Sabtu, 11 Juli 2015

GC 60th: Home At Last.

SAN ANTONIO-Texas (02-11 Juli 2015).
Laporan Hari ke 9, Jumat pagi, 10 Juli 2015 waktu San Antonio.

Acara pagi ini dimulai dengan beberapa lagu pujian.  Dibuka dengan doa dan lagu “To God Be The Glory” dinyanyikan bersama-sama oleh hadirin dipimpin oleh Pdt. J. Alfred Johnson II.
Dilanjutkan dengan program Revived by His Words membaca dari Alkitab buku Wahyu 21:1-27 secara bergantian dalam Bahasa Inggris, Chinese, Japanese, Mongolia, dan Korea oleh Sungsub Song dkk dari Northern Asia-Pacific Division.
Sebuah instrumentalia piano dimainkan oleh Deon Muschette dalam bentuk sebuah lagu pujian.
Pdt. Derek J. Morris, Associate Secretary Asosiasi Kependetaan GC, memperkenalkan seorang anak muda bernama Ranela Kaligithi membawakan kesaksiannya.  Seorang anak perempuan dari seorang pendeta yang menerima panggilan Yesus pada umur 15 tahun untuk menjadi seorang misionaris ke Etiopia.  Gadis 26 tahun ini mengingatkan seluruh hadirin untuk tidak menjadi Allah sebagai nomor dua dari semua pengetahuan dan common sense kita.  Dalam kesaksiannya ia telah menikmati dan mengetuk 6000 pintu rumah untuk menyaksikan tentang Yesus.
Roman dan Raluka Ril dari Inter-European Division (EUD) memimpin doa persekutuan dengan permohonan khusus agar tetap terpelihara kasih persaudaraan yang erat, terutama untuk meneguhkan keluarga-keluarga supaya mereka semakin menyerahkan hidup kepada Tuhan dalam semua aspek kehidupan.  Pdt. Robert Costa, Associate Secretary Asosiasi Kependetaan GC, memperkenalkan pembicara khotbah Jumat pagi ini, Pdt. Ron Smith, Ketua Southern California Conference.
Dan sebelum khotbah dimulai, sebuah lagu pujian dalam bentuk instrumentalia “Our Solid Rock” dibawakan oleh Christine Martins.
“Home At Last!”  itulah judul khotbah Pdt. Ron Smith dan mengingatkan kita sebagai orang Advent untuk berbangga karena Gereja kita adalah Gereja terbaik.  GMAHK bukan hanya sebuah Gereja yang lain dan juga bukan sebuah ‘spin-off’ church ( Gereja yang berdiri menurut kemauan sendiri  );  Tetapi Gereja Advent lahir dari sebuah gerakan yang dinubuatkan oleh Firman Tuhan.  Dan umat Advent kini sedang menantikan sebuah tempat yang dijanjikan di dalam Firman Tuhan yang dinamakan Surga.  Wahyu 21:1  “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.”
Ketika kita bicara tentang Surga, ada bermacam-macam interpretasi, perspektif dan spekulasi.
"Bagi anak-anak, Surga itu adalah satu taman bermain yang sangat menyenangkan dan terdapat snacks yang tidak ada habis-habisnya.  Bagi pasangan yang sedang jatuh cinta, Surga itu adalah tempat kencan yang paling romantis.  Bagi orang miskin, Surga adalah tempat yang jalannya terbuat dari emas. Bagi orang tua, Surga adalah tempat bagi saya bila sudah tua." ungkap Pdt. Ron Smith dalam khotbahnya.  Mengapa ada banyak kebingungan tentang Surga ?
Kita ketahui Alkitab adalah kunci untuk membuka tabir segala rahasia ini.  Dan sangat melegakan begitu kita mengetahui akan Surga itu, karena ini bukan hanya sekadar spekulasi atau filsafat manusia saja.  Dan Rasul Petrus mengatakan bahwa bumi ini akan dipulihkan menjadi baru kembali sebagaimana penciptaan baru.  Menurut Pdt. Ron Smith ada tiga hal tentang Surga yang harus diketahui dengan pasti:
1.  Surga adalah tempat yang nyata (real place). Bukan fiksi, bukan dongeng.  1Korintus 2:9 mengatakan:  "Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
Meskipun belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan timbul dalam hati, tetapi kita harus ingat bahwa Surga adalah tempat yang nyata.  Surga atau kota Suci itu bernama Yerusalem Baru akan turun dari Surga seperti pengantin sebagaimana disaksikan oleh Rasul Yohanes:
“Dan aku melihat kota yang Kudus, Yerusalem yang baru, turun dari Sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.”  (Wahyu 21:2)
Anda yang sudah menikah tentu memiliki pengalaman melihat calon istri anda dalam baju pengantin. Dan betapa bahagianya melihat pengantin anda itu, bukan ?  Dan demikian juga Tuhan akan datang untuk mengangkat kita ke tempat yang sudah disediakan-Nya.
Dan ingatlah bahwa semua yang mati di dalam Kristus yang pertama kali akan bangkit ketika DIA datang.  "Surga memberikan pengharapan kepada kita, sekalipun kita harus mengalami kematian.  Firman Tuhan menasihatkan bahwa kita tidak boleh menangis seperti orang yang tidak mempunyai pengharapan untuk kebangkitan dan hidup baru."  Pdt. Ron Smith dalam khotbanhya mengatakan bahwa :
Gerbang-gerbang mutiara itu adalah nyata.
Batu-batu dasar adalah nyata.
Daun-daun yang menyembuhkan adalah nyata.  Buah-buah dari pohon kehidupan adalah nyata.  Lautan kaca adalah nyata.
Sungai yang jernih seperti Kristal adalah nyata.  Sukacita orang-orang tebusan adalah nyata.  Tubuh yang kekal adalah nyata.  Pribadi kita akan dikenali, wajah kita adalah nyata.
Rumah kita yang baru adalah nyata."
2.  Surga adalah tempat yang luas (roomy place)
Bumi ini semakin padat dengan jumlah manusia yang terus bertambah, hampir mencapai 8 milyar saat ini.  Dan untuk mengatasi kepadatan penduduk itu, manusia mencoba untuk mencari tempat tinggal baru di bulan, di planet Mars.
Tetapi ada Kabar Baik karena Firman Tuhan mengatakan Surga itu adalah tempat yang lapang dan luas sekali.  “Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama.”  (Wahyu 21:16)
Surga adalah tempat yang luas, Pdt. Ron Smith menjelaskan bahwa lantai satu dari kota itu seluas 15.000 mil persegi yang cukup untuk menampung milyaran orang.
Dengan demikian tidak ada orang yang homeless, tidak akan ada gelandangan, tidak akan ada orang yang tidur di bawah jembatan.  Dan akan tersedia tempat bagi setiap orang.  Tidak perlu saling berbagi ruangan.  Masing-masing akan menempati rumah gedung-nya.
Surga adalah solusi bagi dunia yang padat ini.
Kita bersyukur karena di Surga Tuhan membuat sebuah gerbang dan bukan hanya pintu.  Karena gerbang adalah untuk banyak orang.  Ada 12 gerbang mutiara dan Yohanes melihat ada sekumpulan besar orang yang tidak seorang pun dapat menghitungnya, karena Yesus merindukan banyak orang untuk masuk ke Sorga.  Surga akan menjadi rumah bagi masing-masing kita.
Ingatlah menurut Pdt. Ron Smith tidak akan ada tempat yang lebih menyenangkan selain rumah kita di Surga.  Dan di rumah Surgawi itu kita akan memiliki damai dan keharmonisan.
3.   Surga adalah tempat yang tenang (restful place)
Bila kita berada dalam satu perjalanan di jalan tol dan mengendarai mobil kita sendiri, ada saatnya kita lelah.  "Terima kasih kepada pemerintah yang telah menyediakan rest area atau rest stop untuk kita beristirahat.  Mungkin kita bisa tidur sebentar di sana untuk melepas kantuk.  Tetapi itu bukan tujuan kita, bukan tempat kita untuk beristirahat selamanya, dan  bukan rumah kita yang tenang dan damai " illustrasi khotbah beliau dalam khotbahnya.
"Jika dalam perjalanan di dunia ini kita akan mengalami kematian, kita harus berkata: “Dunia ini hanyalah rest stop dan bukan tempat istirahat kita yang terakhir.”
Kita hanya pengembara di dunia ini.  Kita hanya beristirahat sebentar di dunia ini.  Kita punya pengharapan dan kepastian bahwa Surga terbentang di hadapan kita di mana kita akan beristirahat selama-lamanya dari dosa dan ketidakpastian." ungkap Pdt. Ron Smith berapi-api dalam khotbahnya.
"Di Surga tidak akan ada tragedy, bencana alam, penyakit sampar, kelaparan, kejahatan, keruntuhan moral.  Bukankah itu yang kita rindukan ? Tetapi kita membutuhkan satu jaminan untuk  mendapatkan tempat di sana. Dan jawabannya adalah Yesus paspor kita menuju ke Sorga ! " kata Pdt. Ron Smith.
Ketika Thomas bertanya bagaimana caranya kesitu?  Yesus mengatakan “Akulah jalan!” Kita menuju Surga hanya melalui Yesus.
Yesus adalah kunci, pintu dan jalan kita.
 Oleh sebab itu kita harus memiliki sebuah hubungan intim dengan Yesus dengan meluangkan waktu berhubungan dengan DIA dan berbicara dengan Dia setiap hari dan beribadah kepada DIA, penekanan Pdt. Ron Smith dalam khotbahnya.
Yesus berkata bahwa Dia pergi ke Surga untuk menyediakan tempat kediaman bagi kita, dan memastikan satu jaminan buat kita, yaitu Dia akan datang kembali untuk menjemput kita.
Kedatangan-Nya Tidak diam-diam, tetapi dengan seruan nyaring!  Langit akan terbuka dan bumi  akan menjadi baru.  Di situlah rumah kita yang nyata, luas, dan tenang.  Lengkap! " cerita Pdt. Ron Smith mengakhiri khotbahnya.
Seusai khotbah Victor Clairmont membawakan sebuah lagu pujian “Were It Not for Grace.”
Doa tutup dilayangkan dalam Bahasa Rumania oleh Elder Christian Munteanu.
Sumber: Ev. Stevanus S. Widjaja, Via Milis A.I.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar