Jumat, 02 Januari 2015

Pengantar Kitab Amsal dan Background Amsal 1-9.

Kitab Amsal dipenuhi dengan nasehat praktis dan sederhana bagi hidup sehari-hari.

   Banyak buku dan kolom syaran/nasehat yang menawarkan/memberikan nasehat hikmat dari para ahli.  Kebanyakan dari nasehat ini adalah manusiawi/humanistik, tapi tidak memperhitungkan kebenaran dari Pencipta yang penuh kasih atau kebutuhan manusia untuk hubungan(relationship) dengan Dia.  Tetapi buku-buku hikmat dalam Alkitab (Ayub, beberapa dari Mazmur, Amsal, dan Pengkhotbah) menawarkan/memberikan NASEHAT dari orang-orang berhikmat (from wise men) yang mencari hikmat pada sumbernya, yakni:  ALLAH.

    Literatur hikmat adalah ciri umum/biasa dari budaya Timur Dekat Kuno.
    Contoh-contoh yang ditulis dalam penanggalan Mesir dari tahun 2700 SM. Akan tetapi penekanan pada Allah membuat Literatur Alkitab dengan jelas/pasti berbeda dari budaya-budaya lain.  Melalui kombinasi puisi, perumpamaan-perumpamaan, pertanyaan-pertanyaan dan peribahasa, Amsal memberikan satu penuntun bagi urusan/peristiwa kehidupan sehari-hari.

   Topik-topik dalam Amsal berkisar dari membesarkan anak, menjadi seorang sahabat yang setia, tulus dan jujur di semua bidang kehidupan, dan bahkan bagaimana menangani peristiwa pada skala nasional. 
“Prasyarat untuk hikmat adalah kerendahan hati, merasakan kebutuhan kita dan kemudian memohon hikmat.”,Jacques B.Doukhan, Pel.SS.Dewasa, Trw.I, 2015 (Kata pengantar pelajaran).

    Kitab Amsal ini berfungsi sebagai warisan generasi ( a generation legacy). Dan juga untuk menanamkan hikmat, pengetahuan, bimbingan, kesanggupan, kebijaksanaan, pengertian, hal kehati-hatian, perbaikan (koreksi), nasehat/counsel dan kebenaran.

 TANGGAL/Date :

   Amsal Solaiman dan orang-orang yang mengumpulkan mungkin ditulis selama pemerintahan Solaiman (971-931 SM). Tentu ditulis sebelum dia jatuh kedalam penyembahan berhala. Sisa Amsal Solaiman dalam Kitab Amsal dikumpulkan/dihimpunkan oleh jurutulis/sekretaris Hizkia lebih dari 2 abad kemudian, mungkin selama pemerintahan raja Hizkia (729 – 686 SM).

 PENGARANG:

  • Raja Solaiman (Amsal 1:1; 10:1; 25:1).
  • Menulisnya dekat permulaan pemerintahannya (971-931 SM), ketika dia masih memiliki ketaatan dalam hatinya kepada Tuhan.

   Dibawah pemerintahan Solaiman, Israel dalam hal kerohaniannya, politik dan ekonominya sedang mengalami puncak kejayaan.

  • Koleksi ini hanya sebagian kecil dari 3000 Amsal dan 1000 lebih nyanyian yang dicatat dalam 1 Raja-raja 4:32: “Ia menggubah tigaribu Amsal, dan nyanyiannya ada seribu lima.”
  • Allah memberi kecerdasan kepadanya (1 Raja-raja 3:5-9). Allah berkata saat itu: “minta apa yang kuberikan….jawab Salomo: “hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini”.
  • Allah yang telah menolong dia untuk membawa kemakmuran dan kemuliaan kepada bangsa Israel (Bandingkan 1 Raja-raja 11:4): “pada waktu sudah tua, isteri-isterinya mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, Allahnya, seperti Daud, ayahnya”.
       Para penyusun/penghimpun Kitab Amsal lainnya termasuk :
    1). Para pegawai/jurutulis Raja HIzkia (Amsal 25-29) yang mungkin memiliki sumber-sumber tertulis atau lisan (written or oral).  Nabi Yesaya, Jurutulis SHEBNA dan Penulis Tawarikh Joah mungkin telah menolong dalam tugas ini.
    2). AGUR bin Yake (Seorang peramal/oracle)—Amsal 30, dianggap oleh berbagai ahli sejarah Yahudi sebagai nama kiasan bagi Solaiman.
    3). LEMUEL( Seorang raja dan peramal)—Fsl.31—Seperti Agur ada yang menganggap sebagai nama lain bagi Solaiman.
    ARTI NAMA :
     *AMSAL SOLAIMAN:
     -Hebrew title : MISHLE SHELOMAH (Sepher Hokhmah)
                          Artinya : Buku Hikmat.
    -GREEK : PAROIMAI SALOMONTOS.
    -Latin Versin: Liber Proverbiorum.
    -Latin terms  :Pro Verba (Proverb)—menggambarkan banyak pemikiran kedalam beberapa kata.
     KRISTUS DALAM AMSAL :
    1 Kor.1:24- Kristus disebut “hikmat Allah”.
    Lukas 11:31 – Ketika Dia berbicara kepada orang banyak dan
               berkata kepada mereka: dan sesungguhnya yang ada
               disini lebih besar daripada Salomo.
    Fsl 8 –Amsal memberikan kepada kita sifat Hikmat.
       Ay.35 –Sebagai sumber kehidupan: “Karena siapa menda-
               patkan aku, mendapatkan hidup,--
       Ay.8-9- Kebenaran.
      Ay.1-6, 32-34 – “tersedia secara bebas untuk semua…
       -Hal ini sesuai dengan sifat Yesus, yang adalah kehidupan dan kebenaran kita.
     Perkataan Yesus adalah perkataan Hikmat dan tidak pernah berlalu (Matius 24:35).
       Sama seperti kita diperingatkan untuk menerima Pekabaran Hikmat dalam Kitab Amsal, Yesus mengingatkan kita untuk menerima perkakaan-Nya, sebagai satu tindakan mengasihi Dia. (Yoh.14:23) :”mengasihi = menuruti firman-Nya”.
     Kitab Amsal adalah kitab yang dalam dan kaya, serta berkaitan dengan banyak topik.
               Sumber : The Remnant Study Bible, Pengantar Kitab Amsal.
     PENGANTAR KITAB AMSAL  (2)
        Sementara banyak buku di Alkitab dipenuhi dengan kerohanian yang dalam dan kebenaran-kebenaran Teologis—namun kitab Amsal dipenuhi dengan nasehat praktis dan sederhana bagi kehidupan sehari-hari.  Singkat, seimbang(well-balanced), puitis, kocak, dan kerapkali lucu(humor), amsal-amsalnya bersifat universal, mudah menghafalnya, dan menjadikan maksud-maksudnya jelas, bahkan kadang-kadang lebih efisien daripada pidato yang mengesankan dan argumentasi yang sangat teliti sekalipun.
       Contoh-contoh:

  • Amsal 6:6 “Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak.” –Siapa yang akan melupakan gambaran-gambaran seperti itu?.  Kitab Amsal adalah sebuah saksi kepada hikmat yang telah dihimpunkan selama beberapa generasi.  Penulisnya disebut Raja Salomo (Amsal 1:1-9:18; 10:1-22).  Didalam beberapa kasus/hal, kitab Amsal memantulkan/mencerminkan naskah/ayat-ayat kuno Timur dekat, khususnya yang berasal dari Mesir kuno.  Namun kitab Amsal adalah firman Allah, karena dibawah ilham Ilahi para pengarang menarik bahan-bahan mereka bersama-sama. 

   Meskipun Allah jarang disebutkan secara tegas dalam ayat-ayatnya, Ia selalu hadir: meskipun kita berada di pasar atau saat berbicara, makan, minum, bekerja, membeli, berjualan, bersosialisasi, dan mencintai, Tuhan hadir disana.

   Allah kitab Amsal bukan hanya Allah dari seorang yang rohaniawan, imam atau seorang yang sedang berbakti(berdoa) di bangku gereja.

   Buku Amsal juga mengajarkan :

*Apa artinya takut akan Allah (Amsal 1:7; 31:30, bukan hanya didalam gereja tetapi saat kita menjalani kehidupan kita sehari-hari, karena cara hidup kita (the way we live) berbicara lebih nyaring daripada kita  berkhotbah, berdoa, atau bahkan korban (Amsal 28:9; 15:8).

   Dalam Amsal , “hikmat” dinyatakan(revealed) ketika Anda mengakui(acknowledge) Tuhan “dalam segala lakumu” (Amsal 3:6, NKJV) yaitu: hikmat adalah tinggal/hidup dalam iman dan hidup dalam penurutan (living in faith and in obedience).  Inilah artinya menjadi manusia dihadapan Allah.

   Dari kitab Amsal, kita akan mempelajari bagaimana menjadi bijaksana (how to be wise), namun secara konret, dalam cara-cara yang praktis.

   Kitab ini menjawab beberapa pertanyaan seperti :

  • Apa dan bagaimana saya harus mengajar anak-anak saya?.
  • Bagaimanakah saya bisa berbahagia dan sukses?.
  • Mengapa saya memiliki banyak problem?.
  • Bagaimana saya bisa mendapat promosi dalam pekerjaan saya?.
  • Bagaimanakah saya bisa menolak pencobaan seks?.
  • Bagaimanakah saya seharusnya mengendalikan amarah atau lidah saya?.

   Akhirnya, hikmat tidak memerlukan kekuatan intelektual (intellectual might). Sebaliknya, seseorang yang merasa yakin pada kemampuan/kuasa otaknya berada pada bahaya yang sangat besar melakukan kebodohan, karena bahkan orang terpandai sekalipun (smartest person), hanya mengetahui begitu sedikit (know so little).

   Seorang mungkin berpikr bahwa dirinya sendiri bijaksana(wise) dan oleh karena itu merasa tidak perlu mencari lebih banyak pengetahuan. 

   Sebaliknya, PRASYARAT untuk hikmat adalah : Kerendahan hati, merasakan kebutuhan kita dan kemudian meminta/memohon hikmat.

   Amsal- adalah kitab yang dalam dan kaya, dan berkaitan dengan banyak topik.  

   Kita harus memilih dengan teliti bahan mana yang kita dapat pelajari.  Dengan penuh doa, marilah kita mengadakan pendalaman akan kitab Amsal ini.

     Sumber: Pengantar Pel.SS. Amsal : oleh Prof.DR. Jacques B. Doukhan. Profesor bahasa Ibrani dan Penafsiran Perjanjian Lama.

    AMSAL 1:7 “TAKUT AKAN TUHAN” –Kekaguman yang penuh hormat pada kuasa, keagungan, dan kekudusan Allah menghasilkan didalam diri kita suatu ketakutan kudus untuk melanggar kehendak-Nya.  Kehormatan semacam ini perlu sekali untuk memperoleh hati yang berhikmat.  Sungguh-sungguh takut akan Tuhan didalam hati akan disertai dengan penghiburan Roh Suci”. (alkitab sabda.org).

                            LATAR BELAKANG AMSAL 1 – 9 :

    Kitab Amsal berisi bahan Pendidikan tradisional yang digunakan umat Israel sejak masa sebelum Kerajaan sampai dengan sesudah pembuangan. Pengajaran hikmat dalam Amsal 1-9 umumnya disusun dalam bentuk unit yang besar-besar dan berhubungan satu dengan yang lain. Tapi dalam Amsal 10-31, unit itu kebanyakan kecil-kecil, dan sering pula tidak jelas hubungannya satu dengan yang lain (Ini bersifat teknis dan praktis, didasarkan pada pengalaman sehari-hari, berguna untuk mencapai keberhasilan hidup. Misalnya dalam hal :

  • Kerajinan yang dibandingkan dengan kemalasan di musim panen.
  • Sikap dan cara berbicara di depan pejabat.
  • Prinsip serta teknis yang diperlukan seorang raja agar sukses dalam penghakiman.

   Pengajaran hikmat dalam Amsal 1-9 lebih bersifat TEOLOGIS. Umumnya berfungsi sebagai pengajaran moral dalam kehidupan sehari-hari.  Disini kadang-kadang “hikmat” dianggap sama dengan sikap “Takut akan Tuhan”, antara lain sikap hidup yang menjunjung tinggi kebaikan, kebenaran, keadilan dan kejujuran.  Sering pula pengajaran hikmat itu berfungsi seperti panggilan Ilahi sehingga orang yang datang kepada hikmat, mendengarkan dan menaatinya akan beroleh berkat dari Tuhan sendiri.

  (Kenapa berbeda?—ini disebabkan oleh perbedaan waktu dan tujuan penyusunannya).

  Amsal 1-9- disusun pada masa Pembuangan dan selesai sesudah pembuangan (Jadi pengajaran Hikmat pada masa itu dan terus sampai kepada masa pembuangan).

                            PENDAHULUAN : AMSAL 1:1-7.

      Tulisan Mesir dan Mesopotamia—bersamaan dengan kontak dagang dan politik yang terjadi mempengaruhi pengajaran hikmat kitab Amsal.

   Pengaruh kebudayaan dan tulisan-tulisan hikmat Yunani memang sudah terasa, terutama daya tarik pendidikan Hellenistik yang sangat sekuler terhadap orang muda (tapi belum kuat pada waktu penulisan akhir Amsal).

   Istilah Babel untuk Hikmat (bahasa Akadian/bahasa internasional di kota-kota kanaan, bahasa orang Babel: NEMEQU.(Kata sifat: enqu,mudu,hassu,etpesu).

   Istilah Hikmat dalam Perjanjian Lama mengandung arti religis, etis dan teknis.

    Secara umum NEMEQU—dipergunakan untuk “keterampilan”/”keahlian” dalam ibadah sihir (Mis: Yes.47:12-13)àYang berisi tentang keterampilan orang Babel dalam bidang sihir, tetapi hal ini tidak dapat menyelamatkan mereka.

       MASA SEBELUM KERAJAAN (1200 – 1000 SM)—Sistem pemerintahan yang sentral.

  • Insrael masih berbentuk SUKU. Struktur masyarakat suku ini terdiri atas 3 satuan:

  1. RUMAH BAPA (bet-av) – Ini merupakan keluarga besar (3-5 keluarga/generasi). Kepala keluarga mempunyai kuasa mutal atas setiap anggota (Hakim2 17-18).
  2. GABUNGAN RUMAH BAPA(mishpaha): Gabungan dari beberapa “Rumah Bapa” yang bergabung dalam waktu terbatas.
  3. SUKU (syevet)—idem dengan b.

MASA SESUDAH PEMBUANGAN (587 – 200 SM):

   Fungsi dan posisi pemerintah hanya sebagai elemen tambahan ditengah-tengah masyarakat.  ZERUBABEL – tidaklah berfungsi sebagai gubernur dalam arti yang sebenarnya tetapi hanya sebagai seorang pejabat yang mengorganiser proses migrasi dan pemukiman kembali orang Israel di tanah leluhurnya.  Masyarakat berkarakter suku.  Terdiri atas 3 satuan (seperti diatas).

MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI:

   *Mereka harus membangun kembali dan memulihkan kota-kota, tembok-tembok, Bait Allah (Ezra 3:3; 4:1-4).  Mereka juga dikelilingi oleh bangsa-bangsa yang bersikap bermusuhan. Sebelah selatan: Edom; Utara: Samaria.  Masalah lain: Perkawinan laki-laki dengan perempuan asing (Het, Amon,Moab, Kanaan, Yebus, Feris, Amori dan Mesir) à Yang terikat dengan ibadah kepada dewa-dewi.  Sejalan dengan hal tersebut, kecendrungan untuk menceraikan isteri Israel adalah masalah yang PELIK pada masa itu.(Ezra 9:1-2; 10:2,11,14,17-18,44, Neh.13:23-27; Mal.2:10,16, dll.).

   Masalah-masalah tersebut membahayakan kesatuan masyarakat Israel, pemilikan tanah, dan kemurnian ibadah mereka.  Untuk mengatasi masalah tersebut, maka yang terlibat dalam perkawinan campuran tersebut diancam keras. Mereka akan kehilangan hak atas warisan, serta status dalam poliitik dan agama, bila mereka tidak bersedia menceraikan perempuan asing yang telah mereka kawini itu (Ezra 10:7-17; Neh.13:28).

    ANCAMAN budaya dan agama orang Babel, Persia, Kanaan dan Yunani juga merupakan masalah besar pada periode ini.  Orang Israel yang hidup ditengah-tengah budaya dan agama asing adalah kelompok minoritas.  Mereka harus menyesuaikan diri dengan budaya dan agama orang asing itu atau menolaknya.  Pada masa ini banyak orang Israel kembali kepada penyembahan ilah-ilah Kanaan.

   SEBAGIAN LAIN menerima budaya dan agama penjajah Babel dan Persia. Misalnya: DUALISME PERSIA tentang baik dan jahat, yang berbentuk 2 kuasa yang saling bertentangan, telah mempengaruhi konsep orang Israel tentang keterbatasan moral manusia di depan Allah.

   BUDAYA DAN PENDIDIKAN HELENISTIK, yang menekankan kepentingan inteligensia dan latihan fisik, membuat banyak orang Israel tidak lagi menghargai agama dan bahan pengajaran tradisional dari nenek moyang mereka.(Memang baru pada abad ke 2 SM pengaruh kebudayaan Helenistik itu dapat dilihat dengan jelas dalam tulisan-tulisan Israel. Tetapi pengaruh itu mulai terasa sejak abad ke 5 SM, khususnya dalam bidang PENDIDIKAN.)

   PARA GURU HIKMAT orang Israel melalui sekolah-sekolah dan melalui tulisan-tulisan hikmat, seperti dalam Amsal 1-9 dan Pengkhotbah, mempersiapkan ANTISIPASI TERHADAP PENGARUH-PENGARUH TERSEBUT.

     (H. Gese, Wisdom Literature on Persian Period hlm.189-224.).

    Para guru hikmat mempersiapkan orang muda untuk mampu menghadapi tantangan pada masa sesudah pembuangan, sehingga situasi dan peran perempuan pada masa ini di refleksikan dalam bahan pendidikan Israel (Karena banyaknya bahaya yang mengancam kesatuan bangsa ini).  Ancaman ini di antisipasi guru hikmat melalui bentuk pengajaran hikmat yang lebih teologis dalam Amsal 1-9.

 PERKEMBANGAN HIKMAT ISRAEL:

   Ada tiga konsep hikmat yang mendasar dalam sejarah bangsa ini.

  1. Hikmat KLAN (paling tua)—dari periode sebelum kerajaan; bersifat manusiawi dan teologis juga. Kenapa bersifat manusiawi, karena menonjolkan usaha manusia semata untuk mendapatkannya (biasanya bermanfaat hanya dibidang kehidupan sehari-hari, bukan rohani), misalnya: Pekerjaan bertani, beternak,bertenun( dan pekerjaan praktis lainnya).
  2. Hikmat istana—Ini adalah pada masa Kerajaan—saat ini muncul sekolah-sekolah, jadi butuh tenaga kerja yang ahli, berkaitan dengan ketrampilan yang professional, menulis, membaca, administrasi, berbicara, bernegosiasi, dll.
  3. Hikmat Teologis (Amsal 1 – 9)—Kesatuan dan kuasa kerajaan Daud dan keturunannya sudah hilangàdigantikan oleh otoritas kaum iman yang semakin menonjol. Terutama sesudah pembuangan, sangat menekankan peranan Sentral BAIT SUCI DI YERUSALEM.  Tantangan budaya dan pendidikan HELENISTIK yang sekuler telah mendorong umat ini untuk mengadakan perlawanan dengan mempopulerkan kembali undang-undang suci mereka bagi masyarakat Israel.  Ini telah mengakibatkan kebangunan iman yang besar ditengah-tengah umat Israel.

   Penghayatan yang lebih dalam akan undang-undang suci tersebut, khususnya peristiwa kehancuran dan Bait Suci, juga telah menyadarkan umat Israel akan keterbatasan “HIKMAT MANUSIAWI”.

   “Hikmat manusiawi” yang selama ini mereka kenal didasarkan pada hukum SEBAB-AKIBAT yang rasionalis; yaitu bahwa yang baik akan beroleh kebaikan, yang jahat akan ditimpa kemalangan.  Sementara itu, nyata benar dalam pengalaman mereka, khususnya melalui peristiwa Pembuangan ke Babel, bahwa bukan hanya yang jahat, tetapi yang baik pun mengalami KESULITAN.  Situasi ini membuat mereka bergumul, lalu mengakui keabsolutan “Hikmat Ilahi”.  Hikmat Tuhanlah yang tidak mungkin salah, yang paling baik dalam segala situasi bagi  yang menyerahkan diri kepada kehendak-Nya.  Kebangunan iman ini adalah faktor khusus yang menghasilkan bahan pendidikan Israel, yang terdiri atas pengajaran hikmat yang muatannya lebih teologis.

 AMSAL 1 – 9

   Tahap I – diperlihatkan otoritas pengajaran orang tua ataupun para guru hikmat—melebihi pengalaman manusia yang biasa karena berasal dari Tuhan.

   Tahap II—bahwa pengajaran orang tua/guru-guru itu adalah hikmat, dan hikmat itu adalah karakteristik Allah sendiri.  Bahkan hikmat tersebut di personifikasi sebagai tokoh yang memanggil dan memberi berkat Ilahi.  Dia menegur dan mengajar seperti seorang nabi dan guru hikmat perempuan. Seperti yang bersifat Ilahi, dia memberi kehidupan yang berkelimpahan; juga menjadi perantara manusia dengan Allah.

   Umumnya hikmat teologis—berguna bagi pembenahan moral orang muda:

*Pengajaran hikmat akan memampukan mereka melepaskan diri dari aneka ragam tantangan dalam kehidupan pada masa sesudah pembuangan, seperti terseret dalam kelakuan yang berdosa/jatuh pada godaan perempuan asing dan pelacur.

 Amsal

                         PANGGILAN HIKMAT

Pelajaran #1 Untuk  3 Januari , 2015.
Ayat inti: Amsal 1:7 "Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan".

Alkitab: Amsal 1-3; 11:30; 13:12; 15:4; Kejadian 1:1; Keluaran 19:16; 20:20.

1. Slamat datang dalam pelajaran kita Buku Amsal. Baca 1 Raja-raja 4:32. Rupanya, Salomo telah menulis atau mengumpulkan lebih dari 3000 amsal dan  1005 nyanyian/lagu. Buku Amsal berisi hanya beberapa ratus saja dari amsal-amsal itu. Apakah itu berarti bahwa amsal lainnya yang dikumpulkan Salomo dan yang tidak dicatat dalam buku Amsal itu adalah tidak di ilhamkan?. Kitab Amsal adalah Firman Allah, karena di bawah ilham Ilahi para  pengarang menarik bahan-bahan mereka bersama-sama.

Bukankah beberapa pernyataan dalam buku Ayub atau dalam buku Mazmur memiliki syarat sebagai amsal(pribahasa)?. Bagaimanakah dengan aturan emas yang tercatat dalam Matius 7:12?. Bukankah itu sebuah amsal?

Kitab Amsal memberikan bukti yang jelas tentang  beberapa penulis, seperti halnya Kitab Mazmur. Hal ini karena kedua kitab Perjanjian Lama ini adalah koleksi/kumpulan-kumpulan tulisan-tulisan. Salomo diyakini telah menulis suatu penghargaan kepada hikmat(Ams. 1:1-9:18), koleksi pertamanya mengatakan (Ams. 10:1-22:16) dan koleksinya kedua mengatakan, yang akan dimasukkan selama masa pemerintahan Raja Hizkia (Ams. 25:1-29:27). Itu disyarankan bahwa Im. 22:17-24:34 terdiri dari Amsal yang dikumpulkan Salomo dari tambahan literatur hikmat. Akhirnya, Amsal 30:1-33 diperkenalkan oleh Agur, putra Jakeh dan Amsal  31:1-31 adalah diperkenalkan oleh Raja Lemuel (dan adalah kata-kata dari ibunya)—Everett, G. H. (2011). (Apakahh itu hanya sebagian dari Alkitab yang ditulis oleh seorang wanita?). Notes: Agur dan Lemuel adalah nama kiasan dan julukan kepada Solaiman.

2. Tampak jelas dari Amsal 25:1 bahwa edit terakhir dari buku Amsal seselai pada masa pemerintahan Hizkia antara 729 dan 686 SM. Salomo sendiri memerintah dari 970 sampai 930 SM. Amsalnya hampir pasti ditulis atau dikumpulkan selama bagian awal pemerintahan Salomo. Amsal terutama adalah sebuah buku hikmat praktis.

3. Beberapa amsal Salomo menjelang akhir bukunya tampaknya berhubungan/terkait dengan pekerjaan Mesir yang disebut dengan Wisdom of Amenemophis( yang ditulis 1000 SM. tetapi itu sudah kuno). Para sarjana telah terbagi tentang apakah Amenemophis itu mungkin dipinjam dari Salomo atau apakah Salomo yang telah meminjam dari Amenemophis. Apakah itu suatu kesalahan bagi Allah untuk memberikan semua hikmat itu kepada Salomo?. Adakah Allah dengan cara apapun bertanggungjawab atas kesalahan yang dibuat kemudian oleh Salomo dalam kehidupannya?.

4. Apakah semua ini menimbulkan pertanyaan dalam pikiran Anda tentang inspirasi Amsal?. Apakah definisi kita tentang inspirasi/ilham cukup luas untuk mencakup Amsal?. Ternyata para penulis Perjanjian Baru berpikir begitu. Ada lima bagian dari Amsal yang dikutip atau digunakan dalam Perjanjian Baru: (1) Ams. 3:11-12 dikutip dalam  Ibrani 12:5-6. (2) Ams. 3:34 dikutip dalam Yakobus 4:6 dan 1 Peter 5:5. (3) Ams 11:31 dikutip dalam 1 Pet. 4:18. (4) Ams 25:21-22 dikutip dalam  Roma 12:20. (5) Ams 26:11 dikutip dalam  2 Peter 2:22.

5. 1 Raja-raja 3:5-14 menceritakan kisah Salomo ketika dia masih muda, berdoa untuk meminta hikmat. Bagaimana Allah memberinya hikmat?. Apakah mustahil bagi Allah untuk memberikan/menanamkan suatu hikmat?.

6. Dari zaman Adam dan Hawa di Taman Eden, hikmat sejati semuanya adalah tentang membuat pilihan yang tepat. Hawa, dan kemudian Adam telah memilih untuk  makan  buah dari pohon dan mendapatkan pengetahuan yang mana setan ingin agar mereka memperolehnya. Dan selebihnya kita telah mengikuti pola itu.(Lihat Roma 5.) Apakah Adam dan Hawa memiliki pengetahuan tetapi sedikit hikmat?.

Manusia telah kehilangan semua karena dia memilih untuk mendengarkan si penipu daripada kepada Dia yang adalah kebenaran yang Dia sendiri yang mengerti. Dengan mencampurkan kejahatan dengan yang baik, pikirannya telah menjadi bingung/kacau.—Ellen G. White, Education, p. 25.(Membina pendidikan sejati hlm.21).

Hikmat di definisikan sebagai PENGALAMAN ROHANI. Ini berkaitan dengan takut akan Tuhan.

7. Kitab Amsal adalah semua tentang orang tua yang memberikan pendidikan yang sangat baik(excellent education) kepada anak-anak mereka.

Amsal Fsl. 1-3 menggambarkan metode pendidikan ini.

8. Baca Amsal 1:7 dan 9:10. Apa artinya mengatakan bahwa "untuk memiliki hikmat, Anda harus terlebih dahulu memiliki takut akan Tuhan"?. Terjemahan yang lebih tradisional berbicara tentang "takut akan Tuhan". Apakah takut itu? (Apakah takut akan Tuhan itu?). Haruskah kita takut kepada Allah karena kita takut mati?. 1 Yohanes 4:18 menyatakan kepada kita bahwa "kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan".Bagaimanakah kita harus menghubungkan bagian/ nast ini kepada takut akan Tuhan yang sering disebutkan dalam Amsal?. Dalam konteks ini, rasa takut berarti penghormatan atau kekaguman (In these contexts, fear means reverence or awe.)

9. Baca Keluaran 19:16 dan 20:18-20 dalam satu dari sekian banyaknya terjemahan tradisional. Takut, hormat, atau kagum akan Allah haruslah menjadi ciri khas setiap orang Kristen yang memiliki kesadaran yang mendalam akan kehadiran pribadi Allah setiap waktu dan dimana sajapun. Haruskah kita takut akan Allah?. Atau, hanya kagum saja?. Notes: Takut akan Tuhan tidak ada kaitannya dengan takhyul dan rasa takut seperti anak-anak terhadap hukuman Ilahi. Singkatnya, takut akan Tuhan berarti setia kepada Allah dan mengasihi-Nya.

(Apakah kita mau mempraktekkan kehadiran Allah dalam hidup kita setiap saat?).

10. Apakah artinya bagi kita jika kita mempraktekkan kehadiran Allah hari demi hari?. Jika kita selalu(secara terus menerus) menyadari bahwa Allah benar-benar sebagai pribadi yang ada bersama-sama kita, bagaimanakah itu akan mempengaruhi kegiatan kita sehari-hari?.

Ketika kita tergoda untuk melakukan dosa, apakah hal itu penting bagi kita untuk berpikir bahwa Allah itu tepat berada disamping kita?. Tentu, hikmat Allah yang dimasukkan kedalam pemikiran kita akan menolong melindungi kita jatuh kedalam kejahatan.

11. Menurut Anda, mengapa Alkitab tampaknya menggunakan perkataan takut untuk menggambarkan(menyatakan) kecemasan dan kengerian(terror) seperti hormat/respect dan ibadah/worship?. Dari semua buku dalam Alkitab, Amsal  berbicara lebih banyak tentang takut akan Tuhan dari buku lain.

12. Gagasan/ide bahwa takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan dan khususnya hikmat diulangi beberapa kali dalam Alkitab. (Ams.1:7; 9:10; Ayub 28:28; Maz. 111:10).


CATATAN:
Definitions of Fearing God (Review Deuteronomy 10:12, 13 and Proverbs 8:13)
Fearing God results in accepting and responding to God’s grace. But what
does it mean to put that fear into practice?
1. To fear God means to fear to grieve Him. When they were small, a
man’s children would ask, “Daddy, whom should we marry?” His simple
answer: “Marry someone who fears to grieve God! Why? Because only
if that person fears to make God sad will he or she fear to make you sad!
But if he or she does not care about or have respect for God, that person
will have no respect for or care about you!”
Our relationship with God is the most important relationship in life; all
other relationships spring from it. “To fear the Lord is to hate evil” (Prov.
8:13, NIV). Fearing God means to make Him happy, like a child, out of love,
seeking to make a parent happy. Too simple? Listen to the words of Jesus:
“ ‘Truly I tell you, unless you change and become like little children, you will
never enter the kingdom of heaven’ ” (Matt. 18:3, NIV).
2. To fear God means to respect Him and His will, making all our decisions
in regard to Him. As we are unable to always think about our parent, spouse,
or child, likewise we are unable at all times to think about God. However,
a faithful child, parent, or spouse will always make his or her decisions in
regard and respect to loved ones. Similarly, we ought to make all our decisions
in regard to God, His Word, His law, and His will.
Biblically, to fear means to revere and worship God. “Let all the earth fear
the Lord; let all the people of the world revere him” (Ps. 33:8, NIV; see also
Eccles. 8:12, 13; Jer. 10:6, 7).
3. To fear God means to love and obey Him. The concept of love in the notion
of fear is not present in our modern languages. This dimension is lost and is preserved
only in the biblical Hebrew: “And now, Israel, what does the Lord your
God ask of you but to fear the Lord your God, to walk in obedience to him, to
love him, to serve the Lord your God with all your heart and with all your soul,
and to observe the Lord’s commands and decrees that I am giving you today for
your own good?” (Deut. 10:12, 13, NIV; see also Ps. 103:17). To fear God means
to be in love with Him, in total submission and admirable obedience.
4. To fear God means to cultivate the awareness that He is present. He
always sees us, we cannot flee from His presence, and His eye is constantly
on us. This does not mean that He is a heavenly controller but, instead, He is a
loving, caring parent. “The eyes of the Lord are on those who fear him” (Ps.
33:18, NIV). The fear of God is an acute consciousness of God’s eye upon us
and having the full assurance that we are living in His presence.
In order to cultivate a sense of awe before God, we need to enjoy His presence,
sense His holiness, and maintain a correct trembling before His grace and love.
“ ‘Holy, holy, holy, is the Lord Almighty!’ ” (Isa. 6:3, NIV; see also Ps. 2:11,
12; Phil. 2:12, 13). Superior to His creation in every way, God is not our equal
partner or a sentimental God but a consuming fire and the God of faithful love.
13. Baca Ams. 3:7, NIV, NASB; Bandingkan Ayub 1:1; 28:28. Apakah cara yang paling praktis untuk takut akan Tuhan dan menghindari/menjaukan kejahatan?. Bagaimana tentang doa yang secara teratur, belajar Alkitab, dan bersaksi bagi orang lain tentang kebaikan Allah akan menolong kita dalam proses ini?. Apakah Anda pernah mencoba hidup sepanjang hari mempraktekkan kehadiran Allah?. Apa yang akan terjadi jika kita melakukan hal itu lebih sering dalam kehidupan kita?.

14. Allah, Pencipta kita, Pemelihara/Sustainer, penebus, dan Sahabat, sifat dasar-Nya adalah kasih. (1 Yoh. 4:8,16)

Mengenal Dia berarti mengasihi Dia(To know Him is to love Him.) Itu tidak menghalangi kenyataan bahwa kita mengagumi dan menghormati Dia. Semakin baik kita mengenal Dia, maka kita seharusnya semakin kagum, hormat dan semakin mengasihi Dia.

15. Namun, bagaimana kita mempelajari jenis kekaguman dan penghormatan itu bagi Allah?. Ini adalah merupakan pekerjaan orang tua untuk mengirimkan/menularkan/menceritakan(transmit) pengajaran ini kepada anak-anak mereka.  “Dalam hikmat-Nya Tuhan telah memutuskan bahwa keluarga akan menjadi perwakilan pendidikan yang paling besar dari semuanya(yang terbesar dari semua agen/lembaga/perwakilan pendidikan.) Pendidikan anak itu dimulai adalah di rumah. Disini, bersama orang tuanya sebagai guru(instructors), ia mempelajari pelajaran-pelajaran yang menuntun/membimbing dia sepanjang hidupnya...Pengaruh pendidikan dari rumah tangga adalah satu kuasa/kekuatan yang telah diputuskan untuk kebaikan atau untuk kejahatan...jika anak tidak diajar dengan benar disini, Setan akan mendidik mereka melalui perwakilan pilihannya”. (E.G. White,Membina Keluarga Bahagia, hlm.171.—Ellen G. White, Pacific Union Recorder, August 18, 1910, par. 1; Counsels to Parents and Teachers 107.1; The Adventist Home 182.2.

Note: Pendidikan adalah masalah keluarga, dan pendidikan yang benar, pertama dan yang terutama, datang dari orang tua. Dalam ayat-ayat Amsal 1:8-19, pendidikan disebut “instruksi” dan bahkan “hukum”. Kata Ibrani untuk hukum adalah torah, yang artinya “arah”. Jadi para orang tua harus mengarahkan anak-anak mereka pada arah yang BENAR.

Baca juga Patriarchs and Prophets 144.3; AH 36.2.

16. Untuk menggambarkan arti sebenarnya dari cinta itu, hal penting yang dapat dilakukan oleh seorang ayah bagi anak-anaknya adalah mengasihi ibu mereka. Waktu yang dihabiskan dengan anak-anak kita akan bernilai lebih besar bagi mereka daripada yang bisa kita lakukan dalam bisnis atau hadiah-hadiah(gifts) yang mungkin kita berikan kepada mereka atau hal-hal lain yang bisa kita berikan kepada mereka. Orang tua takut bahwa anak-anak mereka tidak melakukan apa yang mereka katakan untuk dilakukan oleh anak-anak mereka, namun harus lebih takut lagi kalau anak-anak mereka adalh selalu menonton/memperhatikan mereka.

17. Jadi, bagaimana kita dapat mengajarkan anak-anak kita untuk menolak godaan-godaan budaya, masyarakat, teman-teman, dan bahkan keluarga yang mungkin membuang cara/jalan mereka?. Tentu, tidak ada seorangpun di dunia modern ini yang meragukan bahwa kita memang sedang dikelilingi oleh kejahatan. Bagaimana kita bisa tetap fokus pada Yesus?

. 18. Baca Amsal 1:11,18. Ayat-ayat ini tampaknya menggambarkan hikmat itu sedang berjalan-jalan melalui sepanjang jalan-jalan kota, berseru agar orang lain mendengarkannya. Apakah kita sedang mendengarkannya?.

19. Baca Ams. 1:22-32. Apa yang terjadi dengan mereka yang memilih beberapa jalur/jalan lain, gantinya mendengar hikmat Allah?. Orang-orang yang berpaling dari jalan Allah akan sakit dan mati, dan Amsal mengatakan kepada kita mereka akan mendapatkan apa yang layak mereka dapatkan!.

20. Banyak pendidik modern, sarjana, dan media yang mengolok-olok orang-orang yang berpegang kepada keyakinan agama.

21. Baca Amsal 1:33. Jenis keamanan apakah yang Allah janjikan dalam ayat ini?. Apakah keamanan ini untuk kehidupan yang sekarang?. Atau, hanya janji satu kehidupan masa depan yang aman?. Atau keduanya?(What kind of security is God promising in this verse? Is this security for the present life? Or, only a promise of a secure future life? Or, both?)

22. Baca Ams. 2:1-5. Ayat-ayat ini menunjukkan/menganjurkan bahwa Tuhan memberi kita hikmat, tetapi kita harus mencarinya (to search for it). Mengapa demikian?. Bagian ini menunjukkan bawa ada proses 3 langkah untuk menerima hikmat. Yang pertama adalah satu tahap yang pasif dari mendengarkan. Kita perlu memiliki telinga yang terbuka kepada firman/kata-kata Allah. Yang kedua, kita perlu meminta agar Allah memberikan kepada kita hikmat ini. Yang terakhir, kita harus menilai/menghargai itu sebagai harta dan terus menyelidikinya lebih banyak lagi/secara terus menerus.

23. Baca Ams. 2:10-22. Sementara kita datang untuk mengenal/mengetahui Allah, apakah benar bahwa kita akan  mengetahui dengan lebih jelas dari yang sudah pernah, jalan yang benar yang akan kita akan jalani?.Akankah kita mengembangkan satu perasaan kebenaran dan keadilan?.

Bisakah kita benar-benar datang untuk menikmati melakukan apa yang benar?. Bisakah hikmat ini yang telah ditanamkan/disampaikan dari Allah mencegah kita dari melakukan apa yang salah?. Tentu, jika kita dapat mencapai tempat dimana kita sehari-hari dan setiap jam memilih untuk melakukan yang benar karena itu adalah benar, kita sedang dalam perjalanan/tahap untuk mengerti akan hikmat Allah itu. (Lihat Christ’s Object Lessons 97 dan Desire of Ages 668.3.)

24. Apakah salah satu yang pertama yang terjadi jika kita tersesat dan jatuh kedalam kejahatan?. Baca Ams.2:13,17. Langkah pertama kenapa kita melakukan kejahatan karena berpaling dari tuntunan Allah untuk kehidupan kita.

Tidak ada orang yang bisa berjalan di jalan yang salah dan di jalan yang benar pada waktu yang bersamaan.

25. Berapa banyak dari kita benar-benar menikmati dosa(senang melakukan dosa)?. Mengapa kita berbuat dosa?. Apakah karena kita menikmatinya untuk satu alasan atau ada hal yang lain?. Apakah mungkin bagi kita untuk merasionalisasi dosa ke titik dimana kita tidak lagi berpikir bahwa itu adalah berdosa?. Apakah peranan Setan dalam proses tersebut?.

26. Baca Ams. 3:7. Salah satu kondisi terburuk yang kita sebagai manusia dapat temukan dalam diri kita adalah kondisi kesombongan dan sifat mementingkan diri/ke egoisan di mana kita merasa bahwa kita adalah bijaksana/berhikmat. Kondisi demikian adalah orang yang hampir tidak berpengharapan. (Amsal 26:12)

27. Baca Amsal 3:13-18. Jika kita mengikuti jalan hikmat Allah dan menerima bimbingan-Nya, kepada kita dijanjikan kekayaan, umur panjang, kehormatan, dan bagian itu selanjutnya menyatakan kepada kita bahwa itu lebih baik daripada emas, permata/perhiasan, atau perak. Melebihi itu lagi, itu dibandingkan dengan pohon kehidupan!.

28. Baca Ams. 3:19-20. Alkitab telah membuatnya sangat jelas bahwa hanya kuasa Allahlah yang menjaga/memelihara segala sesuatu di alam semesta ini sehingga dapat berjalan/berlangsung/bekerja. (Maz. 36:9; Kis. 17:24-25,28; MB 74.3; Ed 197.5)

Bukankah seharusnya sudah jelas bahwa Allah itu yang telah menciptakan kita, yang mengasihi kita, dan yang ingin agar kita kembali hidup bersama dengan Dia selama-lamanya mengerti apa yang terbaik untuk kita?. Dia telah menuliskan "buku penuntun pemilik"("owner's manual") yang kita harus ikuti.

29. Amsal 3:35 menunjukkan/menganjurkan bahwa orang yang bijak/berhikmat akan mewarisi kemuliaan.

“Orang-orang muda perlu mengerti/memahami kebenaran yang mendalam yang mendasari pernyataan Allah yang menyatakan bahwa bersama dengan Allah "adalah sumber kehidupan". Maz. 36:9. Dia bukan hanya asal mula/sumber dari segala sesuatu, tetapi Dia adalah kehidupan dari semua yang hidup. Hidup-Nya yang kita terima dalam sinar matahari, melalui udara yang segar, dalam makanan yang membangun tubuh kita serta yang menopang kekuatan kita. Oleh hidup-Nya kita ada, jam demi jam dan setiap saat. Semua karunianya cendrung memberikan kehidupan, kesehatan dan kebahagiaan kita--hanya kemudian itu  telah diselewengkan/dirusak oleh dosa.”.—Ellen G. White, Education, pp. 197.5-198.0.

Baca juga Ellen G. White Comments, The SDA Bible Commentary, vol. 3, p. 1156.4.”Banyak yang beranggapan bahwa pengabdian kepada Allah merugikan kesehatan dan kebahagiaan dalam kehidupan hubungan social. Tetapi bagi mereka yang berjalan di jalan hikmat dan kekudusan akan menemukan bahwa “kesalehan itu berguna untuk segala hal, mengandung janji kehidupan yang sekarang, dan yang akan datang. Mereka hidup untuk menikmati kesenangan hidup yang nyata”.

30. Apakah perbedaan diantara hikmat dan pengetahuan?. Pernahkah Anda bertemu dengan seseorang yang tampaknya seperti orang yang banyak tahu tetapi kadang-kadang bertindak sangat bodoh?. Bukankah Salomo menjadi contoh yang bagus tentang orang yang demikian?. Bagaimana mungkin seseorang yang telah diberkati dengan begitu banyak hikmat membuat satu kebodohon yang demikian bagi dirinya sendiri?. Dia tentu/pasti memiliki banyak pengetahuan. Mengapa Allah memberikan itu kepada dia?. Mengapa Allah telah memberikan Simson semua kekuatan itu?

    Sumber : THEOX :Kenneth Hart, MD, MA, MPH.

                   Amsal, Pel.SS Dewasa Trw.I,2015 – Prof. DR. Jacques B. Doukhan.

                             (Prof.bhs.Ibrani dan Penafsiran Perjanjian Lama).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar