Buku
Yakobus
Doa,
Penyembuhan dan Pemulihan (Restoration)
Pelajaran #12 untuk 20 Desember 2014
Kitab suci dan Referensi Kunci: Yakobus 5:13-20; 1 Yoh
5:14; 1 Kor 15:54; Ibr.12:12-13; John 8:43-45; Amsal 10:12; Desire of Ages
267-271; Ministry of Healing 73-79.
1. Pelajaran ini akan berpusat pada doa, penyembuhan, dan
pemulihan akhir. Bukankah kita percaya bahwa Allah akan senang/bahagia bila
kita semua memiliki kesehatan yang sempurna?. Bukankah Adam dan Hawa dibuatnya
demikian?.Bukankah seperti itu kondisi semua orang yang memasuki kerajaan
sorga?. Apakah yang telah terjadi?.
2. Dalam bagian terakhir bukunya, Yakobus telah berbicara
tentang Elia. Elia dan Yohanes pembapis adalah seperti suara-suara yang berseru
di padang belantara/gurun. Dan Elia telah diangkat secara langsung ke sorga?.
Bisakah/dapatkah kita seperti Elia itu?. Dalam cara apa?/Dalam hal apa?(In what
ways?) Apakah Anda pikir bahwa pada Zaman Elia lebih saleh atau jahat dibanding
dengan zaman kita?. Tentu Sangat diragukan!.(Very doubtful!)Bagaimana pengertian
Anda tentang Maleakhi 4:5-6? Apakah itu berbicara tentang/mengenai Allah dan
anak-anak-Nya?. Ataukah mengenai kita dan anak-anak kita?.
Yohanes
telah memisahkan diri dari teman-teman dan dari kemewahan2 hidup. Kesederhanaan
pakaiannya, pakaian tenunan dari bulu unta, adalah merupakan teguran secara
tidak langsung bagi orang yang suka memboros dan para imam yang suka dalam hal
penampilan, dan juga bagi orang-orang pada umumnya.
Makanannya, adalah sayuran murni, belalang dan madu
hutan, adalah merupakan teguran kepada pemanjaan nafsu makan dan kerakusan yang
berlaku pada umumnya dimana-mana...Pelajaran tentang reformasi yang besar telah
menggelisahkan pikiran masyarakat.
Pertarakan dalam segala hal telah dihubungkan
dengan/terhubung dengan pekabaran, serta telah mengubahkan umat Allah dari
berhala-berhala pereka, kerakusan mereka, dan pemborosan mereka dalam hal
berpakaian dan hal-hal lainnya.
Penyangkalan diri, kerendahan hati dan pertarakan yang
dibutuhkan orang-orang benar, yang Allah khususnya pimpin dan berkati, untuk
menyampaikannya kepada orang-orang yang hidup di zaman yang merosot ini.
Allah telah menunjukkan bahwa reformasi kesehatan adalah
erat berhubungan dengan pekabaran malaikat ke tiga sebagaimana tangan dengan tubuh.—Ellen White, 3
Testimonies 62.1-2; Mar 22.3-5; CC 273.3-4; bandingkan FLB 290.2-5; 4BC
1184.7-8.
Sebagaimana Yohanes Pembaptis...telah memperhatikan
kepada 10 perintah Allah, demikian juga kita menaruh perhatian, terhadap
pekabaran yang mengatakan: "takulah akan Allah, dan muliakanlah Dia;
karena saat penghakiman-Nya telah datang". [Wahyu 14:6] Dengan kesungguhan seperti yang
ditunjukkan nabi Elia dan Yohanes pembaptis, kita berusaha untuk mempersiapkan
jalan bagi kedatangan Yesus yang kedua kali.—Ellen White, Southern Watchman,
March 21, 1905, par. 14.
Bagaimana kita harus melakukan itu pada abad ke 21 ini?.
Apakah saluran2 radio dan TV Advent sedang
melakukan hal itu?. Apakah Yohanes pembaptis sedang mengkhotbahkan sebuah
pekabaran yang baru kepada pendengarnya?. Apakah kita juga?. Yohanes Pembaptis
telah mengguncang seluruh bangsa!. Apakah yang terjadi jika kita sebagai orang
Advent mau mengambil waktu pada setiap hari Minggu pagi untuk menghadiri gereja
pada hari Minggu dan menjadi sahabat mereka serta mencari jika ada kesempatan
bersaksi dengan cara Alkitabiah dan secara kristen. Apakah latar belakang
Yohanes?.
3.
Baca Yakobus 5:13.
Yakobus tampaknya memberikan kita beberapa pemikiran akhir menjelang akhir buku
ini. Kita harus berdoa bagi mereka yang berada dalam kesulitan dan bernyanyi
jika kita bahagia/bergembira. Jika kita mengingat kitab Mazmur, kita akan
menyadari bahwa doa dan lagu itu terkait sangat erat.
4. GMAHK telah dikenal sejak dari semula memiliki
penekanan utama pada kesehatan.Kita memiliki ratusan klinik yang dijalankan,
bahkan juga ratusan rumah sakit diseluruh dunia. Kita juga memiliki beberapa
sekolah kedokteran. Namun seberapa baik yang kita lakukan dalam hal penyembuhan
jiwa?.
5. Baca Mark 2:1-12; Ibrani 12:12-13; dan1 Peter 2:24-25.
Juga tinjaulah kisah kisah dari seorang yang lumpuh yang dicatat dalam Desire of Ages 267-271 dan Ministry of
Healing 73-79. Banyak orang pada waktu itu yang percaya bahwa setiap penyakit
adalah akibat dari dosa orang itu dan sebagai hasilnya terjadilah kutukan
Allah. Jadi, dalam rangka untuk menyembuhkan seseorang maka dosanya harus
ditangani. Orang lumpuh ini mengetahui bahwa kondisinya adalah akibat dari dosa
kehidupan sebelumnya. Apa yang paling dia inginkan adalah kesembuhan dari
dosanya dan pengampunan dari Allah. Dalam cerita ini penyembuhan yang terjadi
adalah di rumah Petrus.
Yesus secara langsung berhadapan dengan para ahli Taurat
dan orang-orang Farisi dan membuktikan bahwa Dia bisa/dapat mengampuni dosa
sebaik menyembuhkan tubuh. Setelah kesembuhannya, pria ini/orang ini sudah siap
juga untuk mati bagi Yesus. Apakah yang Anda lakukan jika Anda telah menjadi
salah seorang dari antara para ahli Taurat dan orang-orang Farisi pada saat
itu?. Menurut cara berpikir mereka, Yesus adalah menghujat atau Dia hanyalah
membuktikan bahwa Dia adalah Allah; dan, tentu saja, mereka telah menolak
mereka pada akhirnya. Pada saat ini, kita memiliki tekhnik2 pengobatan modern
bahkan operasi2 yang berhubungan dengan banyak penyakit. Namun, Seberapa baik
yang kita lakukan pada bidang penyembuhan jiwa, fisik, mental dan spritual?.
Adalah jauh lebih mudah untuk mengukur penyakit pisik--daripada tipe penyakit
lain. Kita perlu ingat bahwa penyembuhan termasuk memperbaiki hubungan-hubungan. Banyak dari penyakit yang orang
miliki adalah hasil dari depresi, kecemasan, atau bentuk-bentuk lain dari
penyakit mental.
6. Baca Yakobus 5:17-18. Mengapa Anda pikir Yakobus
menyebutkan doa Elia dalam konteks/ayat ini?.
Baca Ulangan
11:13-17. Apakah Elia berdoa kepada Allah untuk menggenapi nubuatan
ini?(Ketaatan mendatangkan berkat dan ketidaktaatan mendatangkan kutuk). Apakah
adil untuk menyimpulkan bahwa Elia berdoa dengan sungguh-sungguh untuk
menyembuhkan umat Israel--dan tanah/negeri juga--sebelum Allah memanggilnya
untuk pelayanan kenabiannya?. Tentu saja sesungguhnya, Elia sangat prihatin
bagi kesehatan rohani dari anak-anak Israel. Izebel adalah
isteri Ahab. Dia berasal dari bangsa kafir, yakni Sidon. Dewa utama Sidon
adalah Baal yang disebut sebagai "ilah badai dan petir", yang mereka
percayai bertanggungjawab untuk menurunkan hujan ke bumi. Dia (Izebel) meyakinkan
Israel untuk meninggalkan Yehuwa dan lebih baik menyembah Baal. Maka tidak
diragukan lagi, setelah Elia melihat kemurtadan ini telah tersebar diseluruh
negeri, dia telah mengingat kata-kata Musa dalam Ulangan fasal 11 dan berdoa
dengan sungguh-sungguh untuk kesembuhan Israel dan Yehuda. Jadi, apakah yang
telah dilakukan Allah untuk dia lakukan?.
Baca
1 Raja2 17:1.("Demi Tuhan yang hidup...tidak akan
ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan").
Pernyataan singkat Elia tidak memberi
mereka ruang untuk mencari penyebab lain dari kekeringan itu!. Baal tidak bisa melakukan
apa-apa!. Apakah Izebel mempunyai ide yang benar tetapi hanya ilah yang
palsu/salah.
7. Baca Daniel
9:2-3. Daniel berdoa untuk akhir 70 tahun nubuatan.("timbunan puing Yerusalem").
Haruskah kita berdoa untuk kegenapan nubuatan?. Beberapa nabi besar Perjanjian
Lama berdoa untuk jawaban2 terhadap kata-kata seorang nabi sebelumnya. Seberapa
baik yang kita lakukan sehubungan dengan doa-doa kita dengan mempelajari Alkitab?.
Apakah Allah memberikan kepada Elia ide berdoa bagi satu kekeringan untuk
mengalahkan kuasa2 Baal?.Dalam hari-hari
terakhir sejarah dunia, dapatkah kita bekerja erat dengan Allah sebagaimana
yang Elia telah lakukan?. Baca Maleakhi 4:5-6. (“mengutus nabi Elia menjelang
datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu, akan membuat hati bapa-bapa
berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya…”). Dengan
pekabaran malaikat ke tiga, dapatkah kita sebagai satu gereja menjadi suatu
Elia akhir zaman kepada dunia?. Jika kita ingin melihat kebangungan dan
reformasi dalam gereja dan kemudian didalam dunia, bukankah itu seharusnya kita
mulai dalam kehidupan kita sendiri?. Dalam pertentangan akhir, dipihak manakah
kita akan berada?. Apakah kita menjalani kehidupan penyerahan total-kehidupan yang tanpa mementingkan diri, melayani orang lain bila kita mempunyai
kesempatan?. Atau, apakah kita hidup dengan memanjakan diri, mengikuti contoh
dari setan?.
8. Kebanyakan dari kita akan mengingat dengan mudah peristiwa besar dalam kehidupan
Elia. Apa yang kita mungkin tidak ingat
adalah kenyataan bahwa sebagian besar waktunya dihabiskan untuk bekerja dengan
sekolah para nabi dan bekerja dengan
orang-orang di rumah mereka, satu keluarga pada suatu waktu, untuk
membawa/mewujudkan reformasi.
9.
Baca Yakobus 5:19-20. Bandingkan Lukas 1:16-17 dan Kis. 3:19. Apa yang akan
terjadi jika kita sebagai Gereja bertobat dan berbalik kepada Allah dan melihat
sebagai tugas kita yang tertinggi/mulia menyelesaikan pekerjaan itu?.
Bisakah/dapatkah seluruh gereja bertobat?. Daripada apakah kita perlu
bertobat?. Bagaimana kita seharusnya menanggapi kemurtadan yang meluas dan
keduniawian yang mengelilingi kita?.
10. Kristus sering menarik perhatian dengan melakukan
mujizat. Para evangelist melalui televisi pada zaman kita menuntut/mengklaim
melakukan mujizat dan mendapatkan banyak perhatian.Jika seseorang yang berada
di TV melakukan mujizat yang demikian, apakah itu membuktikan bahwa apa yang
dikatakannya kemudian adalah kebenaran?.
Tentu tidak!.
Kristus ... meminta kita agar menjadi satu dengan Dia
untuk menyelamatkan manusia. "kamu telah memperolehnya dengan
cuma-cuma," kata-Nya, "karena itu berikanlah pula dengan
cuma-cuma".Matius 10:8. Dosa adalah yang terbesar dari semua kejahatan,
dan kita harus merasa kasihan dan menolong orang berdosa. Ada banyak orang yang
berbuat salah, dan yang merasa malu dan merasa kebodohan mereka. Mereka lapar
akan kata-kata yang memberi dorongan dan semangat, mereka memandang kesalahan mereka, sampai mereka hampir putus asa. Jiwa-jiwa ini kita tidak boleh
abaikan--Sampaikanlah kata-kata yang menguatkan iman dan dorongan yang akan
menjadi balsem/salep yang hanya dapat menyembuhkan memar dan luka.—Ellen G.
White, The Desire of Ages, p. 504.3-4.
11. Adalah merupakan satu kenyataan bahwa ketika orang
merasa sakit atau dalam krisis, mereka lebih cendrung untuk mendengar.
Pikirkanlah pengalaman Anda sendiri. Dalam masa perubahan
atau sakit hati, kita bisa menjangkau mereka yang mau bersedia mendengar atau
dibantu. Ketika seseorang didalam gereja mengacaukan/membuat kekacauan, apakah
kita mencoba untuk menghindari mereka?.
Atau, apakah kita menjangkau dan merangkul mereka serta
mendorong mereka untuk kembali kepada Yesus?.
12. Baca Yakobus
5:16. ("saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.").
Apakah yang dimaksud dengan doa yang mujarab dan berhasil?. Apakah yang
khusus/spesial tentang doa seseorang itu?. Bukankah Allah menjawab doa-doa yang
dengan cara Allah mengetahui bahwa itulah yang terbaik?.Apakah kita berdoa bagi
orang-orang yang berada disekitar kita?. Apakah doa-doa Anda telah memimpin
orang lain datang kepada Kristus?. Jika
itu merupakan hal yang tepat untuk dilakukan dalam konteks pertentangan yang
besar, bukankah Allah memiliki kuasa untuk menyembuhkan setiap orang yang sakit?.
Mengapa bukan dia?.
13. Baca Yakobus 5:17-20. Berapa banyak langkah yang
Yakobus telah lakukan dalam penyembuhan orang sakit?. Apakah Anda telah pernah
terlibat dengan peminyakan dan menemukan bahwa pasien telah meninggal atau
dengan segera cepat sembuh?. Apakah itu bukti bahwa seseorang dalam ruangan
tidak memiliki cukup iman?.
Kadang-kadang, telah disyarankan bahwa jika kita memiliki cukup iman,
semua orang demikian akan disembuhkan. Apakah itu benar?.
14. Tentu saja, kita semua akan setuju bahwa tidak ada
yang Tuhan tidak bisa sembuhkan, ubahkan/perbaharui, mengembalikan kepada
semula, mengikat, atau memulihkan. Allah
dengan sempurna mampu menyembuhkan semua penyakit kita.
15. Bagaimana kita dapat mengambil/memegang kata-kata
Yakobus ini secara serius/sungguh2?. Pertama-tama, Yakobus tidak
merekomendasikan bahwa kita lupa akan perawatan medis yang regular(teratur). Disana ketika itu ada perawatan pengobatan
yang tersedia dalam bentuk primitif bahkan pada zamannya. Ingat bahwa Lukas,
penulis Injil, adalah seorang dokter orang Yunani. Jadi, sementara kita mencari
perawatan medis yang terbaik, kita juga perlu mengubah hati kita kepada Allah
dan berdoa untuk meminta tangan penyembuhan-Nya. Pada zaman kita, hampir setiap
penyakit memiliki komponen spritual.
16. Jadi, jenis kasus apakah yang harus menuntun kita
kepada pengurapan/peminyakan?. Yakobus mengatakan bahwa kita harus berdoa untuk
orang yang sakit diantara kita. Apakah itu berarti bahwa jika seorang anak
sakit demam, kita harus berdoa untuk dia?. Bagaimana jika dia memiliki satu
penyakit bawaan atau penyakit lain yang mengancam jiwa seperti leukemia atau
bentuk kanker lainnya?. Perkataan sakit dalam Yakobus 5:14 adalah suatu
terjemahan bahasa Yunani: astheneô
yang berarti: menjadi sakit, impoten, sakit, atau dibuat lemah.( to be
diseased, impotent, sick, or made weak.). Ini menyiratkan menjadi lemah. Lihat Strong’s Exhaustive
Concordance of the Bible. Jadi, apakah itu berarti bahwa setiap orang yang sakit
dengan cara apapun harus berdoa untuk kesembuhan dan itu akan datang?. Membuat
pernyataan alamiah terutama ketika menghadapi penyakit yang mengancam jiwa
dapat menyebabkan beberapa orang untuk menjadi skeptis (meragukan Allah); dan,
jika kesembuhan tidak cepat terjadi, percaya bahwa iman itu telah gagal.
17. Namun, ada jawaban yang lebih dalam dan lebih
komprehensif atas pertanyaan itu. Allah akan senang menyembuhkan semua orang
secara sempurna dari penyakit mereka bukan hanya pisik tetapi juga mental,
rohani dan sosial. Jadi kita bisa mengatakan bahwa setiap kali orang berdoa
dengan iman, Allah akan menjawab doa-doa mereka dalam bentuk affirmatif (menyetujui). Namun, apa yang kita
maksudkan dengan hal itu?. Pertanyaannya bukan apakah Allah akan menyembuhkan
orang sakit itu, tetapi kapan Dia
akan melakukannya?.(The question is not if God will heal the sick but when
He will do it.) Alkitab memberikan beberapa contoh penyembuhan : 1)
Kadang-kadang, peyembuhan itu datang seketika,
atau langsung segera seperti dalam kasus orang lumpuh dalam Markus 2 dan Matius
9.2). 2) Kadang-kadang, penyembuhan itu adalah bertahap/gradual seperti dalam kasus Naaman, orang yang mendapat
penyakit kusta yang tercatat dalam 2 Raja2 5:8-15.3. 3) Namun, ada kalanya
Allah berkata: "Tidak sekarang.
Kamu akan disembuhkan pada saat kebangkitan."(But, there are times
when God says: “Not now. You will be healed at the resurrection.”) Bandingkan
duri dalam daging Paulus dan pinggul /sendi pangkal paha Yakub yang terpelecok.
Lihat 2 Korintus 12:7 dan Kejadian 32:25. Apakah mereka pengingat bahwa Allah
memberi mereka?.
18. Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa beberapa akan
sembuh segera; namun, orang lain tidak akan sembuh sampai kebangkitan. Apakah kita rela menyerahkan keputusan itu
di tangan Allah?. Ini bukanlah soal berapa banyak iman yang kita miliki, tetapi tentang
keputusan bijaksana-Nya apa yang terbaik bagi kita. Ini mungkin tidak mudah
untuk menerimanya.
19. Setidaknya ada lima langkah yang Yakobus telah
mendorong kita ketika kita berdoa untuk meminta kesembuhan Ilahi. Kita harus:
1) Memanggil tua-tua untuk mendoakan mereka dan mengurapi mereka dengan minyak
didalam nama Tuhan. Perlu dicatat bahwa minyak dalam hal ini adalah suatu
sebutan khusus buat minyak zaitun, dan dalam Kitab Suci minyak itu merupakan
perwakilan/melambangkan Roh Kudus. Itu digunakan untuk mengurapi para imam dan
bahkan para raja dalam zaman Perjanjian Lama.
2) Sebagai tambahan/selain itu, kata aleiphô berarti "mengurapi" yang berasal dari dua
kata "kesatuan" atau "rasa persatuan" dan kata lain yang
berarti "gemuk" atau "lemak"--dalam hal ini minyak
zaitun--dan menunjukkan bahwa Allah murah hati dan secara berkelimpahan mencurahkan
Roh Kudus-Nya tanpa mengukur pada anak-anak-Nya dalam penyembuhan dan
memberkati.
3) Kita harus berdoa
dengan doa iman, dan doa itu akan menyelamatkan orang sakit, dan Tuhan akan
menyembuhkan/memulihkan dia. (Yakobus 5:15). Beberapa orang mungkin berpikir
bahwa tidak ada penyembuhan yang seketika yang terjadi di zaman kita, namun hal
itu tidaklah benar. Ada contoh-contoh pada zaman modern orang melalui doa
bahkan dibangkitkan dari antara orang mati.
Kata Yunani: egeirô berarti "membangunkan", membangunkan dari penyakit
atau kematian, secara harfiah atau kiasan."(means “to waken, to rouse from
disease or death, literally or figuratively.”). Ini adalah kata yang sama yang
digunakan dalam Kisah Para Rasul 26:8
dimana itu berbicara tentang Allah yang membangkitkan orang mati. Dengan jelas, kuasa penyembuhan untuk menghilangkan/menyingkirkan penyakit
adalah kuasa yang sama yang telah menciptakan kehidupan pada mulanya dan dapat
membawa kembali orang mati hidup kembali.
Dalam konteks ini, kita perlu menyadari bahwa kebangkitan
orang-orang benar pada akhir sejarah dunia ini akan menjadi mujizat kesembuhan
terbesar sepanjang masa.
4) Akhirnya, Yakobus memperingatkan orang sakit untuk
"mengakui kesalahan satu sama lain," dan,
5) “Berdoalah (juga) untuk satu sama lain, supaya kamu
sembuh dan dipulihkan.” (Yakobus 5:16.)
Perhatikan khususnya kata "karena itu" yang
penting/bermakna. Ini menunjukkan bahwa ada suatu hubungan kausal (SEBAB
MUSABAB) antara pengakuan dosa dan penyembuhan.
Kita tidak menyarankan bahwa setiap penyakit adalah suatu hasil/akibat yang
langsung dari beberapa dosa yang sedang berlangsung saat ini; melainkan, kita
menyarankan bahwa semua penyakit adalah akhirnya adalah satu hasil/akibat dari
dosa.
20. Apakah kurangnya iman untuk mengakui sehingga beberapa
orang tidak disembuhkan sampai hari kebangkitan?. Jika kita memiliki iman yang
lebih/banyak iman, akankah kita mampu berdoa terhadap setiap jenis penyakit
untuk disembuhkan dengan seketika?. Atau, apakah dengan memiliki banyak iman
berarti bahwa kita percaya Allah akan menyembuhkan pada setiap waktu yang tepat
dan dalam cara yang benar menurut kehendak-Nya?.
21. Kita sedang hidup dalam dunia yang tercemar dengan
dosa dan dunia yang telah rusak. Meskipun usaha doa kita yang paling kuat dan
sungguh-sungguh, beberapa/semua akhirnya
akan mati. Kita semua akan mati, cepat atau lambat meskipun Kedatangan Yesus kemudian
tertunda/diperlambat.
Jika doa-doa kita tidak segera dijawab, bagaimanakah kita
dapat menghindarkan akan kehilangan iman kita?. Apakah kita mau/bersedia untuk
percaya kepada Allah yang membuat keputusan yang benar tentang penyembuhan
pribadi/individu?. Bukankah itu sebuah contoh tentang mempercayai Allah, dan mempercayai Allah adalah Iman?.
© 2014, Kenneth Hart, MD, MA, MPH.--- Disajikan :
Pdt.H.M. Siagian. 18 Des. 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar