Sabtu, 11 Juli 2015

GC 60th: Believe His Prophets.


SAN ANTONIO-Texas (02-11 Juli 2015)


Laporan Hari ke 9, Jumat malam,  10 Juli 2015 waktu di San Antonio. ( PART TWO )
Setelah Pdt. James R. Nix membawakan cerita-cerita yang menarik tentang Ellen White, acara selanjutnya Pdt. Ted N.C. Wilson yang didampingi istrinya Nancy memberikan penghargaan kepada panitia yang berada di belakang layar selama GC Session, teknisi, koreografer, penata panggung, video, audio, operator multimedia, producer dan director di control room, camera operator, dan semua yang terlibat dalam produksi dan tayangan televisi.
Penghargaan khusus itu diberikan kepada mendiang Warren Judd (1944-2015), mantan CEO Adventist Media Center di Simi Valley California yang menjadi pelopor TV broadcasting untuk GMAHK.  Elder Warren Judd alm, telah memproduksi seri Family Reunion Concert, semua KKR NET di seluruh dunia, memproduksi banyak program televisi Advent, pengembangan uplink satelit GMAHK di Simi Valley, terlibat dalam paling sedikit 5 GC Session terakhir, termasuk dia ikut mempersiapkan GC Session 2015.
Sayang sekali beberapa bulan yang lalu tepatnya 21 Mei, 2015, Tuhan sudah mengizinkan Warren Judd untuk beristirahat dari jerih lelah dan dedikasinya bagi pekerjaan Tuhan dalam bidang media ini.
Malam itu istrinya, Jan Judd menerima bucket kembang dari Nancy Wilson dan Ketua GC menyampaikan “Terima kasih untuk semua pekerjaan Warren dengan harapan buat keluarga Judd adalah kita semua akan segera bertemu dengan Warren bila Yesus datang, dan dalam reuni itu mungkin Warren akan bertanya, apa yang terjadi di GC Session 2015?”  Demikian ungkap Pdt. Ted Wilson.  Ucapan Pdt Ted Wilson disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin dan kemudian dilanjutkan dengan doa khusus untuk keluarga Judd dibawakan oleh Pdt. Ted Wilson.
( Warren & Jan Judd adalah orang tua dari Mark dan Shani Judd, penyanyi grup Faith First dan Heritage Singers, red )
Pdt. Mark Finley kemudian tampil memberikan kesaksian untuk berbagai project-nya dengan Warren Judd di berbagai negara, seperti Acts 2000, dan semua KKR Net.

Kemudian Pdt. Mark Finley memperkenalkan pembicara renungan malam itu yaitu Pdt. Arthur A. Stele, Vice President GC yang berasal dari Kazakhstan.
Namun sebelumnya lagu pujian oleh Charles Haugabrooks dengan membawakan sebuah lagu “Ancient Words.”
Pdt. Arthur A. Stele memberi judul khotbahnya “Believe His Prophets.”  Di dasarkan pada Mazmur 43.  "Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah aku dari orang penipu dan orang curang!  Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku. Mengapa Engkau membuang aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh? Suruhlah terang-Mu dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!  Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, yang adalah sukacitaku dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku! Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!"   Dalam logat Rusianya yang kental, menurut Pdt. Stele, Mazmur 43 sangat identik dengan Mazmur 42.  Syair nyanyian di Mazmur 42 lebih panjang.  Mazmur 43 hanya memilki 2 stanza dan 1 refrain, sementara Mazmur 43 memiliki 4 stanza dan 2 refrain.  Dalam ayat-ayat ini, pemazmur bertanya kepada Tuhan:  "Mengapa Engkau melupakan aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?" (Maz 42:10)  “Mengapa Engkau membuang aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?” (Maz. 43:2)
Pertama sang pemazmur hanya bertanya kepada Tuhan, mengapa engkau MELUPAKAN aku?  Kedua menjadi lebih buruk, mengapa Engkau MEMBUANG aku?
"Pada GC Session kali ini ada yang mungkin bertanya-tanya: Di mana Engkau Tuhan?  Di mana keadilan itu?  Mengapa dia?  Mengapa aku, mengapa bukan dia?  Mengapa pendapat dia?  Mengapa bukan pendapat saya?  Apa yang Engkau mau Tuhan?" kata pdt Arthur dalam khotbahnya.
Apabila kita lanjutkan membaca buku Mazmur 43 dari awal,  pemazmur memulai tangisannya dari pengadilan: “Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku.” (ay. 1)  Pemazmur meminta keadilan kepada Tuhan dengan menangis." tutur pdt A Stele.
Namun pada akhirnya pemazmur bersukacita dalam kegembiraan yang tak terkatakan: “Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, yang adalah sukacitaku dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!” (ay. 4)
Bahkan dia harus menggunakan alat musik untuk mengekspresikan kemenangannya itu.
Inilah gambaran keadaan orang yang stress, frustrasi dan depresi yang diakhiri dengan perasaan sukacita, kegembiraan dan selebrasi.  Ada apa di antara hal ini?
"Ada ungkapan mengatakan, hal yang terburuk bagi orang Kristen adalah percaya kepada Yesus, namun tidak melakukan kehendak-Nya" kata beliau dalam khotbahnya.
Mazmur 43:3 "Suruhlah terang-Mu dan kesetiaan-Mu datang."  Dalam terjemahan yang lebih tepat mengatakan " suruhlah terang-Mu dan kebenaran-Mu datang."
"Terang dan Kebenaran" akan menuntun kita dekat kepada Tuhan.  Apakah kebenaran itu?
Yesus adalah kebenaran. “Akulah jalan, dan KEBENARAN, dan hidup."
"Kata-katanya adalah Kebenaran.  Bila kita memiliki Yesus, maka segala sesuatu bisa berubah.  Kegagalan menjadi kemenangan.  Keburukan menjadi kebaikan." tutur pdt Arthur Stele dalam khotbahnya yang dipenuhi Roh Kudus.  Apakah terang itu?
"Terang menuntun orang Israel di tengah malam, kegelapan menuju tanah Kanaan.  Supaya tidak tersesat, harus ada terang.  Firman Allah dalam Alkitab adalah terang yang menuntun di jalan yang benar dan Roh nubuat melalui tulisan Ellen White adalah terang kecil."
"Kebenaran dan terang.  Yesus dan FirmanNya akan mengubah keadaan, dari tangisan kepada kemenangan. Dari rasa frustrasi kepada kelegaan.  Biarlah kita mengenal Tuhan kita dan menuruti FirmanNya." kata pengkhotbah malam itu dengan penuh kuasa Roh Kudus.
Pdt. Stele menceritakan sedikit pengalaman hidupnya.  Di masa mudanya dia pernah direkrut menjadi tentara Rusia.  Sebagai orang muda dia bangga bisa bergabung dalam dinas militer itu.  Namun sebuah metode bagi tentara Rusia adalah merekrut anak-anak muda Kristen kemudian  dikirim berkilo-kilometer jauhnya untuk dicuci otak mereka.  Dompet dan saku mereka selalu diperiksa agar tidak ada surat-surat yang masuk atau Kitab Suci.  Arthur Stele muda telah menjalani itu semua.
Mereka harus mengalami program cuci otak itu bahwa Tuhan tidak ada.  Dan kepada mereka selalu ditekankan bahwa tidak ada Tuhan, apakah hanya kamu sendiri di dunia ini yang percaya kepada-Nya? Itulah yang selalu diulang-ulangi kepada orang muda yang mengikuti wajib militer saat itu.
Satu kali waktu makan siang yang singkat, mereka kedatangan tamu terhormat, seorang jendral.  Seperti biasa mereka mendengarkan pidato pencucuian otak.  Setelah selesai mereka makan siang dan mengadakan acara fellowship satu dengan yang lain, khususnya dengan tamu.
Tiba-tiba mata Arthur tertuju kepada seorang komandan.  Dan seperti dihipnotis, Arthur segera berjalan ke arah orang itu.  Tak disangka pula komandan itu berjalan ke arahnya.  Ketika mereka bertemu, Arthur langsung bertanya, “Apakah engkau mengenal Yesus?”  Bersamaan pula orang itu  bertanya, “Apakah kamu orang Kristen?”  Segera mereka mencari tempat khusus, lalu berbicara satu dengan yang lain, dan mereka saling menguatkan, menghafal ayat-ayat Firman Tuhan dan saling mendoakan.
“Kalau kita mengenal Tuhan kita, maka hidup kita akan terlihat seperti Dia, dan orang mudah untuk mengenal kita.” Demikian tutup Pdt. Arthur Stele.
Setelah selesai khotbah pdt Stele, kemudian masuklah rombongan dari Rusia yang diperkenalkan oleh Pdt. Mark Finley dengan nama Dr. Mikhail M. Kulakov, Jr., Direktur dan Editor Bible Translation Istitute di Rusia, sebuah lembaga yang menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Rusia terkini.  Lembaga ini didirikan oleh Pdt. Mikhail Kulakov Senior yang sejak muda bercita-cita untuk melakukan hal ini ; dan Pdt. Mark Finley menyaksikan bahwa dia pertama kali bertemu dengan Pdt. Kulakov Sr adalah pada saat beliau mengadakan KKR di Kremlin.
Hari ini project penterjemahan Alkitab tersebut telah selesai dan didedikasikan untuk pekerjaan Tuhan di Rusia dan semua negara yang berbahasa Rusia sudah bisa mengenal Yesus dan Kebenaran FirmanNya.  Lalu Pdt. Ted Wilson naik mimbar mendoakan khusus untuk project istimewa ini.
Acara selanjutnya, Pdt. Jerry Page memimpin doa persekutuan untuk memperkuat program Revived by His Words, di mana umat Advent diharapkan untuk lebih rajin mempelajari Firman Tuhan.
Beliau mengambil ayat di dalam buku Kisah 40:1.  Di masa para rasul, ketika mereka akan melakukan usaha-usaha penginjilan, mereka selalu berdoa, dengan doa agar Roh Kudus turun, dan ketika Roh Kudus turun, maka pekerjaan penginjilan selalu sukses.
Kemudian seluruh Vice Presidents GC yang baru terpilih, masing-masing: Guillermo Biaggi, Thomas L. Lemon, Abner De Los Santos, Geofrrey G. Mbwana, Ella S. Simmons, dan Arthur Stele memimpin bacaan Revived by His Words dari Wahyu 22, pasal terakhir dari Alkitab, menandai berakhirnya program Revived By His Words yang sudah dilaksanakan 5 tahun.
Lalu Pdt. Mark Finley dan Pdt. Ted Wilson mempresentasikan sebuah program baru untuk umat Advent di seluruh dunia.  Mark Finley mengatakan bahwa kita sudah melaksanakan sesuatu pergerakan yang besar untuk Tuhan sejak GC Session Atlanta 2010 yang lalu, yaitu Revived by His Words mengikuti bacaan Alkitab setiap hari bersama-sama, dan program 777 yaitu berdoa jam 7 pagi jam 7 malam dalam 7 hari seminggu.  Menurut Pdt. Finley, 1.2 juta anggota baru ditambahkan kepada Gereja pada 1 tahun terakhir ini.  Dan inilah penambahan anggota yang terbesar sepanjang sejarah.  Pdt Finley percaya bahwa ini adalah karena kuasa Roh Kudus yang bekerja.  Program Revived by His Words dan 777 sudah dijalankan dengan baik.
Namun program 777 ini tidak akan berakhir begitu saja karena kita punya program baru yaitu “Mighty Movement for God."  Dan pada saat di GC Session San Antonio 2015 ini, Gereja melanjutkan program ini melalui program “Mighty Movement for God.”  yaitu: “Believe His Prophets” di mana kita akan memperkuat kepercayaan kita kepada para nabi melalui bacaan Alkitab dan buku Ellen White Kerinduan Segala Zaman, Perumpamaan-Perumpamaan Tuhan Yesus, dan 5 buku Konflik Terakhir, dan “United in Prayer” untuk mempersatukan permohonan misi Gereja untuk memenangkan lebih banyak jiwa bagi Kristus.
Dalam kampanyenya Pdt. Mark Finley membawakan yel-yel: “Yes! I want to be part of the mighty movement for God!”  Semua delegasi meneriakkan tekad yang sama menyambut yel-yel tersebut.  Kemudia Pdt. Ted Wilson mendoakan program besar itu.
Coral Dos Adolescentes Do IACS dari Brazil membawakan lagu pujian penutup “God’s People.”
Dan Pdt. Derek Morris menutup semua rangkaian kegiatan malam ini dengan doa.
"Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus" Wahyu 22:20
Kiranya Tuhan memberkati program lanjutan 777  lalu dengan nama "Mighty Movement for God.”  yaitu  “Believe His Prophets".


Sumber: Ev.Stevanus S Widjaja, Via Milis AI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar