Tidak dipungkiri lagi bahwa manfaat pisang sangatlah banyak. Salah satunya, pisang tinggi akan kalium yang bermanfaat dalam mengatur keseimbangan muatan elektrolit cairan tubuh. Bahkan sebuah penelitian mendukung anggapan bahwa pisang lebih baik dibandingkan minuman olahraga, karena menghasilkan energi alami untuk kebugaran tubuh. Menurut penelitian tersebut, pesepeda yang mengonsumsi pisang dibandingkan dengan pesepeda yang minum minuman olahraga memiliki daya tahan yang berlimpah dan lebih baik.
Sebutir buah kurma mempunyai kandungan kalium yang cukup besar, yakni 167 miligram. Bagaimana jika kita mengonsumsinya lebih dari 5 butir sehari? Tentunya buah yang kaya akan serat ini dapat menandingi jumlah kalium pada pisang.
2. Alpukat
Buah ini juga mengandung kalium yang tinggi. Satu buah alpukat saja mengandung 975 miligram kalium atau lebih dari separuh jumlah kandungan kalium pada pisang.
3. Aprikot Kering
Mungkin banyak dari anda yang asing dengan buah yang satu ini. Buah emas yang berasal dari sebelah utara dan barat daratan Cina atau Asia Tengah ini tidak kaya akan Vitamin A dan Vitamin C, namun juga mengandung kalium yang cukup tinggi. Buah aprikot kering (melalui proses pengeringan) memiliki kandungan 257 miligram kalium setiap porsi seperempat cangkir.
4. Cantaloupe
Cantaloupe atau yang kita kenal dengan melon jingga mengandung kalium yang cukup tinggi. Satu porsi buah segar ini (134 grams) mengandung 358 miligram kalium. Lebihkan sedikit porsinya maka anda akan mendapatkan jumlah kalium yang setara dengan sebuah pisang.
Bagi anda yang tidak suka dengan pisang, maka kelima buah-buahan tersebut mungkin bisa anda coba untuk memenuhi kebutuhan kalium sehari-hari. Selamat mencoba.
MAKANAN BERKALIUM --CEGAH OSTEOPOROSIS
Daripada mengonsumsi obat-obatan yang kemungkinan memiliki efek samping, masih ada beberapa alternatif aman untuk menjaga tulang tetap kuat dan mencegah osteoporosis. Pastikan anda mengonsumsi suplemen dan / atau makanan yang mengandung kalium sitrat, vitamin D, dan kalsium.
Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Reto Krapf dari University of Basel melakukan sebuah studi plasebo terkontrol secara acak dari 201 pria dan wanita berusia lebih dari 65 tahun. Para ilmuwan ingin menilai apakah kalium sitrat memiliki efek pada tulang. Subyek penelitian menerima suplemen kalium sitrat atau plasebo, suplemen kalsium, dan suplemen vitamin D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang menerima kalium sitrat, kalsium, dan vitamin D secara signifikan memiliki tulang yang kuat dengan kepadatan mineral yang lebih baik. Selain itu, kerangka di beberapa daerah juga menjadi kuat termasuk tulang belakang lumbar.
Dalam penelitian baru yang terbit pada jurnal Clinical Endocrinology & metabolism, Krapf dan rekan-rekannya menyimpulkan bahwa kejadian patah tulang di masa depan akan bisa dikurangi dengan mengonsumsi kalium sitrat. “Kalium sitrat yang diimbangi dengan suplemen vitamin D dan kalsium merupakan alternatif yang murah, sangat baik untuk meningkatkan kepadatan tulang dan meningkatkan mikro-arsitektur tulang pada orang tua yang sehat dengan massa tulang normal”, ujar para peneliti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar