Rabu, 10 Desember 2014

Mengenal apa Diabetes.


DATA TENTANG DIABETES
   “Terdapat 30 juta orang penderita diabetes di dunia ini (Tentu saat ini mungkin lebih lagi).  Dan diperkirakan 16 juta, lebih dari setengahnya ada di Amerika.  9 000 000 orang telah terdiagnosa, dan diperkirakan 7 000 000 orang tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit tersebut.  Seorang penderita diabetes ditemukan setiap 50 detik!.  Kebanyakan penderita diabetes bergantung pada suntikan atau pil.  Dan hampir semuanya harus melakukan diet tertentu.  Hampir 3 juta orang harus mendapat suntikan insulin setiap harinya, untuk mengendalikan penyakitnya, tetapi tidak dapat menyembuhkanya. 
   Delapan dari 10 penderita diabetes mengalami gangguan penglihatan.
   Para penderita diabetes 18x lebih banyak terserang kerusakan ginjal yang serius, dibandingkan yang bukan penderita diabetes; 25% pasien yang harus menjalani cuci darah adalah penderita diabetes.
   Penelitian Framingham menyatakan bahwa diabetes merupakan penyebab atherosclerosis.  Diabetes melipatduakan kemungkinan menderita penyakit jantung dan stroke.  Bukankah seharusnya kita mencari jalan untuk mengatasinya?”.
     Dr. Hans Diehl, Waspadai Diabetes-Kolesterol-Hipertensi, hlm.58-60.

MENDEFINISIKAN DIABETES

  “Diabetes adalah penyakit seumur hidup di mana badan seseorang tidak memproduksi cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi dengan baik.  Insulin adalah hormon—cairan kimia yang menolong mengatur dan mengendalikan fungsi tubuh tertentu.  Insulin dihasilkan oleh pancreas, sebuah kelenjar buntu yang kecil terdapat tepat di bawah lambung.  Di dalam pancreas itu, terdapat “sel-sel beta” yang khas yang disebut pulau-pulau Langerhans yang mengeluarkan insulin langsung ke aliran darah.  Di sana, insulin mengendalikan jumlah glukosa di dalam darah.
   GLUKOSA sebenarnya adalah gula.  Bila tubuh mencerna makanan yang dimakan, hidrat arang(karbohidrat)---demikian juga protein dan lemak ---diubah menjadi glukosa.  Glukosa adalah sumber energi (tenaga)—bahan bakar untuk untuk tubuh.  Dan glukosa adalah makanan bagi berbagai sel dalam tubuh.   Jika tubuh tidak mempunyai insulin—tak ada cara untuk mengendalikan glukosa di dalam darah—maka seseorang berada pada suatu kesusahan besar.  Semua glukosa dari makanan akan tinggal di dalam darah, dan kadar gula darah akan sangat tinggi sehabis makan, dan seseorang itu akan merasa sangat sakit (bisa menjadi tidak sadarkan diri).  Tubuh tak mampu mengatasi gula yang berlebihan di dalam darah seperti itu dalam satu ketika.  Terjadilah apa yag disebut “HIPERGLIKEMIA” (kadar gula darah yang tinggi).   Sebaliknya, tanpa insulin seseorang bahkan akan berada pada keadaan yang lebih berbahaya lagi beberapa jam sesudah makan.  Jika seseorang banyak berolahraga atau lama tanpa makan(lapar), kadar gula darah akan rendah dan lebih rendah oleh karena tubuh memakai glukosa itu untuk energi(tenaga).  Akan terjadi keadaan yang disebut “HYPOGLIKEMIA”(kadar gula darah rendah)—gula darah sangat rendah.(Hal ini bisa mengakibatkan seseorang bisa pingsan setelah satu setengah jam bermain bola kaki)
    Jika jumlah glukosa di dalam darah terlalu rendah, banyaklah fungsi vital tubuh tidak dapat diteruskan.  Sebagai contoh, jantung memerlukan energi untuk berdenyut memompa, otot-otot lain perlu energi untuk bergerak.  Tanpa adanya glukosa di dalam darah, tubuh akan berhenti bekerja, sama halnya dengan mobil atau sepeda motor akan berhenti jika bahan bakar sudah habis.
   Tubuh manusia telah diciptakan dengan kesanggupan menghasilkan insulin untuk mengendalikan jumlah glukosa dalam darah.  Ada paling sedikit 3 fungsi penting insulin:
I.             Pada waktu pencernaan menolong mengubah kelebihan glukosa menjadi glucogen untuk disimpan di hati(liver) dan otot.  Barangkali 50-60% glukosa dari makanan langsung disimpan.
II.           Memberi tanda pada sel tubuh untuk mengambil glukosa menjadi makanan dan energi mereka.
III.          Membantu metabolisme(penggunaan) lemak tubuh.
   Tanpa insulin, atau oleh karena sesuatu alasan, insulin TAK BEKERJA SECARA SEMPURNA, sel-sel tak dapat menggunakan glukosa yang mereka perlukan.   Adalah seumpama pintu pada sel-sel itu tertutup, sehingga mereka menjadi kelaparan sementara kadar gula di dalam darah makin tinggi dan makin tinggi.  Akhirnya, ginjal mencoba menyelamatkan situasi, dan mulai menyaring gula dari darah dan membuangnya ke kencing.  Maka itulah sebabnya disebut PENYAKIT KENCING MANIS.
                             Diabetes, Marilyn Johnson. Bandung: IPH hal.19-21

TIPE DIABETES:
1.   Tipe I Diabetes (juga disebut Insulin-dependent diabetes mellitus—atau IDDM) terjadi bila sel-sel yang memproduksi insulin di dalam tubuh tidak berfungsi, dan membuat hanya sedikit atau tidak ada insulin.  Pada jenis ini, tubuh sama sekali tidak menghasilkan insulin.  Untuk tetap hidup, penderita diabetes seperti ini kebanyakan harus bergantung pada suntikan insulin selama hidupnya.  Tipe I ini adalah jenis diabetes yang tidak begitu umum.  Penderita Diabetes jenis ini biasanya kurus dan jarang yang kelebihan berat badan.  Biasanya ini adalah karena faktor keturunan, walaupun dapat juga terjadi sebagai akibat infeksi virus yang merusak sel-sel pembuat insulin yang terdapat pada pankreas.
2.   Tipe II Diabetes (juga disebut non-insulin-dependent diabetes mellitus atau NIDDM), sangat sering terjadi pada orang dewasa yang kelebihan berat badan yang telah berumur lebih 40 tahun.  Pada tipe ini, kelenjar pankreas masih memproduksi sejumlah insulin.  Pengalaman membuktikan bahwa diabetes dewasa terutama adalah penyakit diet yang berkelimpahan, bukannya penyakit keturunan.  Disamping lemak, SERAT juga mempunyai peranan penting dalam masalah diabetes, bukan sebagai PENJAHAT, tetapi sebagai PAHLAWAN.  Serta yang terdapat didalam makanan tumbuh-tumbuhan, dalam tubuh akan menyerap air, membentuk “karet busa” alamiah.  Partikel-partikel makanan akan tersangkut pada “karet busa” ini, dengan demikian dapat diserap secara perlahan-lahan ke dalam aliran darah.
Singkatnya: Diet yang tinggi lemak dan rendah serat, dan kegemukan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya diabetes pada kaum dewasa.
        Diabetes, Marilyn Johnson. Bandung: IPH hal.24
                  Dr. Hans Diehl, Waspadai Diabetes-Kolesterol-Hipertensi,hal.61,66.

   DAPATKAH DIABETES DICEGAH, DIPULIHKAN, DISEMBUHKAN?
         
      (Diet lemak rendah, kaya serat dan gerak badan tiap hari.)
  
“Dalam kerjasama dengan Nathan Pritikin pada Pusat Panjang Umur(Longevity Center), di Santa Barbara, kita dapati bahwa diet lemak rendah dan kaya serat, digabungkan dengan gerak badan setiap hari telah berhasil membuat 26 dari 32 orang (lebih dari 81%) menghentikan penggunaan obat-obat diabetes yang harus mereka minum, dan 11 dari 22 orang (atau 50%) menghentikan pemakaian suntikan insulinnya (sedang 11 lainnya dapat mengurangi pemakaian insulinnya).  Dalam waktu kurang dari 4 minggu, dengan menggunakan diet yang  lemak rendah dan kaya serat, diikuti dengan gerak badan setiap hari, para penderita diabetes ini, yang kebanyakan adalah penderita yang sudah lama, dapat menormalkan gula darahnya tanpa mempergunakan obat-obatan.
     Dr. Hans Diehl, Waspadai Diabetes-Kolesterol-Hipertensi,hal.67.

CAKE, GULA-GULA DAN ES KRIM MENIMBULKAN MASALAH:

   “Makanan bergula olahan seperti berbagai macam cake, gula-gula dan es krim menimbulkan masalah karena menyebabkan kegemukan dan menciptakan “peningkatan aktivitas insulin dengan tiba-tiba.”  Kekurangan serat juga ikut berpartisipasi.  Tetapi biang keladinya ialah banyaknya jumlah lemak dalam makanan kita.  Kelebihan lemak dalam darah merusak kepekaan insulin: sel-sel kelaparan dan penderita diabetes hidup dalam kemerosotan.  Singkirkanlah lemak, mentega, minyak dan gula dengan makanan asli yang secara alami kaya akan serat.  Makanan-makanan ini akan membantu Anda mengalahkan diabetes. (Dan mereka juga akan menurunkan kolesterol Anda, dan membantu Anda mencegah komplikasi pada pembuluh darah karena diabetes).
                 Dr. Hans Diehl, Waspadai Diabetes-Kolesterol-Hipertensi,hal.70.

BAHAYA GULA

Gula, adalah salah satu perasa favorit semua usia. Rasanya yang manis cenderung meningkatkan mood dan membuat orang jadi ketagihan ingin merasakannya lagi dan lagi. Sayangnya, bila dikonsumsi terlalu banyak gula akan membahayakan tubuh.
Gula berbahaya bagi jantung
Menurut sebuah riset yang dilakukan di The Emory University School of Medicine di Atlanta, seperti dikutip dari Sheknows, pengonsumsian gula berlebih dapat meningkatkan resiko terserang penyakit jantung. Hal ini disebabkan karena HDL di dalam tubuh bertambah jumlahnya, sehingga tekanan darah menjadi tinggi dan memicu gagal jantung atau stroke.
Gula memicu kenaikan berat badan
Kebanyakan makanan manis kaya akan kandungan kalori, yang menjadi penyebab utama kenaikan berat badan. Dan dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan gula, maka secara otomatis berat badan akan bertambah terus menerus, apalagi jika tidak diimbangi dengan olahraga.
Dari mana saja sumber gula dalam makanan ini? Mereka ada di dalam minuman bersoda, di dalam kue-kue dan cake yang lezat, di dalam permen dan gula-gula, di dalam minuman dan ice cream, dan lain sebagainya.
Gula dapat menyebabkan diabetes tipe 2
Diabetes sebenarnya adalah penyakit yang muncul karena keturunan/gen, namun seiring dengan perkembangan jaman, penyakit diabetes ada dua tipe. Tipe 1 adalah penyakit diabetes yang disebabkan oleh gen, dan tipe 2 (yang semakin meningkat jumlah penderitanya) adalah diabetes yang disebabkan oleh lifestyle.
Menu yang diasup dan gaya hidup ini berpengaruh sangat besar terhadap munculnya penyakit diabetes. Terutama bila makan tidak teratur dan seringkali mengasup menu yang kaya gula, termasuk minum-minuman bersoda, minuman beralkohol, merokok, dan lain sebagainya.
Gula tidak baik untuk gigi
Bagaimanapun juga, gula tak baik untuk gigi. Pasalnya, selain dapat mempengaruhi warna gigi, gula juga dapat memicu kerusakan serta gigi berlubang. American Dental Association (ADA) sendiri menganjurkan agar kita mengurangi menu manis dan rajin menyikat gigi tiga kali sehari untuk membantu mencegah kerusakan pada gigi. Agar lebih maksimal lagi, berkumurlah dengan mouthwash dua kali sehari.
*vemale.com.
Bijaksana mengkonsumsi gula
Berbagai penelitian juga menyimpulkan adanya hubungan antara pengeroposan tulang (osteoporosis) dengan pola makan banyak gula sejak usia muda. Gula bisa menggangu keseimbangan mineral dalam tubuh, seperti fosfor dan kalsium, yang merupakan komponen penting tulang.
Agar gula tak jadi lawan bagi tubuh anak-anak, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
  • Jangan membiasakan anak mengkonsumsi makanan atau minuman manis. Usahakan ini dilakukan sedini mungkin sejak anak lahir.
  • Jangan dibiasakan membeli kudapan alias makan kecil yang manis, seperti permen, cokelat, es krim. Bukan berarti tak boleh sama sekali, tapi orangtua hendaknya membatasi jumlah dan frekuensi mengkonsumsinya.
  • Hidangkan makanan berserat yang tak kelewat manis sebagai kudapan di rumah seperti bubur kacang hijau, ubi rebus, talas rebus, pisang rebus.
  • Usahakan agar kudapan yang dimakan anak tak mengubah pola makannya tiga kali sehari.
  • Hindarkan anak-anak dari makanan yang mengandung pemanis buatan.
  • Jangan biasakan anak ngemil kudapan manis saat ia asik nonton TV atau video.

PETUNJUK UNTUK MENGALAHKAN DIABETES (Jenis II):

1.   Makanlah lebih banyak makanan alamiah yang kaya serat, disediakan dengan sederhana, kadar lemak rendah, mentega dan gula.    Gunakanlah dengan bebas biji-bijian yang utuh, umbi-umbian dan polong-polongan, selada dan sayur-sayuran, setiap hari makanlah makan pagi yang cukup.
2.   Makanlah buah-buahan segar, tetapi tidak lebih dari 3x sehari.
3.   Hindarilah makanan yang dimurnikan dan diolah yang biasanya mengandung banyak lemak dan gula.
4.   Hindarilah lemak, minyak dan mentega.  Bila Anda menggunakan produk hewani, gunakanlah yang tidak banyak mengandung lemak dan sekali-sekali saja, sekedar sebagai penyedap.  Dan berhati-hatilah dengan bumbu-bumbu yang banyak mengandung lemak.
5.   Berjalanlah setiap hari.  Dua kali 30 menit setiap hari sangat tepat untuk membakar gula di dalam darah Anda.
6.   Bekerjasamalah dengan dokter  yang mengetahui kasiat pengobatan melalui diet untuk mengawasi dan menyesuaikan kebutuhan obat Anda.

Dr. Hans Diehl, Waspadai Diabetes-Kolesterol-Hipertensi(Bandung: Indonesia Publishing House, 1990) hlm.71.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar