Amsal
2. Dari
Telinga ke Kaki
Pelajaran #2 untuk 10 Januari , 2015
Ayat inti: Amsal 4:26,27 “Tempuhlah
jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. Janganlah menyimpang ke
kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan”;
Kitab Suci: Amsal 4; 1 Raja-raja 3:9; Matius 13:44; 1
Korintus 10:13.
1. Jadi, apa arti judul pelajaran untuk minggu ini? Baca
Amsal 4:26-27. Apa yang kita dengar--atau, lebih tepatnya apa yang kita
perhatikan, pahami, dan memasukkannya kedalam pikiran--menentukan bagaimana kita
berjalan di jalan kehidupan. Paradigma (Pola pikir) kita secara keseluruhan
menentukan bagaimana kita menghadapi hidup dan bagaimana kita berperilaku.
Sebuah paradigma adalah satu pola pemikiran yang memandu/menuntun kehidupan
kita.
2. Ada banyak bukti bahwa pendengaran kita dan mekanisme
yang seimbang dalam telinga kita berdampak/memberi pengaruh hampir pada semua
yang kita lakukan. Menurut kiasan, instruksi/pengajaran atau pendidikan
menyatakan/menginformasikan paradigma(pola pikir). Baca Amsal 4:7
3. Orang-orang Mesir pada zaman purbakala telah
menggambarkan para mahasiswa seperti anak laki-laki(boys) dengan telinga di
punggung mereka(on their back). Mereka mencatat: "Telinga anak lelaki itu
di punggungnya; ia baru mendengarkan ketika ia dipukul.(They noted: “The ear of
the boy is on his back; he listens when he is beaten.”)
4. Tentunya, kita berharap bahwa kita tidak memerlukan
pukulan supaya mau mendengarkan pengajaran yang berhikmat/bijaksana. Namun,
tidak cukup hanya mengetahui apa yang benar dan salah saja; kita harus memilih
apa yang benar.
5. Baca Amsal 4. Apakah yang di dimaksudkan oleh
pekabaran ini?. Harus jelas bagi kita semua bahwa pengajaran yang terbaik di
dunia tidak ada kebaikannya bagi kita kalau kita tidak memperhatikannya. Dalam
pemikiran Ibrani kuno, kursi kebijaksanaan/hikmat tidak terletak dalam otak,
tetapi dalam telinga/kedua telinga. Baca 1 Raja-raja 3:9 dimana ayat ini
menyatakan secara harfiah, "berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang
faham...(“a hearing heart.”). Ketika Salomo meminta hikmat, ia secara khusus
meminta "hati yang mendengar".
6. Darimana hikmat(kebijaksanaan itu)datang?.Apakah dari
: the “University of Hard Knocks”? Bisakah kita menghasilkan hikmat sendiri?.
Atau, apakah kita perlu belajar dari beberapa sumber dari luar?. Ketika kita
masih anak-anak telah mempelajarinya dari orang tua kita. Para orang tua perlu
memahami bahwa sebagai orang tua, mereka
harus berdiri di tempat Allah bagi anak-anak mereka yang kecil. Bagian dari
hikmat/wisdom adalah belajar dari kesalahan orang lain!. . Namun, sayangnya,
saat kita beranjak lebih tua--dan tampaknya secara khusus sementara kita
melewati tahun-tahun usia belasan--kita menemukan bahwa orang-orang mendengar
apa yang mereka ingin dengar!. Dan
sayangnya, hal itu sering hanya dari rekan-rekan/teman sejawat. Apakah yang dimaksudkan oleh kata-kata itu?.
Mengapa begitu sulit untuk memahami dan serius memikirkan tentang ide-ide yang
tidak sesuai/cocok dengan apa yang ingin kita dengar?.
8. Baca Matius 13:44 dan Yeremia 29:13. Bagaimana kita
membentuk pandangan dunia kita atau paradigma/pola pikir kita?. Apakah kita
mendapatkan cara berpikir kita dari orang tua kita?. Dari para guru kita?.
Atau, apakah kita akhirnya menempatkannya bersama-sama untuk diri kita sendiri
dari apa yang kita telah pelajari dari berbagai/banyak sumber?.
9. Apakah lebih mudah untuk menerima ide baru saat usia
Anda bertambah?. Ataukah, lebih sukar?. Tentunya, kita semua setuju bahwa
ketika mendengarkan ide baru yang mungkin berdampak pada bagaimana kita hidup
apa yang kita yakini tentang Tuhan, itu membutuhkan/memerlukan kehati-hatian
untuk mendengar dan kadang-kadang banyak pemikiran. Apakah kita mendekati
ide-ide keagamaan baru sebagaimana yang telah dilakukan orang-orang Berea?.
(Kisah 17:11) Apa yang terjadi dengan Paulus setelah perjalanan Damaskus?.
10. Jadi, mengapa kita lebih sulit untuk menerima
beberapa ide baru daripada orang-orang lain?. Apakah peranan emosi kita
dalam hubungan kita dengan Allah?.
Apakah Anda menemukan bahwa menyembah Allah(berbakti kepada Allah) di Gererja
atau bahkan di Sekolah Sabat adalah suatu pengalaman emosional?. Jika demikian,
apakah yang menggugah emosi Anda?.
Apakah mereka cendrung digugah(dikemudikan) dalam satu arah yang benar atau
salah?. Apakah emosi yang membimbing/menuntun kita dalam beberapa cara?.
Bagaimanakah emosi dihubungkan kepada ide tentang "melakukan apa yang
benar karena hal itu benar?". Apakah Anda pikir emosi telah menolong Yesus
pada akhir pekan penyaliban?.
11. Ketika seorang Kristen menentukan bahwa dia akan
berjalan di jalur yang Allah kehendaki untuk dia jalani, apakah
kendala/rintangan2 yang ia akan temui?. Baca 1 Petrus 5:8. Bagaimana seseorang
mengetahui jalan manakah itu?.Selama kita menjalani jalan yang luas bersama
dengan seluruh dunia, Iblis tidak tidak begitu banyak peduli kepada kita.
Tetapi, ketika kita beralih untuk mengikuti Yesus, iblis menjadi sangat peduli.
Jika cukup banyak orang yang menerima Injil dengan sunguh-sungguh, itu adalah
satu hukuman mati baginya.
12. Baca Amsal 5. Jika kita membaca secara dangkal akan
Amsal ini mungkin ini hanya kita anggap berhubungan dengan amaran terhadap
perzinaan. Suatu pandangan yang lebih luas pada Alkitab menunjukkan bahwa
seorang wanita yang tidak bermoral
menggambarkan/melambangkan kemurtadan rohani, khususnya diantara umat
pilihan Allah. (Lihat Yes. 57:3; Yer. 3:2-9; 13:27; Yeh. 16; 23; 43:7-9; Hosea
1-4; 5:3; 6:10; Nahum 3:4; Wahyu 17:1,15-16; 19:2.)
13. Jadi, apakah cara terbaik untuk menghindari menjadi
seorang yang bodoh?. Ingat Yak. 1:13-15? Sangat sering, pikiran atau emosi kita
sendiri menyesatkan kita. Keamanan yang terbaik datang bila kita mempelajari
Alkitab dan berdoa, berfokus terutama pada mengikuti teladan Yesus (The best
safety comes in Bible study and prayer, focusing particularly on following the
example of Jesus.) Hal ini akan membantu kita untuk mengenal godaan ketika itu
baru pertama muncul dan tidak membiarkan itu menyesatkan kita. Kita juga perlu
mengingat bahwa "Sebuah otak yang menganggur adalah merupakan bengkel setan"(“An
idle brain is the devil’s workshop.” (H. G. Bohn, “Hand-Book of Proverbs,”
1855) Kita perlu menjaga pikiran kita dengan sibuk dengan tugas-tuga penting
yang Allah berikan kepada kita dalam persiapan untuk hari-hari terakhir. Ellen
White telah merekomendasikan bahkan agar kita harus membawa sebuah Alkitab
kecil sementara kita sedang menunggu bis di halte bis atau saat keadaan
lalulintas yang macet atau di toko maupun sedang antri di suatu tempat, kita
bisa menghapal Kitab suci. (LDE 66,67) Sayangnya, tampaknya menghafal Kitab
suci hampir telah menjadi satu seni yang telah hilang.(Unfortunately, it seems
that memorizing Scripture has become almost a lost art.)
Barangkali perlindungan terbaik dari semuanya melawan godaan untuk mencinta wanita lain
atau pria lain adalah hal ini : hanya cintailah pasangan Anda sendiri, isteri
atau suami masa mudamu".(ay. 18 [Ams. 5:18], NKJV)."bersukacitalah
dengan isteri masa mudamu". Penulis
Pengkhotbah memberikan nasehat ini : "Nikmatilah hidup dengan isteri yang
kau kasihi seumur hidupmu yang sia-sia yang dikaruniakan Tuhan kepadamu dibawah
matahari, karena itulah bagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau
lakukan dengan jerih payah dibawah matahari". (Pengkh. 9:9, NIV). Bersyukurlah untuk apa yang Anda miliki, dan
Anda tidak akan mencari di tempat yang lain. Adult Sabbath School Bible Study
Guide for Monday, Januari 05, 2015.
14. Baca 1 Kor. 10:13. Apakah Anda menemukan janji ini
menjadi nyata dalam pengalaman Anda sendiri?. Pada saat kita tergoda, apakah
kita benar-benar menginginkan satu jalan keluar?.
15. Baca Amsal 6:1-5. Apakah kata-kata ini mengingatkan
Anda tentang pepatah/amsal Inggris kuno: "Dengan para sahabat seperti ini,
siapa yang memerlukan musuh?". Atau mungkin, kata-kata Voltaire:
"Tuhan, lindungilah saya dari teman-teman saya; Saya bisa mengurus musuh
saya"?. Haruskah kita mengikuti saran ini: "Baik seorang peminjam
maupun pemberi pinjaman ada"?.( “Neither a borrower nor a lender be”? )
Dalam bahasa Ibrani, kata "teman" juga berarti "tetangga",
yakni, seorang yang dekat dengan kita. Semakin dekat kita kepada orang lain,
semakin rentan kita membuat diri kita sendiri kepada mereka. Hubungan2 manusia
adalah hal yang paling penting dalam kehidupan kita, namun kadang-kadang, juga
merupakan hal paling berbahaya dan paling mengganggu. Berapa banyak diantara
kita yang telah berdoa untuk seorang teman yang baik?. Berapa banyak
persahabatan yang telah dihancurkan oleh hubungan transaksi keuangan yang
berjalan buruk?.
16. Tetapi, bagaimana dalam sisi kerohanian?. Jika
seseorang mencoba untuk menjelaskan kepada kita tentang suatu "kebenaran
baru", apakah kita seperti orang-orang Berea yang mulia itu,
menyelidikinya untuk melihat apakah itu sungguh-sungguh benar?. Mempercayai
suatu kebohongan adalah merupakan sebuah perangkap yang mematikan".
(Believing a lie is a deadly trap.) Bagaimanakah Anda mencocokkan Kel.
22:25(tentang meminjamkan uang kepada umat Tuhan) dan Kel. 23:2-3--("..jangan memihak
kepada orang miskin dalam perkaranya..) dengan
Amsal 6:1-4? (Bandingkan Ams.
22:27.)
Jika kita menemukan diri kita sendiri dalam memperbaiki
kita tidak bisa menanganinya, kita harus
cepat-cepat merendahkan diri, mengakui kesalahan kita, dan meminta kasih karunia dan pengampunan untuk
keluar darinya.
17. Jadi, bagaimana kita belajar untuk menyeimbangkan
nasehat ini dengan Galatia 6:2 dimana kita diperintahkan untuk
"Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu"?.
18. Baca Amsal 6:6-8. Dalam hal apa/cara apakah semut
contoh yang baik?. Mereka tentu rajin dan mereka bekerja keras tanpa ada
pengawasan. Berapa banyak manusia yang Anda kenal secara sukarela melakukan hal
yang sama?. Apakah benar untuk memanggil/menyebut mereka makhluk yang
"melakukan apa yang benar karena itu adalah benar?". Apakah mereka
telah diprogram untuk melakukan apa yang mereka lakukan?. Atau, apakah ada
kapasitas berpikir yang sedang terjadi?.(Or, is there some thinking capacity
going on?)
Hal penting untuk di ingat tentang semut adalah bahwa
mereka bekerja keras untuk mengadakan persiapan
untuk musim dingin. Sebaik apakah kita lakukan untuk melihat ke depan
dan bersedia untuk masa yang akan datang?.. Ini adalah pertanyaan yang menuntut
pertimbangan bagi setiap orang tua, setiap guru, bahan setiap
pelajar/siswa--oleh setiap manusia, muda atau tua. Apakah kita menjalani hidup
kita setiap hari dalam terang keseluruhan pertentangan yang besar itu?.—Ellen
G. White, Education, p. 145.2; To Be Like Jesus 191.5.
19. Apakah kita menuntun pikiran kita dan pelajaran
Alkitab kita setiap hari berdasarkan pemahaman yang benar tentang isu dalam
pertentangan yang besar?. Jika kita masih belum, kita tidak akan dapat
sepenuhnya menghargai apa yang kita sedang pelajari. Pertentangan besar adalah
realitas menyeluruh untuk semua eksistensi.
20. Baca Amsal
6:9-11. Pelajaran apakah yang bisa kita pelajari dari ayat-ayat ini tentang
orang-orang yang malas?. Paulus tampaknya menjadi kurang sopan/blak-blakan
tentang orang-orang malas ketika dia mengatakan dalam 2 Tes.3:10 , (GNB): “jika
seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan". ("Whoever refuses to
work is not allowed to eat.” Haruskah itu menjadi pendekatan kita juga?.
21. Sementara Alkitab memuji mereka yang bekerja dengan
tekun/rajin untuk mempersiapkan masa depan, itu tidak menyarankan kita harus
melakukan itu.. Hari Sabat adalah hari yang telah direncanakan Allah sebagai
hari istirahat. Kita perlu mengambil keuntungan darinya setiap minggu.
22. Baca Ams. 6:12-15 dan 6:16-19. Bagaimana Anda
meringkaskan dua bagian ini?. Bukankah jelas bahwa tindakan orang banyak memantulkan
motif-motif mereka yang didalam/motif batin mereka?. Anda harus mengendalikan
pikiran-pikiran Anda. Ini bukan tugas yang mudah; Anda tidak bisa mencapainya
tanpa usaha yang ketat bahkan dengan usaha yang keras. Namun Allah menuntut hal
ini dari Anda; itu adalah satu tugas bagi setiap makhluk yang
akuntabel/bertanggungjawab. Anda bertanggungjawab kepada Allah atas pikiran
Anda. Jika Anda memanjakan imajinasi yang sia-sia, mengizinkan pikiran Anda
tinggal dengan pelajaran2 yang tidak murni, Anda, bersalah dihadapan
Allah.—Ellen G. White, 2Testimonies 561.1 (1870); AH 334.4; CG 464.3; MYP 75.4;
1MCP 234.2; 2MCP 661.1.
23. Baca Amsal
6:12-19. Kedua gambaran verbal dalam Amsal 6 menunjuk bahwa orang-orang yang
terfokus hanya pada kepentingan mereka sendiri tidak akan pernah berjalan di
jalan yang benar. Perilaku yang jahat
mempengaruhi semua orang yang menyentuh. Para pembohong datang untuk mempercayai kebohongan mereka sendiri. Apakah
yang itu lakukan kepada kita?. Lihatlah contoh Lucifer. Apakah yang dosa dan
pemberontakan telah lakukan kepadanya?. Apakah yang telah dia katakan dan
lakukan kepada seluruh alam semesta?. . Apakah kita menjadi sangat berhati-hati
untuk memastikan bahwa kesalahan kita dan bahkan dosa-dosa kita tidak merusak
kita atau mereka yang berada disekitar kita?.
24. Apakah kita menyelidiki Alkitab setiap hari untuk
lebih memahami dan mengetahui kebenaran?. Pelajar Alkitab harus diajarkan
mendekatinya/membuat pendekatannya dalam roh/semangat seorang pelajar.
Kita harus mencari/menyelidiki halaman-halamannya(halaman
demi halaman), bukan untuk mempertahankan pendapat kita, melainkan supaya
mengetahui apa yang Allah katakan... (Education 189.1)
Baca juga—Ellen G. White, Education, p. 189.5; AH 415.1.
Tempat tinggal yang semut bangun untuk diri mereka
sendiri menunjukkan keahlian dan ketekunan. Hanya satu biji yang kecil yang
mereka dapat tangani, tetapi dengan kerajinan dan ketekunan mereka mencapai
keajaiban.
Salomo menunjuk kerajinan semut itu sebagai sebuah
celaan/tegoran kepada mereka yang dalam
kemalasan atau praktek2 yang merusak
pisik dan jiwa. Semut mempersiapkan
untuk musim-musim yang akan datang; tetapi banyak yang dikaruniakan dengan
kuasa2 penalaran(reason) gagal mempersiapkan untuk kehidupan kekal di masa
depan..—Ellen G. White, Counsels to Parents,Teachers, and Students, p. 190.1-2.
25. Menginat terang hikmat yang telah diberikan oleh
pelajaran kita minggu ini, seberapa seringkah kita menempatkan diri untuk
membantu orang lain?. Bukankah itu yang dilakukan oleh Yesus?. "Tidak ada
kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk
sahabat-sahabatnya". (Yoh. 15:13, NKJV) Apakah yang salah dengan tujuh
kekejian yang disebutkan dalam Amsal 6:16-19? Mengapa mereka begitu jahat di
pemandangan Allah?.
26. Beberapa Amsal Salomo agak mirip kepada hikmat kuno
lainnya dari negara lain. Apakah itu suatu kasus plagiarisme oleh Salomo?.
27. Mengapa orang Israel begitu sering tersesat walaupun
memiliki semua hikmat/kebijaksanaan ini bagi mereka oleh para pemimpin mereka
yang menonjol?. Betapa sering kita mengetahui apa yang benar untuk dilakukan
tetapi gagal melakukannya?. Sudah 2000 tahun sejak Yesus masih hidup di dunia
ini. Mengapa Anda berpikir bahwa gereja
Kristen telah berjalan begitu jauh dari teladan-Nya?.
28. MAHK yang mula-mula dan para pelopor rohani kita
seperti William Miller telah mengkhotbahkan tentang akhir zaman. Mengapa kita
masih disini lebih dari 170 tahun kemudian?.
29. Seberapa sering kita tahu ada yang salah, tapi kita
tetap melakukannya?. Mengapa kita melakukan hal-hal seperti itu?. Apakah kita
setiap hari mengundang Roh Kudus kedalam kehidupan kita melalui doa dan
mempelajari Alkitab yang menolong kita untuk membuat perobahan2 yang diperlukan
agar supaya kita dapan mengenal dan menolak/menghindari penggodaan?.
30. Bahkan setelah mengakui bahwa kita telah membuat satu
kesalahan, seberapa seringkah kita menolak
untuk mengakuinya dan meminta maaf bila diperlukan?. Apakah Anda
berpikir bahwa adalah benar untuk berkata bahwa Yesuslah satu-satunya Pribadi
yang pernah hidup di muka bumi ini yang benar-benar menghayati hikmat Amsal?.
31. Seberapa cepatkah dalam kehidupan Yesus telah
mengakui bahwa Dia akan dibunuh secara kekerasan?. Mengapa Dia mengizinkan diri
disalibkan?. Tidak bisakah Dia melakukan
lagi kebaikan lebih banyak untuk beberapa tahun lagi?.
32. Karena setiap orang Kristen telah dipanggil untuk
hidup seperti Kristus, berapa banyak yang benar-benar melakukannya?. Apa yang
akan terjadi jika sejumlah besar Masehi Advent Hari Ketujuh benar-benar mulai
menghidupkan kehidupan seperti itu?.
33. Daud dan Salomo adalah dua orang yang memiliki
karakter terbesar dalam Alkitab. Tetapi, dalam waktu yang penting dalam
kehidupan mereka, masing-masing mereka telah gagal menghidupkan hikmat yang dia
telah coba ajarkan kepada anak-anak mereka. Bencana adalah sebagai hasilnya.
Daud telah mencoba menyembunyikan dosanya tetapi diakui ketika telah berhadapan
dengan kebenaran. (2 Samuel 12) Salomo pada akhirnya tidak kembali kepada Allah
sampai hidupnya hampir berakhir, tetapi toh! , Allah telah meminta kepadanya
untuk menulis buku Pengkhotbah.
34. Daud mungkin telah mengajarkan anaknya, Salomo,
menggunakan hikmat yang didapatkan dalam pelajaran ini. Mengapa dia juga telah
mengatakan dalam Maz. 53:3 : “Mereka semua telah menyimpang, sekaliannya telah
bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak". (Bandingkan Romans
3:12.)
35. Apakah instruksi/pengajaran yang diberikan dalam
pelajaran ini memperingatkan kita untuk memberitahukan kepada anak-anak kita
untuk, "Lakukanlah seperti yang saya katakan dan tidak seperti yang saya
lakukan"?. Mengapa begitu banyak orang yang tersinggung oleh kebenaran?.
Apakah kita pernah tersinggung oleh mendengar kebenaran?.
36. Pikirkanlah tentang beberapa program televisi yang
paling populer. Bukankah karakter dalam program itu menunjukkan tujuh hal yang
Allah benci seperti yang dijelaskan dalam Amsal 6:16-19?. Haruskah kita mengisi
pikiran kita dengan jenis bahan itu?. Apakah tujuh hal cara yang digunakan
orang untuk maju dalam hidup?. Berapa banyak orang yang bertindak yang
menganggap seolah-olah satu2nya cara untuk maju adalah dengan menginjak-injak
orang lain?.
37. Apakah gereja-gerja kita menjadi tempat penyembuhan
bagi orang-orang yang telah remuk dalam pertempuran setiap hari di tempat kerja
dan di rumah?. Bagaimana kita bisa membuat gereja-gereja kita itu lebih seperti
rumah sakit rohani untuk membantu/menolong siapa saja yang datang?. Jika semua
itu benar-benar menjadi tempat penyembuhan, akankah lebih banyak orang yang tertarik?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar