Rabu, 07 Januari 2015

Dari Telinga Ke Kaki (Amsal 4:26,27).




Amsal

2. Dari Telinga ke Kaki

Pelajaran #2 untuk 10 Januari , 2015

 Ayat inti: Amsal 4:26,27 “Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan”;

 Kitab Suci: Amsal 4; 1 Raja-raja 3:9; Matius 13:44; 1 Korintus 10:13.

1. Jadi, apa arti judul pelajaran untuk minggu ini? Baca Amsal 4:26-27. Apa yang kita dengar--atau, lebih tepatnya apa yang kita perhatikan, pahami, dan memasukkannya kedalam pikiran--menentukan bagaimana kita berjalan di jalan kehidupan. Paradigma (Pola pikir) kita secara keseluruhan menentukan bagaimana kita menghadapi hidup dan bagaimana kita berperilaku. Sebuah paradigma adalah satu pola pemikiran yang memandu/menuntun kehidupan kita.

2. Ada banyak bukti bahwa pendengaran kita dan mekanisme yang seimbang dalam telinga kita berdampak/memberi pengaruh hampir pada semua yang kita lakukan. Menurut kiasan, instruksi/pengajaran atau pendidikan menyatakan/menginformasikan paradigma(pola pikir). Baca Amsal 4:7

3. Orang-orang Mesir pada zaman purbakala telah menggambarkan para mahasiswa seperti anak laki-laki(boys) dengan telinga di punggung mereka(on their back). Mereka mencatat: "Telinga anak lelaki itu di punggungnya; ia baru mendengarkan ketika ia dipukul.(They noted: “The ear of the boy is on his back; he listens when he is beaten.”)

4. Tentunya, kita berharap bahwa kita tidak memerlukan pukulan supaya mau mendengarkan pengajaran yang berhikmat/bijaksana. Namun, tidak cukup hanya mengetahui apa yang benar dan salah saja; kita harus memilih apa yang benar.

5. Baca Amsal 4. Apakah yang di dimaksudkan oleh pekabaran ini?. Harus jelas bagi kita semua bahwa pengajaran yang terbaik di dunia tidak ada kebaikannya bagi kita kalau kita tidak memperhatikannya. Dalam pemikiran Ibrani kuno, kursi kebijaksanaan/hikmat tidak terletak dalam otak, tetapi dalam telinga/kedua telinga. Baca 1 Raja-raja 3:9 dimana ayat ini menyatakan secara harfiah, "berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham...(“a hearing heart.”). Ketika Salomo meminta hikmat, ia secara khusus meminta "hati yang mendengar".

6. Darimana hikmat(kebijaksanaan itu)datang?.Apakah dari : the “University of Hard Knocks”? Bisakah kita menghasilkan hikmat sendiri?. Atau, apakah kita perlu belajar dari beberapa sumber dari luar?. Ketika kita masih anak-anak telah mempelajarinya dari orang tua kita. Para orang tua perlu memahami bahwa  sebagai orang tua, mereka harus berdiri di tempat Allah bagi anak-anak mereka yang kecil. Bagian dari hikmat/wisdom adalah belajar dari kesalahan orang lain!. . Namun, sayangnya, saat kita beranjak lebih tua--dan tampaknya secara khusus sementara kita melewati tahun-tahun usia belasan--kita menemukan bahwa orang-orang mendengar apa yang mereka ingin dengar!.  Dan sayangnya, hal itu sering hanya dari rekan-rekan/teman sejawat.  Apakah yang dimaksudkan oleh kata-kata itu?. Mengapa begitu sulit untuk memahami dan serius memikirkan tentang ide-ide yang tidak sesuai/cocok dengan apa yang ingin kita dengar?.

8. Baca Matius 13:44 dan Yeremia 29:13. Bagaimana kita membentuk pandangan dunia kita atau paradigma/pola pikir kita?. Apakah kita mendapatkan cara berpikir kita dari orang tua kita?. Dari para guru kita?. Atau, apakah kita akhirnya menempatkannya bersama-sama untuk diri kita sendiri dari apa yang kita telah pelajari dari berbagai/banyak sumber?.

9. Apakah lebih mudah untuk menerima ide baru saat usia Anda bertambah?. Ataukah, lebih sukar?. Tentunya, kita semua setuju bahwa ketika mendengarkan ide baru yang mungkin berdampak pada bagaimana kita hidup apa yang kita yakini tentang Tuhan, itu membutuhkan/memerlukan kehati-hatian untuk mendengar dan kadang-kadang banyak pemikiran. Apakah kita mendekati ide-ide keagamaan baru sebagaimana yang telah dilakukan orang-orang Berea?. (Kisah 17:11) Apa yang terjadi dengan Paulus setelah perjalanan Damaskus?.

10. Jadi, mengapa kita lebih sulit untuk menerima beberapa ide baru daripada orang-orang lain?. Apakah peranan emosi kita dalam  hubungan kita dengan Allah?. Apakah Anda menemukan bahwa menyembah Allah(berbakti kepada Allah) di Gererja atau bahkan di Sekolah Sabat adalah suatu pengalaman emosional?. Jika demikian, apakah  yang menggugah emosi Anda?. Apakah mereka cendrung digugah(dikemudikan) dalam satu arah yang benar atau salah?. Apakah emosi yang membimbing/menuntun kita dalam beberapa cara?. Bagaimanakah emosi dihubungkan kepada ide tentang "melakukan apa yang benar karena hal itu benar?". Apakah Anda pikir emosi telah menolong Yesus pada akhir pekan penyaliban?.

11. Ketika seorang Kristen menentukan bahwa dia akan berjalan di jalur yang Allah kehendaki untuk dia jalani, apakah kendala/rintangan2 yang ia akan temui?. Baca 1 Petrus 5:8. Bagaimana seseorang mengetahui jalan manakah itu?.Selama kita menjalani jalan yang luas bersama dengan seluruh dunia, Iblis tidak tidak begitu banyak peduli kepada kita. Tetapi, ketika kita beralih untuk mengikuti Yesus, iblis menjadi sangat peduli. Jika cukup banyak orang yang menerima Injil dengan sunguh-sungguh, itu adalah satu hukuman mati baginya.

12. Baca Amsal 5. Jika kita membaca secara dangkal akan Amsal ini mungkin ini hanya kita anggap berhubungan dengan amaran terhadap perzinaan. Suatu pandangan yang lebih luas pada Alkitab menunjukkan bahwa seorang wanita yang tidak bermoral  menggambarkan/melambangkan kemurtadan rohani, khususnya diantara umat pilihan Allah. (Lihat Yes. 57:3; Yer. 3:2-9; 13:27; Yeh. 16; 23; 43:7-9; Hosea 1-4; 5:3; 6:10; Nahum 3:4; Wahyu 17:1,15-16; 19:2.)

13. Jadi, apakah cara terbaik untuk menghindari menjadi seorang yang bodoh?. Ingat Yak. 1:13-15? Sangat sering, pikiran atau emosi kita sendiri menyesatkan kita. Keamanan yang terbaik datang bila kita mempelajari Alkitab dan berdoa, berfokus terutama pada mengikuti teladan Yesus (The best safety comes in Bible study and prayer, focusing particularly on following the example of Jesus.) Hal ini akan membantu kita untuk mengenal godaan ketika itu baru pertama muncul dan tidak membiarkan itu menyesatkan kita. Kita juga perlu mengingat bahwa "Sebuah otak yang menganggur adalah merupakan bengkel setan"(“An idle brain is the devil’s workshop.” (H. G. Bohn, “Hand-Book of Proverbs,” 1855) Kita perlu menjaga pikiran kita dengan sibuk dengan tugas-tuga penting yang Allah berikan kepada kita dalam persiapan untuk hari-hari terakhir. Ellen White telah merekomendasikan bahkan agar kita harus membawa sebuah Alkitab kecil sementara kita sedang menunggu bis di halte bis atau saat keadaan lalulintas yang macet atau di toko maupun sedang antri di suatu tempat, kita bisa menghapal Kitab suci. (LDE 66,67) Sayangnya, tampaknya menghafal Kitab suci hampir telah menjadi satu seni yang telah hilang.(Unfortunately, it seems that memorizing Scripture has become almost a lost art.)

Barangkali perlindungan terbaik dari semuanya  melawan godaan untuk mencinta wanita lain atau pria lain adalah hal ini : hanya cintailah pasangan Anda sendiri, isteri atau suami masa mudamu".(ay. 18 [Ams. 5:18], NKJV)."bersukacitalah dengan isteri masa mudamu".  Penulis Pengkhotbah memberikan nasehat ini : "Nikmatilah hidup dengan isteri yang kau kasihi seumur hidupmu yang sia-sia yang dikaruniakan Tuhan kepadamu dibawah matahari, karena itulah bagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah dibawah matahari". (Pengkh. 9:9, NIV).  Bersyukurlah untuk apa yang Anda miliki, dan Anda tidak akan mencari di tempat yang lain. Adult Sabbath School Bible Study Guide for Monday, Januari 05, 2015.

14. Baca 1 Kor. 10:13. Apakah Anda menemukan janji ini menjadi nyata dalam pengalaman Anda sendiri?. Pada saat kita tergoda, apakah kita benar-benar menginginkan satu jalan keluar?.

15. Baca Amsal 6:1-5. Apakah kata-kata ini mengingatkan Anda tentang pepatah/amsal Inggris kuno: "Dengan para sahabat seperti ini, siapa yang memerlukan musuh?". Atau mungkin, kata-kata Voltaire: "Tuhan, lindungilah saya dari teman-teman saya; Saya bisa mengurus musuh saya"?. Haruskah kita mengikuti saran ini: "Baik seorang peminjam maupun pemberi pinjaman ada"?.( “Neither a borrower nor a lender be”? ) Dalam bahasa Ibrani, kata "teman" juga berarti "tetangga", yakni, seorang yang dekat dengan kita. Semakin dekat kita kepada orang lain, semakin rentan kita membuat diri kita sendiri kepada mereka. Hubungan2 manusia adalah hal yang paling penting dalam kehidupan kita, namun kadang-kadang, juga merupakan hal paling berbahaya dan paling mengganggu. Berapa banyak diantara kita yang telah berdoa untuk seorang teman yang baik?. Berapa banyak persahabatan yang telah dihancurkan oleh hubungan transaksi keuangan yang berjalan buruk?.

16. Tetapi, bagaimana dalam sisi kerohanian?. Jika seseorang mencoba untuk menjelaskan kepada kita tentang suatu "kebenaran baru", apakah kita seperti orang-orang Berea yang mulia itu, menyelidikinya untuk melihat apakah itu sungguh-sungguh benar?. Mempercayai suatu kebohongan adalah merupakan sebuah perangkap yang mematikan". (Believing a lie is a deadly trap.) Bagaimanakah Anda mencocokkan Kel. 22:25(tentang meminjamkan uang kepada umat Tuhan)  dan Kel. 23:2-3--("..jangan memihak kepada orang miskin dalam perkaranya..) dengan  Amsal 6:1-4? (Bandingkan  Ams. 22:27.)

Jika kita menemukan diri kita sendiri dalam memperbaiki kita  tidak bisa menanganinya, kita harus cepat-cepat merendahkan diri, mengakui kesalahan kita, dan  meminta kasih karunia dan pengampunan untuk keluar darinya.

17. Jadi, bagaimana kita belajar untuk menyeimbangkan nasehat ini dengan Galatia 6:2 dimana kita diperintahkan untuk "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu"?.

18. Baca Amsal 6:6-8. Dalam hal apa/cara apakah semut contoh yang baik?. Mereka tentu rajin dan mereka bekerja keras tanpa ada pengawasan. Berapa banyak manusia yang Anda kenal secara sukarela melakukan hal yang sama?. Apakah benar untuk memanggil/menyebut mereka makhluk yang "melakukan apa yang benar karena itu adalah benar?". Apakah mereka telah diprogram untuk melakukan apa yang mereka lakukan?. Atau, apakah ada kapasitas berpikir yang sedang terjadi?.(Or, is there some thinking capacity going on?)

Hal penting untuk di ingat tentang semut adalah bahwa mereka bekerja keras untuk mengadakan persiapan  untuk musim dingin. Sebaik apakah kita lakukan untuk melihat ke depan dan bersedia untuk masa yang akan datang?.. Ini adalah pertanyaan yang menuntut pertimbangan bagi setiap orang tua, setiap guru, bahan setiap pelajar/siswa--oleh setiap manusia, muda atau tua. Apakah kita menjalani hidup kita setiap hari dalam terang keseluruhan pertentangan yang besar itu?.—Ellen G. White, Education, p. 145.2; To Be Like Jesus 191.5.

19. Apakah kita menuntun pikiran kita dan pelajaran Alkitab kita setiap hari berdasarkan pemahaman yang benar tentang isu dalam pertentangan yang besar?. Jika kita masih belum, kita tidak akan dapat sepenuhnya menghargai apa yang kita sedang pelajari. Pertentangan besar adalah realitas menyeluruh untuk semua eksistensi.

20. Baca  Amsal 6:9-11. Pelajaran apakah yang bisa kita pelajari dari ayat-ayat ini tentang orang-orang yang malas?. Paulus tampaknya menjadi kurang sopan/blak-blakan tentang orang-orang malas ketika dia mengatakan dalam 2 Tes.3:10 , (GNB): “jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan". ("Whoever refuses to work is not allowed to eat.” Haruskah itu menjadi pendekatan kita juga?.

21. Sementara Alkitab memuji mereka yang bekerja dengan tekun/rajin untuk mempersiapkan masa depan, itu tidak menyarankan kita harus melakukan itu.. Hari Sabat adalah hari yang telah direncanakan Allah sebagai hari istirahat. Kita perlu mengambil keuntungan darinya setiap minggu.

22. Baca Ams. 6:12-15 dan 6:16-19. Bagaimana Anda meringkaskan dua bagian ini?. Bukankah jelas bahwa tindakan orang banyak memantulkan motif-motif mereka yang didalam/motif batin mereka?. Anda harus mengendalikan pikiran-pikiran Anda. Ini bukan tugas yang mudah; Anda tidak bisa mencapainya tanpa usaha yang ketat bahkan dengan usaha yang keras. Namun Allah menuntut hal ini dari Anda; itu adalah satu tugas bagi setiap makhluk yang akuntabel/bertanggungjawab. Anda bertanggungjawab kepada Allah atas pikiran Anda. Jika Anda memanjakan imajinasi yang sia-sia, mengizinkan pikiran Anda tinggal dengan pelajaran2 yang tidak murni, Anda, bersalah dihadapan Allah.—Ellen G. White, 2Testimonies 561.1 (1870); AH 334.4; CG 464.3; MYP 75.4; 1MCP 234.2; 2MCP 661.1.

23. Baca  Amsal 6:12-19. Kedua gambaran verbal dalam Amsal 6 menunjuk bahwa orang-orang yang terfokus hanya pada kepentingan mereka sendiri tidak akan pernah berjalan di jalan yang benar.  Perilaku yang jahat mempengaruhi semua orang yang menyentuh. Para pembohong datang untuk  mempercayai kebohongan mereka sendiri. Apakah yang itu lakukan kepada kita?. Lihatlah contoh Lucifer. Apakah yang dosa dan pemberontakan telah lakukan kepadanya?. Apakah yang telah dia katakan dan lakukan kepada seluruh alam semesta?. . Apakah kita menjadi sangat berhati-hati untuk memastikan bahwa kesalahan kita dan bahkan dosa-dosa kita tidak merusak kita atau mereka yang berada disekitar kita?.

24. Apakah kita menyelidiki Alkitab setiap hari untuk lebih memahami dan mengetahui kebenaran?. Pelajar Alkitab harus diajarkan mendekatinya/membuat pendekatannya dalam roh/semangat seorang pelajar.

Kita harus mencari/menyelidiki halaman-halamannya(halaman demi halaman), bukan untuk mempertahankan pendapat kita, melainkan supaya mengetahui apa yang Allah katakan... (Education 189.1)

Baca juga—Ellen G. White, Education, p. 189.5; AH 415.1.

Tempat tinggal yang semut bangun untuk diri mereka sendiri menunjukkan keahlian dan ketekunan. Hanya satu biji yang kecil yang mereka dapat tangani, tetapi dengan kerajinan dan ketekunan mereka mencapai keajaiban.

Salomo menunjuk kerajinan semut itu sebagai sebuah celaan/tegoran  kepada mereka yang dalam kemalasan atau praktek2  yang merusak pisik dan jiwa.  Semut mempersiapkan untuk musim-musim yang akan datang; tetapi banyak yang dikaruniakan dengan kuasa2 penalaran(reason) gagal mempersiapkan untuk kehidupan kekal di masa depan..—Ellen G. White, Counsels to Parents,Teachers, and Students, p. 190.1-2.

25. Menginat terang hikmat yang telah diberikan oleh pelajaran kita minggu ini, seberapa seringkah kita menempatkan diri untuk membantu orang lain?. Bukankah itu yang dilakukan oleh Yesus?. "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang  memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya". (Yoh. 15:13, NKJV) Apakah yang salah dengan tujuh kekejian yang disebutkan dalam Amsal 6:16-19? Mengapa mereka begitu jahat di pemandangan Allah?.

26. Beberapa Amsal Salomo agak mirip kepada hikmat kuno lainnya dari negara lain. Apakah itu suatu kasus plagiarisme oleh Salomo?.

27. Mengapa orang Israel begitu sering tersesat walaupun memiliki semua hikmat/kebijaksanaan ini bagi mereka oleh para pemimpin mereka yang menonjol?. Betapa sering kita mengetahui apa yang benar untuk dilakukan tetapi gagal melakukannya?. Sudah 2000 tahun sejak Yesus masih hidup di dunia ini.  Mengapa Anda berpikir bahwa gereja Kristen telah berjalan begitu jauh dari teladan-Nya?.

28. MAHK yang mula-mula dan para pelopor rohani kita seperti William Miller telah mengkhotbahkan tentang akhir zaman. Mengapa kita masih disini lebih dari 170 tahun kemudian?.

29. Seberapa sering kita tahu ada yang salah, tapi kita tetap melakukannya?. Mengapa kita melakukan hal-hal seperti itu?. Apakah kita setiap hari mengundang Roh Kudus kedalam kehidupan kita melalui doa dan mempelajari Alkitab yang menolong kita untuk membuat perobahan2 yang diperlukan agar supaya kita dapan mengenal dan menolak/menghindari penggodaan?.

30. Bahkan setelah mengakui bahwa kita telah membuat satu kesalahan, seberapa seringkah kita menolak  untuk mengakuinya dan meminta maaf bila diperlukan?. Apakah Anda berpikir bahwa adalah benar untuk berkata bahwa Yesuslah satu-satunya Pribadi yang pernah hidup di muka bumi ini yang benar-benar menghayati hikmat Amsal?.

31. Seberapa cepatkah dalam kehidupan Yesus telah mengakui bahwa Dia akan dibunuh secara kekerasan?. Mengapa Dia mengizinkan diri disalibkan?. Tidak bisakah Dia  melakukan lagi kebaikan lebih banyak untuk beberapa tahun lagi?.

32. Karena setiap orang Kristen telah dipanggil untuk hidup seperti Kristus, berapa banyak yang benar-benar melakukannya?. Apa yang akan terjadi jika sejumlah besar Masehi Advent Hari Ketujuh benar-benar mulai menghidupkan kehidupan seperti itu?.

33. Daud dan Salomo adalah dua orang yang memiliki karakter terbesar dalam Alkitab. Tetapi, dalam waktu yang penting dalam kehidupan mereka, masing-masing mereka telah gagal menghidupkan hikmat yang dia telah coba ajarkan kepada anak-anak mereka. Bencana adalah sebagai hasilnya. Daud telah mencoba menyembunyikan dosanya tetapi diakui ketika telah berhadapan dengan kebenaran. (2 Samuel 12) Salomo pada akhirnya tidak kembali kepada Allah sampai hidupnya hampir berakhir, tetapi toh! , Allah telah meminta kepadanya untuk menulis buku Pengkhotbah.

34. Daud mungkin telah mengajarkan anaknya, Salomo, menggunakan hikmat yang didapatkan dalam pelajaran ini. Mengapa dia juga telah mengatakan dalam Maz. 53:3 : “Mereka semua telah menyimpang, sekaliannya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak". (Bandingkan Romans 3:12.)

35. Apakah instruksi/pengajaran yang diberikan dalam pelajaran ini memperingatkan kita untuk memberitahukan kepada anak-anak kita untuk, "Lakukanlah seperti yang saya katakan dan tidak seperti yang saya lakukan"?. Mengapa begitu banyak orang yang tersinggung oleh kebenaran?. Apakah kita pernah tersinggung oleh mendengar kebenaran?.

36. Pikirkanlah tentang beberapa program televisi yang paling populer. Bukankah karakter dalam program itu menunjukkan tujuh hal yang Allah benci seperti yang dijelaskan dalam Amsal 6:16-19?. Haruskah kita mengisi pikiran kita dengan jenis bahan itu?. Apakah tujuh hal cara yang digunakan orang untuk maju dalam hidup?. Berapa banyak orang yang bertindak yang menganggap seolah-olah satu2nya cara untuk maju adalah dengan menginjak-injak orang lain?.

37. Apakah gereja-gerja kita menjadi tempat penyembuhan bagi orang-orang yang telah remuk dalam pertempuran setiap hari di tempat kerja dan di rumah?. Bagaimana kita bisa membuat gereja-gereja kita itu lebih seperti rumah sakit rohani untuk membantu/menolong siapa saja yang datang?. Jika semua itu benar-benar menjadi tempat penyembuhan, akankah  lebih banyak orang yang tertarik?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar