MENJADI SATU SAMA SEPERTI KITA.
(Pdt. H.M. Siagian, MPTh)
(Pdt. H.M. Siagian, MPTh)
Pendahuluan:
1. Judul: Menjadi Satu sama seperti KITA.
2. Pelajaran kita pada saat ini adalah bagian dari doa
Safaat yang Yesus telah sampaikan pada malam sebelum Dia meninggal.
3. Mari kita buka
Alkitab kita dan membaca Yoh.17:1- 7
4. Ayat 8-11.
5. Ia telah berdoa
dari bagian doa ini untuk para murid-Nya, terutama dari mulai ayat 9 – 11........
KESATUAN (UNITY).
Dalam ayat-ayat
ini Yesus berdoa untuk kesatuan para murid satu sama lain dan kesatuan Bapa.
Jadi perlu bagi kita pada saat ini untuk mengetahui bahwa Yesus sedang berdoa
untuk Gereja, untuk murid2-Nya dan untuk kesatuan kita bersama.
Mari kita
perhatikan kembali Yoh.17:9-11 (Baca).
I S I:
Dalam ayat 9, Yesus mengatakan
bahwa mereka adalah milik-Mu, yang berarti murid-murid adalah milik Bapa. Dalam
ayat 10, Yesus menyatakan bahwa murid2 adalah milik-Nya dan karena
mereka adalah milik-Nya mereka juga murid2 Bapa. Dalam
ayat 11, Dia berdoa agar murid2 satu dengan yang lainnya adalah SATU, (are
one with each other), sama seperti Yesus dan Bapa adalah satu (One).
a).Perhatikan bahwa kesatuan orang2 percaya
merupakan keinginan dan doa Kristus.
Karena itu kita harus sangat waspada terhadap perpecahan, khususnya
dalam suatu gereja lokal/setempat.
6. b).Yang
dimaksudkan dengan kesatuan, bukanlah kesatuan secara organisasi, tetapi
kesatuan hati dan pikiran, dan ini tetap bisa diusahakan sekalipun ada
perbedaan latar belakang(budaya).
Tambahan:
Iblis tahu
celah yang dapat dia manfaatkan untuk menghancurkan orang2 percaya. Salah
satunya ialah perpecahan dan rasa tidak
membutuhkan orang lain. Kita harus lebih
erat bersatu agar kita kuat dan menghasilkan sesuatu yang indah.
Tema yang
mengalir dari ayat-ayat ini adalah Unity in Spirit & Unity of body.
7. Yesus sedang berdoa untuk kesatuan para murid satu
dengan yang lain dan kesatuan kepada pengajaran-Nya sama seperti kesatuan
kepada Dia dan Bapa. Dengan kata lain
Yesus berdoa untuk kesatuan gereja yang akan terpancar melalui kehidupan para
murid ini. 8. Saudara2ku,..Ada
kewajiban bagi kita sebagai pengikut Kristus untuk saling mengangkat, saling
mendorong dan menguatkan, saling menghibur diantara komunitas kita, saling
mengasihi dalam komunitas Kristus, yang kita kenal sebagai Gereja. Di zaman
modern ini, kehidupan iman orang2 Kristen mulai tergoyahkan. Hidup saling mengasihi hampir tidak ada lagi.
9. Setiap bagian
gereja itu penting, setiap anggota adalah penting karena gereja bersatu
bersama-sama untuk satu tujuan bersama, yaitu membagikan Injil Kristus.
10. Ilustrasi:
Mungkin ide
persatuan, kebersamaan, kepedulian, dan perlunya menguatkan satu sama lain akan
diperjelas dengan cerita yang berjudul: “Siapa yang menerbangkan layang”?.
“Siapa yang
menerbangkan layang2 itu?.
“Saya yang telah
melakukannya, kata rangkanya; Saya yang melakukannya, kata kertas; Saya yang
lakukan, kata anak laki2 yang sedang menerbangkannya. Tidak, saya yang
melakukannya, kata angin”.
Namun, yang
sesungguhnya, mereka semua yang telah menerbangkan layang2 itu bersama-sama. Jika rangka layang2 itu patah, akan
tersangkut di pohon, kertas itu robek atau angin itu tiba2 tenang tidak berhembus
maka layang2 itu akan turun (jatuh kebawah.)
Masing2 punya
peran untuk dimainkan. Hal itu tidak
dapat dihindarkan, masing2 punya peran (pekerjaan) yang harus dilakukan.
Sdr2ku,..Jika
pekerjaan Tuhan mau berhasil, maka semua bagian harus dimainkan oleh setiap
anggota persekutuan, setiap anggota komunitas.
11. Kita harus bekerja sebagai suatu komunitas dalam
melawat, memberi, berkhotbah dan banyak pekerjaan lain untuk membuat gereja dan
pekerjaannya sukses (berhasil). Kita
semua harus bekerjasama dan masing2 melakukan apa yang bisa dia bantu (tolong).
12. Demikianlah, saudara2 melihat Yesus kembali di taman
berdoa itu, berdoa untuk persatuan gereja pada zaman-Nya, berdoa untuk kesatuan para murid satu dengan yang lain, dan kepada-Nya
serta kepada Bapa.
13. Dalam
kesatuan ini dan kebersamaan ini, kita dapat menemukan makna/arti dan tujuan
kita untuk hidup (purpose to lives).
Ilustrasi:
Sebagai contoh.
14. Seorang pria
ingin menemukan pedoman dan makna kehidupan (direction and meaning to life).
Catatan tambahan:
Makna Hidup =
Bagaimana individu memaknai hidup. Chopra: Jika manusia mampu melepaskan dari
dari sifat keduniawian, serta memiliki sifat2 kemanusiaan yang mendekati Sang
Pencipta. Saat manusia tidak lagi memikirkan hal-hal yang sifatnya materialis.
Diberitahukan
kepadanya untuk pergi dan mengunjungi seorang pertapa yang tinggal di sebuah
gunung yang tinggi.
15. Setelah naek ke rumah pertapa itu, dia diberi sebuah
guci(termos) dan diminta untuk mengisinya di aliran sungai dan melalui tindakan
itu kehidupannya akan memiliki rasa arah dan tujuan. ( a sense of direction and
purpose/Pedoman dan Arah).
16. Kemudian orang itu bergegas ke aliran sungai, tapi
entah mengapa air itu tidak mengalir ke dalam gucinya.
Keangkuhannya(Gengsi)
membuatnya tidak kembali kepada pertapa untuk mencari lebih banyak lagi syaran
(nasehat) dan mengakui kegagalannya.
17. Jadi, dia berkeliling dunia untuk mencari aliran air
yang akan mengalir kedalam gucinya. Dia
mengalami kesulitan, rasa sakit dan penderitaan. Akhirnya, cukup baginya. Dia kembali kepada
pertapa itu. Dia mengaku kepada pertapa itu dosanya karena tidak mau mengakui
bahwa ia membutuhkan pertolongan.
18. Saat dia mengakui hal ini kepada pertapa tersebut,
air mata mengalir dari matanya dan jatuh kedalam guci, dan dalam sekejap, guci
(botol) itu penuh dengan air dan orang itu barulah mengerti apa yang menjadi
maksud dan makna hidupnya.
Tambahan: Salah satu
karakteristik Makna HidupàMemberi pedoman dan arah terhadap kegiatan2 yang
dilakukan.
Karakteristik
individu yang hidupnya penuh dengan makna, a.l: a. Memiliki perasaan bahagia;
b.Memiliki Tujuan hidup yang jelas;c.Memiliki rasa t.jawab; d.Mampu melihat
alasan untuk tetap eksis; e.Tidak merasa cemas akan kematian dan f.Memiliki
kontrol diri yang baik.
19. Dia melihat bahwa begitu dia bersedia menyerahkan
kehidupannya kepada orang lain, melupakan kesombongan yang egois, maka
kehidupannya telah menemukan maknanya. 20. Saudara2ku,...Demikianlah dengan
kita masing2, saat kita menyerahkan hidup kita satu dengan yang lain dan kepada
Kristus, kita akan menemukan makna dan tujuan hidup ini.
Dalam tujuan
kehidupan itu, ada suatu kebersamaan bila kita menjalani kehidupan Kristen
kita.
Kita
bersama-sama/BERSATU sebagai gereja, kita bersama dengan Kristus dan kita
bersama dengan Roh Kudus. Dalam
kebersamaan ini, kita akan memiliki kekuatan dalam perjalanan kekristenan kita.
21. Kita seperti
pohon Redwood di California Utara.
Beberapa pohon
yang paling menarik adalah pohon Redwood yang megah dan tertinggi di pantai
California Utara, bahkan tertinggi di dunia.
Daunnya sangat tinggi menjulang ke langit.
Pohon ini tumbuh
yang secara umum tingginya sampai 110 m.
Pohon2 ini berdiri seperti penjaga waktu dan sudah ratusan tahun
usianya. Pohon2 ini telah melewati
angin, gempa bumi, kebakaran dan badai, tetapi tetap saja berdiri kokoh,
sepertinya tidak ada yang menghalangi pohon2 itu. Bagaimana pohon2 ini bertahan bahkan dalam
badai yang terhebat sekalipun?.
22. Itu karena adanya system akar pohon Redwood yang
menjangkau jarak jauh dan saling terkait satu dengan yang lain. Mereka benar2 saling menahan.
23. Sdr2ku,..Jika
saudara2 dan saya akan menjangkau dengan potensi kita yang sepenuhnya maka kita
memerlukan dukungan satu dengan yang lainnya.
Tidak terlalu
tergantung (overdependent)/berlebihan bergantung, tetapi saling tergantung
(inter-dependent).
-Interdependent = Kesaling
tergantungan. Inilah hidup yang penuh makna dan bijaksana. Hidup yang menerima
kehadiran orang lain dalam komunitas dan mayarakat luas, dan sekaligus berbagi
dan memberikan arti bagi orang lain.
-Independent: Tidak bergantung. Periode Mandiri. Tapi ini
tidak bertahan lama, karena tidak seorangpun yang bisa hidup dengan dirinya
sendiri.
24. Sdr2ku...Tak
satupun dari kita bisa berdiri sendiri (Independent). Kita perlu berbagi.
Seperti yang
Salomo juga katakan dalam: Pengkhotbah 4:11,12. “Juga kalau orang tidur berdua,
mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas?. Dan
bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan.12b. Tali tiga
lembar tak mudah diputuskan”.
Saudara2ku yang
kekasih,..
25. Akar kita
harus kuat dalam perjalanan kehidupan kita ini.
Akar kita perlu kuat didalam Kristus, dan perlu kuat diantara kita satu
dengan yang lain.
Kita perlu
menjangkau (reach out) satu sama lain untuk menjaga agar iman kita tetap kuat.
Bila kita bertumbuh
lebih kuat bersama-sama, kita tumbuh lebih kuat dalam kehidupan iman pribadi
kita. Seiring dengan pertumbuhan iman
kita lebih kuat, kita bisa menjangkau yang lain dan membantu iman mereka untuk
menjadi dewasa. Tidak hanya sebagai
individu, tapi juga sebagai satu gereja secara keseluruhan, yang perlu
menjangkau gereja2 lain—sehingga iman kita akan matang dan tumbuh kuat seperti
pohon Redwood di California Utara itu.
46. Sdr2ku,...
Tuhan Allah
berkehendak agar kita mencari dan menemukan firman-Nya yang hidup untuk
bersaksi bagi saudara2 kita. Oleh sebab
itu, orang Kristen membutuhkan orang Kristen lain yang mengucapkan firman itu
kepada dia.
Seseorang
membutuhkan orang Kristen lain terus, ketika dia kecewa dan berkecil hati,
karena dia tidak dapat menolong dirinya sendiri. Dia membutuhkan saudaranya sebagai pembawa
kabar, yang menyatakan firman keselamatan itu kepadanya. Dia membutuhkan
saudaranya karena Kristus.
Kristus didalam
hatinya sendiri lebih lemah daripada Kristus didalam perkataan saudaranya. Hatinya sendiri tidak pasti (uncertain/galau),
hati saudaranya adalah pasti/yakin/tidak ragu. (his brother’s is sure).
Iman saya
membantu iman saudara bertumbuh dan itu hanya bisa terjadi jika kita saling
berbagi kisah iman kita satu sama lain.
27. Saya perlu mendengar kisah/cerita iman Anda sewaktu
masa2 yang indah maupun pada waktu yang buruk/sulit. Sewaktu saya mendengar kisah iman Anda, kisah
iman saya bertumbuh dan kemudian saya akan membagikannya dengan Anda atau
dengan
orang lain.
Kita perlu
membagikan kisah keselamatan satu sama lain dalam komunitas iman. Gereja hanya bisa kuatàJika tiap anggota2nya kuat. Jika saya kuat dalam iman saya, gereja secara
keseluruhan lebih kuat. Jika iman saya lemah, maka gereja secara keseluruhan
memiliki iman yang lemah.
28. Jadi, penting untuk menjadi seperti pohon redwood
yang menyebarkan akar2 kita satu sama lain sehingga iman kita akan tumbuh lebih
kuat dan lebih kuat lagi.
Sungguh
menakjubkan, bagaimana gereja telah bertumbuh dan bertahan selama ini
bertahun-tahun dengan begitu banyak orang yang berbeda dipanggil untuk tugas
yang berbeda pula di gereja.
Tentu saudara2
pun di jemaat kita ini telah bersatu dan bekerjasama selama bertahun-tahun memajukan pekerjaan Tuhan di gereja kita ini.
Tuhan Allah dan
kita pun mengharapkan agar kesatuan dan kerjasama itu terus berkelanjutan
sampai Yesus datang saat yang keduakali.
29. Ilustrasi: Bangunan suku Inca (Amerika Selatan).
Ketika penjelajah
(explorer) memasuki PERU, mereka menemukan bangunan2 besar dan mengesankan yang
mungkin telah berdiri selama 200 tahun.
Bangunan2 INCA ini dibangun dari bebatuan yang memiliki banyak ukuran
dan bentuk.
Beberapa
diantaranya terdiri dari 3 sisi, 4 sisi
dan sekitar 7 sisi. Tanpa menggunakan mortar (papan plester),.. bebatuan itu
dipasang bersama-sama dengan begitu sempurna hingga bisa berdiri untuk berabad-abad
lamanya, bahkan tahan melalui gempa bumi.
Sdr2ku,..Allah
telah membangun gereja-Nya dengan cara yang sama. Alkitab menggambarkan gereja
Yesus Kristus sebagai sebuah bangunan, dan setiap orang percaya adalah sebuah
balok didalam bangunan itu.
30. Petrus berkata
bahwa kita, sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani”. (1Petrus 2:5). Dan Paulus berkata bahwa kita
disatukan “didalam Tuhan”(Ef.2:21) dan “Di dalam Dia kamu juga turut
dibangunkan menjadi tempat kediaman Alah, didalam Roh”.(Ef.2:21).
Orang banyak
dengan berbagai latar belakang, kemampunan, minat dan kebutuhan, telah
membentuk gereja Kristus di Nazaret ini, sehingga menyatu dalam tujuan bersama
bukanlah merupakan proses yang mudah.
Namun, saat kita
membiarkan Tuhan melakukan pekerjaan-Nya diantara kita, membentuk kita serta
menugaskan tempat kita dalam bangunan itu, kita menjadi bagian dari bangunan
yang kokoh dan kuat.
Ya,..kita semua
berbeda, namun Allah sedang membangun gereja yang abadi.
Bangunan suku
Inca yang megah itu pada akhirnya akan runtuh, namun gereja dibangun untuk
bertahan.
31. Baca: Yoh.17:9, 10 dan 11.
Amen.
Sumber: Pst.Tim Zingale, Apr.28, 2008.
Bacaan
bersahutan: Yohanes 17: 9-11.
Ayat Inti:
Pengkh.4:11-12.
L.S.
No.224 Apa kita hidup dekat Yesus.
L.S.
No.397 Betapa teguh persatuannya.
Dikhotbahkan di :
1.
Nazareth, 18 Nop.2017.
2.
Tj.Priuk, 13 Juli 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar