Selasa, 07 Juli 2015

GC -60th : "Never Alone"


SAN ANTONIO -Texas (02- 11 Juli 2015)
Laporan hari ke 5, Selasa pagi, 8 Juli 2015 waktu San Antonio, Texas.



Kebaktian Selasa pagi atau sebelum acara pembukaan dari kegiatan harian pada hari itu dipersembahkan beberapa lagu-lagu pujian.
Bacaan Alkitab bersahutan sebagai bagian dari program Revived by His Words diambil dari buku Wahyu 15 dan Wahtu 16 yang dibacakan bergantian oleh beberapa saudara kita dari India dengan menggunakan berbagai bahasa daerah ( dialek ) seperti Tamil, Punjabi, Malialau, Nepali, Hindi, Bengali dll.
Lagu pujian berjudul “At The Break of Day” dari Man of Praise (SSD).
Pdt. Derek Morris memperkenalkan Kevin Emmerson seorang administrator dari Mt. Ellis Academy di Amerika untuk membawakan kesaksian tentang bagaimana Tuhan bekerja melalui mujizatNya yang nyata dengan menyiapkan dana USD 500.000 dari orang lain untuk pengembangan sekolah yang berada di Montana,USA.
Doa  persekutuan dan meditasi dipimpin oleh Melissa Miranda.
Mrs Donna Jackson dari NAD memperkenalkan pembicara renungan Selasa pagi itu dan sebelumnya dipersembahkan lagu special in music dari ABC (SSD) dengan judul lagu pujiannya “New Name In Glory.”
Pembicara renungan selasa pagi itu adalah DR Mathilde Frey, seorang wanita yang menjadi dosen di AIIAS, beliau memberi judul khotbahnya “Never Alone” yang didasarkan pada Yohanes 14:16-18.
Ini adalah rangkaian peristiwa percakapan terakhir Yesus dengan murid-muridNya di sebuah ruang atas di kota Yerusalem dalam jamuan malam terakhir sebelum Dia ditangkap dan disalibkan.  Orang-orang menyebutkan ini adalah kata-kata terakhir Yesus kepada murid-muridNya, sebuah perpisahan yang hampir mirip dengan kata-kata terakhir Musa bagi orang Israel sebelum dia mati membawa orang Israel masuk ke tanah Kanaan.
Kata-kata perpisahan Yesus ini diawali dengan "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.  Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.” (Yoh 14:1-3).  Pada malam itu, ada 3 orang murid yang berbicara dan bertanya kepada Yesus, sumbernya dari 3 buku / penulis di Kitab Suci yaitu Thomas, Filipus dan Yudas (bukan Yudas Iskariot).
Thomas bertanya kepada Yesus, "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"  Dan Yesus memberikan jawaban yang terkenal itu: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” ( baca Yoh 14:5-7)
Filipus meminta kepada Yesus, "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami."  Tetapi Yesus mengingatkannya, "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa.”  ( baca Yoh 14:8-15)
Dan Yudas anak Yakobus (dikenal juga sebagai Tadeus) bertanya, "Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?" ( baca Yoh 14:22-24 )
Pembahasan Firman Tuhan pada pagi itu berfokus kepada jawaban Yesus atas pertanyaan Filipus: Siapa Bapa itu?  Di mana Dia berada?  Janji tentang adanya seorang penolong, penghibur, penasihat diberikan oleh Yesus.  Karena dari pertanyaan inilah khotbah pagi ini diberi judul “Never Alone.” oleh DR Mathilde Frey asal Rumania.
“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.  Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.” (Yoh 14:16-18)
Ada dua janji Yesus di bagian pembukaan, yaitu “Aku pergi ke rumah Bapa-Ku untuk menyediakan tempat” dan “Aku akan datang kembali menyambut kamu.”
Dalam bahasa Gerika, dua kalimat yang berupa janji ini dipisahkan oleh tanda baca ‘koma’.
Di dalam musik mungkin dikenal sebagai ‘interlude’ ; Sesuatu yang jarak waktunya sangat dekat.
Namun jarak waktu dalam ‘koma’ di sini sudah terbentang selama lebih dari 2.000 tahun.
Di dalam jarak ini Yesus berjanji “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu.”  Tetapi "koma" di sini bagaikan waktu yang tidak ada tamatnya di antara 2 janji tersebut.
" 2.000 tahun, barangkali itulah sebabnya Tuhan Yesus perlu memberikan seorang penolong, penghibur, penasihat di masa-masa penantian yang panjang itu." menurut Mathilde Frey.
Tahun 2015 disebutkan sebagai tahun kesepian. Seseorang bisa merasa sendirian meskipun berada di tengah-tengah keramaian. Di dunia yang sarat dengan internet : www, bagaimana mungkin kesepian?
Baru saja saya mengupdate status di facebook: “Saya OTW ke San Antonio” ada puluhan bahkan ratusan yang memberikan tanda ‘like’, tetapi di dalam jiwa ada rasa kesepian." ungkap DR. Mathilde Frey. Internet dapat membawa kesepian, facebook juga bisa membawa kesepian.  Sekalipun kita terhubung satu sama lain tetapi kita kesepian.  Kesepian telah menjadi wabah, menurut beliau.
Ada perusahaan yang menciptakan satu tempat yang diisi oleh segala alat bantu dengan kontrol dari sebuah gadget, lalu segala sesuatu dapat anda lakukan sendiri, sehingga mereka mengatakan “you’ll never eat alone.” Bersenang-senang dengan internet tetapi terisolasi secara sosial, kemudian ada yang menghabiskan 2-3 bungkus rokok sehari, menjadi 20 kali lebih gemuk, tekanan  darah menjadi naik, bahkan ada yang bunuh diri.  Teknologi telah menciptakan semakin banyak orang menjadi kesepian, menurut DR Mathilde Frey. Mungkin kesepian ini yang pernah dirasakan oleh nabi Elia, nabi Yeremia, oleh Yusuf dan Ayub, dan juga oleh Yesus ketika Dia berada di taman Getsemani dan dibukit Golgota.  Banyak orang hebat yang jiwanya tetapi pernah mengalami kesepian.
Yesus tahu, kita tidak bisa menghadapi kesepian itu ;  Itulah sebabnya Yesus berjanji untuk memberikan seorang Penolong.  Dia seolah-olah bertindak sebagai seorang Bapa untuk melindungi anak-anakNya.  Dan bagi murid-murid, tidak ada seorang Rabi yang bisa memberikan jaminan seperti ini.  "Seorang penolong pada masa kesesakan." disampaikan dalam khotbahnya.
Arti kata" Parakletos " dalam bahasa Gerika, adalah seseorang yang sudah sangat dikenal baik, karena "oknum" ini menunjukan seseorang yang akan menggantikan tugas orang tua bagi anak-anak yang sudah menjadi yatim piatu.  Seorang yang bertanggung jawab dan membela anak-anak  itu di hadapan Hakim.  Dan seorang yang akan mengarahkan / membimbing hidup anak itu ke jalan yang benar.
Janji Yesus kepada Filipus adalah juga untuk kita semua, tetapi secara khusus Yesus mengatakan itu kepada murid yang dalam kesepian ini.
Bila kita mempelajari tentang murid-murid, hanya Filipus yang tidak ada sebutan lain yang mengikuti nama dibelakangnya, contoh seperti Petrus namanya adalah Petrus saudara Andreas, Yohanes adik Yakobus, Yudas anak Yakobus.  Mungkin Filipus tidak memiliki keluarga dekat saat itu.
Di dalam 4 injil, Filipus hanya dua kali berbicara, yang pertama ketika Yesus menyuruh dia untuk memberi makan 5000 orang, jawab Filipus adalah: “Uang tidak CUKUP.”  Dan kedua adalah dalam percakapan di ruang atas ini.  Ketika dia meminta Yesus, "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah CUKUP bagi kami."
"Filipus adalah orang yang sangat tahu tentang kesepian, kekurangan, ketidakcukupan bahkan kekosongan." menurut Mathilde Frey.
Tetapi di dalam cerita ini, yang Filipus butuhkan lebih dari sekadar uang dan makanan.  Dia membutuhkan kehadiran seorang Bapa yang akan menuntun dan menolong Dia.  Dan apa yang dikatakan oleh Yesus  "barang siapa yang sudah melihat Aku, dia sudah melihat Bapa."
"Kita barangkali kesepian seperti Nikodemus yang rindu ingin mengetahui siapa Mesias yang sebenarnya.  Kita barangkali kesepian seperti perempuan Samaria di sebuah sumur Yakub yang membutuhkan air hidup.
Kita barangkali kesepian seperti orang lumpuh di kolam Bethesda yang tidak ada satupun orang yang mau menolong dia.  Kita barangkali kesepian seperti perempuan yang hendak dilontari dengan batu, ditinggalkan bahkan hendak dihukum oleh semua orang.
Kita barangkali seperti orang buta yang bertemu dengan Yesus di luar Bait Suci yang dibuang oleh orang tuanya."  Yesus berkata: “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa.”
"Dan apa yang sudah ditunjukkan Yesus sebagai Bapa kepada orang-orang yang kesepian itu, haruslah kita lakukan kepada mereka yang kesepian dan membutuhkan penolong hari ini.
Bagaimana kita mewakili Bapa dalam hidup kita terhadap orang lain?  Berjalan cepat dan sendirian-kah ?  Atau berjalan lebih jauh dan bersama-sama?"
Yesus memilih cara yang kedua yaitu  dengan  memberikan pengharapan yang sejati ! Kata Mathilde Frey dalam khotbahnya.
Lagu pujian penutup khotbah ditampilkan penyanyi Man of Praise (SSD) dengan lagu “Bless God”, dan doa penutup oleh Shervin Sngoh dari SUD.
Sumber : Ev.Stevanus S.Widjaja, Via Milis A.I.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar