Jumat, 19 Desember 2014

Doa, Penyembuhan dan Pemulihan .


Buku Yakobus


Doa, Penyembuhan dan Pemulihan (Restoration)

Pelajaran #12 untuk 20 Desember  2014

Kitab suci dan Referensi Kunci: Yakobus 5:13-20; 1 Yoh 5:14; 1 Kor 15:54; Ibr.12:12-13; John 8:43-45; Amsal 10:12; Desire of Ages 267-271; Ministry of Healing 73-79.

1. Pelajaran ini akan berpusat pada doa, penyembuhan, dan pemulihan akhir. Bukankah kita percaya bahwa Allah akan senang/bahagia bila kita semua memiliki kesehatan yang sempurna?. Bukankah Adam dan Hawa dibuatnya demikian?.Bukankah seperti itu kondisi semua orang yang memasuki kerajaan sorga?. Apakah yang telah terjadi?.

2. Dalam bagian terakhir bukunya, Yakobus telah berbicara tentang Elia. Elia dan Yohanes pembapis adalah seperti suara-suara yang berseru di padang belantara/gurun. Dan Elia telah diangkat secara langsung ke sorga?. Bisakah/dapatkah kita seperti Elia itu?. Dalam cara apa?/Dalam hal apa?(In what ways?) Apakah Anda pikir bahwa pada Zaman Elia lebih saleh atau jahat dibanding dengan zaman kita?. Tentu Sangat diragukan!.(Very doubtful!)Bagaimana pengertian Anda tentang Maleakhi 4:5-6? Apakah itu berbicara tentang/mengenai Allah dan anak-anak-Nya?. Ataukah mengenai kita dan anak-anak kita?.

Yohanes telah memisahkan diri dari teman-teman dan dari kemewahan2 hidup. Kesederhanaan pakaiannya, pakaian tenunan dari bulu unta, adalah merupakan teguran secara tidak langsung bagi orang yang suka memboros dan para imam yang suka dalam hal penampilan, dan juga bagi orang-orang pada umumnya.

Makanannya, adalah sayuran murni, belalang dan madu hutan, adalah merupakan teguran kepada pemanjaan nafsu makan dan kerakusan yang berlaku pada umumnya dimana-mana...Pelajaran tentang reformasi yang besar telah menggelisahkan pikiran masyarakat.

Pertarakan dalam segala hal telah dihubungkan dengan/terhubung dengan pekabaran, serta telah mengubahkan umat Allah dari berhala-berhala pereka, kerakusan mereka, dan pemborosan mereka dalam hal berpakaian dan hal-hal lainnya.

Penyangkalan diri, kerendahan hati dan pertarakan yang dibutuhkan orang-orang benar, yang Allah khususnya pimpin dan berkati, untuk menyampaikannya kepada orang-orang yang hidup di zaman yang merosot ini.

Allah telah menunjukkan bahwa reformasi kesehatan adalah erat berhubungan dengan pekabaran malaikat ke tiga sebagaimana tangan dengan tubuh.—Ellen White, 3 Testimonies 62.1-2; Mar 22.3-5; CC 273.3-4; bandingkan FLB 290.2-5; 4BC 1184.7-8.

Sebagaimana Yohanes Pembaptis...telah memperhatikan kepada 10 perintah Allah, demikian juga kita menaruh perhatian, terhadap pekabaran yang mengatakan: "takulah akan Allah, dan muliakanlah Dia; karena saat penghakiman-Nya telah datang".  [Wahyu 14:6] Dengan kesungguhan seperti yang ditunjukkan nabi Elia dan Yohanes pembaptis, kita berusaha untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Yesus yang kedua kali.—Ellen White, Southern Watchman, March 21, 1905, par. 14.

Bagaimana kita harus melakukan itu pada abad ke 21 ini?. Apakah saluran2 radio dan TV Advent  sedang melakukan hal itu?. Apakah Yohanes pembaptis sedang mengkhotbahkan sebuah pekabaran yang baru kepada pendengarnya?. Apakah kita juga?. Yohanes Pembaptis telah mengguncang seluruh bangsa!. Apakah yang terjadi jika kita sebagai orang Advent mau mengambil waktu pada setiap hari Minggu pagi untuk menghadiri gereja pada hari Minggu dan menjadi sahabat mereka serta mencari jika ada kesempatan bersaksi dengan cara Alkitabiah dan secara kristen. Apakah latar belakang Yohanes?.

3. Baca Yakobus  5:13. Yakobus tampaknya memberikan kita beberapa pemikiran akhir menjelang akhir buku ini. Kita harus berdoa bagi mereka yang berada dalam kesulitan dan bernyanyi jika kita bahagia/bergembira. Jika kita mengingat kitab Mazmur, kita akan menyadari bahwa doa dan lagu itu terkait sangat erat.

4. GMAHK telah dikenal sejak dari semula memiliki penekanan utama pada kesehatan.Kita memiliki ratusan klinik yang dijalankan, bahkan juga ratusan rumah sakit diseluruh dunia. Kita juga memiliki beberapa sekolah kedokteran. Namun seberapa baik yang kita lakukan dalam hal penyembuhan jiwa?.

5. Baca Mark 2:1-12; Ibrani 12:12-13; dan1 Peter 2:24-25. Juga tinjaulah kisah kisah dari seorang yang lumpuh yang dicatat  dalam Desire of Ages 267-271 dan Ministry of Healing 73-79. Banyak orang pada waktu itu yang percaya bahwa setiap penyakit adalah akibat dari dosa orang itu dan sebagai hasilnya terjadilah kutukan Allah. Jadi, dalam rangka untuk menyembuhkan seseorang maka dosanya harus ditangani. Orang lumpuh ini mengetahui bahwa kondisinya adalah akibat dari dosa kehidupan sebelumnya. Apa yang paling dia inginkan adalah kesembuhan dari dosanya dan pengampunan dari Allah. Dalam cerita ini penyembuhan yang terjadi adalah di rumah Petrus.

Yesus secara langsung berhadapan dengan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi dan membuktikan bahwa Dia bisa/dapat mengampuni dosa sebaik menyembuhkan tubuh. Setelah kesembuhannya, pria ini/orang ini sudah siap juga untuk mati bagi Yesus. Apakah yang Anda lakukan jika Anda telah menjadi salah seorang dari antara para ahli Taurat dan orang-orang Farisi pada saat itu?. Menurut cara berpikir mereka, Yesus adalah menghujat atau Dia hanyalah membuktikan bahwa Dia adalah Allah; dan, tentu saja, mereka telah menolak mereka pada akhirnya. Pada saat ini, kita memiliki tekhnik2 pengobatan modern bahkan operasi2 yang berhubungan dengan banyak penyakit. Namun, Seberapa baik yang kita lakukan pada bidang penyembuhan jiwa, fisik, mental dan spritual?. Adalah jauh lebih mudah untuk mengukur penyakit pisik--daripada tipe penyakit lain. Kita perlu ingat bahwa penyembuhan termasuk memperbaiki hubungan-hubungan. Banyak dari penyakit yang orang miliki adalah hasil dari depresi, kecemasan, atau bentuk-bentuk lain dari penyakit mental.

6. Baca Yakobus 5:17-18. Mengapa Anda pikir Yakobus menyebutkan doa Elia dalam konteks/ayat ini?.

Baca  Ulangan 11:13-17. Apakah Elia berdoa kepada Allah untuk menggenapi nubuatan ini?(Ketaatan mendatangkan berkat dan ketidaktaatan mendatangkan kutuk). Apakah adil untuk menyimpulkan bahwa Elia berdoa dengan sungguh-sungguh untuk menyembuhkan umat Israel--dan tanah/negeri juga--sebelum Allah memanggilnya untuk pelayanan kenabiannya?. Tentu saja sesungguhnya, Elia sangat prihatin bagi kesehatan rohani dari anak-anak Israel.  Izebel adalah isteri Ahab. Dia berasal dari bangsa kafir, yakni Sidon. Dewa utama Sidon adalah Baal yang disebut sebagai "ilah badai dan petir", yang mereka percayai bertanggungjawab untuk menurunkan hujan ke bumi. Dia (Izebel) meyakinkan Israel untuk meninggalkan Yehuwa dan lebih baik menyembah Baal. Maka tidak diragukan lagi, setelah Elia melihat kemurtadan ini telah tersebar diseluruh negeri, dia telah mengingat kata-kata Musa dalam Ulangan fasal 11 dan berdoa dengan sungguh-sungguh untuk kesembuhan Israel dan Yehuda. Jadi, apakah yang telah dilakukan Allah untuk dia lakukan?.

Baca 1 Raja2 17:1.("Demi Tuhan yang hidup...tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan"). Pernyataan singkat Elia  tidak memberi mereka ruang untuk mencari penyebab lain dari  kekeringan itu!. Baal tidak bisa melakukan apa-apa!. Apakah Izebel mempunyai ide yang benar tetapi hanya ilah yang palsu/salah.

7. Baca  Daniel 9:2-3. Daniel berdoa untuk akhir 70 tahun nubuatan.("timbunan puing Yerusalem"). Haruskah kita berdoa untuk kegenapan nubuatan?. Beberapa nabi besar Perjanjian Lama berdoa untuk jawaban2 terhadap kata-kata seorang nabi sebelumnya. Seberapa baik yang kita lakukan sehubungan dengan doa-doa kita dengan mempelajari Alkitab?. Apakah Allah memberikan kepada Elia ide berdoa bagi satu kekeringan untuk mengalahkan kuasa2  Baal?.Dalam hari-hari terakhir sejarah dunia, dapatkah kita bekerja erat dengan Allah sebagaimana yang Elia telah lakukan?. Baca Maleakhi 4:5-6. (“mengutus nabi Elia menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu, akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya…”). Dengan pekabaran malaikat ke tiga, dapatkah kita sebagai satu gereja menjadi suatu Elia akhir zaman kepada dunia?. Jika kita ingin melihat kebangungan dan reformasi dalam gereja dan kemudian didalam dunia, bukankah itu seharusnya kita mulai dalam kehidupan kita sendiri?. Dalam pertentangan akhir, dipihak manakah kita akan berada?. Apakah kita menjalani kehidupan penyerahan total-kehidupan yang tanpa mementingkan diri, melayani orang lain bila kita mempunyai kesempatan?. Atau, apakah kita hidup dengan memanjakan diri, mengikuti contoh dari setan?.

8. Kebanyakan dari kita akan mengingat  dengan mudah peristiwa besar dalam kehidupan Elia.  Apa yang kita mungkin tidak ingat adalah kenyataan bahwa sebagian besar waktunya dihabiskan untuk bekerja dengan sekolah para nabi dan bekerja dengan orang-orang di rumah mereka, satu keluarga pada suatu waktu, untuk membawa/mewujudkan reformasi.

9. Baca Yakobus 5:19-20. Bandingkan Lukas 1:16-17 dan Kis. 3:19. Apa yang akan terjadi jika kita sebagai Gereja bertobat dan berbalik kepada Allah dan melihat sebagai tugas kita yang tertinggi/mulia menyelesaikan pekerjaan itu?. Bisakah/dapatkah seluruh gereja bertobat?. Daripada apakah kita perlu bertobat?. Bagaimana kita seharusnya menanggapi kemurtadan yang meluas dan keduniawian yang mengelilingi kita?.

10. Kristus sering menarik perhatian dengan melakukan mujizat. Para evangelist melalui televisi pada zaman kita menuntut/mengklaim melakukan mujizat dan mendapatkan banyak perhatian.Jika seseorang yang berada di TV melakukan mujizat yang demikian, apakah itu membuktikan bahwa apa yang dikatakannya kemudian adalah kebenaran?.  Tentu tidak!.

Kristus ... meminta kita agar menjadi satu dengan Dia untuk menyelamatkan manusia. "kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma," kata-Nya, "karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma".Matius 10:8. Dosa adalah yang terbesar dari semua kejahatan, dan kita harus merasa kasihan dan menolong orang berdosa. Ada banyak orang yang berbuat salah, dan yang merasa malu dan merasa kebodohan mereka. Mereka lapar akan kata-kata yang memberi dorongan dan semangat,  mereka memandang kesalahan mereka,  sampai mereka hampir putus asa.  Jiwa-jiwa ini kita tidak boleh abaikan--Sampaikanlah kata-kata yang menguatkan iman dan dorongan yang akan menjadi balsem/salep yang hanya dapat menyembuhkan memar dan luka.—Ellen G. White, The Desire of Ages, p. 504.3-4.

11. Adalah merupakan satu kenyataan bahwa ketika orang merasa sakit atau dalam krisis, mereka lebih cendrung untuk mendengar.

Pikirkanlah pengalaman Anda sendiri. Dalam masa perubahan atau sakit hati, kita bisa menjangkau mereka yang mau bersedia mendengar atau dibantu. Ketika seseorang didalam gereja mengacaukan/membuat kekacauan, apakah kita mencoba untuk menghindari mereka?.

Atau, apakah kita menjangkau dan merangkul mereka serta mendorong mereka untuk kembali kepada Yesus?.

12. Baca  Yakobus 5:16. ("saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."). Apakah yang dimaksud dengan doa yang mujarab dan berhasil?. Apakah yang khusus/spesial tentang doa seseorang itu?. Bukankah Allah menjawab doa-doa yang dengan cara Allah mengetahui bahwa itulah yang terbaik?.Apakah kita berdoa bagi orang-orang yang berada disekitar kita?. Apakah doa-doa Anda telah memimpin orang lain datang kepada Kristus?.  Jika itu merupakan hal yang tepat untuk dilakukan dalam konteks pertentangan yang besar, bukankah Allah memiliki kuasa untuk menyembuhkan setiap orang yang sakit?. Mengapa bukan dia?.

13. Baca Yakobus 5:17-20. Berapa banyak langkah yang Yakobus telah lakukan dalam penyembuhan orang sakit?. Apakah Anda telah pernah terlibat dengan peminyakan dan menemukan bahwa pasien telah meninggal atau dengan segera cepat sembuh?. Apakah itu bukti bahwa seseorang dalam ruangan tidak memiliki cukup iman?.  Kadang-kadang, telah disyarankan bahwa jika kita memiliki cukup iman, semua orang demikian akan disembuhkan. Apakah itu benar?.

14. Tentu saja, kita semua akan setuju bahwa tidak ada yang Tuhan tidak bisa sembuhkan, ubahkan/perbaharui, mengembalikan kepada semula, mengikat, atau memulihkan.  Allah dengan sempurna mampu menyembuhkan semua penyakit kita.

15. Bagaimana kita dapat mengambil/memegang kata-kata Yakobus ini secara serius/sungguh2?. Pertama-tama, Yakobus tidak merekomendasikan bahwa kita lupa akan perawatan medis yang regular(teratur).  Disana ketika itu ada perawatan pengobatan yang tersedia dalam bentuk primitif bahkan pada zamannya. Ingat bahwa Lukas, penulis Injil, adalah seorang dokter orang Yunani. Jadi, sementara kita mencari perawatan medis yang terbaik, kita juga perlu mengubah hati kita kepada Allah dan berdoa untuk meminta tangan penyembuhan-Nya. Pada zaman kita, hampir setiap penyakit memiliki komponen spritual.

16. Jadi, jenis kasus apakah yang harus menuntun kita kepada pengurapan/peminyakan?. Yakobus mengatakan bahwa kita harus berdoa untuk orang yang sakit diantara kita. Apakah itu berarti bahwa jika seorang anak sakit demam, kita harus berdoa untuk dia?. Bagaimana jika dia memiliki satu penyakit bawaan atau penyakit lain yang mengancam jiwa seperti leukemia atau bentuk kanker lainnya?. Perkataan sakit dalam Yakobus 5:14 adalah suatu terjemahan bahasa Yunani: astheneô yang berarti: menjadi sakit, impoten, sakit, atau dibuat lemah.( to be diseased, impotent, sick, or made weak.). Ini menyiratkan  menjadi lemah. Lihat Strong’s Exhaustive Concordance of the Bible. Jadi, apakah itu berarti bahwa setiap orang yang sakit dengan cara apapun harus berdoa untuk kesembuhan dan itu akan datang?. Membuat pernyataan alamiah terutama ketika menghadapi penyakit yang mengancam jiwa dapat menyebabkan beberapa orang untuk menjadi skeptis (meragukan Allah); dan, jika kesembuhan tidak cepat terjadi, percaya bahwa  iman itu telah gagal.

17. Namun, ada jawaban yang lebih dalam dan lebih komprehensif atas pertanyaan itu. Allah akan senang menyembuhkan semua orang secara sempurna dari penyakit mereka bukan hanya pisik tetapi juga mental, rohani dan sosial. Jadi kita bisa mengatakan bahwa setiap kali orang berdoa dengan iman, Allah akan menjawab doa-doa mereka dalam bentuk affirmatif (menyetujui). Namun, apa yang kita maksudkan dengan hal itu?. Pertanyaannya bukan apakah  Allah akan menyembuhkan orang sakit itu, tetapi kapan Dia akan melakukannya?.(The question is not if God will heal the sick but when He will do it.) Alkitab memberikan beberapa contoh penyembuhan : 1) Kadang-kadang, peyembuhan itu datang seketika, atau langsung segera seperti dalam kasus orang lumpuh dalam Markus 2 dan Matius 9.2). 2) Kadang-kadang, penyembuhan itu adalah bertahap/gradual seperti dalam kasus Naaman, orang yang mendapat penyakit kusta yang tercatat dalam 2 Raja2 5:8-15.3. 3) Namun, ada kalanya Allah berkata: "Tidak sekarang. Kamu akan disembuhkan pada saat kebangkitan."(But, there are times when God says: “Not now. You will be healed at the resurrection.”) Bandingkan duri dalam daging Paulus dan pinggul /sendi pangkal paha Yakub yang terpelecok. Lihat 2 Korintus 12:7 dan Kejadian 32:25. Apakah mereka pengingat bahwa Allah memberi mereka?.

18. Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa beberapa akan sembuh segera; namun, orang lain tidak akan sembuh sampai kebangkitan. Apakah kita rela menyerahkan keputusan itu di tangan Allah?. Ini bukanlah soal berapa banyak  iman yang kita miliki, tetapi tentang keputusan bijaksana-Nya apa yang terbaik bagi kita. Ini mungkin tidak mudah untuk menerimanya.

19. Setidaknya ada lima langkah yang Yakobus telah mendorong kita ketika kita berdoa untuk meminta kesembuhan Ilahi. Kita harus: 1) Memanggil tua-tua untuk mendoakan mereka dan mengurapi mereka dengan minyak didalam nama Tuhan. Perlu dicatat bahwa minyak dalam hal ini adalah suatu sebutan khusus buat minyak zaitun, dan dalam Kitab Suci minyak itu merupakan perwakilan/melambangkan Roh Kudus. Itu digunakan untuk mengurapi para imam dan bahkan para raja dalam zaman Perjanjian Lama.

2) Sebagai tambahan/selain itu, kata aleiphô berarti "mengurapi" yang berasal dari dua kata "kesatuan" atau "rasa persatuan" dan kata lain yang berarti "gemuk" atau "lemak"--dalam hal ini minyak zaitun--dan menunjukkan bahwa Allah murah hati dan secara berkelimpahan mencurahkan Roh Kudus-Nya tanpa mengukur pada anak-anak-Nya dalam penyembuhan dan memberkati.

3) Kita harus berdoa dengan doa iman, dan doa itu akan menyelamatkan orang sakit, dan Tuhan akan menyembuhkan/memulihkan dia. (Yakobus 5:15). Beberapa orang mungkin berpikir bahwa tidak ada penyembuhan yang seketika yang terjadi di zaman kita, namun hal itu tidaklah benar. Ada contoh-contoh pada zaman modern orang melalui doa bahkan dibangkitkan dari antara orang mati.  Kata Yunani:  egeirô berarti "membangunkan", membangunkan dari penyakit atau kematian, secara harfiah atau kiasan."(means “to waken, to rouse from disease or death, literally or figuratively.”). Ini adalah kata yang sama yang digunakan dalam Kisah Para Rasul  26:8 dimana itu berbicara tentang Allah yang membangkitkan orang mati.  Dengan jelas, kuasa penyembuhan  untuk menghilangkan/menyingkirkan penyakit adalah kuasa yang sama yang telah menciptakan kehidupan pada mulanya dan dapat membawa kembali orang mati hidup kembali.

Dalam konteks ini, kita perlu menyadari bahwa kebangkitan orang-orang benar pada akhir sejarah dunia ini akan menjadi mujizat kesembuhan terbesar sepanjang masa.

4) Akhirnya, Yakobus memperingatkan orang sakit untuk "mengakui kesalahan satu sama lain," dan,

5) “Berdoalah (juga) untuk satu sama lain, supaya kamu sembuh dan dipulihkan.” (Yakobus 5:16.)

Perhatikan khususnya kata "karena itu" yang penting/bermakna. Ini menunjukkan bahwa ada suatu hubungan kausal (SEBAB MUSABAB)  antara pengakuan dosa dan penyembuhan. Kita tidak menyarankan bahwa setiap penyakit adalah suatu hasil/akibat yang langsung dari beberapa dosa yang sedang berlangsung saat ini; melainkan, kita menyarankan bahwa semua penyakit adalah akhirnya adalah satu hasil/akibat dari dosa.

20. Apakah kurangnya iman untuk mengakui sehingga beberapa orang tidak disembuhkan sampai hari kebangkitan?. Jika kita memiliki iman yang lebih/banyak iman, akankah kita mampu berdoa terhadap setiap jenis penyakit untuk disembuhkan dengan seketika?. Atau, apakah dengan memiliki banyak iman berarti bahwa kita percaya Allah akan menyembuhkan pada setiap waktu yang tepat dan dalam cara yang benar menurut kehendak-Nya?.

21. Kita sedang hidup dalam dunia yang tercemar dengan dosa dan dunia yang telah rusak. Meskipun usaha doa kita yang paling kuat dan sungguh-sungguh, beberapa/semua akhirnya  akan mati. Kita semua akan mati, cepat atau lambat meskipun  Kedatangan Yesus kemudian tertunda/diperlambat.

Jika doa-doa kita tidak segera dijawab, bagaimanakah kita dapat menghindarkan akan kehilangan iman kita?. Apakah kita mau/bersedia untuk percaya kepada Allah yang membuat keputusan yang benar tentang penyembuhan pribadi/individu?. Bukankah itu sebuah contoh tentang mempercayai Allah, dan mempercayai Allah adalah Iman?.

© 2014, Kenneth Hart, MD, MA, MPH.--- Disajikan : Pdt.H.M. Siagian. 18 Des. 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar