Rabu, 10 Desember 2014

Pola Hidup Sehat, Bukan Diet.


   “Anda tidak membutuhkan “diet” yang lain.  Anda membutuhkan cara HIDUP yang baru.  Yang Anda harus lakukan ialah menggabungkan program gerak badan yang teratur dengan diet yang mengandung karbohidrat komplek dan serat, serta rendahnya kadar lemak, minyak, kolesterol, gula dan garam!.  Hanya itu.  Itulah yang harus dilakukan. 
   Menurut statistik di Amerika Serikat:
1.   Setiap hari, lebih dari 4000 kali terjadi serangan jantung.
2.   Setiap 50 detik, dijumpai seorang penderita baru diabetes.
3.   Setengah dari penduduk berusia lebih dari 40 tahun menderita tekanan darah tinggi.
          Dr. Hans Diehl, Waspadai Diabetes-Kolesterol-Hipertensi, hlm.10-11.
“Data tahun 2.000, jumlah penderita DM di Indonesia mencapai 8,4 juta orang dan menjadikan Indonesia menempati ranking keempat dalam jumlah penderita diabetes di dunia. Pada tahun 2030 nanti, diperkirakan jumlahnya akan naik menjadi 21,3 juta orang.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menunjukkan, sebaran pasien diabetes di Indonesia yang melebihi 1,5 persen penduduk ada di Provinsi Sumatera Utara, Jawa Timur, dan Sulawesi Utara. Menurut Budiman (dr.sepesialis penyakit dalam), hal itu mungkin terkait dengan gaya hidup dan pola makan.”
                             www.solusi-diabetes.com,  Kompas.com. 31 Maret 2013.

“Penyakit jantung dikenal sangat mematikan. Di seluruh dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah.
Data terakhir World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa serangan jantung masih menjadi pembunuh manusia nomor satu di negara maju dan berkembang dengan menyumbang 60 persen dari seluruh kematian. Sementara di Indonesia, 17 juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

Gaya hidup yang tidak sehat merupakan salah satu penyebab terserangnya penyakit jantung. Oleh sebab itu, ubahlah pola hidup dengan hidup sehat agar terhindar dari penyakit ini.”  Okehealth, 31 Maret 2013.

Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal (140/90 mm Hg atau lebih).Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes RI bahkan menunjukkan prevalensi hipertensi nasional sebesar 31,7%..
Hipertensi bukan saja penyakit mematikan, tapi juga pemicu terjadinya penyakit jantung dan stroke. Meski demikian, hipertensi dan komplikasinya dapat dicegah, tentunya dengan upaya perbaikan gaya hidup dan mengatasi faktor risikonya. “Upaya-upaya ini tidak hanya ditujukan untuk orang sehat, tapi juga kelompok risiko tinggi maupun pasien hipertensi itu sendiri,” kata Tjandra Yoga Aditama, Dirjen Pengendalian Penyakit dan penyehatan lingkungan.
Caranya yakni :
1. Pertahankan berat badan ideal. Atur pola makan, antara lain tidak mengonsumsi makanan tinggi garam dan tinggi lemak, serta perbanyak konsumsi buah dan sayur
2. Olahraga teratur. Sedapat mungkin atasi stres dan emosi
3. Hentikan kebiasaan merokok
4. Hindari minuman beralkohol
5. Periksa tekanan darah secara berkala. Dan lakukan pengecekan ulang minimal setiap 2 tahun untuk kelompok nomotensi dan setiap tahun untuk kelompok pre hipertensi, yaitu tekanan darah sistolik 120-139 mmHg atau diastolik 80-90mmHg dan
6. Bila diperlukan konsumsi obat-obatan penurunan tekanan darah serta makan secara teratur.

                   Ilmu Kesehatan.com, 31 Maret 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar