perbaktian mereka. Tapi haruslah kita ingan bahwa
“Kebanyakan orang itu” tidak selamanya benar. Acapkali juga salah.
Kalau begitu, apakah yang saudara
perbuat?. Saya mengundang
saudara-saudara pada saat ini untuk memilih kehidupan dengan memilih Kristus,
Hukum dan Sabat-Nya.
Maukah saudara menurut Allah memelihara
Sabat-Nya dan menerima berkat-Nya?. Saya
mengundang saudara untuk meletakkan tangan saudara pada tangan Yesus dan
berjalan beserta-Nya. Bersediakah
saudara-saudara?.
Undangan untuk memelihata hari Sabat. DOA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar