Kamis, 09 Juli 2015

GC-60th : Mempersiapkan Manusia Bagi Kedatangan Yesus.


SAN ANTONIO - Texas (02-11-2015)
Laporan hari ke 8, Kamis pagi, 9 Juli 2015 waktu San Antonio, Texas.

Kebaktian Kamis pagi dimulai dengan lagu-lagu pujian dan doa pembuka.
"Revived by His Words" melalui bacaan Alkitab oleh Bondachuk Lev dkk yang membaca dari buku Wahyu 19:1-15; 20:4-15 dalam bahasa Rusia, Ukraina, Kasakhstan dan Armenia.
Lagu Pujian “Better Than I” oleh Marleta Fong.
Selanjutanya Pdt. Derek Morris memperkenalkan Rickie Holmes untuk membawakan kesaksian.
Singkat saja, Elder Holmes dilahirkan dari keluarga Advent, di masa muda dia terpanggil masuk USA Army.  Setelah menyelesaikan tugasnya, Rickie menikah dan pergi ke Gereja Baptis, di mana dia menjadi anggota yang setia di sebuah Gereja, sampai dia masuk sekolah Teologia dan mendapatkan gelar Master.
Rickie kemudian setelah tamat mendirikan Gereja sendiri dan umat yang hadir bisa mencapai 5000 orang. Ia sering diundang berbicara dari Gereja ke Gereja bahkan sampai ke luar negeri, dan level dia telah sampai pada tahap menjadi seorang Bishop.
Namun satu pagi di hari Mingggu tahun 2012, ketika Bishop Rickie Holmes sedang mepersiapkan perjamuan Kudus di hari Paskah, ia berpikir apakah dia sudah puas akan pencapaiannya yang sempurna, tetapi saat itu tiba-tiba dia merasakan ada terdengar bisikan dari Tuhan: “Bagaimana dengan Sabat?”  "Bagaimana dengan Sabat?"  Pertanyaan Tuhan ini sangat mengganggu Rickie Holmes sepanjang minggu itu.  Dan di hari sabtu pagi, Bishop Rickie Holmes menelpon sepupunya dan berkata: “Saya ingin ke Sekolah Sabat.”
Sepupunya yang adalah seorang Advent kemudian menjawab seenaknya saja.  “Ayo datang jam sembilan pagi  ke Gereja kami.”
Setelah meminta alamat, Bishop Rickie Holmes segera bersiap dan berangkat menuju ke Gereja Advent yang pertama kali dia injak sejak dia masuk USA Army.  Dan ketika ia duduk di Gereja yang memelihara hari Sabat itu, Holmes berkata dalam hatinya: “Inilah rumah saya.”
Dan segera Rickie Holmes mengambil keputusan untuk dibaptiskan kembali dan menjadi anggota Gereja Advent sebagaimana ia dilahirkan dahulu di dalam keluarga Advent.
Tahun 2013, Bishop Ricke Holmes diangkat menjadi ketua jemaat, dan sekarang dia telah menjadi associate Pastor di Gerejanya.  Dan dia bersyukur karena dia telah kembali ke rumahnya dan bertemu dengan saudara-saudara seiman dari seluruh dunia.
Bilamana dia bertemu kembali dengan sahabat-sahabatnya dari Gereja sebelumnya, bahkan bekas anggota jemaatnya, Pdt. Rickie Holmes tetap bersahabat, dan ia tidak mau berdebat tentang doktrin atau ayat-ayat Kitab Suci. Tetapi  hanya satu kalimat saja yang dia katakan:  “Bagaimana dengan Sabat?” itulah kesaksian pertobatan yang luar biasa dari Rickie Holmes dari seorang Bishop menjadi anggota biasa dan sekarang menjadi associate pendeta di salah satu Gereja Advent.
Doa persekutuan pagi ini dipimpin oleh Elder Kat Taylor.
Pdt. Jerry Page, Direktur Asosiasi Kependetaan GC memperkenalkan pembicara Kamis pagi ini yaitu seorang anak muda, evangelis dari Divisi Amerika Utara yang berasal dari Hawaii.
Sebelum khotbah, Group Tom De Vida dari NAD membawakan sebuah lagu berjudul “Obedience”.
Ev. Taj Pacleb memulai khotbahnya dengan meminta para delegasi untuk ‘move on’ dari perdebatan berat dalam buku 1 Timotius (tentang Women Ordination) ke buku 2 Timotius ( nasihat dari seorang yang hampir mati).  2 Timotius 4 adalah pesan terakhir Rasul Paulus kepada seorang anak muda yang sedang semangat-semangatnya melayani yaitu Timotius.
“Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:  Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.  Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.  Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.  Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!  Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.” (2 Timotius 4:1-6)
Ketika Paulus menulis surat ini, dia sedang berada di penjara Mamertime, Roma, menghitung hari kematiannya yang sudah dekat.  Inilah pesan Paulus kepada Timotius:
Ayat 2 – “Beritakanlah Firman!”  Padahal Paulus bisa saja berpesan kepada anak muda itu untuk jangan terlalu bersemangat, tenang-tenang saja, biarkanlah semua itu mengalir seperti air, atau mungkin sesekali kamu boleh berkompromi.  Namun yang dikatakan Paulus adalah khotbahkanlah Firman, tentunya Firman yang benar !
Ayat 3 – “Akan datang waktunya!”  Segera datang waktunya.  Kita butuh perubahan radikal dari kehidupan modern yang mapan dan nyaman, bahkan bukan hanya sekedar mendengarkan akan khotbah-khotbah yang menyenangkan telinga.
Ayat 5 – “Waspadalah!”  Jangan lupa untuk melakukan pekerjaanmu memberitakan Injil.  Firman atau Injil.  Injil yang mana?  Injil kekal dari buku Wahyu.
Ada orang yang berkata bahwa kita harus merubah isi pekabaran kita  kepada hal-hal lebih kearah perbaikan hidup, filsafat manusia modern, dan humanisme.
Mengasihi orang lain adalah hal penting !  membantu yang berkekurangan juga penting ! memberi kekuatan kepada yang lemah juga penting ! ;  tetapi tugas utama kita adalah mempersiapkan orang-orang untuk kedatangan Yesus yang kedua kali.
"Kita tidak dapat membuat dunia ini menjadi lebih baik.  Kenyataannya tidak ada yang dapat membuat dunia ini menjadi lebih baik." kata Ev. Taj Pacleb.
Hanya Tuhan kita Yesus Kristus yang dapat memulihkan dunia ini dari kehancuran sejak Hawa memakan buah di taman Eden kepada bumi yang baru yang tidak ada penderitaan, kesusahan dan ratap tangis.  "Bila  Yesus datang pada kali yang kedua itu nanti, maka tidak akan ada lagi orang miskin, tidak akan ada lagi orang dipenjara, tidak akan ada lagi penyakit.  "Pemulihan."  Inilah janji kedatangan Yesus yang kedua kali.  Inilah pekabaran kita hari ini " ungkap  Ev. Taj Pacleb dalam khotbahnya.  “Esensi utama dari Injil adalah restorasi!”  (Kerinduan Segala Zaman h.824)
Ketika kita bicara tentang Injil yang benar, itulah khotbah kita yang sesungguhnya: bersiap untuk menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali, karena Dia akan merestorasi dunia ini.
Dia-lah Allah yang memulihkan.  Kita harus memperkuat dan fokus kepada pekabaran 3 malaikat.  Mengapa buku Wahyu?  “Kepada mereka telah diberikan sebuah tugas yang paling serius; memproklamasikan pekabaran malaikat yang pertama, kedua dan ketiga.  Tidak ada lagi tugas besar yang penting.  Mereka tidak akan membiarkan hal lain mengganggu perhatian mereka.”  (Evangelism h.119-120).  Kita memiliki pengharapan untuk hari esok akan kedatangan Yesus yang akan membawa keselamatan untuk selama-lamanya.  Tetapi kita memiliki pekerjaan yang harus dilakukan hari ini.  Banyak jiwa menunggu pekabaran kita.  Banyak orang yang sedang sekarat dan haus akan Injil.  Ayat 6 – “Aku sudah siap!”  Inilah yang terakhir.  Setelah dengan setia melakukan semua tugas, aku sudah siap menghadapi kematian yang hanya sementara.  Kita memiliki pengharapan akan kedatangan Yesus yang kedua kali.  Tidak peduli seberapa berat yang harus kita hadapi, seperti Paulus harus menghadapi hukuman mati.  Bertahanlah!  Tidak akan lama lagi." kata Ev. Taj Pacleb dengan semangat.  Kita hanya perlu katakan : “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.”
Dan bila kita bertemu dengan Tuhan, DIA akan berkata: “Sabaslah hai hamba-Ku yang setiawan.  Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” ungkap Ev. Taj Pacleb menutup isi khotbahnya pagi itu.  Selesai acara khotbah, Pdt. T. Marshall Kelly dengan suara beratnya membawakan pujian “My Faith Has Found A Resting Place.”
Dan doa penutup dibawakan oleh Baka Able Paul dari Sudan.
"Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus! " Wahyu 22:20
Kiranya Tuhan mengetuk hati kita semua untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Yesus ke dua kali, sambil bekerja dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan pekerjaan Tuhan di atas muka bumi ini.


Sumber: Ev.Stevanus S. Widjaja, Via A.I.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar